Rabu, 12 Agustus 2009

Seputar cita-cita dan impian kanak-kanak (repost)

Cerita ini sebenarnya sudah pernah aku posting sebelumnya, tapi aku tergoda untuk mempublikasikannya lagi (tentu saja dengan sedikit diedit). Karena ternyata aku menemukan banyak orang yang mencari tentang cita-cita/impian kanak-kanak lewat Google.

Pernah mendengar cita-cita yang tidak biasa ? Atau pernah mendengar impian yang agak tidak masuk akal ? Cita-cita yang tidak biasa ataupun impian yang agak tidak masuk akal biasanya muncul dari .... benak seorang anak kecil !!

Seperti cerita tentang seorang anak yang ditanya : "kalau sudah besar mau jadi apa ?" dan jawaban keluar dari bibir mungilnya adalah : "jadi pengantin..!!" Tapi.., itu cerita anak-anak jaman dulu. Karena anak-anak jaman sekarang punya jawaban yang berbeda kalau ditanya dengan pertanyaan yang sama. Rata-rata jawaban yang diberikan anak-anak jaman sekarang adalah : "jadi artis atau penyanyi...!"

Gambar pengantin diambil dari sini

Lukisan Hammel yang berjudul A Singer Dalam Band diambil dari sini

Setiap anak pasti punya cita-cita dan impian, meskipun yang ajaib sekalipun. Begitu juga Shasa-ku. Shasa malah memiliki banyak cita-cita serta banyak impian untuk diwujudkannya. Ada cita-cita dan impian yang wajar-wajar saja. Tapi ada juga yang ajaib dan cukup mengagetkan aku dan suamiku. Sampai sekarang kalau aku ingat betapa ajaibnya keinginan Shasa itu aku masih suka senyum-senyum sendiri.

Sejak TK Shasa sudah punya cita-cita sendiri yaitu ingin jadi Guru. Rupanya Shasa sangat terkesan sekali dengan keramahan dan kebaikan guru-guru TK-nya. Baginya, profesi guru adalah suatu profesi yang sangat hebat. Shasa sangat bangga akan guru-gurunya. Saat Shasa menceritakan padaku, aku tersenyum bangga padanya dan mengatakan bahwa cita-citanya sangat hebat.


Gambar guru diambil dari sini

Waktu Shasa kelas 1 SD, Shasa ikut Olimpiade Sains Kuark Tahun 2007. Berkat mengikuti ajang itu, Shasa merasa mempunyai pengetahuan yang cukup tentang sains. Suatu ketika, Shasa bilang padaku dan ayahnya bahwa dia akan membuka "LES SAINS" di rumah. WHAT ?!? Aku dan suami terpaksa harus menahan tawa. Kami takut kalau kami tertawa di depannya akan melukai hatinya. Kami tak berani menghentikan impiannya itu, karena kami takut Shasa tidak lagi berani bermimpi. Tapi juga tak tega membiarkannya terbuai oleh impian ajaibnya itu, karena kami tak tega melihatnya kecewa bila ternyata impiannya itu sulit diwujudkan. Kami benar-benar tak tahu harus berbuat apa.

Sementara kami masih terdiam, Shasa kembali melanjutkan mimpinya tentang membuka Les Sains di rumah. Dia bilang bahwa aku dan ayahnya harus memasang papan di depan rumah agar setiap orang yang lewat tahu bahwa telah dibuka tempat les sains. Untuk sedikit mengerem mimpinya itu, aku mencobanya melihat realita yang ada.
"Memangnya, tempatnya memberikan les, dimana mbak ?" tanyaku.
"Di ruang tamu rumah kita," jawab Shasa polos.
"Lho... ruang tamu kita kan sempit. Trus meja kursinya untuk les juga tidak punya," jawabku mencoba menjelaskan.
"Mama harus beli meja dan kursi kecil-kecil," Shasa masih ngotot.
"Tapi rumah kita kan kecil, mbak. Kalau yang datang banyak kan gak muat."
"Kita pakai rumah Eyang Putri aja yang besar, Ma." Shasa masih ngotot juga.
"Terus kalau ternyata yang datang les anak-anak SMP dan tahu kalau yang mau memberi les anak kelas 1 SD gimana coba,?" tanyaku mencoba membangunkannya dari mimpi.
"Ya mama nulisnya di papan, untuk anak-anak SD aja." Aduh..., Shasa benar-benar masih ngotot juga. "Kalau orang tuanya yang ngantar anak-anaknya les tahu kalau yang mau memberi les anak kelas 1 SD, terus orang tuanya gak percaya bagaimana coba ?" tanyaku lagi.
"Gimana ya, Ma. Tapi... aku coba tanya teman-temanku dulu ya."
Dan akupun terpaksa menyetujuinya karena tak tega memupuskan impiannya

Ternyata, Shasa tetap menjalankan niatnya. Beberapa hari kemudian Shasa telpon aku di kantor. Dengan bangga dia cerita bahwa nanti siang, setelah pulang sekolah dan ganti baju seorang temannya mau datang ke rumah Eyang Putri untuk les sains padanya. Dalam hati aku hanya bisa berdoa semoga kenyataan yang akan dihadapi Shasa tidak membuatnya kecewa. Dan.., seperti dugaanku, ternyata teman yang rencananya akan datang untuk les sains padanya tidak jadi datang. Walau awalnya sulit menerima kenyataan bahwa mewujudkan mimpi tak semudah membalikkan telapak tangan, akhirnya Shasa lama-lama bisa mengubur mimpinya itu.

Tapi ternyata keajaiban mimpi anak-anak tidak berhenti di situ. Suatu hari dia memintaku untuk membeli rumah baru. Ya ampun, dikiranya harga rumah murah kali 'ya? Waktu aku tanya untuk apa harus beli rumah baru, jawabnya untuk membuka perpustakaan umum. Wow !!! Waktu aku bertanya kenapa untuk perpustakaan umum harus beli rumah baru, jawab Shasa adalah : karena rumah yang kami tinggali sekarang ini kecil sekali dan tak bisa digunakan untuk perpustakaan umum. Jadi Shasa merasa membutuhkan 1 rumah lagi untuk mewujdukan mimpinya itu.


Gambar di atas diambil dari sini

Ide itu muncul karena hobby Shasa memang membaca. Dan kebetulan koleksi bukunya di rumah sudah lumayan banyak. Tapi untuk mewujudkan mimpi Shasa juga tidak mudah, meskipun tanpa harus membeli rumah baru sekalipun. Kebetulan, waktu yang terluang juga sangat sempit. Selain itu, kami tidak punya orang yang akan diserahi untuk mengurus perpustakaan Shasa. Karena, mana mungkin Shasa bisa mengurus perpustakaannya sendiri. Dan yang jelas, kami tidak punya tempat untuk itu. Mungkin saat ini impian Shasa itu (lagi-lagi) harus dipendam dulu, tapi aku tak akan terkejut kalau suatu saat impian itu muncul lagi.


Gambar diambil dari sini

Masih ada impian unik lainnya yang muncul di benak Shasa. Suatu kali dia ingin kubelikan gerobag kecil. Dengan tanda tanya yang sangat besar, aku bertanya untuk apa dia menginginkan punya gerobag kecil. Jawabannya cukup membuatku terharu : "agar aku mudah membawakan barang-barang mama, kalau suatu saat mama kerepotan membawanya dan memintaku membantu." Ya ampun..., aku tak tahu darimana ide itu muncul, tapi yang jelas aku sangat surprise dengan ide itu.

Gambar di atas diambil dari sini

Itu belum cukup, karena masih ada lagi cita-cita Shasa yang bagiku terasa "tidak biasa". Suatu kali pernah dia bilang padaku bahwa dia ingin menjadi : Penata Rias Artis !! Terus terang aku sampai terkejut sekali mendengarnya. Bukan karena apa-apa, aku hanya heran darimana dia tahu ada profesi seperti itu ?? Bagi anak-anak, profesi yang terkenal adalah profesi yang dapat dilihat dengan jelas figurnya seperti : guru, polisi, tentara dsb. Sementara profesi Penata Rias Artis, selama ini tidak kelihatan, karena mereka hanya ada di belakang layar. Waktu aku bertanya kenapa dia ingin jadi Penata Rias Artis, jawabannya cukup sederhana : agar artisnya menjadi cantik setelah didandani. Tapi waktu aku bertanya darimana dia tahu kalau artis-artis punya penata rias sendiri, dia hanya tertawa dan tersenyum penuh rahasia padaku.Gemes deh...


Gambar di atas diambil dari sini

Kalau sekarang ini Shasa ditanya, "Apa cita-citamu kalau sudah besar nanti ?" Maka jawabannya adalah : "Jadi dosen". Ya, Shasa sudah tahu bahwa guru dan dosen memiliki perbedaan tapi tetap sama-sama mengajar. Tapi... itu jawaban Shasa untuk saat ini. Entah nanti-nanti. Apapun cita-cita Shasa kelak, aku hanya berharap semoga Shasa jadi anak yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama serta berbakti kepada kedua orang tua. Amien. Semoga saja di masa yang akan datang, ide-ide kreatif Shasa tetap muncul dan Shasa tetap berani untuk bermimpi. Terlebih lagi, Shasa berani untuk mewujudkan mimpinya. Semoga... :y

Mengingat segala keajaiban yang datang dari seorang anak kecil memang menggelikan. Akan tetapi semua itu akan terhapus oleh rapuhnya ingatan. Maka, agar tetap bisa mengingat kelucuan-kelucuannya, aku catatkan disini agar bisa kembali aku kenang suatu saat nanti.

38 komentar:

  1. Horeeeee.... pertama nih mbak... cita-citanya Shasa emang bener-bener ajaib dan kereen mbak... melampaui pemikiran anak seusianya... dan itu semua aku yakin karena Shasa tumbuh dalam keluarga yang ideal dan berbahagia... selamat ya mbak... salam terkasih...

    BalasHapus
  2. aku jd inget wkt kecil.. masak aku cita2 jd tukang kredit hanya karna si abang kuat bw barang2..hihi

    BalasHapus
  3. saya suprisstttt, dapat ke - 3 :D

    wuahhh, keren mba, kecil-kecil sudah punya cita-cita jadi seorang guru. Wah harus terus di suport nih, semoga sukses buat shasa nya mba :)

    BalasHapus
  4. kalau dulu sewaktu kecil..cita2ku jadi professor..eeehhh usia segini hampir kepala 4,lom ada tanda2 ke arah sana.....heheh

    BalasHapus
  5. cita-cita cadangan aku juga jadi dosen, mbak... hehehehe...
    serius! nyantai tapi dicari-cari mahasiswa... ^_^
    mdh2n sasha tercapai cita-citanya...
    amin...

    BalasHapus
  6. Euhhhh mbak,cita-citanya Shasa keren banget
    bangganya mbak Reni ya..
    jadi inget waktu kecil
    cita-citaku engga pernah pasti
    buanyak, tapi gak ada satupun yang keren
    masa mau jadi sopir Truk, dagang gorengan atau hansip?

    BalasHapus
  7. Hm....., jadi ingat cita-cita saya waktu kecil dulu. Shasa memang kreatif ya, siapa dulu dong ibunya, hehe.

    BalasHapus
  8. Subhanallah...sangat membanggakan punya anak secerdas Shasa sis.hmm pikin kepingin heheh

    BalasHapus
  9. Kalau dulu cita2 saya emang mau jadi guru, sekarang kesampaian deh mbak. Alhamdulillah.

    BalasHapus
  10. Fantastis sekaLi. Ternyata impian anak ibu, si shasa banyak sekali ya:) saLut deH sama shasa imut...
    Impian2 saat anak2 secara tidak langsung akan menyugesti anak, sehingga keLak dia akan jadi seperti yg dia impikan...( pemikiran menurut saya:)

    BalasHapus
  11. kagum sama shasha yg sdh memiliki pemikiran sendiri ttg cita2nya...
    kalau kecilku dulu, cuma pengen jd dokter....(namun tak sampai..) :P

    BalasHapus
  12. Hihihi... lucu.. penata rias artis... Klo Adit suka banget sama kereta api, tapi klo ditanya cita-citanya apa mau jadi masinis? jawabannya pengen jadi piwot (pilot) :D

    BalasHapus
  13. Wah, Sasha hebatnya ya, banyak sekali yang terlintas dalam benakknya dan semua positif. Mulai jadi guru,dosen,mbuka les sain,mbuka perpustakaan, dll.
    Dengan perjalanan waktu nanti, Insya Allah Sasha akan menemukan cita-cita yang benar-benar cocok baginya.
    Salam untuk Sasha yang cantik dan tntu juga untuk sang mama yang cerdas mengelola cita-cita Shasa.
    Salam hangat dari pakde di Surabaya.

    BalasHapus
  14. mbak reni
    semoga cita cita shasa serta mimpinya
    dapat segera terwujudkan ya
    amiennnnnn

    BalasHapus
  15. SALAM CINTA DAMAI DAN KASIH SAYANG ‘TUK SAHABATKU TERSAYANG

    I LOVE YOU FUUUULLLLLLLLLLLLLLLLLLLL

    sip manstaaaabsss

    BalasHapus
  16. wah hebat mbak si shaha. masih SD sudah punya impian seperti itu, kalau zaman aku SD pengennya cuman bermain aja mbak. hehe...

    BalasHapus
  17. wow
    banyak sekali cita2 sasha dan berganti2 hehe...
    tp anak skrg memang kritis kok mbak, jadi mudah2an apa yg dicita2kan sasha di masa dpn akan terwujud ya...

    BalasHapus
  18. Duh kecil-kecil dah jago bertutur ...sepertinya cita-citanya cocok jadi penulis nih.
    Tetap semangat berkarya.

    BalasHapus
  19. Aku tak heran Shasa bisa secerdas itu, karena ia punya orang tua yang sangat berpengertian dan mendukung perkembangannya :D

    BalasHapus
  20. biasanya anak2 kalo ditanya soal cita2 pasti jawaban klise nya adalah jd dokter..
    cita2 emang tuk dimiliki anak2, karena bisa memacu dia tuk belajar giat.
    Obama aja katanya waktu kecil cita2 nya pengen jd presiden,,nah skrg udah terwujud.presiden Amrik pula..!

    BalasHapus
  21. wah,, shasa cerdas banget yah mbak... tp bagus lho punya banyak mimpi gituh,, terus di support aja yah mbak :)

    BalasHapus
  22. Mbak Reny apa kabar? Kenapa sekarang jarang sekali berkunjung ke tmpt saya, main dong Mbak...
    Saya sudah insyaf lho..

    BalasHapus
  23. Anak yg punya banyak cita2 berarti punya imajinasi, mbak! Dan itu bagus. Ngomong2, beda ya anak sekarang dan jaman kita dulu. Dulu paling kalo ga dokter, insinyur, pilot, dll.

    BalasHapus
  24. berkhayal, bermimpi, bercita-cita adalah setengah dari napas kehidupan

    (kalaimat ini baru saja aku denger dari andrea hirata di acara tv one jam 8 malam ini)

    BalasHapus
  25. btw, cita2 nya sasha kreatip semuanya loch. hebaaat!!!
    salam buat sasha ya, semoga semua cita2nya tercapai :)

    BalasHapus
  26. wkt kecil sy bercita2 ingin jd batman, begitu kuat keinginan tsb, tanpa sadar terbawa sampai skrg seperti kepribadian batman yg tertutup,

    BalasHapus
  27. iyah aku inget postingan inih, mbak;)
    wen dulu pengennya jadi tukang insinyur kaya'papa
    oia itu kmaren yg memburu tikus papa koq mbak bukan suami, udah dwanti-wanti juga sama mama

    BalasHapus
  28. jadi inget bunda masa kecil dulu banyak cita2 yang ingin diraih. ;)

    harus tetep disuport neh bunda cita2 sang anak. maap baru bisa mampir

    BalasHapus
  29. hehe...nice post mbak, hmm...anakku belum ngerti mbak kalo ditanya cita2nya apa..masih kecil...:)

    BalasHapus
  30. hihihi..Shasa emang lucu dan bikin gemas. pinter banget lagi!

    BalasHapus
  31. siapa dulu dong ibunya..?????
    Eh bapaknya jg andilkan kan.
    jdnya harusnya : "siapa dulu dong ibu & bapaknya..?????"

    BalasHapus
  32. @cahyadi : ajaib.. itulah yg terpikir olehku saat mendengar aneka macam keinginannya hehehe
    @mata hati : ha? Tukang kredit ? ada-2 aja mbak..
    @jonk : Amin.. bantu doa ya Jonk..
    @come n share : lah, kira-2 bisa jadi profesor beneran gak ya ? ^_^
    @ferdivolutions : sama dong dg cita-2 Shasa sekarang hehe..
    @itik bali : bukan itik namanya kalau tidak mencetuskan hal-2 aneh bin ajaib hehehe..
    @newsoul : Alhamdulillah, makasih mbak Elly..
    @aisha : semoga keinginannya terkabul. Amin.
    @seti@wan : hidup Bang Iwan yag telah sukses meraih impiannya !!
    @agoez3 : makasih.. semoga saja suatu hari kelak dia dapat meraih apa yg menjadi keinginannya. Amin.
    @tisti : gak jadi dokter, tapi jadi arsitek.. hebat tuh mbak..
    @mommy adit : lho, kok jawaban adit ga nyambung ya ?! Hehehe..
    @pakde cholik : amin.. amin.. Makasih doanya pakde. Salam utk shasa udah aku sampaikan.
    @yanuar : amin...
    @kangboed : makasih..
    @jimox : sampai sekarang shasa masih suka bermain juga kok. ^_^
    @linda belle : makasih banget mbak, semoga saja cita-2 shasa kesampaian. Amin..
    @kabasaran : penulis ? Wah, hebat tuh.. semoga aja ya pak. Makasih..
    @eha : terima kasih mbak.. semoga Shasa dapat berkembang dan meraih mimpinya, amin.
    @nasrudin : semoga shasa bisa ngikutin jejak Obama.. ^_^
    @yolizz : iya, harus kudu disupport terus..
    @be a great person : maaf, karena keterbatasan waktu aku tak sempat mampir. Insya Allah lain kali ya?
    @fanda : anak sekarang lebih kreatif ya.. ? ^_^
    @laksamana embun : kembali kepada kenangan lama ya ?
    @attayaya : aku terkesan dg kata-2 Andrea.. Dia contoh orang yg mampu meraih mimpinya.. !!
    @quinie : Amin.. Makasih ya, salamnya aku sampaikan ke shasa.
    @hill : batman dan superman keren mana, ya ? ^_^
    @wendy : trus.., keturutan gak jadi tukang insinyur ??
    @awal sholeh : semua anak memang punya cita-2 yg berbeda-2 ya..?
    @zahra : tunggu saja apa yg akan dikatakannya tentang cita-2nya. Pasti tak kalah ajaibnya.. ^_^
    @henny : aku sering gemes ama dia, Hen.
    @evy : Alhamdulillah..., makasih Vy.. !! Miss you much..

    BalasHapus
  33. Setiap anak mempunyai cita-cita dan obsesi masing-masing. Kita juga pasti pernah mengalaminya.
    Sasha kreatif banget Bu.... dan pintar...

    BalasHapus
  34. impian adalah cita cita yang terindah.
    Aku pernah punya cita cita jadi astronot, karena suka dengan tata surya. Tapi takut ketinggian .. qi qi qi ..
    Tapi selagi punya cita cita, pasti punya harapan. Semoga bisa terwujud ya?

    BalasHapus
  35. @yudie : anak-2 sekarang mungkin memang kreatif-2 ya mas..
    @kuyus : Amin.. makasih doanya mbak.

    BalasHapus
  36. semoga tercapai mbak...amiin

    BalasHapus
  37. @buwel : makasih ya utk doanya...

    BalasHapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)