Rabu, 30 September 2009

Bersahabat dengan Google

Aku mengenal Google belum lama, kurang lebih baru pada tahun 2006 yang lalu. Terlambat banget ya..? Hehehe... Namun, meskipun belum lama mengenalnya aku sudah terikat padanya, dan menganggapnya sebagai sahabat yang setia. Sahabat yang telah banyak menolongku di saat aku mengalami kesulitan.

Bulan ini sahabatku Google ulang tahun yang kesebelas, namun ternyata tanggal lahir Google di internet masih menjadi perdebatan. Sebagaimana ditulis dalam Jawa Pos terbitan Selasa 29 September 2009, bahwa tahun lalu Google memasang logo ultah ke-10-nya pada tanggal 2 September. Sementara, di Wikipedia tertulis bahwa Google didirikan pada tanggal 4 September. Sementara sejumlah versi mengatakan kalau Google pertama diluncurkan pada tanggal 27 September 1998.

Selasa, 29 September 2009

Setelah 14 tahun

Hari Jumat yang lalu aku mendapatkan kejutan yang menggembirakan. Saat itu ada SMS masuk ke HPku dari nomor yang tidak aku kenal. Isinya mengabarkan bahwa dia akan ke Yogya tapi mampir ke Madiun sebentar. Walaupun aku tak tahu siapa pemilik nomor itu, tapi aku yakin dia adalah orang yang sangat mengenalku, apalagi di awal SMS dia menyebutkan namaku.


Akhirnya, aku menjawab SMS itu dan memintanya untuk menelepon aku setibanya di Madiun. Dia menyanggupinya... dan hari itu aku sengaja menunggu telepon darinya, khususnya karena aku penasaran ingin mengetahui siapa pemilik nomor telepon itu. Kebetulan juga, beberapa saat yang lalu aku baru saja mengganti Handphone dan beberapa nomor yang tidak aku simpan dalam SIM Card masih tersimpan di dalam HP yang lama. Oleh sebab itu aku malu untuk menanyakan kepadanya siapa dia, karena aku takut jangan-jangan dia sudah pernah mencatatkan nomor HPnya di HPku.


Senin, 28 September 2009

Keajaiban dari reuni

Masih ingin membahas reuni (atau tepatnya 'Pra Reuni') yang kemarin baru saja aku ikuti karena masih ada sedikit cerita tersisa darinya. Reuni yang aku ikuti kemarin berlangsung dari pukul 10.00 pagi sampai pukul 14.30. Kesan yang paling terasa adalah... meriah dan heboh. Justru hal inilah yang terasa 'ajaib' bagiku.

Ajaib karena sebenarnya di antara yang banyak hadir tak semuanya saling mengenal dengan baik. Ada banyak di antara kami yang sewaktu SMA hanya saling tahu nama saja tanpa pernah saling bertegur sapa. Bahkan banyak di antara kami yang dulunya tidak kenal sama sekali. Kami memang berasal dari berbagai kelas sewaktu SMA dulu. Namun begitu..., acara bisa begitu hidup dan menyenangkan.

Minggu, 27 September 2009

Lebaran dan reuni

Lebaran tahun ini Madiun penuh dengan reuni..!! Berbagai macam spanduk reuni ada di berbagai sudut kota. Ada reuni SD sampai SMA.... dari yang belasan tahun sampai 25 tahun tak bersua. Semua reuni itu diselenggarakan tak jauh dari libur Idul Fitri, antara tanggal 22 September sampai dengan 24 September. Rasa-rasanya acara reuni memang semakin gencar dan mudah dilakukan setelah Facebook merajalela dimana-mana.

Satu kata untuk acara itu... heboh..!! Bahkan temanku kali ini datang untuk 2 reuni yaitu Reuni SD dan SMA. Aku dan suamiku juga sibuk reuni SMA tahun ini, tapi kami berasal dari SMA yang berbeda (Suamiku SMA 1 dan aku SMA 2). Kalau suamiku reuni tanggal 22 September malam hari, aku reuninya tanggal 23 September pagi hari. Untuk kali ini kami tak bisa sama-sama hehehe...

Jumat, 25 September 2009

Cerita Mudik Lebaran

Setelah sekian lama libur dari ngeblog akhirnya aku bisa kembali ke rumah mayaku ini. Kembali dari dunia nyata ke dunia maya... (kebalik gak sih ?! hehehe). Libur Idul Fitri memang sudah usai dan aku harus kembali kepada rutinitas kehidupanku, namun rasanya aku masih enggan beranjak dari Euforia "Hari Kemenangan" itu. (^_^)

Ada cerita yang tersisa dari Idul Fitri kemarin, yaitu... acara mudiknya..!! Seperti biasa, Idul Fitri selalu aku lewatkan dengan acara mudik ke Ploso, Jombang, ke rumah eyangnya suamiku. Kemarin itu kami berangkat mudik tanggal 19 September 2009. Kami berangkat agak sore pukul 15.00 WIB, dengan maksud agar sampai di Ploso sudah menjelang Maghrib. Pilihan itu diambil karena Shasa ingin bisa menuntaskan puasa Ramadhannya tanpa bolong, makanya kami memilih sore agar puasa Shasa tidak terpaksa batal di tengah jalan karena tak tahan dengan panasnya cuaca.

Sabtu, 19 September 2009

Idul Fitri telah tiba

Akhirnya..., hari yang ditunggu-tunggu akan segera tiba. Dan akan terdengar takbir yang berkumandang di seluruh penjuru kota. Sebagaimana takbir yang dilafadhkan oleh Ibnu Mas'ud :

Allahu Akbar Allahu Akbar Laa ilaha illallaha, wa Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil hamdu
(yang artinya) : “Allah Maha Besar Allah Maha Besar, Tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah, Allah Maha Besar Allah Maha Besar dan untuk Allah segala pujian". [Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah 2/168 dengan isnad yang shahih]

Jumat, 18 September 2009

Buka Puasa Bersama


Alhamdulillah..., Ramadhan kali ini Shasa bisa melaluinya dengan sangat baik. Bahkan sampai saat ini, tak sekalipun puasanya batal. Sejauh ini, dia tak pernah sekalipun melewatkan makan sahur dan dapat puasa sehari penuh. Yang menggembirakan, dia tak 'merengek-rengek' karena kehausan dan kelaparan seperti tahun-tahun sebelumnya. Kami semua benar-benar senang dan bangga dengan 'kemajuan' Shasa dalam Ramadhan kali ini.

Namun... dalam Ramadhan kali ini Shasa mempunyai hobby baru. Hobby yang tak jauh-2 dari sesuatu yang sangat disukainya... yaitu makan. Tapi bukan makan sembarang makan lho..., kan sedang di bulan Ramadhan. Hobby baru Shasa adalah ikut acara Buka Bersama yang diselenggarakan di Musholla. Hehehe...

Selasa, 15 September 2009

Yang istimewa di Hari Kemenangan

Ramadhan tinggal beberapa hari lagi, kawan. Dia akan segera berlalu dan kita akan kembali merindukan kehadirannya tahun depan. Tentu saja dengan segudang harap, agar kita masih berkesempatan untuk bisa berjumpa lagi dengannya, bukan?

Yang kini sedang menunggu di depan mata adalah... 'Hari Kemenangan'. Setiap muslim yang sudah menjalankan ibadah puasa Ramadhan sebulan lamanya, dan telah bergulat menahan amarah dan emosi sekian lamanya... akan dengan sangat bangga menyambut sang 'Hari Kemenangan' itu tiba. Benar bukan?

Minggu, 13 September 2009

Dunia terasa makin kecil


Bagiku, dunia kini terasa makin kecil saja. Semenjak aku makin mudah menemukan jejak teman-teman lamaku. Atau saat aku dapat dengan leluasa berbicara dengan mereka yang ada di seberang sana. Juga saat aku dapat dengan mudah mengikuti kabar mereka yang berjarak ribuan kilometer jauhnya. Dan.., semenjak aku menemukan kenyataan bahwa ada tali penghubung antara aku dengan mereka.

Kemarin, aku semakin sadar bahwa duniaku memang kian sempit. Aku yang sedang mencari jejak teman lamaku (mulai SMP sampai SMA) yang sudah 19 tahun tak bertemu. Setelah sekian lama, entah mengapa baru kemarin aku berniat untuk mencari lagi jejaknya. Lewat bantuan facebook kucoba mencarinya dengan berbekal namanya. Kebetulan namanya terdiri dari 3 kata, dan yang berhasil aku ingat-ingat hanya 2 nama depannya saja sementara nama belakangnya aku lupa. Jadinya aku tuliskan saja namanya : Ana Nani.


Kamis, 10 September 2009

Ketukan di malam hari

Kemarin malam saat waktu menunjukkan hampir pukul sepuluh malam, aku mendengar ketukan di pintu ruang tamuku. Awalnya aku mendiamkannya, karena kebetulan yang sedang berada di rumah hanya aku dan Shasa. Sementara suamiku saat itu sedang pergi ke sebuah acara, dan belum kembali. Namun.., ketukan itu terus berlanjut, bahkan kudengar juga suara yang memanggil-manggil nama suamiku.


Aku ragu untuk membuka pintu. Namun karena ketukan di pintu masih terus berlangsung, maka dengan perasaan deg-degan aku coba untuk mendekati jendela ruang tamu. Aku akan melihat dulu siapa yang mengetuk pintu sebelum pintu itu aku buka. Saat aku sampai di ruang tamu, ketukan di pintu sudah berhenti. Waktu aku menyibakkan tirai ruang tamu, terlihat punggung seseorang yang hendak beranjak pergi.

Senin, 07 September 2009

Tentang Public Figure

Gambar diambil dari sini

Kerumunan wartawan itu masih saja mengejar sang public figure, untuk mendapatkan penjelasan. Meskipun sang public figure berusaha untuk mengelak, tapi para wartawan pantang menyerah. Dan, kalau sang public figure tidak sabar, maka akan terjadi 'kekerasan' yang dilakukan oleh sang public figure. Tentu saja hal ini akan menjadi berita besar.

Aku bayangkan betapa beratnya kehidupan seorang public figure yang selalu disorot oleh banyak orang. Segala sepak terjangnya menjadi pembicaraan. Segala gerak geriknya diamati dan dinilai. Apapun perkataannya didengarkan banyak orang. Mereka nyaris tak punya ruang untuk diri sendiri bersembunyi. Sungguh melelahkan.

Sabtu, 05 September 2009

Greeting....


Halo sahabat semua..., apa kabar? Semoga sahabat semua sehat-sehat aja ya.... Setelah sejak Kamis aku tidak bisa menengok rumah mayaku ini karena aku terbaring sakit, maka hari ini aku senang sekali bisa kembali ada di rumah ini. Kangen banget rasanya...! Mungkin aku kelelahan karena aku akhir-akhir ini bolak-balik ke Jakarta. Mungkin juga aku masuk angin karena selama Ramadhan ini aku tiap malam keluar rumah, padahal anginnya lumayan kencang. Mungkin juga kondisi badanku yang sedang drop sehingga virus dapat masuk dengan mudah.

Untung saja, sejak Jumat minggu lalu, sepulangnya aku dari Jakarta, aku bisa menulis banyak bahan postingan untuk kedua blogku (Catatan Kecilku dan The Others...). Kalau dihitung-hitung sejak hari Jumat yang lalu sampai Minggu siang, aku telah menulis 9 bahan postingan. Ini rekor-ku dalam menulis, kawan! Jadi, sejak Minggu sampai Kamis kemarin, postingan yang muncul dalam blogku ini adalah postingan terjadwal

Kamis, 03 September 2009

Ramadhan dalam kenangan

Memang Bulan Ramadhan belum berakhir, tapi aku ingin mengenangnya. Bukan mengenang Ramadhan yang sedang aku jalani saat ini, namun mengenang Ramadhan yang aku jalani bertahun-tahun yang lalu... saat aku masih duduk di bangku Sekolah Dasar.

Dulu aku adalah anak yang sulit sekali makan (beda banget dengan sekarang !! hehehe). Kedua orang tuaku sampai harus berulang kali menyuruhku makan. Makanya, kedatangan bulan Ramadhan selalu aku sambut dengan suka cita. Bukan karena ingin mendapatkan segala keistimewaannya, melainkan agar aku tak berulang kali disuruh makan oleh kedua orang tuaku... ^_^

Rabu, 02 September 2009

Lemparan Batu

Masih ada cerita tersisa dari perjalananku ke Jakarta. Semoga sahabat-sahabat yang membaca tidak bosen deh. (^_^) Kali ini aku mau cerita tentang kejadian yang aku alami selama perjalananku yang terakhir kali dengan Kereta Api beberapa hari yang lalu.

Pada saat kereta belum terlalu jauh meninggalkan stasiun Madiun, tiba-tiba terdengar suara benturan yang cukup keras di badan kereta. Rupanya ada orang jahil yang melempari kereta dengan menggunakan batu. Wah, kira-kira mengapa ya ada orang yang sampai berbuat seperti itu ?

Selasa, 01 September 2009

Menembus kegelapan

Photobucket
Gambar diculik dari sini

Masih seputar perjalananku dengan Kereta Api. Sebagaimana yang aku ceritakan kemarin bahwa selama ini aku lebih suka memilih duduk di dekat jendela. Meskipun perjalananku dengan Kereta Api lebih sering pada malam hari, tapi duduk di dekat jendela tetap saja mengasyikkan buatku. Aku tetap saja suka memandang keluar dari jendela meskipun hanya menemui kegelapan.

Selama perjalanan aku suka mencari tahu kami sudah sampai di kota mana. Namun, seringkali aku kehilangan petunjuk karena hanya kegelapan yang ada. Tak banyak yang aku dapatkan selama perjalanan malamku, selain kegelapan, ketidaktahuan dan kehilangan arah.