Jumat, 03 Juli 2009

Problematikan dalam rumah tangga

Aku selalu ikut terbawa suasana saat menghadapi kasus perceraian. Sudah beberapa kali aku merasa sangat berempati kepada (khususnya) kaum wanita yang menghadapi kasus perceraian. Mungkin karena rasa empati yang berlebihan, aku jadi sering terbawa suasana juga.



Sudah beberapa kali kasus perceraian yang aku hadapi berawal dari Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Kebanyakan para istri mendapatkan kekerasan fisik dan psikis karena suaminya suka mabuk dan main judi. Selain itu, ada juga KDRT yang dilakukan oleh sang suami kepada istrinya yang (kebetulan) berpenghasilan lebih besar dari suami ( Mungkinkah ini bentuk "pertahanan diri" suami yang merasa rendah diri ? ).

Penyebab yang terbanyak dalam kasus-kasus perceraian selain KDRT adalah... perselingkuhan. Yang mengawali melakukan perselingkuhan itu bukan saja dari pihak suami, tapi ada juga dari pihak istri. Sedangkan alasan-alasan sang istri melakukan perselingkuhan itu adalah karena suami sering melakukan KDRT, suami juga mempunyai wanita idaman lain ataupun karena suami dianggap tidak perhatian.

Awal perselingkuhan itu sebenarnya hanya bermula dari curhat tentang permasalahan rumah tangga yang dihadapi kepada temannya, yang sayangnya berjenis kelamin laki-laki ! Yang tak terduga adalah akibat dari curhat itu adalah munculnya rasa simpati dari sang teman laki-laki kepada teman wanita yang telah "disia-siakan" suaminya itu. Dan... perselingkuhan terjadilah !

Kasus perselisihan dalam rumah tangga (semoga kali ini tidak berbuntut kepada perceraian) yang terbaru mempunyai "alasan" yang berbeda. Sang istri merasa kecewa dengan suaminya yang kerap kali "tebar pesona" dalam facebook. Sang istri merasa risih juga membaca status dan komen-komen yang ditulis oleh suaminya.



Atas perilaku suaminya itu, sang istri merasa dilecehkan dan tidak dihargai. Dia merasa sakit hati dan kecewa karena suaminya telah bermain api di belakangnya. Mungkin memang semua masih berupa kata-kata manis untuk wanita-wanita yang bertebaran di facebook. Tapi karena teman-temannya juga mengenal suaminya, maka sang istri merasa sangat dilecehkan. Sang istri merasa malu jika teman-teman suaminya membaca komen-komen yang biasa ditulis suaminya di facebook.

Apalagi belakangan diketahuinya (tanpa sengaja) bahwa sang suami membuat akun facebook berbeda khusus untuk konsumsi "dewasa". Tentu saja dilengkapi dengan gambar-gambar yang "sesuai". Sang istri sangat shock saat mendapati akun facebook asing ada di dalam kompi-nya. Rupanya sang suami pernah sangat terburu-buru hingga akun facebook itu masih tersimpan dalam kompi. Mungkin memang Allah telah berencana "membuka" hal itu agar diketahui oleh istri dari sang "facebooker" kagetan itu. Dan berawal dari sinilah bencana itu terjadi.......

Pertengkaran itu kian mewarnai hari-hari mereka. Suasana semakin panas terasa di dalam rumah tangga mereka. Semakin hari, semakin terasa berat untuk mempertahankan hubungan yang ada. Kini aku hanya biasa berharap agar badai dalam rumah tangga itu dapat segera berlalu dan mereka dapat rukun kembali. Semoga saja harapanku dapat terwujud, karena kali ini aku tak ingin kembali terbawa suasana yang ada....

Catatan : sst... ini satu lagi efek negatif facebook dalam rumah tangga... BTW, aku tidak melarang siapapun untuk facebook-an lho ya..., karena aku sendiri juga punya akun di facebook kok hehehe... Tinggal bagaimana kita menggunakannya untuk hal-hal yang positif kan ?


28 komentar:

  1. wah...semoga kelak aku menjadi kepala keluarga yang baik...

    Untung saja aku sudah lebih dari 1 tahun terlepas dari alkohol dan tidak pernah menyentuh judi apapun bentuk nya....

    karena masa depan keluarga yang bahagia adalah harapan kita semua...

    Thanks ya mbak Reni ulasannya..
    bermanfaatb banget...

    BalasHapus
  2. Memang benar mba, perlu kesabaran dan rasa ikhlas dalam membina rumah tangga, komunikasi yang lancar dan rasa saling percaya perlu terus dibina...agar keluarga tetap utuh bahagia..Amin

    BalasHapus
  3. Salahnya, ketika datang ke tempat yang salah menceritakan masalahnya. Lho, opo tho iki..?? saya sering mendengar kasus seperti ini. Demoga Allah melindungi saya.

    Untuk face book setuju banget mbak.. :)

    BalasHapus
  4. masya alloh.....semoga nggak terjadi ke RT buwel...amiiin

    BalasHapus
  5. Phew.. memang berbagai macam godaan dalam berbagai jaman. Facebook merupakan fenomena jaman ini. Kalo ga di Facebook ya bisa jadi dia main api di tempat lain, mbak. Facebook itu cuma media saja, ga jahat ataupun baik, bagaimana seorang manusia mempergunakannya itu yg menjadikannya berguna atau tidak berguna, baik atau tak baik. Kadang kita jadi "berkabut" cara melihatnya, pdhl sebilah pisau bisa dipakai untuk membunuh tapi merupakan alat potong memotong yg sangat berguna di dapur (^_-)

    BalasHapus
  6. wah, emang kita sendiri yang harus pandai2 filter ya mba

    aihhh semoga saya bisa ngefilter semua hal yang baru ... :D

    KDRT? moga saya gak ikutan deh

    BalasHapus
  7. lagih nyeritakan rumah tangga siapa nih mabk...

    problema rumah tangga penyebab perceraian bisa datang dari mana ajah.

    moga mereka rukun kembali..

    BalasHapus
  8. wah2 gak bisa di filter tuh. slah curhatnya. ;) no 2x... KDRT...

    BalasHapus
  9. menurut saya sih bukan fbnya yang salah mbak reni, itu kembali ke pribadi masing2 :)

    BalasHapus
  10. Setiap RT, apapun pasti ada probemanya. Tinggal bijak sj menyikapi, yang besar dikecilkan, yang kecil dihilangkan. KDRT, jangan lakukan, selingkuh apalagi, jangan. Terakhir soal curhat. Curhat yang paling aman adalah kepada sang Khaliq, iya kan mbak Reni.

    BalasHapus
  11. Gak dipungkiri, pasti ada masalah dalam setiap rumah tangga. Harus dihadapi dengan dewasa dan komitmen. Sikap saling percaya dan saling menghargai aku pikir salah satu kuncinya.

    BalasHapus
  12. Kesedihan hati manusia adalah saat dia tidak bisa lagi percaya kepada kekasihnya. Kalau istri berani bilang kepada suami bahwa dia keberatan dengan tindakan suaminya, tentu hasilnya tidak akan begini. Sayangnya tidak semua suami bisa jadi pendengar yang baik. Dan begitu juga sebaliknya.

    Saya mau pastikan suami saya mendengarkan saya, dan saya juga akan mendengarkan dia.

    BalasHapus
  13. Naudzubillah.. semoga kita dihindarkan dari masalah rumah tangga yang bernama "perceraian" dan senantiasa dilindungi Allah SWT. **usap2 perut**

    BalasHapus
  14. berkelana di dunia maya memang bagai mata uang yang punya dua sisi yg berbeda. Buat yang kecebur di sisi negatif ya begitu itu. Yah, pengalaman orang lain bisa membuat kita lebih hati-hati dalam bertindak

    BalasHapus
  15. iya ah,,jangan sampai kehidupan pribadi diekspose dalam facebook.

    BalasHapus
  16. yah semoga hal ini td menimpa saya......tapi yg harus dijaga dari berumah tangga adalah rasa saling percaya, dan kedewasaan bersikap!!!!

    co kasus facebook yang mba reni tulis tadi adalah co sang suami kurang dewasa!!!! saya jg punya akun facebook......tapi dipakai ejek2an ama temen hehehehehe!!!! dan istri saya jg tahu karena buat saya masalah ini bukan hal yang perlu dirahasiakan kok!!!!!

    BalasHapus
  17. salam sobat,,maaf ya mba baru datang komentar nich,,kalau tentang problema rumah tangga yang terberat memang perceraian mba ,karena saya juga melihat sendri yang pada berantakan akibat perceraian,,,memang ngeri dan semoga kita tidak mengalami musibah itu ya mba,,aminn...

    BalasHapus
  18. Benar mbak...banyak sekali kasus perceraian yg disebabkan rendah diri pasangan....maupun akibat ekonomi dan efek media jaringan pertemanan..

    BalasHapus
  19. Mungkin sang suami suka berhalusinasi tentang hal-hal yang "menjurus"

    BalasHapus
  20. Assalamu'alaikum.

    Mbak kalo rasa simpati gak berbanding sejalan dengan trend perselingkuhan... Mungkin dengan meluruskan niat awal bisa mencegah ending yang gak diinginkan dari akibat sebuah curhat kepada teman lawan jenis... Karena prinsip curhat kan untuk membantu bukan untuk mengajak berselingkuh... Maaf nihh mbak kalo saya ada salah bicara... Sukses. Wassalam...

    BalasHapus
  21. Memang adanya kecanggihan teknologi membuat perselingkuhan kyknya makin gampang ya? Kesetiaan makin mahal harganya, dan flirting makin jadi biasa...

    BalasHapus
  22. Kl aku malah ada teman sesama wanita di ex kantorku yg sengaja memasang statusnya "In open relationship" padahal sudah married. Alasannya krn pengen tetap berasa awet muda dan single. Berani pasang demikian krn suaminya gak ada account di FB.
    Ada-ada saja memang mbak.
    Lama ndak mampir ke sini tha

    BalasHapus
  23. setuju jeng reni. Pisau ditangan tukang jagal bermanfaat sebagai sarana pekerjaannya. Tp di tangan "tukang jagal" bisa berarti bencana.........

    BalasHapus
  24. Leres jeng reni. Pisau ditangan tukang jagal bermanfaat sebagai alat kerjanya tp pisau ditangan "tukang jagal" bisa berarti bencana......... ih....seremmmmmm

    BalasHapus
  25. @suara petualang : bener sekali.
    @iwan setiawan : yups.. setuju mas.
    @anazkia : jadi kalau mau curhat dan dicurhatin kudu waspada dulu ya? hehe
    @buwel : amin....
    @G : bener mbak, tergantung orangnya juga sih ya..
    @jonk : filter emang harus dijalankan.
    @trimatra : semoga saja mereka dapat rukun kembali. Amin.
    @awal sholeh : iya, jangan sampai melakukan KDRT ya ?
    @JengSri : iya Jeng, kembali ke orangnya masing-2 juga.
    @newsoul : setuju banget mbak, hanya kepada Allah tempat kita mengadu bukan ?
    @yudie : setuju juga dengan mas Yudie.
    @vicky : semoga rumah tangga mbak Vicky kelak bahagia ya ?
    @mommy adit : *bantu usap-2 perut mbak anita*
    @eha : aku juga suka berkaca pada pengalaman orang lain, mbak.
    @henny : bener sekali tuh.
    @jhoni : seharusnya emang ada keterbukaan dalam RT bukan ?
    @nura : amin...
    @dinoe : itu hanya sebagian dari penyebab perceraian ya ?
    @tikno : mungkin juga begitu ya ?
    @azzare : ternyata sebagian besar yg aku tahu, gara-2 simpati dg "derita" orang yang curhat, lama-2 timbul rasa sayang pada diri orang yang dicurhatin.
    @fanda : kalau ada niatnya sih, makin gampang aja utk selingkuh ya mbak..?
    @uke poet : wah yg spt itu namanya memancing masalah ya, mbak ?
    @ben : wah, analoginya pas bener..

    BalasHapus
  26. buat saya masalah dalam rumah tangga kuncinya cuman komunikasi. Biar seeee ... rumit apapun, ayo dibicarakan. Pernah sangking sibuk keduanya, salah paham akhirnya jadi menggunung. Biar pake heboh heboh dulu, akhirnya toh, bisa komunikasi dengan lemah lembut, dengan kedewasaan. buka untuk adu argumen, tapi untuk diskusi.

    Kalau KDRT, wah .. saya angkat tangan. wong badanku ini wis cilik .. tambah kelipet badanku T_T ..

    Kalau fesbukan .. hi hi saya juga punya account fesbuk beda. Tapi yang lama sudah gak terlalu aktif. Malah aktif yang ini.
    Biar gimana, saya selalu terbuka dengan pasangan. Semua yang saya lakukan, based on permintaan pasangan, like and dislikenya. Karena saya menghormati pasangan sebagai nakhoda hidup saya. Amien

    *LOH iki kok curhat ya?* he he he

    BalasHapus
  27. @kuyus : emang komunikasi dan keterbukaan adalah kuncinya, mbak. Semoga saja rumah tangga yang kita bina bisa kita jaga ya ? Amin...

    BalasHapus
  28. Dear bu Reny,
    sepertinya masalah yg nyaris sama sedang menghinggapi rumah tangga saya sekarang...padahal sudah sering ketahuan, sering juga saya ingatkan, tapi suami saya cuma mengganggap enteng komen2 manisnya tersebut, yg membuat saya lebih malu adalah karena Ibu saya juga jadi teman facebook suami dan beliau pernah menegur saya karena membaca komen suami di foto salah satu teman wanitanya. Tolong bantu saya, bu, dengan do'a, semoga masalah saya tidak makin runyam...tq

    BalasHapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)