Tampilkan postingan dengan label kemiskinan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kemiskinan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 01 Februari 2014

Klinik Asuransi Premi Sampah "Mendunia"

Pagi ini aku mendapat berita yang menggembirakan sekaligus mengharukan. Seorang dokter muda dari Malang, bernama dr. Gamal Albinsaid pendiri Klinik Asuransi Premi Sampah di Malang, mendapat penghargaan di Inggris. Dia mendapatkan penghargaan pertama untuk kategori Sustainable Living Young Entrepreneurs Awards yang diselenggarakan oleh Unilever bekerja sama dengan Universitas Cambridge. Penghargaan itu diterimanya dalam jamuan di Istana Buckhingham pada dini hari waktu Indonesia barat Jumat (31 Januari 2014).

"Saya menyampaikan selamat kepada Gamal Albinsaid atas gagasan mengagumkan ini. Pemimpin muda ini mengembangkan gagasan yang benar-benar inovatif, menangani dua masalah pada saat yang bersamaan; manajemen dan daur ulang sampah serta asuransi kesehatan bagi masyarakat kurang mampu," kata Pangeran Charles dalam acara pemberian penghargaan.

Rabu, 29 Agustus 2012

Tamu Istimewa

Postinganku berjudul Tamu Tak Diundang ternyata mendapatkan banyak sekali komentar. Mayoritas memberikan komentar keprihatinan atas apa yang dialami oleh sang "tamu tak diundang" itu. Seandainya aku tak mengalami sendiri kejadian itu, mungkin aku pun merasa sulit mempercayai kejadian tersebut. Yang tak pernah kuduga sebelumnya adalah... ternyata tamu itu akan datang lagi.

Kali ini tamu itu datang dalam kesempatan dan suasana yang berbeda. Minggu, tanggal 26 Agustus 2012 pagi hari aku dikejutkan dengan ketukan di pintu rumahku. Saat aku membukanya, ternyata dia adalah "Tamu Tak Diundang" yang beberapa bulan lalu datang ke rumahku meminta bantuan. Kali ini dia datang bersama anaknya yang kecil (yang dulu juga diajaknya) dan juga suaminya! Berbeda dengan kedatangannya sebelumnya, dia (juga suami dan anaknya) kali ini berusaha tampil "pantas" dengan menggunakan baju batik.

Jumat, 29 Juni 2012

Tamu tak diundang

Aku tak akan pernah melupakan malam itu. Malam di saat aku menerima 'tamu tak diundang' untuk masuk ke rumahku. Malam yang menyisakan rasa miris di dalam hati dan membuat dadaku sesak. Malam yang menyisakan kenangan mendalam dalam hatiku. Oke, agar tak berpanjang kata aku akan mulai menceritakannya.

Saat itu belum terlalu larut, karena jam di rumahku menunjukkan pukul 7 malam kurang beberapa menit. Yang di rumah hanya ada aku dan Shasa. Sementara suamiku sedang pergi membelikan Shasa sate, karena Shasa ingin sekali makan sate malam itu.

Jumat, 21 Oktober 2011

Berjuang demi hidup

Impian semua orang adalah bisa menjalani hari tua dengan tenang. Bisa bersantai dan menemani anak dan cucunya. Namun sayang tak semua orang bisa menjalani hari tua dalam ketenangan dan kenyamanan seperti itu. Tak sedikit yang terpaksa masih harus membanting tulang untuk menghidupi keluarganya.

Seperti yang dijalani oleh Pak No, begitulah dia biasa disapa. Usianya kurang lebih 70 tahun. Sehari-hari dia berada di Pagak Malang. Dia adalah kuli angkut di sana sejak 40 tahun yang lalu. Dalam usianya yang sudah sangat senja, Pak No masih harus berjuang demi hidupnya. Menjalani pekerjaan yang berat pun terpaksa dilakoninya. Tak ada pilihan lain baginya.


Sabtu, 17 September 2011

Kisah sedih dari sekolah

Ada lagi kisah sedih dunia pendidikan kita. Kali ini kisah berasal dari sebuah SMP di Surabaya. Senin yang lalu, belasan siswa dijemur saat upacara bendera. Penyebabnya adalah belasan siswa itu belum mengenakan seragam yang baru dan karena badge di lengan belum diganti.

Rupanya saat kenaikan kelas yang lalu sekolah sudah membagikan rincian harga seragam baru. Memang ada beberapa seragam yang harus dibeli, diantaranya seragam batik, seragam olahraga, seragam lab, kaus kaki, logo sekolah dan badge, ID Card, asuransi, pas foto da LJK. Total biaya yang harus dibayar adalah sebesar Rp. 350.000.

Minggu, 12 Juni 2011

Buruh tani

Di sekitar perumahanku masih terdapat area persawahan, walau sudah tak seluas dulu lagi. Dari area persawahan itu aku sering melihat para buruh tani bekerja. Terkadang kalau aku pulang kerja, aku sering berpapasan dengan rombongan buruh tani yang pulang ke rumah dengan mengayuh sepeda.

Seringkali aku melihat mereka makan bergerombol di pinggir jalan. Kelengkapan yang biasanya ada di dekat mereka adalah capil (topi bambu), tas anyam dan rantang. Sepeda mereka sandarkan pada pohon-pohon di pinggir jalan tak jauh dari mereka. Namun beberapa hari yang lalu, aku menemukan suatu pemandangan yang berbeda dari biasanya. Di tengah-tengah area persawahan kulihat ada seorang buruh tani yang sedang asyik makan dengan lahapnya. Sendirian pula.

Sabtu, 26 Maret 2011

Kisah Muhammad Arief

Kemarin, aku membaca berita di Jawa Pos tentang kisah Muhammad Arief yang mengharu biru. Dia adalah murid kelas 2 di SDN Tempursari I Kabupaten Madiun. Sayangnya, dia tak dapat menikmati indahnya masa kanak-kanak seperti anak-anak yang lain. Di lidahnya ada benjolan sebesar kelereng, yang didiagnosis sebagai tumor. Benjolan itu membuatnya tak bisa mengatupkan mulutnya.

Anak yang dilahirkan di Nganjuk tanggal 15 Januari 2002 yang lalu itu setiap hari harus berjuang menahan rasa sakit akibat tumor lidah yang dideritanya. Arief harus berjuang menahan rasa cenut-cenut setiap kali berbicara dan bermain sepakbola. Menurut pengakuannya, tumor lidah itu diderita sejak lahir.

Minggu, 20 Maret 2011

Nasi Aking

Pada tahun 2002, aku dan suami memutuskan untuk mulai hidup mandiri di rumah kami sendiri bersama Shasa. Sejak saat itu, segala urusan rumah tangga menjadi urusan kami bersama, terutama urusan masak memasak. Hidup berdua dengan Shasa yang masih kecil membuatku tak perlu memasak nasi banyak-banyak. Bahkan seringkali nasi yang aku masak tak habis untuk konsumsi kami bertiga.

Dari dulu aku memang paling sayang membuang makanan. Saat itu aku berinisiatif untuk memanfaatkan nasi sisa. Tetangga-tetanggaku banyak yang menjemur nasi sisa itu untuk dijadikan nasi aking (karak). Aku pun mencoba untuk melakukan hal yang sama. Tapi ternyata membuat nasi aking itu tak mudah.

Kamis, 27 Januari 2011

Potret kemiskinan

Ketidakpuasan adalah milik manusia. Selalu saja ada hal-hal yang membuat manusia merasa kurang dalam hidupnya. Manusia selalu saja tergoda untuk menuntut lebih banyak dan semakin banyak saja. Selalu saja merasa milik orang lain terlihat jauh lebih bagus dari miliknya.

Dalam skala kecil ketidakpuasan bisa dijadikan alat untuk memotivasi seseorang untuk memperjuangkan hal yang lebih baik dalam hidupnya. Ketidakpuasan dapat dimanfaatkan sebagai pemicu untuk membuat hari esok lebih baik dari hari ini.

Rabu, 19 Januari 2011

Perjuangan hidup

Yohana seorang warga dari sebuah desa di Bantul Yogyakarta adalah penambang batu putih. Pekerjaan itu sudah dijalaninya bertahun-tahun lamanya. Mengayunkan alat pemecah batu yang berat untuk memecah batu putih memang bukan pekerjaan yang ringan bagi seorang wanita, apalagi yang cacat sepertinya. Pekerjaan itulah satu-satunya jalan baginya untuk mendapatkan penghasilan.

Dalam bekerja Yohana dibantu oleh adik lelakinya yang mengalami keterbelakangan mental. Mereka berdua bahu membahu mencari uang demi hidup mereka dan ibu mereka yang sudah tua dan sakit-sakitan. Walaupun dengan berjalan terseok-seok karena kakinya yang cacat dan tenaga yang sangat terbatas, tapi Yohana tak kenal menyerah menjalani hidupnya.

Minggu, 16 Januari 2011

Bicara tentang tidur

Tidur adalah salah satu kebutuhan dasar manusia. Tidur sangat penting bagi kesehatan manusia. Manfaat yang dapat diperoleh dari tidur adalah supaya kecerdasan, ketelitian, kreativitas dan kemampuan mental dan emosional serta mood seseorang akan terus terjaga dan dapat berkembang. Tidur yang berkualitas juga dapat meremajakan kembali fungsi sel-sel tubuh dan memperbaiki fungsi metabolisme tubuh.

Mengingat tentang manfaat tidur tersebut, maka semua orang tentu saja ingin bisa mendapatkan tidur yang 'normal' atau yang berkualitas. Waktu tidur yang 'normal' antara 6 sampai 8 jam per hari. Namun tak semua orang dapat tidur dengan normal karena beberapa orang menderita gangguan tidur. Jenis-jenis gangguan tidur adalah imnosia dan hipersomnia.

Jumat, 14 Januari 2011

Kemiskinan di negeriku

Kemarin aku melihat berita di sebuah stasiun televisi tentang seorang nenek yang sudah renta dan seorang cucu perempuannya. Usia sang cucu kira-kira 10 tahun. Mereka hanya tinggal berdua saja dan sehari-hari mereka hanya makan gaplek (singkong kering).

Yang membuatku tak mampu membendung air mata adalah... gaplek yang mereka konsumsi itu sudah tak layak untuk dimakan.  Gaplek-gaplek itu sudah menghitam, karena sudah berjamur. Dan saat gaplek-gaplek itu ditumbuk dan kemudian dimasak, dalam kondisi matang seperti itu warna hitam jamurnya kian nyata.

Sabtu, 30 Oktober 2010

Ibu yang malang

Entah apa yang sedang terjadi pada bangsa ini. Mengapa banyak yang tega menyakiti orang lain, bahkan anak ataupun orang tuanya sendiri. Sudah banyak kisah mengenaskan yang kita dengar tentang bagaimana seseorang memberikan perlakuan yang sangat buruk pada anggota keluarganya sendiri. Berita ibu yang membunuh atau membuang bayinya sendiri sudah bukan berita yang mengejutkan. Berita anak membunuh orang tuanya juga sudah beberapa kali kita dengar. Ada juga suami/istri membunuh pasangannya.

Perlakuan pada ibu pun juga tak kalah buruknya. Ada seorang ibu yang selama bertahun-tahun disuruh tinggal di kandang. Lain lagi dengan kisah yang dialami oleh seorang wanita yang sudah 2 tahun menderita liver akut, yang bernama Saidah. Suatu hari wanita 48 tahun itu dibawa oleh anaknya untuk berobat ke pengobatan alternatif. Namun, sepulangnya dari pengobatan alternatif penduduk Klampis Ngasem Surabaya itu tidak dibawa pulang ke rumah, melainkan ditinggalkan di sebuah tempat sampah.

Kamis, 14 Oktober 2010

Ironi sang peminta-minta

Aku hampir selalu menjumpainya di sebuah perempatan jalan yang sama. Dia selalu tampil dengan setelan kaos plus celana pendeknya. Rambut keritingnya yang pendek selalu awut-awutan, tak tersisir. Tanpa bicara dia akan mengacungkan kaleng kepada pengendara kendaraan roda 2 dan roda 4, minta sekedar uang receh.

Setiap orang akan mudah untuk mengingatnya karena penampilan fisiknya. Tinggi tubuhnya kurang lebih 145 cm. Dari mimik mukanya dan cara berjalannya terkesan bahwa dia penderita retardasi mental (keterbelakangan mental). Meskipun sekilas dia tak lebih dari anak-anak, tapi aku yakin bahwa dia sudah cukup berumur.

Kamis, 07 Januari 2010

Cinta Kasih Sinar



Sinar... hadirmu bagaikan secercah sinar dalam suramnya kehidupan keluargamu. Tulusnya cintamu, murninya kasihmu telah membuatku malu. Walau baru 6 tahun usiamu, namun kau telah menunjukkan betapa sangat dewasanya dirimu. Dengan gagah berani kau pikul beban itu, kau rengkuh tanggung jawab itu.

Sinar... sungguh beruntung ibumu punya anak yang berbakti sepertimu. Kau relakan masa-masa bermainmu untuk merawat ibumu. Memasak, mencuci dan memandikan ibumu kau lakukan tanpa keluh. Masa kanak-kanakmu telah lenyap sejak 2 tahun lalu, sejak ibumu menderita lumpuh. Kau tak hirau semua itu karna bagimu melayani ibumu adalah perhatian utamamu.

Sabtu, 26 Desember 2009

Puisi kemiskinan

Jurang perbedaan antara si kaya dan si miskin sampai saat ini belum juga terjembatani. Masih sering kudengar dan kubaca berita-berita memilukan tentang kemiskinan. Dalam kemiskinan, sayangnya anak-anaklah yang paling sering menjadi korban penderitanya. Rasanya sudah banyak contoh yang tersebar di sekeliling kita, sehingga tak perlu lagi aku mengambil salah satunya.


Kemiskinan versus kekayaan, dan kekayaan berkorelasi dengan kekuasaan. Mungkin itulah "dalil" yang dipegang pada saat ini. Begitulah jika uang sudah punya kuasa, maka seringkali hati nurani tak berani bicara. Bukankah sudah banyak bukti yang menguatkan "dalil" tersebut di atas ?

Sabtu, 21 November 2009

Simpati Untuk Nenek Minah

Gambar diambil dari sini

Di tengah kesibukanku yang sangat melelahkan dan menegangkan, kudapatkan berita menyedihkan tentang Nenek Minah. Sebagaimana diberitakan dalam berbagai media bahwa Nenek Minah telah menjadi 'korban' dari penguasa dan lemahnya hukum di negeri ini. Nenek berusia 55 tahun yang buta huruf itu tak mampu melawannya.

Nenek Minah yang telah mengambil 3 buah kakao (dan telah menyerahkannya kembali kepada pemiliknya : PT Rumpun Sari Antan) ternyata harus membayarnya dengan hukuman percobaan satu setengah bulan (45 hari). Harga 3 butir kakao yang hanya seharga Rp. 2.000 harus dibayar dengan harga yang sangat tidak sebanding, sampai-sampai hakim pun membacakan putusannya suara tersendat karena menahan tangis.

Selasa, 14 Juli 2009

Lembaga Keuangan dan Rakyat Miskin

Sebenarnya tulisan ini sudah pernah dimuat dalam Slim Magazine Blogger Edisi I. Namun aku kembali ingin mempostingnya disini sekedar untuk berbagi dengan teman-teman yang belum sempat membacanya. Terima kasih untuk mas Trimatra atas kesempatan yang diberikan kepadaku untuk menjadi salah satu dari kontributor dalam Slim Magazine Blogger Edisi I.

Krisis ekonomi telah berdampak pada meningkatnya kemiskinan di Indonesia. Semakin banyak rakyat merasakan betapa kehidupan semakin sulit, harga-harga bahan pokok yang melambung tinggi, biaya pendidikan dan kesehatan semakin tak terjangkau. Itu semua belum cukup karena bayang-bayang PHK dan pengangguran juga menghantui kehidupan sebagian besar rakyat.

Selasa, 02 Juni 2009

Sang revolusioner : Muhammad Yunus

Suatu kali aku mendapatkan email dari Mas Trimatra. Intinya, mulai Bulan Juni 2009 mas Trimatra ingin membuat Slim Magazine Blogger. Dan untuk kepentingan itu, Mas Trimatra mengundang 10 orang untuk mengisi kolom sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Untuk edisi pertama, aku dipilih untuk mengisi kolom "ekonomi". Awalnya aku merasa keberatan dan merasa tidak akan mampu memenuhinya.

Tapi kemudian aku teringat tokoh yang sangat revolusioner di bidang ekonomi : Muhammad Yunus !! Maka, akhirnya aku memutuskan untuk menceritakan saja tentang keberhasilan Muhammad Yunus dalam mengentas kemiskinan di negaranya melalui Bank Grameen yang sangat inovatif sekaligus berpengaruh di dunia.


Selasa, 19 Mei 2009

Eksploitasi Kemiskinan

Dari berbagai berita yang kita dapatkan lewat berbagai media cetak maupun media elektronik, dapat kita ketahui bahwa tingkat kemiskinan di negara kita masih tergolong tinggi. Seseorang dikatakan miskin apabila secara fisik rumahnya tidak layak untuk dihuni, tidak memiliki pekerjaannya tetap, dan tingkat kesehatannya rendah. Salah satu contoh yang menggambarkan hal itu adalah banyaknya anak-anak yang menderita gizi buruk.

Akibat dari kemiskinan adalah banyak anak-anak yang putus sekolah dan kehilangan masa depannya. Banyak anak yang harus rela membantu orang tuanya untuk mencari makan. Penghasilan yang mereka dapatkan sehari-hari hanya cukup untuk makan. Itupun bukan makanan yang sehat dan mewah, namun hanya makanan seadanya, bahkan terkadang tak mampu mengenyangkan.