Selasa, 06 Oktober 2009

Kerendahan hati

Tidakkah aku pernah memberitahu kalian tentang manisnya ibadah ?
Para shahabat bertanya, "Apakah itu? "
Rasulullah menjawab, "Rendah hati"
(HR Muslim).

Apa yang akan kita rasakan saat seseorang yang telah 'punya nama' tiba-tiba menyapa kita lebih dulu, padahal kita tak dikenalnya ? Apa yang akan kita rasakan saat dia masih ingat dengan kita (yang tidak dikenalnya sebelumnya) setelah sekian lamanya ?

Aku pernah mengalaminya kawan... dan beragam perasaan aku rasakan. Antara kaget, tak percaya, senang, terharu dan bangga tentu saja. Semua perasaan itu campur aduk menjadi satu, tapi satu yang jelas... aku menangkap ada kerendahan hati yang dimiliki oleh orang yang telah 'punya nama' itu.

Semuanya bermula saat Bulan Maret 2009 yang lalu aku mencoba menulis tentang buku yang pernah aku baca, judulnya Ma Yan karya Sanie B. Kuncoro. Buku tersebut benar-benar membuatku mengharu biru atas kisah hidup Ma Yan yang sangat berat. Tak lama setelah aku menuliskannya, aku mendapatkan pesan di shoutmix-ku dari Sanie B. Kuncoro. Tentu saja aku kaget dan tak percaya, karena nama Sanie B. Kuncoro bukanlah nama yang asing bagiku. Aku mengenal namanya sejak aku masih SMP dan suka membaca majalah Gadis dan Anita. Aku merasa takjub saja, karena dia yang telah 'punya nama' mau meluangkan waktu untuk mengapresiasi tulisanku atas karyanya.

Kejadian tersebut tidak berhenti begitu saja. Setelah aku mengirimkan email padanya (untuk memastikan bahwa yang menuliskan pesan itu adalah Sanie yang 'punya nama' itu), ternyata dia membalasnya. Bahkan dalam emailnya, dia tak segan memberikan pujian dan dukungan padaku (yang saat itu baru belajar menulis di blog). Tentu saja aku gembira dan bangga sekali, dan aku semakin salut dengan kerendahan hatinya.

Sesuatu yang tak diduga kembali datang dari Sanie B. Kuncoro. Hari Sabtu (3 Oktober 2009) sore hari, saat aku membuka facebook-ku ada friend requests darinya. Ada tambahan kata-kata : "Hai Reni..!" Sungguh aku tak pernah menyangka, dia masih ingat padaku setelah 6 bulan berlalu. Terlebih lagi aku tak percaya dia yang terlebih dahulu menawarkan pertemanan denganku. Serangkaian kejadian itu membuatku semakin yakin bahwa meskipun dia sudah 'punya nama' tapi tetap memiliki kerendahan hati. Sangat mudah bagi setiap orang untuk bersikap tinggi hati, apalagi jika mereka ada dalam posisi di atas. Namun, jika mereka tetap mampu bersikap rendah hati aku benar-benar sungguh kagum. Salutku untuk mereka..., khususnya untuk mbak Sanie...!!

28 komentar:

  1. Wah, enak dunk mbak.. :) kalau lihat cerita2 mbak hampir kebanyak bercerita tentang persahabatan. kagum saya mbak :)

    BalasHapus
  2. Rendah hati suatu akhlak yang mulia ,sungguh mulia bila seseorang telah punya nama tapi masih mau bertegur sapa dan tidak melupakan teman dan sahabat lama ..luar biasa

    BalasHapus
  3. wah, mbak sanie bener2 RENDAH HATI ya...

    BalasHapus
  4. SALUTE untuk mbak SANIE.....
    RENDAH HATI dan TAK SOMBONG meski udah TERKENAL...

    BalasHapus
  5. satu rasa satu keinginan untuk ungkapin "sesorangyang begitu perhatian pada kita" hanya saja aku cuman bisa ungkapin dalam puisi...

    "rendah hati" hmmm, aku suka berteman dengan mereka,,

    BalasHapus
  6. Alhamdulillah kita semua diingatkan lagi tentang rendah hati.

    Sungguh tak ada daya dan upaya melainkan dari Allah.

    Salam kenal ya Mba.

    BalasHapus
  7. yg seperti ini nih yg patut ditiru, gak lupa diri meski udah terkenal dan punya nama

    BalasHapus
  8. wah,,enaknya. jarang bisa bertemu orang yang masih tetap ramah dan rendah hati meskipun namanya sudah melambung tinggi ^^

    BalasHapus
  9. wah kenalan sama orang ngetop enak nih!?!?!?

    tapi mba namanya Sanie B. Kuncoro atao Sanie N. Kuncoro.......hehehehe saya jadi bingung soalnya!?!?!?

    BalasHapus
  10. wah, mbak Reni beruntung bertemu orang seperti mbak Sani Kuncoro ini.
    jarang2 lho org tipe spt beliau...

    *maaf ya, mbak baru bisa mampir...

    BalasHapus
  11. Mohon maaf Lahir bathin ya Mbak...u

    BalasHapus
  12. Rendah hati itu harus, asal jangan rendah diri. Nice posting mbak Reni.

    BalasHapus
  13. ya seharusnya demikian kehidupan yang seimbang, dan termasuk juga pimpinan kita seperti sehingga kita bekerja juga lebih nyaman.

    www.komjalan.blogspot.com

    BalasHapus
  14. Maaf baru mampir lagi. Pemadaman bergilir 2 x 5 jam sehari di Sulsel.

    Kerendahan Hati..akhlak yg paling sering dianjurkan oleh para nabi dan rasul-rasul-Nya.

    BalasHapus
  15. Untuk ukuran orang yang sudah terkenal sifat rendah hati memang mengagumkan mbak. aku salut sama mereka. selamat bertugas ya mbak.. :)

    BalasHapus
  16. benar sekali mbak reny. . kita harus tetap rendah haiti meskipun nanti kata sudah punya nama, itu adalah salah atu wujud bahwa kita ini sama sekali ndak punya hak untuk sombong,.

    BalasHapus
  17. wah, asik dong, mbak. Memang padi yg berisi itu semakin berisi semakin merunduk.

    BalasHapus
  18. orang yang rendah hati biasanya emang temennya banyak mbak, kayak mbak reni ini. hehehe

    BalasHapus
  19. wah sibuk nigh mbak mudah-mudahan selamat sampai ketujuan dan balik lagi untuk ke rumah

    BalasHapus
  20. Rendah hati tapi jangan rendah diri ^_^

    BalasHapus
  21. pasti seneng dong masih dikenal sama teman lama .. apalagi sama yang udah terkenal ..
    kerendahan hati Mbak Sanie itu patut untuk ditiru .. semoga saya bisa untuk tetap rendah hati ..


    Iklan Gratis

    BalasHapus
  22. salam sobat
    senangnya berteman dengan sahabat yang rendah hati,,ya,,seperti mba RENI,,,pastinya.

    sukses selalu mba..

    BalasHapus
  23. Assalamualaikum
    Yah bu, kerendahan hati itu perlu, yang penting jangan rendah diri....
    Lagipula buat apa kita sangat berbangga dengap apa yang sudah kita raih di dunia ini?? apalagi hanya krena "nama", yang jelas itu adalah pemberian cap dari lingkungan dan masyarakat. Sdgkn, tujuan kita ada adalah untuk mendapt "title dan mahkota dari" Allah,,,,ya kan?
    Oh ya, maaf nih, saya lama tak ol...maaf banget karena tak pandai menjaga silaturahmi
    Maaf sekali karena tak sering bertandang ke rumah penuh inspirasi ini...
    Hewh,,,Oh ya, betewe ada special buat anda di postingan saya....Lihat deh
    Wassalam

    BalasHapus
  24. dengan penuh kerendahan hati, saya mohon maaf mbak,... karena baru sempat mampir.

    Sangat sulit berprilaku seperti mbak Sanie, tapi dengan postingan ini paling tidak kita bisa belajar untuk memulai.

    Runtuhkan tembok keegoisan dan kesombongan, gantikan dengan kerendahan hati

    BalasHapus
  25. Sharingnya sangat inspiratif, Mb Reni. Sulit dipercaya memang ada orang yang bisa rendah hati seperti itu meskipun posisinya 'lebih tinggi' dari kita, makanya Mb reni sampai 'kriyep-kriyep tdk bia tidur'. Semoga di luar sana masih banyak orang yang seperti Mb Sanie...
    .
    Edwin

    BalasHapus
  26. Dengan rasa rendah hati yang masih tersisa...... saya singgah dan mengambil hikmah.
    Tks, saya sdh membingkai awardnya.

    BalasHapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)