Minggu, 15 November 2009

Di bawah tekanan

Dalam iklan lowongan pekerjaan, seringkali aku menemukan kalimat "Mampu bekerja di bawah tekanan" sebagai salah satu syaratnya. Hal ini awalnya membuatku bertanya-tanya, karena jika yang dibutuhkan adalah : inovatif, kreatif, fujur, bertanggung jawab, bersemangat tinggi, rasanya aku mudah memahaminya bahwa hal itu memang penting dan perlu. Tapi mengapa kemampuan bekerja di bawah tekanan juga dianggap penting dalam sebuah pekerjaan, itu yang awalnya aku kurang paham.

Namun.... kini aku mengerti, bahwa "mampu bekerja di bawah tekanan" memang sangat diperlukan dalam pekerjaan. Tekanan ini dapat diartikan tekanan dari 2 arah, yaitu tekanan dari diri sendiri dan tekanan dari luar. Tekanan dari diri sendiri biasanya muncul dari masalah-masalah pribadi yang dapat mengganggu pekerjaan. Sedangkan tekanan dari luar bisa dari atasan, teman sekerja, masyarakat, lingkungan kantor dan sebagainya.

Jika seorang pegawai jadi tidak bersemangat dan bekerja asal-asalan saat dalam tekanan, tentu saja kinerjanya menurun. Sangat diharapkan seorang pegawai tetap bersemangat, mampu berkarya (dan berprestasi) meskipun sedang punya masalah pribadi, tidak sependapat dengan atasan dan teman sekerja, mendapat banyak kritikan dari masyarakat dsb.

Hal itulah yang sedang aku alami beberapa hari ini. Pekerjaan yang sudah aku bangun beberapa waktu yang lalu tiba-tiba hancur berkeping-keping tanpa ada tanda-tanda sebelumnya. Hal ini bukan kesalahanku ataupun teman-temanku. Bukan juga kesalahan pimpinanku. Hal ini terjadi karena ternyata tiba-tiba sistem menolak pekerjaan yang kami bangun dengan hati-hati ini. Bukan aku saja yang shock dan down. Pucuk pimpinanku, atasanku dan juga teman-temanku merasakan hal yang sama denganku. Namun, pekerjaan tetap harus dilanjutkan, meskipun dimulai dari nol lagi.


Gambar diambil dari sini

Mengingat pentingnya pekerjaan yang sedang aku tangani ini, apalagi menyangkut masyarakat luas, maka kami harus segera kembali membangunnya. Pucuk pimpinan dan atasanku memegang kendali pelaksanaannya. Sementara aku dan teman-teman bahu membahu untuk melanjutkannya. Meskipun, ada temanku yang sampai (maaf) mencret-mencret terus selama beberapa hari.

Bekerja secara maraton selama beberapa hari, bahkan aku harus bolak-balik ke Surabaya dalam seminggu ini, semua demi membangun kembali pekerjaanku yang sudah hancur lebur. Kerja lembur tiap hari mau tak mau harus dijalani. Apalagi deadline waktu yang semakin dekat sehingga kami harus menuntaskan semuanya setepat dan secepat mungkin. Kami tak ingin pekerjaan kami dinilai buruk dan asal-asalan oleh masyarakat. Jadi, meskipun masih ada perasaan shock dan down, kami tetap harus semangat meneruskan pekerjaan ini.

Alhamdulillah, setelah beberapa hari pontang-panting, pekerjaan ini mulai kelihatan lagi bentuknya. Aku dapat kembali sedikit bernafas lega, karena pekerjaan ini masih bisa terselamatkan. Aku bersyukur, karena semua pihak tetap mendukungku meneruskan pekerjaanku ini meskipun kami semua sama-sama berada di bawah tekanan. Aku beruntung memiliki teman-teman yang sangat peduli dan sangat mendukungku.

Aku kini sudah merasakan bahwa bekerja di bawah tekanan memang sulit. Baru saja salah seorang teman dekatku bercerita padaku bahwa dia ingin mengajukan mutasi ke daerah lain. Alasannya adalah dia tak mampu bertahan di pekerjaan lamanya karena dia merasa sangat tertekan. Dia merasa ada dalam lingkaran konflik di instansinya, dan sebagai akibatnya dia tak mampu bekerja secara maksimal. Hal itu sangat mengganggunya, apalagi lingkungan kerjanya juga tidak kondusif sehingga dia mengambil keputusan final : minta pindah...!

Sementara yang aku alami berbeda, karena teman-teman dan atasanku mendukungku sehingga aku tetap dapat tegak berdiri. Satu hal yang dapat ku ambil sebagai hikmahnya adalah : dalam situasi seburuk apapun masih ada jalan keluar.

29 komentar:

  1. wah syukur deh buat mba reni bisa menyelesaikan pekerjaan meski tekanannya lumayan berat........kalo saya tiap bulan musti kejar target jadi masalah tekanan dari atas dan bawah itu sudah makanan setiap bulan hehehehe.........

    tapi memang benar kok dalam kondisi tersulitpun pasti ada jalan keluar kok!?!?!?!

    BalasHapus
  2. wah tumben nih saya bisa koment pertama heheheheh............

    BalasHapus
  3. Wuaduh kalo saya ya ogah Mbak kalo harus bekerja dibawah tekanan. Mending dibuat nyantai aja yg penting target terpenuhi.

    BalasHapus
  4. setuju banget mbak... semua hal yang terjadi di dunia ini emang ada jalan keluarnya... tetep semangat ya mbak...

    BalasHapus
  5. Kurasa dalam setiap pekerjaan pasti ada tekanannya mbak. Biasanya org memasang tanda itu pada lowongan pekerjaan utk mencari orang yg benar2 mapan secara mental, bukan yg tipe manja. Kalo sang pelamar orgnya suka tantangan, justru senang tipe pekerjaan kayak gini. Tp kalo orgnya tipe manja biasanya menghindari lowongan yg ada kata2 itu. Nah, dgn demikian sdh agak terseleksi kan calon pelamarnya?

    Moga2 pekerjaan mbak Reni dan tim segera tuntas dgn baik dan lancar deh..

    BalasHapus
  6. lembur kerja setoran terus yah mbak, sing sabar yah mbak semoga cepat selesai biar bisa buruan istirahat melepaskan diri dari tekanan pekerjaan. yg penting jangan lupa jaga kesehatan yah mbak, jangan biarkan dirimu sakit ^_^

    BalasHapus
  7. tekanan dalam pekerjaan mestinya bisa kita nikmati sebagai "motivator" biar mendapatkan kesuksesan dalam bekerja dan berkarya..

    BalasHapus
  8. Alhamdulillah mbak...
    moga aja semuanya bisa normal kembali.
    Saya juga yakin koq... setiap masalah pasti ada jalan keluarnya dan mbak bisa melaluinya dengan ketegaran.
    Sukses selalu.

    BalasHapus
  9. Hxhxhx.. Kliatannya mulai sekarang hrus mulai membiasakan diri mengerjakan tugas dbwah tkanan..
    Ngerjain tugas dengan sistem kebut semalem kliatannya oke juga.. Hohohoho...

    BalasHapus
  10. memang jarang ada orang yang sanggup bekerja di bawah tekanan. itulah mengapa banyak orang yang bercita-cita jadi bos. biar jadi tukang tekan terus. :D
    salam kenal mbak reni. berkunjung balik ya

    BalasHapus
  11. tekanan untuk beberapa orang membuatnya bangkit segera namun untuk beberapa lainnya malah membuat mundur.....
    salam kenal :P

    BalasHapus
  12. semoga semuanya berjalan normal kembali mbak memang dalam bekerja biasanya banyak tantangan yang harus dihadapi

    BalasHapus
  13. Saya turut bersimpati, Mb Reni. Memang masalah dan tekanan selalu ada di tempat kerja, dimanapun kita bekerja pasti ada. Semoga masalah yang dialami Mb Reni segera selesai dan dapat kembali ke sedia kala...

    BalasHapus
  14. salam kenal mbak,
    aku belum kerja, hehehe, jadi nggak tau rasanya kerja dibawah tekanan
    tapi sepertinya emg nggak enak ya
    dan susah banget untuk bangkit seperti itu
    sukses untuk kerjanya mbak ^^

    BalasHapus
  15. waduhh.. mbak sibuk banget yaahh... aku cuma bisa doain deehh,, moga kerjaannya lancar,, jangan lupa istirahat juga mbak yaahh...

    BalasHapus
  16. Di bawah tekanan, kadang jadi memperkuat potensi. Nice post mbak.

    BalasHapus
  17. Wah Mba emang pekerjaanya paan kok empe mencret. Saya tampaknya meti belajar banyak dari Mba nih.

    BalasHapus
  18. Sepakat, mbak. Dalam situasi terburuk pun akan senantiasa ada solusi.

    BalasHapus
  19. Wah..saya baru tahu sis,kalau ada iklan lowongan kerja tertulis "Mampu di bawah tekanan".
    Nice sharing sis.Moga pekerjaanya dapat terselesaikan dengan sukses.

    BalasHapus
  20. salam sobat
    iya mba memang kalau kerja dan sekolah sama2 sama dibawah tekanan ,,karena dituntut tanggung jawab kerjaannya atau prestasinya.

    BalasHapus
  21. bisa karna dituntut.. so bekerja dibawah tekanan kadang membuat kita berhasil..
    kalo gak da tekanan dan tuntutan kita pasti terlena dan terleha - leha...
    nice posting mbak...

    BalasHapus
  22. hmmm, yang sabar ya mba segala ujian pasti ada solusinya. setelah kesulitan pasti diikuti oleh kemudahan. semangggatttt

    BalasHapus
  23. mudah2an kerjaan mba lancar selalu..

    wah kalo saya kerjaan penuh tekanan, dimulai setelah awal tahu, maklum persiapan ujian nas ny siswa2....

    pyuuuh deh...

    BalasHapus
  24. sah2 saja asal gak melewati batas kemampuan diri, jadilah diri sendiri...jangan takut dikatakan gagal...

    BalasHapus
  25. memang harus pintar2nya kita mengatur segala sesuatunya, supaya bekerja mjd nyaman, dan ngrasa tdk di bawah tekanan. Kdg cuek2 dikit sptnya perlu, hehehe..

    BalasHapus
  26. berteduh di blog yang membawa kesejukan

    BalasHapus
  27. Dari awal, saya yakin Mbak reni sudah pasti bisa atasi hal2 yang beginian..so lanjut aja mbak setiap pekerjaan pasti membuat kita semakin kuat:)

    BalasHapus
  28. Saya turut prihatin mbak yuk,Alhamdulillah kalo tugas mbak semua bisa selesai ..semangat ya.segala sesuatu bila dibawah tekanan memang tidak nyaman.

    BalasHapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)