Minggu, 28 Februari 2016

Hewan peliharaan

Aku bukan penyuka hewan dan tak punya hewan kesayangan di rumah. Namun, beda dengan suamiku. Dia sangat suka memelihara aneka jenis hewan. Kata suamiku, sejak kecil dia memang suka pelihara hewan. Namun, yang paling sering sih memelihara unggas : ayam dan burung. Hobi itu menurun dari bapak mertuaku yang sampai sekarang masih suka memelihara burung.

Dulu, bapak mertua memelihara banyak sekali burung derkuku dan perkutut. Dulu aku pernah iseng (baca: kurang kerjaan :p) menghitungnya. Jumlah burungnya lebih dari 40 buah lho. Sekarang sih jumlah burung yang dipelihara bapak mertua tinggal sedikit. Bapak sudah tidak seaktif dulu dan sepertinya bapak mertua juga sudah tak punya banyak tenaga untuk memelihara terlalu banyak hewan peliharaan di rumah.

Sementara suamiku, masih saja asyik dengan hewan peliharaannya di rumah. Saat ini hewan yang ada di rumah adalah ikan dan burung. Di rumah kecil kami ada 2 akuarium dan 1 kolam kecil untuk menampung ikan-ikan yang dipelihara suamiku. Selain itu, di lantai atas rumah kami ada satu ruangan khusus yang dipergunakan sebagai kandang bagi aneka burung peliharaannya.

Kalau ditanya berapa jumlah burung peliharaan suami... aku gak bisa jawab. Yang jelas banyak banget. Dan... kalau burung-burung itu mulai bersuara semua... ampuuunn berisik banget saking banyaknya hehehe. Tapi herannya suamiku sama sekali gak terganggu dengan suara berisik itu, dia justru menikmatinya. Kata suamiku, "kalau burung berkicau gak ada suaranya itu justru burungnya stres. Lagipula memelihara burung berkicau kan memang untuk didengarkan suaranya". Hehehe....

Nah, jika suamiku mempunyai hobi memelihara hewan itu dari ayahnya, sekarang suamiku menurunkan hobi itu pada Shasa. Dulu Shasa pernah memelihara kelinci dan hamster. Sedihnya saat kelinci dan hamsternya mati... Shasa sampai nangis berhari-hari. Ish... sedih waktu lihat Shasa nangis waktu itu. Makanya waktu dia minta-minta pelihara hewan lagi aku wanti-wanti, jangan nangis lagi jika suatu saat hewannya mati.

Sebenarnya Shasa sudah beberapa kali meminta ijin untuk memelihara kucing. Maklum saja, sekarang banyak sekali temanku dan tetanggaku yang memelihara kucing Persia. Mungkin Shasa suka melihat kucing Persia itu... kan lucu, bulunya tebal, bagus dan terlihat lembut. Namun, sampai sekarang aku masih keberatan jika Shasa memelihara kucing. Aku tak ingin ada kucing di rumah.

Aku gak benci kucing sih ya... hanya saja aku gak suka jika ada kucing yang dekat-dekat aku. Aku selalu geli jika ekor kucing mengenai kakiku. Padahal jika kita memelihara kucing, kita kan gak bisa memintanya diam di suatu tempat aja kan? Itu kucing pasti akan jalan-jalan kemana dia suka. Masak aku harus terbirit-birit setiap jalan di di rumahku sendiri? Jadi, terpaksa deh aku menolak keinginan Shasa kali ini.

Aku jadi penasaran dengan Silviana Noerita yang di rumahnya punya 4 ekor kucing. Kalau gak salah nama kucing-kucingnya : Moshi (betina), Ces (jantan), Milo (jantan) dan Mili (betina). Jadi 2 kucing betina dan 2 kucing jantan. Kalau gak salah sih, ada 1 lagi kucing yang pernah dia punya, tapi sudah diberikan ke tetangganya. Itu kalau aku gak salah lo hehehe.

Aku membayangkan kucing-kucing itu sibuk berkeliaran di seluruh sudut rumah Silvi. Jadi kemanapun kaki melangkah, sepertinya akan ketemu dengan kucing deh di rumah Silvi. Jadi... kalau aku mau bertandang ke rumahnya di Kediri sana, sepertinya aku kudu mikir-mikir dulu nih. Soalnya aku gak ingin saat duduk manis ngobrol dengan Silvi di rumahnya, tuh kucing-kucingnya jalan hilir mudik dan ekornya membelai-belai kakiku. Hiiii....

Aku tuh awalnya gak tahu kalau Silvi punya peliharaan kucing sebanyak itu. Karena selama ini kalau ngobrol dengan Silvi, kayaknya Silvi gak pernah tuh bawa-bawa kucingnya. Itu makanya aku surprise juga saat mampir ke blog miliknya (Silviana, Insane Prodigy) dan ternyata di blog itulah aku menemukan cerita tentang kucing-kucing ini.

Tapi aku percaya sih kalau Silvi telaten memelihara kucing-kucing itu. Soalnya, di grup WA kami, Silvi ini yang telah ditunjuk untuk jadi "tukang rekap" atau "sekretaris". Dan selama ini Silvi telah melaksanakan tugas-tugasnya dengan telaten. Bravo untuk Silvi yaa....

Oya, di Madiun sedang booming banget nih yang melihara kucing Persia. Silvi minat gak?

11 komentar:

  1. Saya malah nggak bisa melihara binatang. Kalo niat memelihara, pasti nanti ujung-ujungnyan pada mati. Beda kalau berkebun. Saya suka dan biasanya bisa sampe panen..

    BalasHapus
  2. SIlvi pecinta kucing ya, aku sih gak anti tapi aku gak bisa melihata takut megangnya mbak hehehe

    BalasHapus
  3. Di rumahku yang suka binatang itu Kiera. Sampai nangis-nangis kalau minta binatang peliharaan hehe. Pernah melihara ikan, kura-kura, kelinci, terakhir ini hamster.

    BalasHapus
  4. Hihi.. sekarang tinggal 3 aja kucingnya mbak Ren. Baik- baik kok mereka, apalagi kalau dikasih makan ikan

    BalasHapus
  5. Silvi pencinta kucing, sama kaya aku :)

    BalasHapus
  6. aku jg suka kucing, tapi skrg lg ga sempat ngurusinnya. padahal enak ya ada temen untuk dibelai2..

    BalasHapus
  7. Aku punya kucing mbak dari satu sekarang jd lima kemarin abis melahirkan lg dpt 5 lagi tp udah diadopsi orang.ga sanggup lagi ngurusnya :(

    BalasHapus
  8. Dulu waktu kecil saya sangat suka kucing, enak buat diuyel-uyel...empuk dan lembut hihi

    BalasHapus
  9. waahh udah lama gak main ke blog mba reni. Alhamdulillah masih aktif nulis ya, mba.
    aku di rumah skrg punya bnyk ayam dan ada kelinci satu hehee

    BalasHapus
  10. Saya juga pecinta kucing... sayang Ibu saya kurang suka... jadi cuma mupeng godain kucing miliki tentanggan

    BalasHapus
  11. Aku sebenernya sukaaa mba tapi sadar diri kalau tidak selalu punya waktu dan telaten merawatnya. Jadi sementara ngg dulu deeh ..

    BalasHapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)