Rabu, 31 Maret 2010

Resiko Orang Cantik

Waktu kuliah dulu, aku punya seorang teman yang cantik dan menarik, sebut saja namanya Hani. Kecantikan Hani tak hanya memikat teman-teman cowok seangkatannya saja, namun juga banyak cowok angkatan atas yang jatuh hati padanya. Namanya demikian populer di kampus, namun ternyata dia mengaku padaku bahwa dia tersiksa karenanya.

Rupanya, banyak kejadian tak menyenangkan yang terjadi padanya gara-gara kecantikannya. Kampusku yang mayoritas penghuninya adalah mahasiswi benar-benar menjadi tempat yang tak menyenangkan baginya. Hani seringkali menghadapi pandangan benci dan iri dari para cewek angkatan atas. Rupanya mereka merasa kalah bersaing dengan Hani dalam memikat cowok-cowok kampus, yang jumlahnya tak lebih dari 20% saja

Pernah juga di tempat kostnya didatangi seorang cewek tak dikenal. Ternyata cewek itu datang jauh-jaduh dari kota lain hanya untuk melabraknya karena tunangannya naksir Hani. Ada juga yang cewek angkatan atas yang pernah mengatakan kata-kata pedas padanya, dan mengatakan agar Hani tahu diri. Kejadian-kejadian seperti itu tentu saja sangat menyakiti hati Hani, apalagi dia sama sekali tak pernah tertarik dengan salah seorangpun cowok yang ada di kampus...!

Hani sebenarnya seorang cewek yang pendiam dan kalem. Aku termasuk salah satu teman dekatnya di kampus, dan selama kami bersama tak pernah sekalipun aku melihatnya bersikap genit pada cowok-cowok kampus. Dia cenderung menjauh dari mereka, namun tetap saja kehadirannya dianggap sebagai 'ancaman' bagi cewek-cewek kampus.

Berbeda dengan kisah seorang kawanku yang lain, sebut saja namanya Ima. Dia tak hanya cantik tapi juga menarik. Siapa pun yang memandangnya pasti akan mengatakan bahwa Ima benar-benar istimewa. Cowok yang berusaha mendekatinya tak dapat terhitung banyaknya dan sayangnya tak satupun yang mampu memikat hatinya.

Terus menerus dikejar-kejar oleh orang-orang yang tidak cocok di hati bukanlah hal yang menyenangkan. Jika terus menerus terjadi, malah bisa menjadi gangguan. Hal itulah yang sering dirasakan Ima saat harus meladeni banyak cowok yang mencoba dekat dengannya dan mencuri hatinya.

Hingga suatu saat hadirlah seorang cowok yang benar-benar terpikat dengan pesona Ima dan berusaha dengan segala cara untuk mendapatkannya. Apapun dilakukannya hanya untuk dapat memiliki Ima dan ternyata usahanya membuahkan hasil. Ima pun berhasil menjadi miliknya..., tapi tidak dengan hati Ima karena sampai kini pun Ima tak sedikitpun mencintainya.

Ternyata.... menjadi cantik tak selamanya menyenangkan dan membahagiakan. Resiko orang cantik bisa juga sangat tidak menyenangkan.  Tak selamanya kesenangan dan kebahagiaan menghampiri orang cantik sebaliknya tak selamanya kesedihan dan kesulitan berkawan dengan orang-orang yang tidak cantik.

Semua itu membuktikan bahwa semua yang ada di dunia ini selalu ada sisi positif dan negatifnya. Jadi... nikmati dan syukurilah hidupmu dan segala apa yang ada pada dirimu.

RESIKO ORANG CANTIK
(Blackout)

Ku tahu kau punya temanku
Tapi ku tak bisa bohongi diriku
Ku tak ingin hilang asa ini
Kau pantas jadi pacarku

Andai saja kau mengerti
Isi hatiku padamu
Sejak dulu sampai saat ini
Hanya kau dihatiku

Reff:
Kau memang cantik
Resiko orang cantik disukai banyak lelaki
Bukan salahku
Sebelum janur melengkung ku masih bebas untuk memilih

Andai saja dirimu mengerti
Isi hatiku padamu
Sejak dulu sampai saat ini
Hanya kau dihatiku

Kau memang cantik
Resiko orang cantik disukai banyak lelaki

Back to Reff: 2x

Resiko orang cantik

24 komentar:

  1. wah,saya jadi penasaran,kayak apa ya orangnya. .hemmmm. .
    Hahaha. .

    met sore ya mbak.

    BalasHapus
  2. pada iri sama temannya mbak ya makanya mainannya labrak"an deh XD

    BalasHapus
  3. yang iri merasa pengen cantik, tapi yang sudah cantik merasa ga nyaman dengan kecantikannya. wah kepiye to dunia ki??

    BalasHapus
  4. met soRe mbak...
    pa kabar niech...

    BalasHapus
  5. tul, cantik bukan berarti bisa mendapatkan kebahagiaan ya

    BalasHapus
  6. persaingan di dunia cewek ternyata keras juga ya hehehehehe baru nyadar saya!!!!!

    BalasHapus
  7. haha..ternyata orang cantik itu ada ga enaknya ya,,hehehe

    BalasHapus
  8. Wah..pasti benar2 cantik temannya itu ya mbak..

    BalasHapus
  9. wahh,. cantik kan relatif, mungkin Hani ini tipe cantik luar dan dalam. Jangan salah sangka, maksudnya jiwa dan raganya. ^^

    BalasHapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  11. benar mbak... semua yang ada di dunia ini pasti memiliki kelebihan dan kekurangan dan terhadap itu semua mesti adaresiko yang harus dihadapi... menerima diri apa adanya dan selalu bersyukur atas kelebihan dan kekurangan... kiranya akan menjadi sikap yang paling tepat... maaf mbak untuk komentar sebelumnya saya hapus karena salah memberi identitas...

    BalasHapus
  12. kalau resiko orang pinter, gimana ya?

    BalasHapus
  13. stiap apapun di dunia ini pasti spt dua sisi koin. ada positifnya ada negatifnya. kasian juga ma temen mbak yg Hani, skrg gmn kabarnya. apakah udah nemuin sang pelindung????

    BalasHapus
  14. waduh, kasian yah..
    udah cantik-cantik, tetapi hatinya tetap tidak bahagia...

    BalasHapus
  15. Betul sis.setuju dengan kata-kata terakhir.

    BalasHapus
  16. Ya ya, ini sebuah cerita yang inspiratif dan mengandung hikmah yang kuat. Memang sebuah kelebihan tak selalu membuat seseorang merasa nyaman karenanya. Jadi kita harus mensyukuri keadaan yang sudah diberikan kepada kita...

    BalasHapus
  17. assalamualaikum mbak...

    wah kalo cantik lebih baik ditutup..menghindari fitnah..disimpan dengan baik utk suami kelak jika blm menikah..

    BalasHapus
  18. maaf mbak baru berkunjung...lagi g dirumah... sekarang lagi dikairo dirumah teman...jadi koneksi numpang..soalnya g dapet wireless...

    BalasHapus
  19. hidup ini emang nggak ada yang sempurna....

    BalasHapus
  20. maaf bunda baru berkunjung nih

    BalasHapus
  21. Alhamdulillah..saya ngga cantik bu..hehe..mmg bener yg cantik lbh byk yg deketin & ngusilin, yg ga cantik ga begitu terespon & jd jomblowati tulen, tp endingnya tepatsasaran krn ga byk ngalamin hal-hal neko-neko *pribadi* hihih...

    BalasHapus
  22. Alhamdulilah, dulu sekali ketika saya keci, saya begitu inginnya menjadi cantik mbak. Alhamdulilah, dah besar, baru nyadar deh, kenapa Allah menciptakan saya begini :)

    BalasHapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)