Minggu, 27 Maret 2011

Belajar tentang kebesaran hati

Hidup tak selamanya indah dan menyenangkan. Ada begitu banyak hal dan peristiwa yang ternyata tak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Semua itu akan membuat kita merasa sedih, kecewa atau bahkan marah.

Jika kita terus menerus berhadapan dengan perasaan-perasaan negatif itu, tentu saja jiwa kita akan merasa sangat lelah. Jika kita ingin bahagia, mau tak mau kita harus memilih untuk berdamai dengan kenyataan. Kita harus berlapang dada menerima segala ketentuanNya. Kita harus mencoba mengerti bahwa segala sesuatu yang kita inginkan belum tentu yang terbaik bagi kita.

Memang tak mudah melakukan itu semua dan aku tahu banget itu. Namun Sabtu kemarin aku belajar tentang kebesaran hati itu, bahwa kebesaran hati itu bisa kita usahakan dan kita miliki. Kuncinya hanyalah menerima segala keterbatasan diri dan yakin bahwa ada ribuan hikmah dibalik keterbatasan yang kita miliki.

Adalah Anang Hermansyah yang Sabtu kemarin mengajarkan tentang kebesaran hati kepadaku. Melalui infotainment yang aku saksikan, aku bisa melihat bahwa Anang memiliki kebesaran hati untuk hadir di resepsi pernikahan mantan istrinya, Krisdayanti. Sebagaimana kita tahu, rumah tangga yang dibina Anang dan KD selama 13 tahun kandas karena hadirnya orang ketiga. Konflik pasca perceraian memang sempat memanas di awal-awal perceraian, apalagi Anang sempat membatasi kesempatan KD untuk bertemu dengan anak-anaknya.

Hadirnya orang ketiga memang sangat menyakitkan. Terlukanya harga diri membuat kita seringkali sulit melupakan pengkhianatan itu. Lebih menyakitkan lagi jika ternyata pasangan kita akhirnya memilih meninggalkan kita demi orang ketiga itu. Perasaan menjadi orang yang 'ditinggalkan' memang sangat menyakitkan. Aku sendiri tak sanggup membayangkan jika hal seperti itu terjadi padaku. Namun bagi Anang, seiring berjalannya waktu, dia telah mampu berdamai dengan hatinya dan dengan lapang dada menerima segala yang terjadi dalam hidupnya.

Itu sebabnya, aku sangat salut dengan kebesaran hati Anang yang dengan ikhlas datang dan memberikan restu di hari pernikahan mantan istrinya itu. Bahkan, dia juga memeluk Raul, suami baru dari mantan istrinya itu. Tindakan sportif Anang itu disambut tepuk tangan meriah yang hadir dan menyaksikan moment itu. Menariknya lagi, Anang (bersama Ashanti dan Aurel) juga menyempatkan diri menyumbangkan 2 buah lagu.

Apa yang dilakukan Anang sangat luar biasa dan sangat tidak mudah. Butuh kesiapan mental yang luar biasa baginya untuk hadir disana, apalagi dengan kesadaran bahwa 'semua mata tertuju padanya' pada saat itu. Anang telah menunjukkan padaku bahwa dia mampu berbesar hati dan bersikap dewasa dalam menghadapi kenyataan yang ada. Dia telah mampu melebur egonya untuk menerima kenyataan yang tak sesuai dengan harapannya.

Anang telah memilih mengalah dan itu adalah wujud kebesaran hatinya. Menurutku salah jika Anang dikatakan 'kalah' dalam hal ini. Mengalah tidak sama dengan kalah. Mengalah melambangkan kematangan jiwa seseorang dalam menghadapi konflik dengan orang lain. Kebesaran hati bukan bermuara pada hasil menang-kalah, karena ketika seseorang bersedia mengalah maka perdebatan bisa diminimalkan dan pertikaian bisa dihindari, sehingga kedamaian dapat kembali tercipta.

Apa yang aku saksikan kemarin seolah memberiku setetes kedamaian di tengah maraknya perseteruan antara selebritis. Tak sedikit selebritis yang bermasalah dan bahkan bermusuhan saat mereka bercerai. Sudah seringkali kita mendengar dan melihat perang terbuka mereka melalui berbagai media, rasanya seolah-olah kita pun dilibatkan dalam perseteruan mereka. Memang ada juga beberapa selebritis yang dapat berpisah baik-baik dengan pasangannya. Namun rasanya baru kali ini aku melihat seseorang yang dikhianati dapat berbesar hati menghadiri dan memberikan restu kepada mantan istrinya dan orang ketiga yang dulu menghancurkan rumah tangganya.

Menurutku, setelah Anang memilih untuk berbesar hati menerima kenyataan yang ada, dia tampak jauh lebih bahagia. Apakah kalian sependapat denganku dalam hal ini, sahabat?

Tambahan : beberapa sahabat menanyakan tentang dompet amal untuk membantu Muhammad Arief. Insya Allah akan aku tanyakan apakah Jawa Pos (via Radar Madiun) ataupun RSUD Kota Madiun bisa menerima bantuan itu. Hasilnya akan aku beritahukan secepatnya lewat blog ini. Sebelumnya terima kasih banyak atas kepeduliannya.

33 komentar:

  1. Assalamaualiakum mbak reni...

    Wah,,jujur saya sudah jarang nonton inpotainment..saya lebih seringnya nonton Bollywood (hahha..nah lho>?????) yang sekarang lagi sering booming.

    Membaca artikel di atas...saya cuma bisa berkata..semoga mas anang dapet ridhoe gusti+aja lali,,cepet nikah yoo mas... Hehehehe
    Yen ora ngko ta disiti (hahahhaha)

    -__" parah bgt saya ini bukan memberikan pujian malah candaan..hehehhe

    BalasHapus
  2. jalan benar yang di pilih anang patut di jadikan contoh bagi kta semua! i like u anang...

    BalasHapus
  3. Yep, besarkan hati, maka jiwapun menjadi kuat. Nice sharing mbak.

    BalasHapus
  4. Wiiihhh... dari anang bisa menjadi tulisan yang bagus banget mba :D

    Aku jadi inget salah satu quotes, persisnya sih lupa, tapi intinya mendendam pada seseorang seperti kita yang meminum racun setiap hari. Jadi orang yg bersangkutan tetep adem ayem tapi malah kita yang jadi sakit karena terus-terusan menyimpan rasa dendam dan segala pikiran negatif itu.

    BalasHapus
  5. sama mba saya juga punya pandanagn yang sama dengan pribadi soerang Anang yang bisa legowo meski dikhianati oleh orang yang paling dekat dengannya.......

    maju terus mas anang!!!! hehehehehe

    BalasHapus
  6. Kadang memang susah untuk meyakini bahwa apa yang kita inginkan belum tentu yang terbaik buat kita ya bunda..

    saya masih harus belajar banyak, terima kasih atas renungannya :)

    BalasHapus
  7. belajar tentang kebesaran hati memang agak berat, tapi mesti. bukankah begitu?

    BalasHapus
  8. duuh ngikutin infotainmenrt juga nih mbak Reni.. hehehe.. ternyata infotainment ada juga yang bisa dipelajari yah. Meskipun Anang dikecewakan karena mantan istrinya menikah lagi...tapi dia tetep hadir di pernikahan. Ya itulah wujud tak terputusnya silaturahmi meskipun hubungannya sebagai suami istri sudah tidak ada lagi.

    BalasHapus
  9. salut & hebat banget , padahal dia udah disakiti & dikescewain tapi dengan besar hati dia datang & memberikan restu pada bekas istrinya.... sepertinya saya harus belajar dari kejadian itu......

    BalasHapus
  10. kok kawin lagi..?
    emang dah cerai ya..?

    *haduh katrok katrok idup di hutan...
    :hammer..

    BalasHapus
  11. kebesaran hati terhadap takdir illahi robbi ya mbak Reni

    Takdirnya anang seperti itu, miris ku menyaksikan

    BalasHapus
  12. saya juga salut banget dengan kebesaran hati mas Anang=)

    BalasHapus
  13. saya salah satu orang yang harus belajar..

    BalasHapus
  14. wow Anang Hermansyah... sama-sama satu kota dengan saya, tapi apakah sama ya saya bisa berjiwa besar sama seperti Anang..

    ehm butuh mental lebih kayaknya menerima kepahitan seperti Anang

    BalasHapus
  15. Assalamualaikum..
    banyak salut ama ketegaran hati anang, :) semoga kita termasuk orang yang sabar....

    BalasHapus
  16. Benar mbak, saya juga salut melihat ketegaran anang

    BalasHapus
  17. setuju mbak... dengan kebesaran hati akan makin mendekatkan kita dengan kebahagiaan...

    BalasHapus
  18. datang berkunjung di malam hari setelah perjalanan panjang 2 hari ini

    BalasHapus
  19. Setuju banget mbak, jadi teringat sama seseorang... Hmmmm... Andai belajar mau kayak Anang...

    BalasHapus
  20. dengan kebesaran hati, akan makin mendekatkan manusia pada kebahagiaan...

    BalasHapus
  21. yah dengan infotainment aib mereka pun mereka umbar, padahal jelas tuhan menyuruh tuk menutupi aib sendiri :D. Dan sialnya kita pun asyik mendengerkan tentang gosip mereka hehe.

    opppss sorry, agak alim sikit pas komentar ini hehe(padahal aselinya gak karu karuan)

    BalasHapus
  22. Moga Mas Anang cepat menyusul juga ke pelaminan.

    BalasHapus
  23. wah bu,
    gak nyangka Anang Hermansyah bisa juga jadi inspirasi positif..

    BalasHapus
  24. Anang hebat ya, mbak...
    aku melihatnya sangat terharu sekali, kita mungkin bisa mencontohnya walau sulit, tapi dgn berusaha tentu bisa ya, mbak.

    BalasHapus
  25. kadang sering gx tegaan liat anang ama anak2nya >.<
    mudah banget ya si kd itu melupakan

    BalasHapus
  26. Karna setelah kita melakukan itu makan hati kita pun tenang mb tidak ada lagi kebencian dan dendam, karna memendap kebencian dan dendam justru membuat kita tak tenang akan hati dan kehidupan.

    Anang cukup bisa diacungin jempol, tapi dia tak boleh berbangga hati atas kebesaran hatinya untuk bisa menebar pesona pada lawan duetnya...

    BalasHapus
  27. Wah aku gak sempat nonton acaranya,, tapi sempet dengar juga gitu Anang datang.. Lebih baik yak seperti itu dari pada musuh2an gak jelas ..

    BalasHapus
  28. Belajar kebesaran hati emmang gakmudah,tapi kita yakin bisa kalau berusaha :)

    BalasHapus
  29. saya sangat setuju mbak dengan statement ini :
    "mengalah tidak sama dengan kalah. Mengalah melambangkan kematangan jiwa seseorang dalam menghadapi konflik dengan orang lain. Kebesaran hati bukan bermuara pada hasil menang-kalah, karena ketika seseorang bersedia mengalah maka perdebatan bisa diminimalkan dan pertikaian bisa dihindari, sehingga kedamaian dapat kembali tercipta"

    BalasHapus
  30. kebesaran hati,n ketulusanya akn mmbrkn dia hidup yg lebih baik,

    BalasHapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)