Aku yakin bahwa semua orang pasti sudah pernah mendengar tentang Pecel Madiun. Kuliner Madiun Pecel Madiun memang sudah sangat terkenal. Mungkin masih ada beberapa orang yang belum sempat mencicipi kelezatan Pecel Madiun, tapi kuyakin setidaknya mereka sudah pernah mendengarnya.
Walau di beberapa daerah di sekitar Madiun seperti Ponorogo, Kediri, Blitar juga punya pecel, namun pamor Pecel Madiun tetap dikenal. Memang pecel atau nasi pecel identik dengan Madiun atau lebih tepatnya Madiun identik dengan pecel atau nasi pecel.
Pecel mudah didapatkan di mana saja, karena di beberapa daerah selalu saja ada penjual pecel. Yang aku tahu untuk Pulau Jawa rasanya masih ada penjual pecel atau nasi pecel di masing-masing daerah. Kalau untuk daerah di luar Pulau Jawa aku tak tahu, apakah penjual pecel atau nasi pecel.
Banyaknya penjual nasi pecel di berbagai daerah dimungkinkan karena membuat pecel tidaklah sulit. Penjualnya hanya tinggal merebus aneka sayuran. Sambel kacangnya juga tak rumit membuatnya. Namun untuk urusan sambel kacang inilah yang seringkali membuat rasa Pecel Madiun berbeda dengan pecel yang ada di beberapa daerah.
Yang aku tahu, beberapa warung pecel yang ada di Madiun telah membuka cabang atau menjalin kerjasama untuk membuka warung pecel di kota lain. Biasanya warung pecel yang ada di Madiun akan mengirimkan sambel pecel ke cabang-cabang mereka atau kepada partner mereka yang ada di kota lain. Untuk yang jenis ini, nasi pecelnya benar-benar khas Madiun.
Namun kebanyakan pecel yang ada di beberapa daerah di luar Madiun penjualnya membuat sendiri sambalnya. Untuk jenis seperti ini biasanya aku sulit menemukan rasa yang khas Madiun di pecelnya. Ini aku ketahui karena beberapa kali aku membeli pecel saat sedang berada di luar kota. Dulu saja saat aku kuliah di Yogyakarta, aku masih sering membeli pecel meskipun rasanya beda jauh dari Pecel Madiun.
Jenis sayur yang biasa dipakai dalam pecel sangat beragam. Di berbagai warung pecel yang ada di Madiun kulihat berbagai jenis sayur bisa dipakai untuk pecel. Mulai dari sayuran hijau seperti bayam, sawi, kangkung, daun ketela, daun pepaya, kacang panjang dan sebagainya. Selain itu seringkali juga ada bunga turi, krai, jantung pisang (ontong) dan lirih (yaitu kunci muda mulai dari umbi sampai daun mudanya). Dan yang harus ada adalah kecambah. Tanpa itu rasa pecelnya ada yang kurang.
Selain sayuran rebus, biasanya pecel dilengkapi dengan lalapan, srundeng dan kering tempe. Lalapan itu biasanya terdiri dari timun cacah, lamtoro dan daun kemangi yang ditaburkan di atas pecel. Dan pelengkap terakhir dari Pecel Madiun adalah tempe goreng dan kerupuk/lempeng/rempeyek.
Pecel lengkap dengan lalapan, rempeyek dan tempe goreng
Itu tadi adalah menu standar Pecel Madiun. Namun di berbagai warung pecel yang ada di Madiun akan menawarkan aneka lauk pauk sebagai pelengkap makan nasi pecel selain tempe goreng. Aneka lauk-pauk itu antara lain: empal, babat, otak sapi, telor ceplok, telur puyuh, perkedel dan sebagainya.
Makan nasi pecel akan sangat terasa maknyus (minjam istilahe Pak Bondan) jika nasinya hangat dan sambalnya banyak. Lebih mantap lagi jika dimakan di atas pincuk daun pisang. Sayangnya sekarang susah sekali cari penjual nasi pecel pincuk, hampir semua sudah pake piring. Kalaupun ada yang minta dibungkus dibawa pulang, nasi pecelnya dibungkus pake kertas bungkus nasi itu.
Bagiku dan penduduk Madiun pada umumnya, makan pecel bisa kapan saja. Sambal pecel bisa dibeli dimana saja dan tinggal dipakai kapan saja kita mau. Kalau malas buat sendiri pun, penjual nasi pecel bisa ditemui 24 jam di Madiun. Tinggal pilih, yang mahal atau yang murah. Yang lauk pauknya sangat lengkap atau seadanya aja. Pokoknya, kapan saja ingin makan pecel di Madiun pasti akan langsung terpuaskan.
Mau makan nasi pecel denganku?
Walau di beberapa daerah di sekitar Madiun seperti Ponorogo, Kediri, Blitar juga punya pecel, namun pamor Pecel Madiun tetap dikenal. Memang pecel atau nasi pecel identik dengan Madiun atau lebih tepatnya Madiun identik dengan pecel atau nasi pecel.
Pecel mudah didapatkan di mana saja, karena di beberapa daerah selalu saja ada penjual pecel. Yang aku tahu untuk Pulau Jawa rasanya masih ada penjual pecel atau nasi pecel di masing-masing daerah. Kalau untuk daerah di luar Pulau Jawa aku tak tahu, apakah penjual pecel atau nasi pecel.
Banyaknya penjual nasi pecel di berbagai daerah dimungkinkan karena membuat pecel tidaklah sulit. Penjualnya hanya tinggal merebus aneka sayuran. Sambel kacangnya juga tak rumit membuatnya. Namun untuk urusan sambel kacang inilah yang seringkali membuat rasa Pecel Madiun berbeda dengan pecel yang ada di beberapa daerah.
Yang aku tahu, beberapa warung pecel yang ada di Madiun telah membuka cabang atau menjalin kerjasama untuk membuka warung pecel di kota lain. Biasanya warung pecel yang ada di Madiun akan mengirimkan sambel pecel ke cabang-cabang mereka atau kepada partner mereka yang ada di kota lain. Untuk yang jenis ini, nasi pecelnya benar-benar khas Madiun.
Namun kebanyakan pecel yang ada di beberapa daerah di luar Madiun penjualnya membuat sendiri sambalnya. Untuk jenis seperti ini biasanya aku sulit menemukan rasa yang khas Madiun di pecelnya. Ini aku ketahui karena beberapa kali aku membeli pecel saat sedang berada di luar kota. Dulu saja saat aku kuliah di Yogyakarta, aku masih sering membeli pecel meskipun rasanya beda jauh dari Pecel Madiun.
Jenis sayur yang biasa dipakai dalam pecel sangat beragam. Di berbagai warung pecel yang ada di Madiun kulihat berbagai jenis sayur bisa dipakai untuk pecel. Mulai dari sayuran hijau seperti bayam, sawi, kangkung, daun ketela, daun pepaya, kacang panjang dan sebagainya. Selain itu seringkali juga ada bunga turi, krai, jantung pisang (ontong) dan lirih (yaitu kunci muda mulai dari umbi sampai daun mudanya). Dan yang harus ada adalah kecambah. Tanpa itu rasa pecelnya ada yang kurang.
Selain sayuran rebus, biasanya pecel dilengkapi dengan lalapan, srundeng dan kering tempe. Lalapan itu biasanya terdiri dari timun cacah, lamtoro dan daun kemangi yang ditaburkan di atas pecel. Dan pelengkap terakhir dari Pecel Madiun adalah tempe goreng dan kerupuk/lempeng/rempeyek.
Pecel lengkap dengan lalapan, rempeyek dan tempe goreng
Itu tadi adalah menu standar Pecel Madiun. Namun di berbagai warung pecel yang ada di Madiun akan menawarkan aneka lauk pauk sebagai pelengkap makan nasi pecel selain tempe goreng. Aneka lauk-pauk itu antara lain: empal, babat, otak sapi, telor ceplok, telur puyuh, perkedel dan sebagainya.
Makan nasi pecel akan sangat terasa maknyus (minjam istilahe Pak Bondan) jika nasinya hangat dan sambalnya banyak. Lebih mantap lagi jika dimakan di atas pincuk daun pisang. Sayangnya sekarang susah sekali cari penjual nasi pecel pincuk, hampir semua sudah pake piring. Kalaupun ada yang minta dibungkus dibawa pulang, nasi pecelnya dibungkus pake kertas bungkus nasi itu.
Bagiku dan penduduk Madiun pada umumnya, makan pecel bisa kapan saja. Sambal pecel bisa dibeli dimana saja dan tinggal dipakai kapan saja kita mau. Kalau malas buat sendiri pun, penjual nasi pecel bisa ditemui 24 jam di Madiun. Tinggal pilih, yang mahal atau yang murah. Yang lauk pauknya sangat lengkap atau seadanya aja. Pokoknya, kapan saja ingin makan pecel di Madiun pasti akan langsung terpuaskan.
Mau makan nasi pecel denganku?
aih,kangen pecel madiun..dulu pas mau balik ke Ponorogo,selalu makan nasi pecel,yang khas itu kerupuknya,pakai kerupuk puli kotak^^
BalasHapusKapan2 kalo balik ke Ponorogo makan nasi pecelnya di Madiun aja... barengan sama aku :) Oh iya pake lempeng memang makin mak nyus :)
Hapusnasi pecelnya sedap, mak reni :D jadi pengin nyicip hihi
BalasHapusAyo kesini... nyicip nasi pecel yang emang sedap banget :)
HapusWaah, jadi ingat dulu ketika di Stasiun Madiun masih ada yang jual pecel. Terlalu sering saya menahan-nahan untuk tidak makan dulu bila dalam perjalanan dari Jogja ke Jombang dengan niat nanti akan beli pecel yang dibungkus dengan daun pisang di Stasiun Madiun. Tapi, saya sekali, beberapa kali saya naik kereta api akhir-akhir ini saya kok tidak nemu penjual pecel itu ya di stasiun?
BalasHapusOhya, Mbak Reni, terima kasih banyak ya atas pertemuannya dan telah nglarisi Tasuba. Semoga cocok rasanya. Ohya, kopdar tadi malem itu saya tulis di blog nggih :)
Pak kan memang sekarang di dalam stasiun tidak boleh ada penjual spt dulu? Jadi ga bakal ada lagi pedagang asongan yang nawarin nasi pecel anget dibungkus daun pisang. Kalau mau pecel ya turun dan makan di warung dekat stasiun.
HapusSenang bisa bertemu dengan Pak Azzet di Yogya kemarin :)
Mau mbak.....
BalasHapusAyooo kesini... masih banyak nih pecelnya :D
Hapusakk pecel memang maknyuus apalagi dilengkapi bakwan en kerupuk, surgaa..#halah...
BalasHapusHahaha bener mak nyuss banget mbak, apalagi nasinya hangat. wah bener2 nikmat itu
Hapusaku suka nasi pecel yang ada sambel tumpangnya mbak Ren :)
BalasHapusOya? Aku malah kurang suka sambal tumpang... tapi emang selera tiap orang beda sih. Di Madiun juga nasi pecel sambal tumpang laris manis lo
HapusMau dong dikirimin sambel pecelnya mbak
BalasHapusmauuuuuuuuuuuuu
BalasHapusdisini mahal mbak bisa 20ribu seporsi kecuali kepasar ada yang murah
Aku dong, udah pernah nyicip sambel pecel madiun kiriman mbak ren. :D
BalasHapusBtw, aku blm pernah nyobain pecel yg ditaburi serundeng. :D So, mau bgt makan pecel ama mbak ren. :P
maknyuss mba pecel tampak sederhana tapi rasanya luar biasa
BalasHapusJadi pingin makan pecel Madiun beneran. Menggoda sekali itu fotonya. :) Salam kenal, Mbak.
BalasHapusEmang maknyuss pecel madiun,,ngak ada bosennya
BalasHapusDan kebetulan dikantin kantor ada warung pecel madiun
Gimana tuh cara buat dan resep membuat nasi pecel madiun? silahkan email ya resepnya ke bpkeuna@gmail.com
BalasHapusaku suka pecel madiun, tap iblm pernah sih makan di daerah asalnya. jadi pengen deh hehee
BalasHapusAyok ke madiun, ntar kutraktir pecel sepuasnya deh
HapusMba reni, warung pecel yang ada sambal tumpangnya dimana ya? Udah nyari muter madiun tp ngga ketemu :(
BalasHapusYang aku tahu ada di jalan Setyabudi, dekat perumahan Bumi Antariksa. Trus ada lagi di jalan Mawar, Oro-oro Ombo.
Hapuspecel madiun memang eco tenan :D
BalasHapusJd keingte, dulu pas KP di PG rejo Agung, ada bapak-bapak yg bilang kalau belum sarapan jika belum makan nasi pecel. Meskipun sdh makan singkong rebus habis sepiring, ttp kudu makan nasi pecel
BalasHapusaduuuh mbaaa ngileeer beraaaat akuuu
BalasHapus