Dulu, saat aku masuk SMA, dari awal aku sudah memutuskan untuk tidak akan memilih jurusan IPA. Aku dari awal sudah memilih akan masuk jurusan IPS saat penjurusan di kelas 2 SMA. Alasannya..., karena aku kurang suka pelajaran ilmu pasti (mungkin karena aku orangnya tidak pasti hahaha).
Saat masih duduk di bangku SMP, aku merasa aku kurang berminat pada pelajaran-pelajaran ilmu pasti seperti Matematika dan Fisika. Entah mengapa aku merasa sudah bad mood duluan kalau ketemu soal hitung-hitungan. Apalagi saat SMA aku ketemu dengan pelajaran Kimia... makin mantaplah aku untuk memilih masuk jurusan IPS.
Kimia benar-benar membuatku makin tak berminat masuk jurusan IPA. Aku ingat banget, dulu setiap pelajaran Kimia, aku sama sekali tak menaruh perhatian saat gurunya memberikan pelajaran. Karena meskipun aku berusaha keras memahami apa yang disampaikan, aku tetap aja gagal paham. Hiks.
Kalau ada tugas Kimia, aku selalu minta bantuan seorang teman yang super duper baik hati untuk membantuku mengerjakan tugas Kimia milikku. Alhamdulillah, selama setahun sekelas denganku, temanku itu sangat setia mengerjakan semua tugas-tugas Kimia milikku selain mengerjakan miliknya sendiri tentunya.
Namun keadaan berbeda saat ulangan. Nah, sehari sebelumnya aku terpaksa harus belajar Kimia dengan SKS (Sistem Kebut Semalam). Apa dengan belajar hanya saat mau ulangan, aku bisa sukses mengerjakan ulanan Kimia? Tentu saja tidak! Hahaha... ya setidaknya aku sudah berusaha untuk tidak mencontek saat ulangan. Walaupun sudah belajar dengan SKS, tetap saja aku tak bisa mengerjakan ulangan. Aku sih hanya mengandalkan nilai Kimia dari nilai tugas-tugas Kimia saja.
Nah, ternyata Shasa-ku juga tidak menguasai pelajaran Kimia dengan baik (tapi pemahaman Shasa tentang Kimia masih jauh lebih baik dari aku sih sebenarnya). Bedanya dengan aku, walau sama-sama tidak menyukai Kimia Shasa masih memilih jurusan IPA saat masuk SMA. Selain itu, Shasa masih mau mengerjakan sendiri tugas-tugas Kimia-nya, sedangkan aku sama sekali gak pernah mengerjakan. Hehehe..
Aku salut sama orang-orang yang senang dan mampu menguasai Kimia dengan sangat baik, seperti dek Amma atau dek Rahmah. Sahabat blogger yang kini menetap di Surabaya ini sangat cinta dengan Kimia. Terbukti saat kuliah dia memilih jurusan Kimia pada Universitas Negeri Makasar dan masih dilanjutkan ke Pasca Sarjana jurusan Kimia Anorganik di Universitas Hasanudin Makasar.
Meski sangat jago Kimia, dek Amma sekarang lebih memilih menjadi blogger dan tidak mengaplikasikan ilmu Kimianya ke dalam pekerjaan. Ternyata menjadi blogger menjadi pilihan yang jauh lebih mengasyikkan daripada berkutat dengan rumus Kimia, ya Dek Amma? Hehehe....
Saat masih duduk di bangku SMP, aku merasa aku kurang berminat pada pelajaran-pelajaran ilmu pasti seperti Matematika dan Fisika. Entah mengapa aku merasa sudah bad mood duluan kalau ketemu soal hitung-hitungan. Apalagi saat SMA aku ketemu dengan pelajaran Kimia... makin mantaplah aku untuk memilih masuk jurusan IPS.
Kimia benar-benar membuatku makin tak berminat masuk jurusan IPA. Aku ingat banget, dulu setiap pelajaran Kimia, aku sama sekali tak menaruh perhatian saat gurunya memberikan pelajaran. Karena meskipun aku berusaha keras memahami apa yang disampaikan, aku tetap aja gagal paham. Hiks.
Kalau ada tugas Kimia, aku selalu minta bantuan seorang teman yang super duper baik hati untuk membantuku mengerjakan tugas Kimia milikku. Alhamdulillah, selama setahun sekelas denganku, temanku itu sangat setia mengerjakan semua tugas-tugas Kimia milikku selain mengerjakan miliknya sendiri tentunya.
Namun keadaan berbeda saat ulangan. Nah, sehari sebelumnya aku terpaksa harus belajar Kimia dengan SKS (Sistem Kebut Semalam). Apa dengan belajar hanya saat mau ulangan, aku bisa sukses mengerjakan ulanan Kimia? Tentu saja tidak! Hahaha... ya setidaknya aku sudah berusaha untuk tidak mencontek saat ulangan. Walaupun sudah belajar dengan SKS, tetap saja aku tak bisa mengerjakan ulangan. Aku sih hanya mengandalkan nilai Kimia dari nilai tugas-tugas Kimia saja.
Nah, ternyata Shasa-ku juga tidak menguasai pelajaran Kimia dengan baik (tapi pemahaman Shasa tentang Kimia masih jauh lebih baik dari aku sih sebenarnya). Bedanya dengan aku, walau sama-sama tidak menyukai Kimia Shasa masih memilih jurusan IPA saat masuk SMA. Selain itu, Shasa masih mau mengerjakan sendiri tugas-tugas Kimia-nya, sedangkan aku sama sekali gak pernah mengerjakan. Hehehe..
Aku salut sama orang-orang yang senang dan mampu menguasai Kimia dengan sangat baik, seperti dek Amma atau dek Rahmah. Sahabat blogger yang kini menetap di Surabaya ini sangat cinta dengan Kimia. Terbukti saat kuliah dia memilih jurusan Kimia pada Universitas Negeri Makasar dan masih dilanjutkan ke Pasca Sarjana jurusan Kimia Anorganik di Universitas Hasanudin Makasar.
Meski sangat jago Kimia, dek Amma sekarang lebih memilih menjadi blogger dan tidak mengaplikasikan ilmu Kimianya ke dalam pekerjaan. Ternyata menjadi blogger menjadi pilihan yang jauh lebih mengasyikkan daripada berkutat dengan rumus Kimia, ya Dek Amma? Hehehe....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)