Minggu, 11 Oktober 2015

Bergembira di De Mata dan De Arca Yogyakarta

Siapa yang sudah pernah berkunjung ke De Mata dan De Arca Yogyakarta? Aku sudah dong #bangga hehehe. Awal Juni 2015 yang lalu, tepatnya tanggal 6 Juni 2015, aku dan suami mengajak Shasa ke Yogyakarta. Mumpung Shasa sudah selesai ujian nasional SMP dan sambil menunggu hasilnya, kami mengajaknya berlibur. Liburan ini juga sekaligus sebagai 'hadiah' atas ketekunan dan kesungguhan Shasa dalam belajar menjelang ujian nasional SMP 2015 yang lalu.

Tempat pertama yang kami kunjungi adalah De Mata dan De Arca yang terletak di XT Square, Jl. Veteran Umbulharjo Yogyakarta. Kata "XT" berasal dari kata "Eks Terminal". Pandai sekali orang-orang Yogya membuat nama yang keren padahal maksudnya sebenarnya cuma bekas terminal hehehe. Namun, nama XT Square belum terlalu dikenal oleh seluruh masyarakat Yogya. Buktinya waktu kami menanyakan lokasi XT Squre itu pada seorang tukang becak, dia tak bisa menunjukkan tempatnya. Dia baru bisa paham waktu kami mengatakan "bekas terminal lama".

Kami memutuskan untuk mengunjungi De Mata dan De Arca sekaligus, dengan berbagai pertimbangan. Pertimbangan pertama tentu saja karena HTM terusan untuk De Mata dan De Arca lebih murah daripada kalau kami mengunjungi satu-persatu. HTM De Mata Rp. 40.000/orang dan HTM De Arca Rp. 50.000/orang. Entah kenapa HTM De Arca lebih murah daripada De Mata. Namun yang jelas jika beli tiket terusan De Arca dan De Mata, HTMnya hanya Rp. 75.000/orang. Kedua, karena belum tentu kami punya kesempatan lagi untuk bisa mengunjungi De Mata dan De Arca.

Untuk masuk ke De Arca, pengunjung harus melepas alas kakinya dan menentengnya selama berkeliling De Arca. Mengapa alas kaki pengunjung tidak dititipkan di pintu masuk? Alasannya adalah karena nanti setelah puas berkeliling De Arca, pengunjung bisa langsung berbelok menuju tangga yang menghubungkan De Arca dengan De Mata, tanpa harus berbalik ke pintu masuk De Arca lagi. Jadi, yang ingin kesana, siap-siap bawa kresek untuk menyimpan alas kaki ya?

Di dalam De Arca banyak dipajang replika tokoh terkenal, dari dalam maupun luar negeri. Tokoh-tokoh itu bukan saja negarawan ataupun politisi, namun ada juga pahlawan, rohaniwan, seniman, artis/aktor, tokoh dalam film dan superhero. Replika yang ada di sana konon kabarnya diganti secara berkala. Jadi mungkin saja, pas aku ke sana aku bisa ketemu SBY namun di kesempatan lain SBY digantikan oleh Soeharto.

Seneng juga sih bisa 'bertemu' dan berfoto bersama tokoh-tokoh penting seperti : Megawati, Dahlan Iskan, SBY, Gus Dur, Kartini, Patimura, WR. Soepratman, Obama, Hitler, Ratu Elisabeth II dsb. Ada juga Affandi sang maestro lukis Indonesia, Mbah Maridjan. Selain itu ada juga Brad Pitt, Shahrukh Khan, Rain (artis Korea), dsb. Ada juga tokoh Rambo, Hulk, captain America dan sebagainya. Ada Bunda Theresia, Mahatma Gandi, Dalai Lama, Paus Paulus dan juga tokoh film The Lord of The Ring (hobit dan Gandalf sang penyihir).

Dari semua replika yang ada, kami terkesan dengan 'maskot' De Arca yaitu replika Spiderman. Namun spiderman ini tidak dibuat sebagaimana seharusnya, karena spiderman di De Arca ini gendut. Perutnya aja buncit. Terus, bajunya spiderman sudah dimodifikasi dengan budaya orang Yogyakarka. Spiderman ini walau masih pake baju ketat merah birunya, namun dia juga memakai blangkon dan juga kain batik sebagai sarungnya. Hehehe... lucu banget.












Walau replika yang ada di De Arca Yogyakarta tak sesempurna replika yang dipajang di Madame Tussauds, namun cukup menghibur dan menyenangkan. Lumayanlah, tak bisa berfoto dengan tokoh aslinya, dengan replikanya pun sudah cukup menyenangkan. Selanjutnya, kami pindah ke De Mata Trick Eye Museum. Ternyata di De Mata pengunjungnya lebih ramai daripada di De Arca. Walaupun di De Mata ada tulisan pengunjung diharap melepas alas kakinya, namun ternyata penjaga di De Mata mengijinkan pengunjung tetap memakai alas kakinya kok.

Sama seperti di De Arca, di De Mata ini secara berkala mengganti gambar-gambar 3 dimensi yang dipajangnya. Kabarnya sih gambar yang terpajang sebanyak 120 buah! Banyak banget ya? Dan pengunjung bebas untuk berfoto sepuasnya dengan background gambar-gambar 3 dimensi itu. Namun tentu saja, akan butuh waktu lama untuk bisa foto dengan ke-120 gambar itu sekaligus. Apalagi jika pengunjung sedang banyak, kita harus rela antri untuk bisa foto dengan gambar 3 dimensi yang kita inginkan.

Pada masing-masing gambar sudah ada keterangan bagaimana pengambilan gambarnya, agar kesan 'nyata' dapat muncul. Di beberapa tempat De Mata menyiapkan tangga yang bisa digunakan oleh pengambil gambar, karena beberapa gambar 3 dimensi itu baru akan tampak nyata jika diambil dari atas. Meski begitu, tak mudah juga sih menghasilkan foto yang sempurna yang benar-benar bisa mengesankan bahwa foto kita itu nyata.

Sesuai dengan namanya, trick eye museum, De Mata benar-benar berhasil mengelabui mata kita. Dan itu yang membuat pengunjung bersemangat untuk menjajal sebanyak mungkin gambar demi bisa melihat bagaimana 'tipuan' gambar itu bekerja hehehe. Pada awalnya aku pun berniat ikutan foto juga bersama Shasa, namun lama-lama aku malu. Selain karena pengunjung semakin banyak (dan rata-rata ABG!), aku juga malu jika saat foto ditungguin banyak orang yang ikutan antri #sigh.














Namun Shasa benar-benar bersemangat menjajal banyak gambar 3 dimensi yang menarik baginya. Walau terkadang untuk menghasilkan gambar yang 'sempurna' dan tampak nyata, Shasa harus berpose lebih dari sekali, dia menjalaninya dengan semangat. Sayang, waktu sudah beranjak siang dan kami harus segera menyudahi kunjungan kami di De Mata dan De Arca. Aku dan Shasa berharap lain kali kami punya kesempatan untuk datang lagi, syukur-syukur pas kami datang, gambar yang dipasang sudah berbeda dengan gambar yang kami lihat kali ini.

Yang belum pernah ke De Mata dan De Arca... buruan deh kesana..., seru juga kok.


22 komentar:

  1. Baru dengar istilah XT eks terminal hehe.. Yogya bisa aja
    Btw itu kerudung dan jubah Dalai Lhama kok bisa matching :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku sendiri juga awalnya gak tahu kalo XT itu singkatan dari Eks Terminal hehehe.

      Hapus
  2. whuaaa... keren banget tempatnya mbak :)
    ini baru ya mba tempatnya? pas aq ke jogja tempo dulu belom ada kali ya, gak ada yg ngomongin de mata dan de arca :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepertinya sudah ada beberapa waktu kok, bukan bener2 baru dan aku juga baru tahu hehehe.
      BTW kapan ke Yogyanya? Yuk ke Yogya lagi dan kita ketemu di sana :D

      Hapus
  3. wah seru juga ya tempatnya. Ada replika orang2 terkenal seperti di Museum Angkut Batu ya. Anak-anak pasti senang tuh kalo diajak ke sini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku malah belum pernah ke Museum Angkut Batu. Pengen bisa kesana suatu saat nanti Dek Lian

      Hapus
  4. Aku baru dengar yg De Arca lho, Mbak. Selama ini kevanyakan pad bercerita De Mata. :D

    Okee, fix harus bawa kresek ke sana untuk nyangking sendal. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo Idah balik lagi ke Yogya, kali ini buat senang2 di De Mata dan De Arca :D

      Hapus
  5. Ada di Surabaya juga tapi saya belum kesana... secepatnya deh hihihi....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh di Surabaya juga ada ya? Kira-kira sama gak ya dengan yang di Yogya replika dan foto2nya ?

      Hapus
  6. aakkkk seruuu ini aku belum pernah kesini,liat foto2ne ae xD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Raffi pasti seneng itu nanti kalau diajak kesana.... dan Dek Echa yang suka berekspresi dan bereksperimen pasti juga senang di sana hehee

      Hapus
  7. aku malah baru ngeh dengan apa yang ada di surabya de mata dan de arca soalnya jarang banget sih ke surabaya hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku malah belum tahu kalau di Surabaya juga ada :)

      Hapus
  8. Seru bangeeet, jadi kepengen foto-foto juga hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang seru banget.... kayaknya enak kesana kalau bukan pas weekend deh, pasti pengunjungnya gak padat spt saat weekend

      Hapus
  9. wah....
    saya sepertinya harus ke de arca dan de mata kalau ke jogja,,,
    btw di surabaya jg ada ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kalau ke Yogya mampir aja kesana.... Kalau di Surabaya aku gak tahu ada apa tidak

      Hapus
  10. Baru tau ada de mata dan de arca di jogja
    Bisa jadi salah satu destinasi wisata yg wajib dikunjungi ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ternyata emang banyak yang belum tahu tentang De Mata dan De Arca ya?

      Hapus
    2. Karena itu saya suka blogwalking, bisa membaca hal-hal baru, walo saya sendiri ga punya blog, hehehe
      Makasih infonya ya mba :)

      Hapus
    3. Terimakasih ya sudah mampir kesini... dan semoga bisa mampir ke De Mata dan De Arca :D

      Hapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)