Kamis, 28 Januari 2010

Cuti

Akhirnya aku bisa juga ambil cuti setelah sekian lama terbenam dengan kesibukan kantor. Mumpung Shasa libur sekolah selama seminggu, maka aku dan suami ambil cuti sekalian. Kami ingin menikmati libur bersama dengan Shasa.

Aku cuti mulai tanggal 27 Januari sampai dengan 29 Januari 2010. Hari pertama cuti, kemarin, aku lalui di rumah saja. Aku bisa beres-beres rumah dan memasak bersama Shasa. Tentu saja tak lupa blogging.... hehehe.

Selasa, 26 Januari 2010

Perayaan ulang tahun

Gambar diambil dari sini

Dua hari yang lalu adalah hari ulang tahunnya yang ke tiga puluh sembilan. Namun, sejak dua hari sebelumnya dia telah mendapatkan ucapan selamat ulang tahun dari teman-temannya. Bahkan hari inipun, dua hari setelah hari ulang tahunnya, ucapan selamat ulang tahun itu masih saja dialamatkan padanya. Maklum saja, dia boleh dibilang sebagai "panutan" dalam kelompoknya. Masih muda, cantik, sukses dan kaya... So, mencari teman bukanlah persoalan sulit baginya.

Dari sekian banyak ucapan selamat ulang tahun yang diterimanya, 75 % di antaranya juga menanyakan kapan dia akan merayakan hari istimewa itu. Merayakan disini berarti adalah mengundang mereka untuk pesta (baca : makan-makan secara gratis). Sebenarnya kalau semua permintaan teman-remannya itu dituruti, bisa-bisa menguras semua uang belanja bulanannya.

Akhirnya, setelah dipertimbangkan masak-masak, dia memutuskan untuk merayakan ulang tahunnya sebanyak 3 kali. Yang pertama tentu saja dengan keluarganya (orangtua, suami dan anak-anaknya). Dan itu dilakukannya bertepatan dengan tanggal kelahirannya, yaitu dua hari yang lalu. Bersama mereka makan malam di suatu resto yang ada di hotel berbintang yang menjadi langganan keluarganya.

Dan selanjutnya, siang kemarin adalah acara perayaan yang kedua. Bersama sekelompok wanita temannya main tenis, mereka makan siang di sebuah mall yang dekat dengan kantornya. Dan seperti biasa jika berkumpul bersama dengan teman-teman tenisnya ~yang semuanya wanita~ acara jadi sangat meriah dan seru karena canda dan tawa tiada hentinya.

Nah... yang terakhir adalah kemarin malam. Kali ini dia mengajak mantan teman-teman SMA-nya untuk berkumpul bersama di sebuah coffe room di sebuah hotel yang ada di kotanya. Acaranya yang dimulai pukul 21.30 WIB itu direncanakan akan berakhir pada pukul 24.00 WIB.

Ternyata, banyak juga mantan teman-teman SMA-nya yang datang. Di antara sekian banyak yang datang, mayoritas adalah teman-temannya yang laki-laki. Sementara teman wanitanya yang bisa datang malam itu hanya 5 orang. Tapi itu tak mengurangi kebahagiaannya karena semua temannya yang hadir berusaha untuk memberikan kebahagiaan untuknya.

Canda dan tawa kembali menghiasi harinya. Bernyanyi dan berkaraoke bersama mantan teman-teman SMA-nya benar-benar membuat senyum tak beranjak dari wajahnya. Gembira dan bahagia.... hingga akhirnya waktu jualah yang menghentikan semuanya. Tepat pukul 00.30 WIB akhirnya perayaan itu selesai dan meninggalkan kesan yang mendalam bukan saja baginya, tapi bagi teman-temannya.

*****

Itulah sekelumit cerita tentang perayaan sebuah hari ulang tahun. Walaupun menyisakan kenangan indah dan kebahagiaan, tak urung sempat membuatku mengeryitkan dahi, yaitu tentang perayaan yang digelarnya dengan mantan teman-teman SMA-nya. Ada beberapa bagian yang tak aku pahami, tapi mungkin itu terjadi karena adanya perbedaan persepsi.

Aku tak paham, mengapa untuk perayaan sebuah ulang tahun harus dirayakan dengan 'kemeriahan' seperti itu. Ya... ya..., aku tahu bahwa merayakan ulang tahun memang hak masing-masing orang. Setiap orang memang berhak untuk meraih bahagia dengan caranya sendiri, apalagi dengan menggunakan uangnya pribadi. Tak akan ada yang berani protes, bukan ?

Tapi tahukah dia, bahwa saat undangan perayaan ulang tahun dibagikan, ada seorang temannya yang tak bisa datang ? Dan alasan ketidakhadirannya adalah karena pemilihan waktu yang tidak tepat. Karena pada jam-jam selarut itu seorang istri kurang pas jika pergi dari rumah dan meninggalkan keluarga hanya untuk 'berhura-hura' ?

Tahukah dia, bahwa ada seseorang lagi tak datang ? Kali ini alasannya adalah lokasi perayaan ulang tahun yang kurang tepat. Jika perayaan ulang tahun itu dirayakan di rumahnya, maka mungkin saja seseorang ini akan tetap memaksakan diri untuk hadir (bagaimanapun mereka cukup akrab sewaktu SMA dulu). Tapi karena dirayakan di sebuah coffe room sebuah hotel, maka dia merasa tak pantas untuk datang. Maklum saja, sehari-hari dia adalah pedagang kaki lima, yang untuk mencukupi makan keluarganya saja sudah kewalahan, apalagi untuk membeli sebuah baju yang pantas untuk dipakai di hotel. Baginya, bisa makan 3 kali sehari saja sudah suatu kemewahan... tapi bersenang-senang di sebuah hotel tak pernah terbayangkan olehnya.

Tahukah dia, bahwa ada seseorang yang mengelus dada ? Di saat sekian banyak orang kesulitan mempertahankan hidupnya, ada sekelompok orang yang berpesta dan bergembira ria untuk menyambut perayaan ulang tahun. Apakah mereka lupa, bahwa mungkin saja sisa-sisa makanan pesta mereka merupakan 'berkah' bagi pengemis yang mengorek-ngorek tong sampah ?

Apakah mereka lupa, ada banyak anak di luar sana yang menangis putus asa ? Mereka tak mampu melanjutkan sekolahnya, meskipun uang sekolah mereka yang hanya beberapa lembar uang ribuan saja tak mampu mereka bayarkan. Ironis sekali rasanya.

Apakah mereka lupa, bahwa mereka tengah merayakan dengan gembira berkurangnya waktu yang diberikan-NYA untuk hidup di dunia ?

Andai saja perayaan ulang tahunnya tak meninggalkan sedih dan cemburu di hati orang lain.

Andai saja dia tak mengutamakan perayaan yang berwujud pesta, mungkin akan lebih banyak orang yang ikut bahagia bersamanya.

Andai saja, dia mampu merayakan ulang tahunnya dengan lebih bijaksana. Andai saja perayaan ulang tahunnya dirayakan dengan sederhana dan tak berlebihan. Jika itu terjadi, aku akan semakin mengaguminya sebagai wanita muda yang cantik, sukses, kaya dan... berhati bidadari.

Andai saja....

Senin, 25 Januari 2010

Bingung

Malam ini aku bingung kawan. Penyebabnya bukanlah masalah yang rumit bin berat. Bukan pula masalah yang sulit dicari jalan pemecahannya. Sebenarnya masalahnya hanya sederhana saja, hanya memilih satu di antara dua. Tapi entah mengapa sempat membuatku bingung menentukan pilihan.

Jika saja aku tak harus memilih salah satu diantaranya. Jika saja aku dapat memilih dua-duanya. Namun sayangnya, aku tak punya banyak waktu untuk mengambil dua-duanya. Jadi mau tak mau, aku harus memilih satu diantaranya. Ikut bingung..? Janganlah kawan, cukup aku saja yang bingung, dan kalian cukup mendengarkan celotehku ini saja. Supaya aku dapat menuntaskan kebingunganku ini.

Minggu, 24 Januari 2010

Perempuan dan permasalahannya


Buku Perempuan Kedua yang ditulis oleh Labibah Zain terdiri dari kumpulan 13 cerita pendek. Semuanya berkisah tentang perempuan dan segala permasalahannya termasuk bencana alam yang pernah melanda Indonesia. Permasalahan yang bisa terjadi pada siapa saja. Permasalahan yang terjadi di sekitar kita. Permasalahan seringkali kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Dan... sebagai bagian dari komunitas perempuan, sang penulis memiliki kemampuan untuk menyuarakan isi hati dan pikiran sesamanya.

Secara keseluruhan, ada perasaan trenyuh setelah aku menyelesaikan buku tersebut. Buku yang mengusung beragam ide yang sarat dengan kepahitan hidup itu telah berhasil mengaduk-aduk emosiku. Ada rasa marah, sedih, gemas, kecewa, nelangsa dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya, inilah detil karyanya :

Sabtu, 23 Januari 2010

Kenyamanan orang lain

Kita semua adalah makhluk sosial yang akan selalu berhubungan dengan orang lain. Kita tak bisa hidup sendiri, seolah-olah dunia ini milik pribadi. Agar hubungan kita dengan orang lain dapat berjalan baik tentu saja kita harus pandai-pandai menjaga sikap. Jika kita menyadari hal itu, pasti kita akan berusaha ber-toleransi dan "tepo seliro". Tujuannya ya agar kenyamanan orang lain tak terganggu. Bukankah kita juga tak ingin kenyamanan kita diganggu orang lain ?

Masalahnya adalah seringkali orang lupa bahwa dia tidak hidup sendiri. Mungkin ada yang lupa bahwa keberadaannya seringkali mempengaruhi orang lain. Atas nama lupa itulah, orang terkadang bersikap sesuka hatinya, seolah-olah hal itu tak ada pengaruhnya bagi orang lain. Kalau yang diperbuatnya tidak mengganggu sih tidak mengapa, tapi bagaimana jika ternyata perbuatannya merusak kenyamanan orang lain ?

Jumat, 22 Januari 2010

Maaf..., Salah kata

gambar diambil dari sini

Aku yakin, diantara kita semua, pasti pernah mengatakan kata-kata yang salah, pada orang yang salah, pada waktu yang salah dan pada tempat yang salah. Aku pernah melakukannya... dan sungguh aku sangat tak enak hati karenanya. Meskipun aku sudah minta maaf dengan bersungguh-sungguh, namun tetap saja rasa tak enak hinggap di hati. Bahkan saat yang bersangkutan sudah memaafkanku.

Ceritanya bermula saat aku menulis sebuah status di facebook. Sebuah status yang sebenarnya merupakan pertanyaan yang ada di kepalaku. Sedangkan pertanyaan itu tiba-tiba muncul setelah aku membaca sebuah kisah nyata yang sangat menggugah hatiku. Pertanyaan yang muncul dari rasa penasaran apakah aku sanggup menjalani kehidupan seperti kisah nyata tersebut.

Rabu, 20 Januari 2010

Ketika kau pergi

Malam ini
Ketika sosokmu telah menghilang
dalam gerbong kereta api
ada ruang yang menghampa

Ketika peluit kereta melengking
Mengucapkan salam perpisahan
ada kesepian yang menyapa

Selasa, 19 Januari 2010

Cerita tentang curhat

Ini cerita tentang curhat teman-teman padaku. Sebenarnya, aku punya beberapa teman ~pria dan wanita~ yang suka curhat padaku tentang beberapa hal dalam hidup mereka. Kebanyakan sih curhat masalah pekerjaan, pertemanan, ada juga yang soal kekasih atau rumah tangganya. Pokoknya tentang apa saja yang membuat hati sumpek dan dada sesak.

Sejauh ini sih, aku hanya butuh menyediakan telinga untuk mendengarkan. Aku sebenarnya tak terlalu banyak memberikan masukan kepada mereka. Setelah sekian lama, aku tahu bahwa seringkali yang mereka butuhkan bukanlah nasehat, namun hanya telinga yang mau menampung segala keluh kesah mereka. Seringkali mereka sudah merasa sangat lega, setelah berhasil mengeluarkan uneg-uneg mereka.

Senin, 18 Januari 2010

Menyambut RI 1

Sebagaimana dijadwalkan, RI 1 pada hari Senin dan Selasa (18 dan 19 Januari 2010) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Madiun dan Ngawi, Jawa Timur. Serangkaian acara akan diikuti oleh beliau. Selain itu RI 1 dijadwalkan membuka Munas Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) yang diikuti gubernur, bupati serta walikota se-Indonesia. Acara itu digelar di Pendopo Bupati Madiun di Jalan Alun-alun Utara Kota Madiun.

Karena itulah, Beberapa hari ini Kota Madiun (dan sekitarnya) berbenah. Alun-alun dibenahi dan untuk sementara dibersihkan dari para Pedagang Kaki Lima. Aneka macam spanduk dipajang di sudut-sudut kota. Jalan-jalan yang rusak pun tak lupa diperbaiki. Dan yang pasti pengamanan pun diperketat dengan menyiapkan personel sekitar 6.000 personel gabungan TNI dan Polri yang tersebar di Madiun, Ngawi, dan Magetan. Pengamanan dilakukan baik secara terbuka maupun tertutup.

Minggu, 17 Januari 2010

Shasa beraksi lagi

Judulnya keren ya..? Hehehe, entah mengapa aku kok tiba-tiba ingin memakai kata-kata itu. Tapi jangan membayangkan 'aksi' yang heboh dulu. Yang ingin aku ceritakan adalah 'aksi' Shasa dalam 'berbisnis' kecil-kecilan... (^_^) Pengen tahu kan...?

Ceritanya berawal waktu Shasa kelas 2 SD, dua tahun yang lalu. Entah apa penyebabnya, tiba-tiba saja Shasa ingin 'jualan'. Waktu itu, Shasa mencoba untuk mendapatkan uang dari hasil menjual pembatas buku. Meskipun hanya dijual pada teman-teman sekelasnya, aku tetap saja kewalahan. Maklum saja, pembatas buku yang dijual Shasa itu adalah hasil karyaku. Shasa hanya membantuku memasangkan pita kecil pada pembatas buku, sebagai sentuhan akhirnya.

Ini sisa-sisa pembatas buku yang tidak laku terjual (mungkin karena terlalu sederhana), sementara pembatas buku yang lain yang lebih bagus sudah habis terjual

Jumat, 15 Januari 2010

Rasa yang membara

Salahkah aku kawan
ketika hatiku membenci
seseorang yang tega lukai hati
dan tinggalkan nyeri

Salahkah aku kawan
ketika tersimpan bara
yang kini membakar dada
dan segenap logika

Kamis, 14 Januari 2010

Sehari bersama para pensiunan

Hari ini aku mendapatkan kesempatan untuk berkumpul bersama para pensiunan. Kemarin bos-ku menerima undangan dari Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Propinsi Jawa Timur yang mengadakan Rakorwil Se-eks Karisidenan Madiun. Acaranya diselenggarakan di Pendopo Kabupaten Ngawi, dan rencananya akan dibuka langsung oleh bapak Bupati Ngawi.

Karena Bos-ku berhalangan hadir, beliau mewakilkan aku untuk hadir di acara tersebut. Akhirnya..., meluncurlah aku pagi itu ke Ngawi. Acara itu dihadiri oleh perwakilan PWRI Cabang se-eks Karisidenan Madiun yang meliputi : Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Pacitan. Selain itu mereka mengundang Kantor Pajak, ASKES, Perwakilan Perbankan dan Kantor Pos.

Rabu, 13 Januari 2010

Yang berbeda pada hari ini

Aku suka hari ini karena hari ini beda dengan hari-hari kemarin. Bukan karena aku datang ke kantor dengan dandanan baru, bukan pula karena aku dapat kenaikan gaji. Bukan soal itu, tapi hari ini aku mendapatkan kejutan indah di kantor. Kejutan yang aku 'temukan' pagi tadi di kantor.

Kejutan yang membuat hariku berbeda dengan hari-hari sebelumnya adalah... blogger. Blogger ? Yups, blogger...! Ada apa dengan blogger ? Apa istimewa-nya blogger ? Toh aku selama ini sudah 'terjun' dalam dunia blogger sejak lebih dari setahun yang lalu.

Senin, 11 Januari 2010

Cobaan hidup

Begitu banyak tragedi kehidupan yang terjadi. Sudah terlalu banyak dan terlalu sering kita baca dan kita dengarkan berbagai kisah tragis manusia. Tak dapat dipungkiri, bahwa berita-berita itu selalu saja membuat trenyuh siapa saja yang mengetahuinya.

Kita ambil saja dua contoh. Tentu semua masih ingat tragedi yang menimpa Tegar dan Sinar. Kedua peristiwa yang berbeda, namun semuanya menyisakan emosi yang sangat mendalam. Tegar, seorang bocah laki-laki umur 3,5 tahun itu kaki kanannya buntung setelah dilindaskan kereta api (KA) oleh ayah kandungnya sendiri. Sedangkan Sinar adalah seorang anak yang masih berusia 6 tahun, namun sanggup merawat seorang diri ibunya yang lumpuh dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.

Minggu, 10 Januari 2010

Luntur


Dilla mengambil kaos itu dari tangan bik Inah yang gemetar ketakutan. Bik Inah pasti takut kena marah, pikirnya. Ketakutan itu dapat dimaklumi sebenarnya, karena itu koas baru. Dilla mengambil nafas dalam-dalam untuk menahan emosi. Kaos putih itu baru dibelinya kemarin dan pagi ini dicuci bik Inah, namun ternyata malah jadi rusak.

"Kok bisa begini, kenapa Bik ?" tanya Dilla hati-hati.
"Gak tahu Nyonya... tadi pagi sebelum mencuci seperti biasa semua baju bibik rendam dulu," jawab Bik Inah pelan sambil menundukkan kepala.
"Memangnya Bik Inah tidak memisah-misahkan dulu antara baju yang putih dan berwarna ?" kembali Dilla bertanya ingin tahu.

Jumat, 08 Januari 2010

Kisah seorang sales

Sore itu sepulang kantor aku melihat seorang sales sedang berjalan dengan membawa barang dagangan yang banyak sekali. Ada sebuah tas besar yang bergantung di pundaknya, sementara kedua tangannya membawa contoh barang dagangannya. Melihat penampilannya, pakai hem lengan panjang dan berdasi... sambil membawa barang sebanyak itu pasti akan terasa gerah sekali. Apalagi cuaca sedang sangat panas seperti saat itu.

Kulihat rona kelelahan tampak di wajahnya. Terpikir olehku, sudah berapa lama dia berjalan menawarkan dagangan. Sudah berapa jauh jarak ditempuhnya dalam sehari itu. Pasti sangat melelahkan berjalan jauh, di tengah teriknya matahari sambil membawa barang sekian banyaknya. Saat kulihat tas yang tergantung di pundaknya, sepertinya masih sangat berat. Mungkin belum banyak barang yang belum mampu dijualnya pada hari itu.

Kamis, 07 Januari 2010

Cinta Kasih Sinar



Sinar... hadirmu bagaikan secercah sinar dalam suramnya kehidupan keluargamu. Tulusnya cintamu, murninya kasihmu telah membuatku malu. Walau baru 6 tahun usiamu, namun kau telah menunjukkan betapa sangat dewasanya dirimu. Dengan gagah berani kau pikul beban itu, kau rengkuh tanggung jawab itu.

Sinar... sungguh beruntung ibumu punya anak yang berbakti sepertimu. Kau relakan masa-masa bermainmu untuk merawat ibumu. Memasak, mencuci dan memandikan ibumu kau lakukan tanpa keluh. Masa kanak-kanakmu telah lenyap sejak 2 tahun lalu, sejak ibumu menderita lumpuh. Kau tak hirau semua itu karna bagimu melayani ibumu adalah perhatian utamamu.

Selasa, 05 Januari 2010

Musim durian telah tiba


Asyiknya musim durian telah tiba. Hore.. hore.. hore..! Kebetulan kami sekeluarga senang sekali dengan buah durian. Bahkan Shasa sudah sangat suka durian sejak masih kecil. Jadi... musim durian kami sambut dengan suka cita.

Senin, 04 Januari 2010

Uang Saku


Selama ini aku jarang memberikan uang saku kepada Shasa. Aku memang tak ingin Shasa beli jajan sembarangan di sekolah. Maklum saja, Shasa sangat rentan terkena amandel. Seringkali hanya karena makan sedikit makanan saja, amandel Shasa langsung kambuh.

Namun semenjak Shasa kelas 4 ini, aku terpaksa harus memberinya uang saku. Jadwal Shasa yang membuatku harus melakukan itu. Sekarang Shasa pulang sekolah sudah siang bahkan terkadang sore. Sebenarnya setiap pagi, Shasa selalu sarapan sebelum berangkat sekolah. Selain itu, Shasa juga sudah membawa bekal ke sekolah. Namun tetap saja, bekal itu tak cukup jika jadwalnya pulang sampai sore.

Sabtu, 02 Januari 2010

Kepemimpinan sang pemimpin


Seorang pemimpin dapat diibaratkan sebagai nahkoda bagi sebuah kapal. Pemimpin yang membawa anak buahnya akan bergerak ke arah mana. Baik tidaknya anak buahnya adalah hasil dari bimbingan dan pengarahan sang pemimpin.

Akan tetapi. seorang pemimpin adalah tetap manusia biasa. Oleh karenanya mereka memiliki karakter yang berbeda-beda. Begitulah yang telah aku alami setelah menghadapi beberapa orang pemimpin. Jika dihitung-hitung, selama menjadi abdi negara, aku telah mengalami perpindahan tempat tugas sebanyak 2 kali dan mengalami perubahan pimpinan sebanyak 7 kali.