Senin, 28 Februari 2011

Ranah 3 Warna : Hikmah kesabaran

Kali ini aku ingin melanjutkan untuk mereview buku Ranah 3 Warna. Buku kedua dari trilogi Negeri 5 Menara. Bagi yang belum tahu, sebelumnya aku telah menuliskan review Negeri 5 Menara di sini. Menurutku, buku kedua ini sama menariknya dari buku yang pertama.

Walau kedua buku trilogi Negeri 5 Menara ini tak bisa dikategorikan sebagai buku yang ringan, tapi ternyata Shasa mampu menamatkan keduanya. Bahkan dia terlihat sangat asyik membacanya dan tak mau diganggu. Aku sendiri tak menyangka dia mampu menamatkan 2 buku yang tebal-tebal itu.

Minggu, 27 Februari 2011

Soulmate

Sebelumnya aku mau mengaku bahwa aku (sangat) telat menulis review tentang novel ini. Pertama karena novel ini sudah terbit tahun 2004 yang lalu. Kedua aku mendapatkan novel ini sebagai hadiahku setelah memenangkan kontes dari BukuMoo123 pada tahun lalu. Meskipun begitu aku tergoda untuk tetap menuliskannya disini, karena novel ini sangat berbeda.

Terus terang, membaca judulnya aku mengira akan membaca sebuah kisah cinta romantis. Ternyata... aku salah, karena apa yang tersaji dalam novel ini sangat berbeda. Memang menceritakan hubungan asmara para tokohnya, tapi dari sudut yang sangat tak biasa.

Sabtu, 26 Februari 2011

Bebas di alam

Beberapa waktu yang lalu, aku dan suami berkesempatan mengajak Shasa untuk maen ke pedesaan. Shasa sangat senang berada di sana. Apalagi kami bisa makan di tempat yang tepat berada di samping area persawahan. Udara sejuk, pemandangan indah dan suasana yang tenang membuat kami betah berlama-lama disana.

Bahkan, setelah acara makan selesai, Shasa mengajak ayahnya untuk turun ke sawah. Ayahnya pun menuruti, tapi karena sawahnya model terasering, maka butuh tenaga ekstra untuk melewatinya. Aku hanya menunggu di tempat kami makan, sambil memandangi mereka yang bersusah payah melewati pematang sawah, sambil sesekali mengambil foto mereka berdua.

Jumat, 25 Februari 2011

Profil Tidak Tersedia

Beberapa hari ini aku tak bisa masuk ke blog Omong Doang (punya Mood) dan My Komik... My World (punya Bli Jhoni). Padahal aku masuk ke blog mereka dengan cara meng-klik URL yang mereka tinggalkan saat mereka berkomentar di blog lain.

Setiap kali aku klik URL mereka yang keluar selalu saja kotak : Profil Tidak Tersedia. Heran aku... kok bisa begitu ya? Padahal sebelumnya tak pernah ada masalah seperti itu. Sepertinya pemilik blog itu (Mood dan Bli Jhoni) tidak tahu bahwa orang lain tak bisa masuk ke blog mereka melalui URL yang mereka tinggalkan.

Kamis, 24 Februari 2011

Siapakah?

Sahabat, kali ini aku hanya ingin berbagi sebuah email yang aku dapatkan dari seorang sahabat. Semoga saja bermanfaat.

Siapakah orang yang BODOH?
► orang yang suka menceritakan keburukan orang lain, dan tidak menyadari keburukan sendiri.

Rabu, 23 Februari 2011

Dilanda rindu

Aku sedang dilanda rindu. Rindu yang tiba-tiba hadir di hati, mendesak-desak dalam dada. Rindu yang sungguh luar biasa dan... rindu yang tak biasa. Rindu yang mungkin sulit bagiku untuk bisa menuntaskannya.

Kerinduanku kali ini bukan pada seseorang. Namun pada sebuah obyek dan suasana. Entah mengapa, aku tiba-tiba sangat merindukan... perpustakaan! Sudah lama sekali aku tak masuk perpustakaan, tepatnya setelah aku tidak lagi tercatat sebagai mahasiswi. Dan... itu terjadi sudah lewat bertahun-tahun yang lalu (jadi merasa tua deh... hehehe).

Selasa, 22 Februari 2011

Menyerah

Setelah sekian lama aku berusaha... akhirnya aku harus mengakui kalau aku tak mampu menjalani semuanya. Aku menyerah.

Ups... mungkin sahabat bingung dengan sambutan dari blogku kali ini ya? Mungkin juga sahabat bertanya-tanya apa yang terjadi padaku sehingga aku menyerah. (hehehe, GR nih aku kayaknya). Oke, sekarang aku akan menceritakan apa yang sedang terjadi padaku dan apa yang membuatku menyerah.

Senin, 21 Februari 2011

Perhatian

Kemarin seorang teman tiba-tiba datang dan memberiku kejutan. Dia membawa seekor ayam panggang untukku. Aku yang heran dengan maksud pemberiannya itu lantas bertanya padanya untuk apa dia melakukan itu. Dijelaskannya bahwa ayam panggang itu adalah wujud rasa syukur keluarganya dan juga rasa terima kasih mereka kepadaku.

Rupanya, keluarga temanku itu sedang mendapatkan kebahagiaan. Suaminya yang sudah menganggur sekian lama akhirnya telah mendapatkan pekerjaan tetap. Sebenarnya suaminya itu dulu telah punya pekerjaan di kota lain, namun karena terdorong oleh keinginannya untuk bisa satu atap dengan istrinya, maka dia memutuskan pindah ke kota istrinya dimana kami tinggal. Tentu saja itu bukan keputusan yang mudah, apalagi dia memutuskan keluar dari pekerjaannya sebelum mendapat kepastian ada pekerjaan baru untuknya di kota istrinya tinggal.

Minggu, 20 Februari 2011

Berebut buku

Salah satu hobbyku adalah membaca. Dulu sebisa mungkin aku berusaha untuk menyisihkan uang untuk bisa membeli buku. Apalagi dulu aku benar-benar tak bisa lepas dari buku. Namun... sekarang situasinya sedikit berbeda. Semenjak mengenal internet dan blog, hobby membacaku tersalurkan lewat membaca postingan di berbagai blog.

Semenjak itu, waktuku untuk membaca buku mulai berkurang. Aku pun juga mulai jarang membeli buku untukku sendiri. Namun, aku tetap berusaha menyisihkan uang untuk bisa membelikan buku untuk Shasa. Shasa memang sangat suka membaca. Hobby membacanya semakin meningkat setelah dia punya blog (Place to Study) yang isinya review buku-buku yang pernah dibacanya.

Sabtu, 19 Februari 2011

Kekuatan kata-kata

Kata-kata memang memiliki kekuatan yang luar biasa. Bukan saja kekuatan untuk membangun, tapi juga untuk menghancurkan. Itu sebabnya kita harus berhati-hati dalam memilih kata-kata yang ingin kita sampaikan. Jangan sampai kita menjadi korban dari kata-kata itu sendiri. Ingat pepatah : Mulutmu harimau-mu.

Dalam kondisi lemah dan tak berdaya, aku juga biasa mencari kekuatan dari kata-kata. Banyak kata mutiara atau kata-kata yang bisa digunakan untuk memberikan inspirasi dan motivasi bagiku. Dari dulu aku sangat suka mengkoleksi kata-kata mutiara yang aku salin dalam sebuah buku kecil. Tapi sekarang entah dimana buku itu berada.

Jumat, 18 Februari 2011

Agar tidak terlalu terbuka

Dari internet kita bisa mendapatkan banyak sekali informasi. Apapun yang ingin kita ketahui, bisa kita dapatkan dengan bantuan internet. Bahkan untuk mencari teman yang hilang pun kita bisa mengandalkan internet untuk melacak jejaknya. Tak butuh banyak waktu, dalam hitungan menit, kita bisa mengumpulkan banyak informasi yang kita butuhkan.

Selama ini aku menggunakan blog sebagai saranaku untuk menuliskan apa saja tentang kehidupanku dan semua yang ada dalam pikiranku. Sudah banyak sekali cerita tentang kehidupanku yang bagikan lewat blogku. Namun..., aku tetap berusaha untuk berhati-hati dan tidak berani terlalu terbuka tentang diriku dan keluargaku. Aku juga melarang Shasa untuk terlalu terbuka menuliskan identitas dirinya dalam blognya.

Kamis, 17 Februari 2011

Gaya memancing Shasa

Anak memang mengikuti apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Salah satunya adalah hobby atau kegemaran. Sama sepertiku, Shasa sangat suka membaca. Kalau sudah pegang buku dan membaca... jangan harap bisa diajak ngomong. Soalnya... aku kalau udah konsentrasi maka aku tak dengar apa yang terjadi di sekitarku. Sepertinya... Shasa pun begitu.. *sigh*

Nah.., kesamaan Shasa dengan ayahnya adalah sama-sama suka pelihara hewan dan memancing. Saat ini Shasa dan ayahnya pelihara burung di rumah. Itu satu-satunya hewan yang masih bisa aku toleransi untuk dipelihara. Sementara untuk kelinci, kucing, ayam dan sebagainya... aku menolak untuk dipelihara di rumah.

Rabu, 16 Februari 2011

Menyindir pelayanan kita

Baru beberapa hari yang lalu aku bicara tentang pelayanan, bahwa kita seharusnya mulai untuk memperbaiki kualitas pelayanan yang kita berikan. Namun, kemarin malam aku baru melihat sebuah iklan sebuah produk rokok yang menyindir tentang bagaimana pelayanan di negara kita bisa 'dibeli'. (Mungkin saja iklan ini sudah lama tayang di televisi, hanya saja aku yang jarang nonton televisi ini baru melihatnya kemarin malam).

Dalam iklan itu digambarkan seseorang sedang mengurus sesuatu di sebuah instansi. Namun rupanya dia 'dipersulit' oleh seorang oknum yang minta bayaran atas pelayanan yang diberikannya. Lucunya  oknum itu digambarkan sebagai... Gayus (siapa ya yang memerankan Gayus dengan wig-nya yang terkenal itu? *penasaran.com*). Permintaan sang oknum membuat orang itu marah. Dia  pun bergegas keluar dari kantor itu sambil ngomel-ngomel.

Selasa, 15 Februari 2011

Jadi pengen romantis

Kemarin, acara televisi seharian temanya valentine semua. Dari pagi sampai malam bicara tentang sayang-sayangan terus. Itu semua belum cukup, karena banyak yang pamer dan mengungkapkan rasa sayangnya pada pasangan masing-masing. Duh, jadi pengen ikutan romantis deh.

Makin 'parah' waktu dengerin lagu-lagu romantis. Jadi gimana gitu... hehehe. Sejak dulu aku memang paling suka dengan lirik yang romantis. Aku selalu heran bagaimana para pencipta lagu itu bisa membuat lirik sedemikian dahsyat hingga membuat hati jadi 'klepek-klepek' ya..?

Senin, 14 Februari 2011

Pelayananan dengan kepedulian

Akhirnya sampai juga aku pada tahap terakhir pembahasan tentang pelayanan. Aku telah memberikan 2 buah contoh tentang pelayanan yang memuaskan dan disertai dengan kepedulian.Yang pertama adalah pelayanan dari sebuah restoran cepat saji dan yang kedua adalah pelayanan dari suatu perusahaan minuman bersoda. Kebetulan keduanya adalah perusahaan swasta.

Berbeda dari kedua contoh di atas, kali ini aku akan memberikan contoh pelayanan yang memuaskan dan juga penuh kepedulian dari seorang abdi negara (baca : PNS). Kebetulan... dia adalah pegawai pajak. Mungkin setelah kasus Gayus mencuat, kita sulit percaya bahwa ada pegawai pajak yang 'baik'. Namun aku telah mendapatkan sebuah kisah nyata tentang bagusnya pelayanan yang diberikan oleh seorang pegawai pajak. Dan seperti 2 contoh sebelumnya, cerita ini aku dapatkan langsung dari pembicara dalam rapat dinasku di Surabaya Selasa lalu, yang kebetulan menyaksikan langsung kejadian tersebut.

Minggu, 13 Februari 2011

Mempertahankan brand image

Brand image sangat penting bagi suatu perusahaan. Dengan brand image yang kuat akan memudahkan konsumen untuk membedakan perusahaan satu dengan lainnya. Hal itu dikarenakan brand image suatu perusahaan tidak dapat disamakan dengan brand image perusahaan lain.

Hanya saja, untuk membangun dan membentuk brand image (citra merek) memang tidak mudah. Ada banyak strategi yang harus ditempuh. Tapi, kali ini aku tak ingin membahas tentang bagaimana strategi dalam membangun brand image itu. Seperti janjiku kemarin, kali ini aku akan bercerita tentang contoh pelayanan lain yang sangat memuaskan dari suatu perusahaan, demi mempertahankan brand image-nya. Kali ini menyangkut pelayanan dari perusahaan minuman bersoda.

Sabtu, 12 Februari 2011

Pelayanan restoran cepat saji

Aku sangat tertarik membaca komentar-komentar di postinganku yang terdahulu. Ternyata memang belum semua yang berkomentar mengatakan puas terhadap pelayanan yang mereka terima. Beberapa diantaranya mengatakan puas terhadap pelayanan tertentu saja. Dan... itu berarti masih banyak pelayanan lain yang kurang memuaskan. Sayangnya (dan ini harus diakui) bahwa ternyata pelayanan yang kurang maksimal justru datang dari instansi pemerintah *sigh*

Nah, sekarang aku akan memberikan sebuah contoh pelayanan yang memuaskan seperti dituturkan oleh pembicara dalam acara yang kuhadiri di Surabaya selasa yang lalu. Ini dia beberapa contohnya :

Jumat, 11 Februari 2011

Bicara tentang pelayanan

Telah aku ceritakan sebelumnya bahwa pada hari Selasa yang lalu aku mengikuti rapat dinas di Surabaya. Seperti yang kuduga, rapat itu memakan banyak waktu. Namun, diluar dugaanku acara itu tidak hanya berupa rapat biasa, karena ada tambahan acara yang sangat menarik. Acara itu adalah penyampaian materi tentang "Pelayanan".

Mungkin alasan panitia menyelipkan acara itu adalah karena kami sebagai PNS memang dituntut untuk mampu memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Sepertinya panitia berharap setelah mendapat materi tentang pelayanan itu, setidaknya kami memiliki persepsi yang baru tentang pelayanan. Dan aku sungguh beruntung sekali ikut mendengarkan penyampaian materi yang luar biasa itu.

Kamis, 10 Februari 2011

Catatan Emha Ainun Nadjib (4)

Akhirnya aku sampai juga pada Catatan keempat dari Emha Ainun Nadjib. Sebenarnya sih masih banyak catatan-catatan lain dari Emha yang tak kalah bagusmya, tapi karena menurutku sedikit lebih sulit untuk dimengerti dan dipahami maka aku hanya memilih untuk menyalin tentang Pembunuh dan Penyembelih, Syair Penjual Kacang, Hal Pendekar dan Syair Tukang Bakso ini saja.

SYAIR TUKANG BAKSO

Sebuah pengajian yang amat khusyuk di sebuah masjid kaum terpelajar, malam itu, mendadak terganggu oleh suara dari seorang tukang bakso yang membunyikan piring dengan sendoknya.

Rabu, 09 Februari 2011

Catatan Emha Ainun Nadjib (3)

Satu lagi Catatan Emha Ainun Nadjib dari rencana 4 buah Catatan Emha yang ingin aku publish disini. Catatan pertama dan kedua dapat dilihat di sini dan di sini. Dan, seperti catatan-catatan sebelumnya, catatan ini aku salin dari bukunya Emha Ainun Nadjib yang berjudul : Seribu Masjid Satu Jumlahnya : Tahajjud Cinta Seorang Hamba.

HAL PENDEKAR

Tatkala kututurkan kepadanya ada tujuh tingkat kependekaran, tamuku itu cepat-cepat menyahut "Pastilah tak sebuah tingkat pun yang aku tergolong di dalamnya."

Selasa, 08 Februari 2011

Selingan

Sebenarnya aku masih punya 2 lagi catatan Emha yang akan kupublish disini. Tapi hari ini aku selingi dulu dengan cerita lain yang ringan saja.

Hari ini aku ditugaskan untuk mengikuti rapat di Surabaya. Andai saja bukan urusan rapat (yang pasti akan makan banyak waktu), pasti sudah kujadwalkan juga untuk kopdar dengan teman-teman yang ada di Surabaya.

Senin, 07 Februari 2011

Catatan Emha Ainun Nadjib (2)

Seperti yang aku tulis kemarin, kali ini aku ingin membuat catatan kedua dari karya Emha Ainun Nadjib. Catatan ini masih aku ambil dari dalam bukunya yang berjudul Seribu Masjid Satu Jumlahnya : Tahajjud Cinta Seorang Hamba. Mari kita simak bersama....

SYAIR PENJUAL KACANG

Al-Habib, seorang yang dikasihi oleh banyak orang dan senantiasa didambakan kemuliaan hatinya, malam itu mengimami shalat Isya suatu jamaah yang terdiri dari para pejabat negara dan pemuka masyarakat.

Minggu, 06 Februari 2011

Catatan Emha Ainun Nadjib (1)

Catatan kali ini tentang karya Emha Ainun Nadjib yang berjudul Seribu Masjid Satu Jumlahnya : Tahajjud Cinta Seorang Hamba. Sebenarnya ini buku yang sudah lama sekali yang sengaja aku cari dari tumpukan buku lamaku. Aku ingin bicara tentang buku ini, tapi bukan mereviewnya.

Kali ini aku ingin menulis ulang beberapa tulisan yang menarik bagiku dari buku itu. Karena ada beberapa tulisannya yang kuanggap menarik, maka aku akan mempostingnya dalam beberapa bagian. Oya, aku mencatatnya persis seperti yang ada di buku dan tidak melakukan perubahan apapun.

Sabtu, 05 Februari 2011

Pengacara Jalanan


Novel karya Jhon Grisham ini langsung dibuka dengan adegan yang cukup menegangkan. Sembilan orang pengacara handal dari Drake & Sweeney, biro hukum raksasa di Washington, DC., disandera oleh seorang gelandangan yang berhasil menyusup ke kantor tersebut.

Gelandangan itu bersenjata dan sedikit mengalami gangguan mental. Semua tawanannya itu dipaksa untuk menyerahkan dompet, jam tangan, uang dan perhiasan yang mereka miliki. Meskipun begitu, dia tak menyakiti kesembilan pengacara yang menjadi tawanannya itu.

Jumat, 04 Februari 2011

Masa penyesuaian

Akhirnya... mulai bulan Pebruari 2011 ini aku secara resmi melepaskan diri dari kelompok pemakai Speedy di lingkunganku. Sebuah keputusan yang aku ambil dengan berat hati. Sungguh, bagaimanapun juga aku mengakui bahwa pada kondisi normal koneksi dengan menggunakan internet benar-benar sangat menyenangkan. Lancar dan murah (kan makainya patungan dengan tetangga yang lain)... hehehe.

Keadaan akan berubah menjadi 180 derajat saat koneksi internet troubel berhari-hari. Bukan hanya lemot, tapi seringkali mati total. Nah... itu yang membuat pecandu blog sepertiku jadi mati gaya..! Dan karena akhir2 ini aku jadi sering mati gaya, suamiku yang (mungkin) tak tahan melihatku cemberut akhirnya mengusulkan untuk beralih ke modem USB hehehe. Suami yang benar-benar penuh pengertian... *wink*

Kamis, 03 Februari 2011

Mana yang lebih bagus?

Masih ingin bicara tentang template nih. Sampai hari ini blog Catatan Kecilku ini sudah berganti template sebanyak 3 kali (tidak termasuk template uji coba yang hanya terpasang selama beberapa jam saja). Dan, ternyata... ketiga template yang sempat terpasang disini semuanya bernuansa coklat lho.

Template yang pertama, nuansanya coklat tua. Ada gambar kupu-kupu yang bagus sekali sebagai headernya. Dan.. template itu transparan... seperti yang sekarang aku pakai untuk The Others. Aku dulu juga tak minat untuk menggantinya, karena sudah jatuh hati dengan template itu. Tapi... beberapa teman mengusulkan agar template-ku itu diganti dengan yang lebih cerah. Akhirnya, dengan berbagai pertimbangan aku ganti juga templateku yang indah itu.

Rabu, 02 Februari 2011

Akhirnya kutemukan juga...

Akhirnya kutemukan juga template yang membuatku merasa sangat puas. Setelah beberapa hari berkutat untuk ganti template blog Catatan Kecilku tapi tak pernah memuaskan, akhirnya template inilah yang berhasil membuatku puas.

Sebenarnya template yang aku pasang kemarin bagus menurutku, tapi ternyata sewaktu aku coba buka via HP loadingnya agak berat. Setelah aku cek, ternyata beratnya 157kB. Dan template baruku ini (yang milih suamiku sih) ringan banget. Waktu aku coba buka via HP, beratnya hanya 50kB. Walau awalnya aku ragu-ragu pasang template ini, karena terlalu 'pucat' dan tidak ada variasi warna lainnya. Tapi sekarang aku sudah mantap.

Selasa, 01 Februari 2011

Aku dan Mbak Tisti Rabbani

Suatu hari (tepatnya kapan aku lupa), aku mendapat telepon dari sahabat lama, Upik namanya. Dia teman kostku di Karang Malang, Yogyakarta dulu. Upik minta tolong padaku untuk mencarikan nomor telepon Tisti Rabbani. Dia bilang, Tisti itu sahabatnya waktu kuliah di Yogyakarta dulu. (Catatan : aku terbiasa memanggil mbak Tisti dengan embel2 'mbak', sementara Upik langsung menyebut nama saja).

Mendengar itu, aku surprise sekali. Ternyata teman dunia maya-ku adalah salah satu sahabat dari sahabatku juga. Namun sewaktu aku tanyakan pada Upik darimana dia tahu bahwa aku kenal dengan mbak Tisti, dia tak mau terus terang padaku. Dia hanya bilang bahwa Google bisa menjawab semuanya.