Rabu, 29 Januari 2014

Semua karena #50FinalisSB2014

Terpilih sebagai salah satu dari 50 Finalis Srikandi Blogger 2014 (#50FinalisSB2014) memberikan banyak hikmah dan keuntungan bagiku. Yang pertama adalah adanya perubahan sikap dari Ibuku. Dulu, Ibuku tidak suka jika aku "bermain" komputer/internet. Bagi beliau, perempuan itu pantasnya bekerja, ngurus rumah, ngurus anak, ngurus suami. Meski sebenarnya urusan rumah sudah selesai, beliau lebih suka aku duduk membaca daripada duduk dan "bermain" komputer/internet.

Meski beliau tahu, aku sudah beberapa kali mendapatkan rejeki/uang/hadiah dari tulisanku, namun beliau tetap belum merasa "sreg" jika melihatku asyik "bermain" komputer/internet. Namun, semenjak beliau tahu aku terpilih sebagai salah satu #50FinalisSB2014 ternyata sikap beliau lebih melunak. Beliau tak protes saat aku sibuk membuat draft untuk "promosi diri" di facebook dan twitter. Beliau tak protes saat aku sibuk membuat draft tulisan bertemakan Perempuan dan Internet. Beliau juga tak protes saat aku ngotak-atik gambar di komputer untuk mendukung tulisanku. Beliau juga tak protes saat aku sibuk komen dan membalas komen teman2 di grup KEB atau grup SB2014.

Senin, 27 Januari 2014

Promosi #50FinalisSB2014 - Twitter

Kemarin aku berbagi tentang promosi diriku yang aku lakukan dalam rangkaian seleksi tahap II Srikandi Blogger 2014 yang aku lakukan di FB. Nah, kali ini aku akan berbagi tentang promosi diriku yang aku lakukan di twitter. Secara garis besar memang materinya tak jauh beda dari yang di FB sih, tapi karena memang promosi harus dilakukan di kedua media sosial itu ya aku kerjakan saja.

Supaya tidak kesulitan saat "kultwit" pada jam yang sudah ditentukan panitia, maka sebelumnya aku membuat draft kultwit tersebut. Selanjutnya, aku tinggal copas satu persatu. Hal ini lebih memudahkan, mengingat untuk twitter hanya dibatasi dalam 140 karakter. Jika aku tak membuat draft sebelumnya, pasti aku akan kesulitan mengatur isi dari kultwit-ku itu.

Minggu, 26 Januari 2014

Promosi #50FinalisSB2014 - Facebook

Pengumuman yang tertulis di Srikandiblogger.com bahwa pada tanggal 25-29 Januari 2014 peserta diwajibkan aktif di grup KEB dan aktif mempromosikan dirinya (aktivitasnya) via media sosial memakai hashtag #50FinalisSB2014 sesuai kreativitas masing-masing (jadwal detail akan diumumkan di grup Srikandi Blogger 2014).

Informasi dari Mak Haya selaku ketua SB2014 yang ditulis dalam grup adalah bahwa untuk poin III dari Seleksi II SB2014, selain harus aktif di grup KEB, Mak-Mak juga wajib mempromosikan diri sendiri di media sosial (minimal FB dan Twitter). Kayak nulis status biasa, yang santai aja, Mak. Cerita ttg aktivitas, kegiatan sehari-hari, kesukaan, isi blognya apa, kenapa senang ngeblog, kenapa betah di KEB *tsaaah, kenapa senang lolos jadi finalis SB2014, dst. Silakan bikin kultwit utk yang Twitter. Dan, kami mohon Mak-Mak juga menyelipkan info #‎KEBPeduliBencana‬. Jangan lupa, semua status dan tweet pakai hashtag #50finalisSB2014‬. Selamat berjuang! Keep the spirit! ^^

Sabtu, 25 Januari 2014

50 Finalis Srikandi Blogger 2014

Tanggal 23 Januari 2014 aku dikejutkan dengan kabar yang membahagiakan. Aku terpilih sebagai salah datu dari 50 Finalis Srikandi Blogger 2014. Jujur, aku saat aku mendaftar untuk mengikuti ajang Srikandi Blogger 2014 aku tak pernah menyangka akan bisa melaju sampai 50 Besar. Niat keikutsertaanku dalam ajang tersebut adalah untuk ikut mensukseskan ajang yang diselenggarakan oleh Kumpulan Emak Blogger (KEB). Namun, jujur aku senang dan bangga juga pada akhirnya ternyata aku berhasil terpilih dari 175 peserta SB 2014.



Jumat, 24 Januari 2014

About Me for SB2014

Ini adalah tulisan tentang diriku, yang aku buat untuk memenuhi persyaratan Srikandi Blogger 2014. Untuk bisa mendaftar dalam ajang tersebut, peserta diminta untuk membuat tulisan tentang diri sendiri (tentang aktivitas di dunia blogging, dunia sehari-hari, dll) maksimal 2 halaman A4 spasi 1,5 font TNR 12. Nah, di bawah ini adalah tulisan tentangku yang aku kirimkan sebagai syarat pendaftaran SB2014.


Kamis, 23 Januari 2014

"Mencicipi" BPJS

Akhir-akhir ini aku sering mendengar tentang BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) namun belum banyak tahu tentang hal itu. Aku bahkan tidak tahu jika ternyata peserta ASKES (Asuransi Kesehatan Indonesia) otomatis terdaftar sebagai peserta BPJS. Rupanya ketidaktahuanku itu dialami juga oleh teman-teman PNS yang lain. Maklum saja, sampai dengan saat ini belum ada sosialisasi dari ASKES di kotaku terkait BPJS itu terhadap PNS di tempatku bekerja. Atau jangan-jangan PNS di kantorku yang kelewat cuek ya? (^_^)

Selama ini berita tentang BPJS yang aku dengar adalah tentang masih carut marutnya pelaksanaannya, yang memang masih tergolong "baru" karena baru dilaksanakan mulai 1 Januari 2014. Gara-gara seringnya mendengar berita kurang menyenangkan tentang BPJS, aku (dan beberapa teman kantor) sempat bergurau bahwa sebaiknya untuk saat ini siapapun jangan sampai sakit, sebelum BPJS benar-benar berjalan lancar. Namun, siapa sangka jika aku malah (terpaksa) "mencicipi" BPJS tak lama setelah bergurau seperti itu.

Rabu, 15 Januari 2014

Cerita tentang sebuah voucher hadiah

Halo sobat blogger semua... apa kabar? Sudah lama nih aku gak ngeblog dan membiarkan kedua blogku terlantar lagi. Kali ini, penyebab absennya aku ngeblog bukan karena kesibukanku di kantor, tapi buku-buku telah mengalihkan duniaku. Hehehe.... Yups, kebetulan beberapa saat terakhir ini aku memang sedang punya banyak stok buku yang menggoda untuk aku baca. Akibatnya, untuk sementara urusan blogging terkalahkan deh.

Ups..., maaf kok jadinya malah curcol gak jelas gitu. Padahal kan niat awalnya aku ingin berbagi cerita tentang sebuah voucher hadiah. Bagi yang ingin tahu ceritanya, boleh nyimak pengalamanku selasa (14 Januari 2014) kemarin. Oke, mari kita mulai aja ceritanya.

Minggu, 05 Januari 2014

Hati-hati Memilih Bimbel

Bimbel, atau Bimbingan Belajar, kian hari kian banyak bermunculan di berbagai daerah. Makin banyak anak-anak sekolah yang ikut Bimbel. Alasan mereka untuk ikutan Bimbel juga beragam. Alasan terbanyak tentu saja karena mereka menganggap belum memahami pelajaran yang diterima di sekolah. Alasan kedua, Bimbel untuk membantu mereka mengerjakan PR dari sekolah. Alasan ketiga, untuk membantu mengerjakan soal-soal ujian.

Sebagai orang tua, kita harus hati-hati memilih bimbel untuk anak-anak kita. Tak harus kita mendaftarkan anak-anak kita untuk ikut bimbel hanya gara-gara semua teman-temannya ikutan bimbel. Karena, tak semua anak butuh atau tak suka bimbel. Shasa termasuk anak yang tak suka bimbel, alasannya bimbel terlalu rame, karena biasanya peserta bimbel jumlahnya cukup banyak. Shasa lebih nyaman belajar sendiri. Saat dia kesulitan dalam pelajaran matematika, dia tetap menolak ikut bimbel. Solusinya, Shasa minta ikut les matematika secara privat.