Selasa, 31 Desember 2013

Review : CineUs, Antara Persahabatan dan Film



Judul : CineUs
Penulis : Evi Sri Rezeki
Penerbit : Teen@Noura
Cetakan : Pertama (Agustus 2013)
Tebal : 304 halaman
ISBN : 978-602-7816-56-5
Harga : Rp. 48.500

CineUs bercerita tentang persahabatan 3 orang remaja : Lena, Dania dan Dion. Ketiganya dipersatukan oleh minat dan cita-cita yang sama : menjadi movie maker! Bertiga, mereka bahu membahu untuk mendirikan Klub Film di sekolah mereka.

Minggu, 29 Desember 2013

[Review] Mengenal Cinta Lewat Secangkir Moka


foto pinjam dari sini

Judul : The Mocha Eyes (menemukanmu dalam secangkir cinta)
Penulis : Aida M.A.
Penerbit : PT. Bentang Pustaka
Cetakan : Pertama (Mei 2013)
ISBN : 978-602-7888-32-6
Tebal : x + 250 halaman
Harga : Rp. 44.000

Muara, atau yang biasa disebut dengan Ara, adalah seorang gadis yang penuh dengan luka di hati. Ada 3 kejadian yang membuatnya begitu terpukul dan menyalahkan diri sendiri : menjadi korban perkosaan, ayahnya meninggal akibat shock atas musibah yang menimpa putri semata wayangnya dan dicampakkan oleh kekasihnya.

Senin, 23 Desember 2013

#20 Review : Seven Days



Judul : Seven Days (Tujuh Hari Bersamamu)
Penulis : Rhein Fathia
Penerbit : Qanita
Cetakan : I (Pebruari 2013)
Tebal : 298 halaman
ISBN : 978-602-9225-72-3
Harga : Rp. 49.000

Nilam bersahabat sejak kecil dengan Shen. Kedekatan kedua orang tua mereka, rumah mereka yang juga berdekatan serta perbedaan usia mereka yang hanya selisih 1 bulan semakin mendekatkan mereka. Hampir di setiap momen penting dalam kehidupan mereka selalu mereka lalui bersama. Singkat kata, mereka sangat dekat satu sama lain layaknya saudara.

Minggu, 22 Desember 2013

Ibu, Cinta Tiada Akhir


Ibu, pada hari istimewa ini aku sangat bersyukur telah menjadi blogger
Karena aku bisa menuliskan betapa hebatnya dirimu dalam blogku
Betapa engkau adalah seorang Ibu yang luar biasa bagi kami
Sejak dulu hingga sekarang kesibukanmu tak pernah berkurang
Namun kau masih memiliki begitu banyak tenaga dan perhatian bagi kami
Kau masih memiliki begitu banyak waktu untuk kami

Senin, 16 Desember 2013

#19 Review : Pintu Harmonika


Judul : Pintu Harmonika
Pengarang : Clara Ng dan Icha Rahmanti
Cetakan : Pertama (Januari 2013)
Penerbit : PlotPoint Publishing
Tebal : 285 halaman
ISBN : 978-602-9481-10-5
Harga : Rp. 54.000

Ternyata tinggal di ruko itu asyik juga. Itulah yang dirasakan oleh Rizal, Juni dan David. Mereka memiliki kebiasaan yang sama : mengunjungi 'surga' (sebutan untuk sebidang tanah di belakang ruko mereka). Bagi mereka, 'surga' adalah segala-galanya, tempat terindah di dunia. Namun, sejatinya 'surga' itu hanyalah sebidang tanah tak terawat dengan reruntuhan tembok yang dindingnya sudah kusam, cat mengelupas di sana-sini bahkan sudah berjamur. Coretan grafiti ditambah dengan rumput yang tumbuh tinggi dan semak-semak liar membuat tempat yang disebut 'surga' itu tampak menyeramkan, namun tidak bagi Rizal dan teman-temannya itu.

Kamis, 12 Desember 2013

Dokter Volunteer, Usaha Membentuk Paradigma Baru

Beberapa hari yang lalu aku membuat sebuah tulisan yang berjudul "Dokter, Antara 2 Pilihan". Tulisan itu aku buat untuk mengikuti lomba Blog "Wajah Sistem dan Regulasi Kesehatan di Indonesia". Dalam tulisanku itu, aku mencatat banyaknya kejadian yang memperkuat paradigma bahwa dokter Indonesia mengutamakan materi daripada pengabdian kepada masyarakat.

Pagi ini, ada komentar masuk dari Mbak Elsa (Blogger dari Jombang) pada tulisanku di atas. Komentarnya seperti ini :
mbak, baca jawapos hari ini? halaman depan paling bawah?
keren tuh, ada komunitas mahasiswa kedokteran yang melakukan kerja sukarela, karena terketuk melihat teman-temannya sejak kuliah sudah berorientasi pada materi semata. padahal menurut mereka, seorang dokter juga berkewajiban tidak hanya mengobati, tetapi juga terjun ke tengah tengah masyarakat, membantu pencegahan dan penangkalan penyakit dengan membenahi apa apa yang kurang di masyarakat.... jadi tujuannya agar masyarakat gak sakit gitu...

Selasa, 10 Desember 2013

Workshop Perubahan Mindset

Senin, tanggal 9 Desember 2013 aku kembali berangkat ke Surabaya. Kali ini dalam rangka mewakili pak Boss untuk menghadiri Workshop Perubahan Mindset Aparatur. Tema yang diangkat kali ini adalah "Leadership 3.0 : Menjadi Pemimpin di Era Horizontal" dengan pembicara bapak Hermawan Kertajaya, founder dan CEO MarkPlus Institut.

Aku sampai ke lokasi acara sedikit terlambat, karena aku terjebak macet mulai dari Krian hingga Surabaya. Untung saja aku tak ketinggalan materi yang disampaikan oleh Pak Hermawan Kertajaya. Beliau mampu menyampaikan materi dengan sangat menyenangkan. Selama hampir 3 jam, aku banyak belajar dari beliau dan membuatku makin kagum kepada beliau.

Sabtu, 07 Desember 2013

Tertarik untuk hibah buku?

Tulisan ini aku buat setelah aku membaca tanggapan dari beberapa sahabat blogger di postinganku yang ini dan ini. Kedua tulisanku di atas menyinggung tentang niatanku untuk menghibahkan buku-buku yang aku miliki. Rupanya, beberapa sahabat blogger menyatakan ketertarikannya untuk ikut menghibahkan buku yang mereka miliki.

Terus terang, aku terharu sekali karena tulisanku itu telah berhasil mengajak sahabat blogger lainnya untuk ikut menghibahkan buku. Sebenarnya, sudah ada "wadah" bagi blogger yang ingin menghibahkan buku lo. Namanya adalah Blogger Hibah Sejuta Buku (BHSB). Bagi yang ingin tahu lebih banyak bisa langsung berkunjung ke http://hibahbuku.net atau bisa juga gabung di grup Blogger Hibah Sejuta Buku.

Selasa, 03 Desember 2013

Mereka juga orang Indonesia

Kita tentu masih belum lupa tentang aksi demo yang dilakukan para dokter di Indonesia sebagai wujud dari gerakan solidaritas terhadap nasib yang menimpa rekan seprofesi mereka, dr. Ayu. Terhadap aksi demo tersebut, pro dan kontra muncul di masyarakat. Masing-masing pihak dari yang pro dan kontra itu memiliki sudut pandang yang berbeda, sehingga tentu saja akan memandang masalah ini dengan berbeda pula. Sesuatu yang wajar sebetulnya dan kita tak bisa memaksakan kedua pihak itu memiliki persepsi yang sama.

Di tengah hiruk pikuk pro dan kontra atas aksi demo dokter-dokter itu, muncul berita tentang dokter yang mengabdikan dirinya sepenuhnya bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang tidak mampu. Mereka adalah dr Lo Siaw Ging dan dr Maria Retno Setjawati. Kedua dokter itu sama-sama peduli dan mengabdikan hidup mereka pada kaum marjinal di Solo. Jika dr Maria rela dibayar sangat murah, dr Lo malah rela menggratiskan biaya berobat pasiennya. Bahkan tak jarang dr Lo juga yang membayar biaya obat pasien-pasiennya hingga ratusan juta.