Minggu, 13 September 2009

Dunia terasa makin kecil


Bagiku, dunia kini terasa makin kecil saja. Semenjak aku makin mudah menemukan jejak teman-teman lamaku. Atau saat aku dapat dengan leluasa berbicara dengan mereka yang ada di seberang sana. Juga saat aku dapat dengan mudah mengikuti kabar mereka yang berjarak ribuan kilometer jauhnya. Dan.., semenjak aku menemukan kenyataan bahwa ada tali penghubung antara aku dengan mereka.

Kemarin, aku semakin sadar bahwa duniaku memang kian sempit. Aku yang sedang mencari jejak teman lamaku (mulai SMP sampai SMA) yang sudah 19 tahun tak bertemu. Setelah sekian lama, entah mengapa baru kemarin aku berniat untuk mencari lagi jejaknya. Lewat bantuan facebook kucoba mencarinya dengan berbekal namanya. Kebetulan namanya terdiri dari 3 kata, dan yang berhasil aku ingat-ingat hanya 2 nama depannya saja sementara nama belakangnya aku lupa. Jadinya aku tuliskan saja namanya : Ana Nani.


Dan.., kutemukan namanya diantara sekian nama yang ditampilkan oleh facebook. Melihat fotonya, aku terus terang masih sedikit ragu. Maklum, kami sudah sangat lama tak bertemu. Kulihat ada 1 orang 'mutual friend' di datanya. Untuk lebih meyakinkanku, maka aku mencoba mencari tahu siapa kira-kira temannya yang aku kenal itu. Setelah aku klik... ternyata.... yang muncul adalah fotonya mbak Kuyus! Ya, bener mbak Kuyus sahabat dunia mayaku yang baru aku kenal kira-kira 11 bulan yang lalu itu ternyata mengenal teman masa kecilku..!! Benar-benar sesuatu yang diluar dugaan...

Dengan rasa penasaran yang amat sangat, maka aku mencoba menelepon mbak Kuyus. Aku ingin memastikan apakah betul Ana Nani dikenalnya. Ternyata mbak Kuyus sama surprise-nya denganku. Ana Nani ternyata adalah teman kerja mbak Kuyus dulu, dan sampai sekarang mereka tetap berhubungan lewat facebook meskipun mbak Kuyus sudah mengundurkan diri sejak 8 tahun yang lalu. Yang tak kami sangka, seseorang dimasa laluku ternyata menjadi seseorang dimasa lalu mbak Kuyus juga. Sesuatu yang tak terbayangkan olehku sebelumnya.

Akhirnya, dengan berbekal kepastian dari Mbak Kuyus bahwa Ana Nani yang kucari adalah benar dia, maka aku langsung berhubungan dengannya. Sewaktu mengetahui aku mengenal mbak Kuyus juga, dia juga sangat surprise. Senang sekali aku berhasil menemukan jejaknya, apalagi kemudian setelah menemukan jejaknya aku dapat menemukan jejak teman-temanku yang lain pula. Lebih menggairahkan lagi karena komunikasi kami akhirnya lebih sering terjalin lewat telepon.

Sewaktu hal ini aku ceritakan kepada salah seorang teman sekantorku, ternyata aku menemukan kejutan lagi. Saat aku mengatakan dimana teman yang lama kucari-cari itu bekerja selama ini, temanku terkejut. Rupanya dia tahu siapa 'teman' yang aku maksudkan itu. Ternyata selama ini teman sekantorku ini bersahabat dengan orang tua dari Ana Nani. Subhanallah... Ternyata dunia benar-benar makin kecil rasanya.

Seandainya sejak dulu aku tahu bahwa mbak Kuyus dan teman sekantorku mengenal Ana Nani, aku tak akan kebingungan sekian lama mencari jejaknya. Tapi mungkin memang seperti inilah jalan yang harus aku tempuh..., dan setelah usahaku menemukannya aku menemukan banyak 'benang merah' yang terentang yang semakin mendekatkan kami berdua.

Apakah dunia juga terasa makin kecil buatmu, kawan...?

24 komentar:

  1. Benar mbak..dunia semakin kecil di tambah teknologi yg makin canggih, hingga jarak yg jauh terasa dekat...

    Btw...salam buat mas sama shasa ya mbak...
    ..wassalam..

    BalasHapus
  2. Wah, Bener2 makin kecil ya DUNIA ini.....
    TEKNOLOGI bener2 membantu...

    BalasHapus
  3. Salute ama Mbak deh, selalu penuh persahabatan....mudah2an dengan banyak teman banyak rejeki ya mbak....amiiin

    BalasHapus
  4. Di belakang Achen ama Buwel...

    Subhanallah.. betapa kemudahan teknologi semakin mengeratkan silaturrahmi. Seneng banget yah mbak, bisa ketemu temen2 dan sahabat lama.

    Mbak, maaf. Awardnya belum di ambil, soalnya, mbak bilangdi shoutbox, bukan untuk mbak Ana tapi, mbak Anie :) kesalahan pada penulisan yah mbak? :)

    BalasHapus
  5. Dunia makin kecil karena mengeriput dan dunia maya juga menjadikannya menciut he he betul gak?

    BalasHapus
  6. Yg saya salut adalah usaha mbak Reni dlm menemukan sahabat masa lalunya. dr situ sy akhirnya bs menilai ternyata anda adalah seorang sahabat yg setia. Oya, kayaknya penemu facebook dan twitter bakal dapetin nobel perdamaian deh hehe

    BalasHapus
  7. hua ha ha ... setuju mbak. Dunia makin kecil. coba bayangkan .. temen SMPku .. ternyata 1 kantor dengan teman ledek ledekanku di PLURK. Ya ampyun .. aku khan jadi gak bisa boong kalau aku masih ABG. hi hi hi ..
    dan akhirnya, ter-deklarasilah aku dengan panggilan mamih kuyus. wk wk wk ..
    Dasar, terima nasib dech ..

    BalasHapus
  8. Hehehe, itulah ajaibnya dunia maya ini mbak, entah FB atau apapun. semoga kita bs memetik hikmah positif dari dunia yang semakin kecil dn semakin canggih ini.

    BalasHapus
  9. Memang mbak. Akhirnya sering timbul pertanyaan: loh, kamu kenal si A dimana ya? dan jawabnya pasti: loh emangnya kamu kenal si A juga? Hehehe...makin banyak deh percakapan kayak gitu sejak ada FB

    BalasHapus
  10. Itulah salah satu hikmah silaturahmi barangkali.

    Any way ..ketemu sobat lama sungguh sangat menyenangkan.

    nice sharing

    BalasHapus
  11. nah mba.....kayaknya itu salah satu nilai positif dari teknology komunikasi saat ini ya!!!!

    BalasHapus
  12. ehm,,mungkin nggak ya suatu saat nanti manusia hilang di ganti sama robot??
    mungkin aja lah..hohoho

    BalasHapus
  13. Itu salah satu manfaat teknologi...

    BalasHapus
  14. wah aku jg gara2 fesbuk temen2 sd aja bisa kelaak deh hehe...

    BalasHapus
  15. he he he..dunia memang kecil, mbak. tapi kita saja yg suka gak nyadar akan hal ini. saya juga ketemu teman kecil wkt SD di fesbuk. byk banget.

    BalasHapus
  16. Dunia EmNk kecil tapi perKembangan teknologi bisa membuat terasa smkin kcil....

    BalasHapus
  17. hehhehe, beneran mbak reni, dunia itu kok kaya selebar daun kelor. lha aku ketemu sobatku di ireland by incident di shopping centre. ya ampun ireland-indonesia kan ibaratnya setengah planetnya bumi. lha bisa2nya ketemu disini.

    BalasHapus
  18. Bener2 layak disebut jejaring...
    Bisa saling berhubungan satu sama lain.
    Kejutan bisa datang tanpa kita duga, lebih2 dibantu dengan media komunikasi maupun koneksi...
    Selamat mencari teman yang lain, biar dunia terasa makin dan makin sempit...

    Saya juga barusan berkomunikasi kembali dengan Prie GS alias Mas Prie, dulu murid saya tapi sekarang sudah terkenal...

    BalasHapus
  19. Berkat kemajuan tehnologi, dunia ini makin sempit Bu..... Dulu kita telpon harus buru-buru karena diuber biaya. Sekarang bahkan malah bisa sambil ngeliat wajah yang nelpon.... bukan main...

    BalasHapus
  20. teknologi,nila positif dari teknologi betapa di mudahnya kita bersilaturrahmi dan salut atas usahanya embak. slm kenal

    BalasHapus
  21. kalo menurut Henny, dunia ini masih luas mbak, luas banget malah. terbukti Henny belum punya cukup waktu untuk mengelilingi dunia (hehehe)

    BalasHapus
  22. Subhanallah...betul sis.Dengan teknologi dunia lebar serasa kecil.

    BalasHapus
  23. secara tidak sadar kita ini sebetulnya saling terhubung ya mbak.
    dan berkat fesbuk, kita bisa menemukan orang2/sahabat lama yg sudah tidak pernah ketemu. yang dulu, mungkin tidak bisa dilakukan.
    thanks to facebook.
    dunia bukan hanya terasa makin kecil, tapi "world is flat"

    BalasHapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)