Akhirnya aku bisa melepas kangen di Yogyakarta! Awal Agustus lalu, aku dan teman-teman kantor mengikuti kegiatan diklat di Yogyakarta. Kami sudah berada di Yogyakarta sejak hari Senin malam (3 Agustus 2015) dan pelaksanaan diklat akan berakhir pada hari Jumat sore (7 Agustus 2015). Selanjutnya pada hari Sabtu (8 Agustus 2015) kami mengikuti kegiatan outbound di Goa Pindul Gunung Kidul Yogyakarta.
Aku benar-benar menikmati sepekan di Yogyakarta kemarin itu. Bukan hanya menikmati diklatnya, tapi menikmat juga pertemuanku dengan kakak sepupuku (Mas Andri namanya) yang sudah sekian tahun tak bertemu. Seingatku, aku terakhir dengannya tahun 1994 yang lalu di Jakarta. Setelah itu aku tak pernah bertemu lagi dengannya. Saat aku dinas ke Jakarta atau saat Mas Andri dolan ke Madiun beberapa tahun lalu, kami juga tak bisa bertemu. Bukan hanya jarak 2 kota yang memisahkan kami (Mas Andri di Jakarta, aku di Madiun), namun juga rutinitas pekerjaan dan kesibukan dengan keluarga masing-masing yang membuat kami susah bertemu. Selama ini kami hanya berkomunikasi lewat telepon ataupun lewat BBM.
Itu makanya, begitu aku mendapat kabar bahwa aku ditugaskan mengikuti diklat di Yogyakarta aku senang sekali. Kebetulan, Mas Andri juga sedang ditugaskan di Yogyakarta. Jadi, kami pun merencanakan dan meniatkan untuk bisa ketemu. Mumpung sama-sama di Yogyakarta.... rugi kalau tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya dan tentu saja untuk melepas kangen di Yogyakarta.
Akhirnya, pertemuan pertama kami terjadi pada hari Selasa tanggal 4 Agustus 2015. Mas Andri menjemputku di hotel tempat aku dan teman-teman menginap. Kami pun putar-putar kota Yogyakarta sambil mencari tempat makan. Setelah sekian lama putar-putar kota, kami meluncur ke Jalan Kaliurang. Mas Andri mengajakku untuk makan sate maranggi setelah tahu aku belum pernah makan sate maranggi sebelumnya. Ternyata sate maranggi enak juga. Kapan-kapan kalau ke Yogyakarta lagi, aku mau ajak suami dan Shasa makan di sana.
Esoknya, hari Rabu tanggal 5 Agustus 2015 kami bertemu lagi. Agenda hari itu masih putar-putar kota dan makan malam. Bedanya, aku yang menentukan akan makan dimana. Aku minta kami makan pempek yang dibelakang Toko Ramai. Terakhir aku ke Yogyakarta, aku tak sempat mampir untuk makan pempek di sana. Alhamdulillah... kali ini aku kesampaian juga untuk makan pempek di sana. Puas banget..., apalagi ditraktir hehehe. Selepas makan malam, kami sempat jalan-jalan sebentar ke Malioboro dan karena masih ada waktu, aku mengajak Mas Andri meluncur ke rumah bude (kakak ibu mertuaku) di barat alun-alun Yogyakarta.
Pertemuan ketiga dan terakhir, Kamis tanggal 6 Agustus 2015. Seperti hari-hari sebelumnya, pulang kantor selepas Maghrib Mas Andri langsung menjemputku di hotel. Saat itu aku manut aja mau diajak makan dimana. Aku tak bertanya dan Mas Andri juga tak memberitahuku rencananya malam itu. Ternyata... Mas Andri mengajakku makan Mie Lethek yang letaknya di ring road. Suasananya sih asyik... apalagi ada band yang manggung disana. Unieknya personil band itu semua pake batik dan pake blangkon. Hanya sayang..., beberapa kali aliran listrik sempat padam dan live music-nya ikut terputus.
Tiga hari cukup untuk mengobati rasa kangenku pada kakak sepupuku itu. Belum puas sih sebenarnya, tapi memang waktunya tak ada lagi. Jumat tanggal 7 Agustus 2015 Mas Andri harus lembur, apalagi dia ada jadwal workshop mulai tanggal 9 Agustus s.d 14 Agustus 2015 di Solo. Aku sendiri juga sudah meninggalkan hotel tanggal 8 Agustus pagi untuk mengikuti outbound di Goa Pindul.
Sepekan di Yogyakarta yang menyenangkan... dan aku benar-benar telah melepas kangen di Yogyakarta. Semoga aku masih bisa bertemu lagi dengan kakak sepupuku itu di lain waktu. Aamiin.
Aku benar-benar menikmati sepekan di Yogyakarta kemarin itu. Bukan hanya menikmati diklatnya, tapi menikmat juga pertemuanku dengan kakak sepupuku (Mas Andri namanya) yang sudah sekian tahun tak bertemu. Seingatku, aku terakhir dengannya tahun 1994 yang lalu di Jakarta. Setelah itu aku tak pernah bertemu lagi dengannya. Saat aku dinas ke Jakarta atau saat Mas Andri dolan ke Madiun beberapa tahun lalu, kami juga tak bisa bertemu. Bukan hanya jarak 2 kota yang memisahkan kami (Mas Andri di Jakarta, aku di Madiun), namun juga rutinitas pekerjaan dan kesibukan dengan keluarga masing-masing yang membuat kami susah bertemu. Selama ini kami hanya berkomunikasi lewat telepon ataupun lewat BBM.
Itu makanya, begitu aku mendapat kabar bahwa aku ditugaskan mengikuti diklat di Yogyakarta aku senang sekali. Kebetulan, Mas Andri juga sedang ditugaskan di Yogyakarta. Jadi, kami pun merencanakan dan meniatkan untuk bisa ketemu. Mumpung sama-sama di Yogyakarta.... rugi kalau tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya dan tentu saja untuk melepas kangen di Yogyakarta.
Akhirnya, pertemuan pertama kami terjadi pada hari Selasa tanggal 4 Agustus 2015. Mas Andri menjemputku di hotel tempat aku dan teman-teman menginap. Kami pun putar-putar kota Yogyakarta sambil mencari tempat makan. Setelah sekian lama putar-putar kota, kami meluncur ke Jalan Kaliurang. Mas Andri mengajakku untuk makan sate maranggi setelah tahu aku belum pernah makan sate maranggi sebelumnya. Ternyata sate maranggi enak juga. Kapan-kapan kalau ke Yogyakarta lagi, aku mau ajak suami dan Shasa makan di sana.
Esoknya, hari Rabu tanggal 5 Agustus 2015 kami bertemu lagi. Agenda hari itu masih putar-putar kota dan makan malam. Bedanya, aku yang menentukan akan makan dimana. Aku minta kami makan pempek yang dibelakang Toko Ramai. Terakhir aku ke Yogyakarta, aku tak sempat mampir untuk makan pempek di sana. Alhamdulillah... kali ini aku kesampaian juga untuk makan pempek di sana. Puas banget..., apalagi ditraktir hehehe. Selepas makan malam, kami sempat jalan-jalan sebentar ke Malioboro dan karena masih ada waktu, aku mengajak Mas Andri meluncur ke rumah bude (kakak ibu mertuaku) di barat alun-alun Yogyakarta.
Pertemuan ketiga dan terakhir, Kamis tanggal 6 Agustus 2015. Seperti hari-hari sebelumnya, pulang kantor selepas Maghrib Mas Andri langsung menjemputku di hotel. Saat itu aku manut aja mau diajak makan dimana. Aku tak bertanya dan Mas Andri juga tak memberitahuku rencananya malam itu. Ternyata... Mas Andri mengajakku makan Mie Lethek yang letaknya di ring road. Suasananya sih asyik... apalagi ada band yang manggung disana. Unieknya personil band itu semua pake batik dan pake blangkon. Hanya sayang..., beberapa kali aliran listrik sempat padam dan live music-nya ikut terputus.
Tiga hari cukup untuk mengobati rasa kangenku pada kakak sepupuku itu. Belum puas sih sebenarnya, tapi memang waktunya tak ada lagi. Jumat tanggal 7 Agustus 2015 Mas Andri harus lembur, apalagi dia ada jadwal workshop mulai tanggal 9 Agustus s.d 14 Agustus 2015 di Solo. Aku sendiri juga sudah meninggalkan hotel tanggal 8 Agustus pagi untuk mengikuti outbound di Goa Pindul.
Sepekan di Yogyakarta yang menyenangkan... dan aku benar-benar telah melepas kangen di Yogyakarta. Semoga aku masih bisa bertemu lagi dengan kakak sepupuku itu di lain waktu. Aamiin.
Duh kebayang senengnya ketemu sodara yh udah lama gak ketemu ya mbak.
BalasHapusIya mbak Winnn.... seneng bangeeettt,,, dan sedih juga saat pamitan pas terakhir ketemu
HapusGimana rasa mie lethek mb Ren? Enak nggak? Pingin ke Jogyaaaaa
BalasHapusMenurutku sih.... biasa mbak... cuma emang terkenal sih hehehe
HapusEh Mbak, saya juga belum pernah makan sate maranggi neh. Kapan-kapan mau ajak misua juga ah utk nyicipin seporsi sate maranggi ituh
BalasHapusAyo mbak cobain, enak juga kok.
HapusKalau kemarin itu aku diajak beli yang di Jl. Kaliurang tapi Km berapa entah hahaha
Aku gak tahu apa ada di lokasi lain
Wah abis ke Pindul ya, mbak :-D
BalasHapusKeren :-D
Iya mbak... ke Pindul juga sebelum balik ke Madiun. Seru juga hehehe
Hapuslama juga ya nggak ketemu,sekali ketemu bisa ngobrol lama...
BalasHapusLama banget mbak.... sudah 21 tahun ga ketemu lo!
HapusWalau masih suka kontak via telp atau BBM tapi ngobrolnya ga seasyik kalau ketemuan langsung.
Ikut senang saya membacanya ini. Jogja memang selalu menyenangkan, bahkan di tiap sudut kulinernya :)
BalasHapusSetuju Mas... Yogya emang menyenangkan dan ngangenin banget :)
HapusKapan-kapan aku juga mau ke Goa Pindul ah.... Masak orang Jogja malah belum pernah ke sana. Kebangeteeennn.... :)
BalasHapusOrang Yogya belum perrnah ke Goa Pindul? Hadehhh... aku aja sudah 2 kali ke Pindul! :)
HapusIya ya kadang sama sepupu bisa juga berusaha lama karena beda kota dan kesibukan. Aku juga punya sepupu yg bertahun-tahun nggak ketemu. Giliran lebaran dia ke Semarang, aku ikut mudik suami, hihihiii
BalasHapusItulah mbak... kesibukan pekerjaan dan juga rumah tangga serta terpisah jarak yang cukup membuat kita sulit ketemu dg saudara2 yaa....
HapusSemoga kita masih ada umur untuk bisa bersilaturahmi dg saudara2 kita :)
Sudah nyobain gudeg Jogya mb Ren?
BalasHapusSudah dong dek Lian... wajib itu hehehe
HapusAku baru bulan depan outbond di gua pindul, Mbak. :D
BalasHapusKalau ke Pindul jangan ikut masuk ya Idah... kan sedang hamil besar.
HapusNonton teman2 aja yaa...
Mbak Reeen Jogja memnag ngangeni. Padahal aku ngga pernah sih tinggal di Jogja, cuma main2 aja, karena mbakku, n adekku dulu kuliah n ngekos di situ :)
BalasHapusDek Rahmi... aku setuju. Yogya emang ngangenin banget.
HapusAgustus ini aja aku sudah 2 kali bolak balik ke Yogya hehehe
coba deh bu sate klathak.... di daerah belakang AmPlaz.... wenaaaaak....
BalasHapusAku belum nyobain sate klathak... next time ah nyobain.
Hapusmakasih infonya :)
Wah kok saya pangling ama mbak Reny yang caem yaaa *tsaaah..salah fokus :D betewei slamat reunian dan maem makan sate maranggi :) Sini kirim ke Kudus mba :v hahaha
BalasHapusKok pangling sih dek Tanty?
HapusApanya yang bikin pangling coba?
Ternyata sate maranggi ituuuu.... enak hahaha.
Di Kudus gak ada ya? Samaa... di Madiun ga ada juga :D
Aku juga suka sate maranggi mak ten.
BalasHapusAsyik nih makan2 terus, hihihi
Aku baru sekali itu makan sate maranggi dan ternyata emang enak kok Mak hehehe
HapusKapan2 mau makan lagi ah :D
waaaa asyekkk ketemuannn..kalo diklatr jakarta kita ketemuu yo mbak e
BalasHapusDoakan suatu saat aku bisa diklat ke Jakarta ya Dek Echaaa... pengen banget ketemu dirimu dan juga Raffi yang gemesin itu
HapusKok gak mampir omahku tho, bu..?
BalasHapusKalau Kang Rawin pas di Yogya ajalah aku mau mampir hehehe
HapusWong rumah Kang Rawin di mana aku belum tahu juga kok :p
hmm yogyakarta
BalasHapusMakasih sudah mampir :)
HapusYogyakarta yang menyatukan rindu persaudaraan dan jajal aneka kuliner ya Jeng Reni. Menunggu postingan rafting di Pindul.
BalasHapusSalam
Nah ituuuu... semoga aku sempat nulis postingan tentang Pindul ya Mbak Prih hehehe
HapusLepas kangen ya mba...:)
BalasHapusAku sempat mikir kok ada yg beda, ternyata udh pake jilbab ya mba, hiks... br ngeh. Makin cantik loh mba :)
Haiii.... lama gak mampir kesini sampai pangling denganku hehehe
HapusMakasih pujiannya :) Jadi besar kepala nih
Romantisnyaaaaa
BalasHapusRomantis gimanaa.... wong foto sama kakak sepupu kok dibilang romantis sih hehehe
Hapusmau mie letheknya mbaaa... aku belum pernah blas nyobain
BalasHapusYo kapan2 kalau ke Yogya nyobain ya Dek Uniek.... tapi kalau menurutku sih rasanya biasa2 aja sih hehehe
HapusJangankan antara jakarta-Madiun, kadang sesama madiun aja susah ketemu ya mbak :)
BalasHapusHahaha... seperti kita ya Dek Tarry... kita hampir gak pernah ketemuan :D
HapusUnikyah bandnya pake batik sama blangkon :D
BalasHapusIyaa... lebih unik lagi gaya penyanyinya sih... sayang aku gak punya fotonya :D
Hapuslain kali kalau maen ke jogja hubungi saya, siapa tahu saya bisa bantu2 selama di jogja, hehe
BalasHapusInsha Allah kapan2 kalau aku ke Yogya lagi akan aku kabarin deh... siapa tahu bisa ketemuan :)
HapusAku juga belum permah makan sate marangi. Enak gak sih?
BalasHapusEnak sih menurutku Mbak Ade... beda dengan sate2 yang biasa aku makan soalnya hehehe. Aku kan biasanya makan sate ponorogo dan sate madura aja.
Hapus