Hari ini aku punya pengalaman baru yang seru yaitu berkunjung ke sentra kerajinan batik! Ceritanya kantorku ingin cari batik khas Madiun untuk lomba "fashion" di Hari Kartini kamis depan. Peserta lomba adalah sepasang, laki laki dan perempuan. Untuk perempuan, menggunakan kebaya polos dan kain batik khas Madiun. Sementara laki-lakinya mengenakan kemeja batik khas Madiun. Jadi kami harus mencari 2 potong kain batik yang sama untuk peserta lomba tersebut.
Itu sebabnya, kami meluncur ke daerah Pilangkenceng Kabupaten Madiun. Rencananya sih kami ingin memesan kain batik khas Madiun yang desainnya kami tentukan dan kami pilih sendiri. Ternyata sentra kerajinan batik yang aku kunjungi berwujud toko yang sangat sederhana. Di dalam toko tersebut kami melihat-lihat kain batik yang ada di-display. Kami juga mengutarakan niat kami untuk memesan kain batik kepada pemilik sentra kerajinan batik tersebut, pak Subiyono namanya.
Sebenarnya, saat itu sentra batik sedang menerima banyak pesanan. Selain itu, para perajin batiknya banyak yang "libur" karena sedang sibuk di sawah. Kebetulan saat ini sedang musimnya menanam padi. Tapi karena kami telah datang jauh-jauh sampai ke sentra batik tersebut, Pak Yono tidak tega menolak permintaan kami. Beliau kemudian mengajak kami ke belakang, ke tempat pemrosesan pembuatan kain batik.
Di tempat tersebut beliau menjelaskan banyak hal tentang proses pembuatan batik. Beliau juga mengatakan andai para perajin batiknya tidak sedang libur, maka tempat tersebut akan penuh dengan batik-batik yang sedang diproses. Kami berkesempatan melihat proses pewarnaan batik, yang saat itu hanya dikerjakan oleh 2 orang wanita. Mereka cekatan sekali mewarnai lembaran-lembaran kain batik tersebut.
Selanjutnya kami diminta memilih kain putih yang sudah ada pola batiknya. Pola yang sudah ada tersebut akan dibuat sedemikian rupa agar bisa disesuaikan dengan permintaan kami. Tentu saja kain batik itu nantinya tak akan sesuai dengan yang kami inginkan, tapi kami tak punya pilihan lain karena waktu sudah mepet. Setidaknya dalam kain batik tersebut ada gambar-gambar batik khas Madiunnya. Cukuplah untuk bisa dipakai saat lomba Kamis nanti.
Usai membicarakan tentang kain batik pesanan kami, akhirnya tiba waktunya untuk belanja batik. Aku dan teman-teman sempat bingung memilih kain batiknya. Maklum saja kain batiknya cakep-cakep sih. Kami semangat beli kain batiknya, selain karena bagus tapi juga karena harganya murah. Pak Yono meng-klaim bahwa kain batiknya adalah yang paling murah di Indonesia. Malah Pak Yono bilang jika ada pengunjung bisa menunjukkan penjual batik yang menjual batik dengan kualitas yang sama dengannya tapi dengan harga lebih murah, maka Pak Yono akan memberi pengunjung tersebut 25 potong kain batik secara gratis!
Di toko tempat display kain batik itu, dipajang aneka sertifikat dan penghargaan yang telah diterima oleh sentra kerajinan batik tersebut. Ada juga beberapa trophy kejuaraan yang juga dipajang. Salah satunya adalah trophy sebagai juara ke-2 lomba desain batik dari RRI Madiun Tahun 2010.
Begitulah cerita pengalamanku hari ini mengunjungi sentra batik. Apa ceritamu hari ini, kawan?
Itu sebabnya, kami meluncur ke daerah Pilangkenceng Kabupaten Madiun. Rencananya sih kami ingin memesan kain batik khas Madiun yang desainnya kami tentukan dan kami pilih sendiri. Ternyata sentra kerajinan batik yang aku kunjungi berwujud toko yang sangat sederhana. Di dalam toko tersebut kami melihat-lihat kain batik yang ada di-display. Kami juga mengutarakan niat kami untuk memesan kain batik kepada pemilik sentra kerajinan batik tersebut, pak Subiyono namanya.
Sebenarnya, saat itu sentra batik sedang menerima banyak pesanan. Selain itu, para perajin batiknya banyak yang "libur" karena sedang sibuk di sawah. Kebetulan saat ini sedang musimnya menanam padi. Tapi karena kami telah datang jauh-jauh sampai ke sentra batik tersebut, Pak Yono tidak tega menolak permintaan kami. Beliau kemudian mengajak kami ke belakang, ke tempat pemrosesan pembuatan kain batik.
Di tempat tersebut beliau menjelaskan banyak hal tentang proses pembuatan batik. Beliau juga mengatakan andai para perajin batiknya tidak sedang libur, maka tempat tersebut akan penuh dengan batik-batik yang sedang diproses. Kami berkesempatan melihat proses pewarnaan batik, yang saat itu hanya dikerjakan oleh 2 orang wanita. Mereka cekatan sekali mewarnai lembaran-lembaran kain batik tersebut.
Selanjutnya kami diminta memilih kain putih yang sudah ada pola batiknya. Pola yang sudah ada tersebut akan dibuat sedemikian rupa agar bisa disesuaikan dengan permintaan kami. Tentu saja kain batik itu nantinya tak akan sesuai dengan yang kami inginkan, tapi kami tak punya pilihan lain karena waktu sudah mepet. Setidaknya dalam kain batik tersebut ada gambar-gambar batik khas Madiunnya. Cukuplah untuk bisa dipakai saat lomba Kamis nanti.
Usai membicarakan tentang kain batik pesanan kami, akhirnya tiba waktunya untuk belanja batik. Aku dan teman-teman sempat bingung memilih kain batiknya. Maklum saja kain batiknya cakep-cakep sih. Kami semangat beli kain batiknya, selain karena bagus tapi juga karena harganya murah. Pak Yono meng-klaim bahwa kain batiknya adalah yang paling murah di Indonesia. Malah Pak Yono bilang jika ada pengunjung bisa menunjukkan penjual batik yang menjual batik dengan kualitas yang sama dengannya tapi dengan harga lebih murah, maka Pak Yono akan memberi pengunjung tersebut 25 potong kain batik secara gratis!
Di toko tempat display kain batik itu, dipajang aneka sertifikat dan penghargaan yang telah diterima oleh sentra kerajinan batik tersebut. Ada juga beberapa trophy kejuaraan yang juga dipajang. Salah satunya adalah trophy sebagai juara ke-2 lomba desain batik dari RRI Madiun Tahun 2010.
Begitulah cerita pengalamanku hari ini mengunjungi sentra batik. Apa ceritamu hari ini, kawan?
info baru mbak. baru tahu saya hehe...
BalasHapusaku seneng batik mbak :D apalagi mukena batik
BalasHapusBatik zaman sekarang emang bagus-bagus, motifnya modern. Makanya kalau mau beli suka bingung milih motifnya :D
BalasHapusSebagian besar baju resmiku berpola batik, Mbak. Dari kecil udah kesengsem ama batik sih, adem dipakenya. Tapi aku belum pernah ke sentra batik spt mbak Reni ... baru sempat lihat orang membatik aja di salah satu klub belajar.
BalasHapusCakep-cakeep ya batiknya. Aku belum pernah ke Madiun niih mbaaa
BalasHapusbatiknya menarik sekali mba.
BalasHapus