Mungkin bagi sebagian orang, menulis itu gampang. Tapi menurutku, menulis itu gak gampang. Meski aku sudah sekian tahun lamanya punya blog, tapi aku masih menganggap menulis itu gak gampang. Padahal, tulisan di blogku ini saja gak jelas kan ya? Mungkin yang sering mampir ke blog ini akan bertanya "blog isinya curhatan semua aja kok ngakunya menulis itu gak gampang?"
Okey, kalau begitu aku akan menjelaskan alasanku, mengapa menurutku menulis itu gak gampang. Alasan pertama adalah ide yang seringkali sulit untuk ditemukan. Tanpa adanya ide apa yang akan ditulis? Aku seringkali punya niat untuk nulis di blogku, tapi yang seringkali terjadi adalah aku duduk diam termangu di depan laptopku karena bingung mau menulis apa. Hehehe, parah banget kan?
Nah, kalau ide sudah didapat, bukan berarti masalah sudah selesai. Yang seringkali aku alami adalah aku bingung harus mulai menulis dari mana hahaha. Jadi, jika sebelumnya aku termangu di depan laptop karena bingung cari ide, tapi setelah ide didapat aku bingung lagi harus mulai dari mana. Apakah kamu juga pernah mengalami hal seperti ini, kawan?
Alasan ketiga adalah merangkai kata agar menjadi tulisan yang enak dibaca itu gak mudah sama sekali. Jujur saja sampai sekarang aku masih merasa bahwa tulisanku belum bisa mengalir dengan enak. Aku merasa belum pandai bercerita lewat tulisan. Memang kuakui bahwa setelah sekian tahun aku ngeblog, aku merasa ada peningkatan dalam merangkai kata. Tapi tetap saja, aku masih merasa harus belajar banyak untuk membuat tulisanku kian enak dibaca. Ini masih jadi PR bagiku hingga kini.
Alasan selanjutnya adalah harus berhati-hati dalam menulis. Mengingat tulisanku ini lebih banyak berisi curhat, maka aku harus lebih berhati-hati agar tulisanku tidak menyinggung pihak-pihak lain. Jadi jika aku menulis tentang kisah nyata, aku seringkali harus menyamarkan nama, tempat atau kejadiannya. Itu harus kulakukan jika aku tak ingin mendapatkan masalah gara-gara tulisan yang kubuat. Singkatnya, meski tulisanku isinya cuma curhatan saja bukan berarti aku bisa menulis seenaknya saja, bukan?
Alasan terakhir aku terakhir adalah aku tak bisa menulis semauku sendiri, karena ada etika yang harus kupatuhi. Jika aku mengutip tulisan orang lain dengan copy paste, aku harus mencantumkan sumbernya. Atau aku memilih untuk tidak meng-copas-nya tapi menulis ulang dengan menggunakan kata-kataku sendiri dan dengan gayaku sendiri. Terus terang saja, pada awal-awal aku menulis hal-hal seperti ini tidak sepenuhnya aku pahami. Seiring berjalannya waktu, aku kian memahami etika-etika yang harus aku patuhi dalam menulis.
Semua itu adalah alasanku mengapa menurutku menulis itu gak gampang. Aku yang hanya menulis curhatan dan hal-hal nyata saja merasa kesulitan. Hal itu membuatku salut sekali dengan orang-orang yang mampu menulis fiksi! Penulis fiksi akan memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi lagi, karena imajinasi mereka pasti sangat kuat. Kalau aku, terus terang saja... harus angkat tangan jika disuruh menulis fiksi. Aku menyerah....
Itu sebabnya aku sangat salut pada de Fita Cakra. Dia penulis yang hebat dan telah menerbitkan banyak buku fiksi maupun non fiksi. Aku dari dulu pengen banget bisa menerbitkan buku yang isinya tulisanku sendiri. Tapi sampai sekarang aku tak kunjung mampu menerbitkan sebuah buku pun. De Fita bukan hanya satu buku yang telah diterbitkannya, tapi sudah puluhan buku, baik itu buku yang ditulisnya sendiri maupun keroyokan dengan penulis lainnya. Bahkan putri kecilnya (Keisya) juga pandai menulis buku. Benar-benar membuatku harus angkat topi.
Beberapa teman blogger mengatakan aku pandai dalam membuat review buku. Bagiku memang lebih mudah untuk membuat review buku, melihat kelebihan dan kekurangan buku. Tapi untuk menulis sebuah buku... aku dengan jujur mengatakan bahwa itu sangat tidak mudah. Harus kuakui bahwa mengkritik memang jauh lebih mudah daripada menghasilkan karya. Karena seseorang yang mengkritik tidak melihat proses penulisannya dan penyusunan buku tersebut.
Jadi, siapakah yang sependapat denganku bahwa menulis itu gak gampang?
Okey, kalau begitu aku akan menjelaskan alasanku, mengapa menurutku menulis itu gak gampang. Alasan pertama adalah ide yang seringkali sulit untuk ditemukan. Tanpa adanya ide apa yang akan ditulis? Aku seringkali punya niat untuk nulis di blogku, tapi yang seringkali terjadi adalah aku duduk diam termangu di depan laptopku karena bingung mau menulis apa. Hehehe, parah banget kan?
Nah, kalau ide sudah didapat, bukan berarti masalah sudah selesai. Yang seringkali aku alami adalah aku bingung harus mulai menulis dari mana hahaha. Jadi, jika sebelumnya aku termangu di depan laptop karena bingung cari ide, tapi setelah ide didapat aku bingung lagi harus mulai dari mana. Apakah kamu juga pernah mengalami hal seperti ini, kawan?
Alasan ketiga adalah merangkai kata agar menjadi tulisan yang enak dibaca itu gak mudah sama sekali. Jujur saja sampai sekarang aku masih merasa bahwa tulisanku belum bisa mengalir dengan enak. Aku merasa belum pandai bercerita lewat tulisan. Memang kuakui bahwa setelah sekian tahun aku ngeblog, aku merasa ada peningkatan dalam merangkai kata. Tapi tetap saja, aku masih merasa harus belajar banyak untuk membuat tulisanku kian enak dibaca. Ini masih jadi PR bagiku hingga kini.
Alasan selanjutnya adalah harus berhati-hati dalam menulis. Mengingat tulisanku ini lebih banyak berisi curhat, maka aku harus lebih berhati-hati agar tulisanku tidak menyinggung pihak-pihak lain. Jadi jika aku menulis tentang kisah nyata, aku seringkali harus menyamarkan nama, tempat atau kejadiannya. Itu harus kulakukan jika aku tak ingin mendapatkan masalah gara-gara tulisan yang kubuat. Singkatnya, meski tulisanku isinya cuma curhatan saja bukan berarti aku bisa menulis seenaknya saja, bukan?
Alasan terakhir aku terakhir adalah aku tak bisa menulis semauku sendiri, karena ada etika yang harus kupatuhi. Jika aku mengutip tulisan orang lain dengan copy paste, aku harus mencantumkan sumbernya. Atau aku memilih untuk tidak meng-copas-nya tapi menulis ulang dengan menggunakan kata-kataku sendiri dan dengan gayaku sendiri. Terus terang saja, pada awal-awal aku menulis hal-hal seperti ini tidak sepenuhnya aku pahami. Seiring berjalannya waktu, aku kian memahami etika-etika yang harus aku patuhi dalam menulis.
Semua itu adalah alasanku mengapa menurutku menulis itu gak gampang. Aku yang hanya menulis curhatan dan hal-hal nyata saja merasa kesulitan. Hal itu membuatku salut sekali dengan orang-orang yang mampu menulis fiksi! Penulis fiksi akan memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi lagi, karena imajinasi mereka pasti sangat kuat. Kalau aku, terus terang saja... harus angkat tangan jika disuruh menulis fiksi. Aku menyerah....
Itu sebabnya aku sangat salut pada de Fita Cakra. Dia penulis yang hebat dan telah menerbitkan banyak buku fiksi maupun non fiksi. Aku dari dulu pengen banget bisa menerbitkan buku yang isinya tulisanku sendiri. Tapi sampai sekarang aku tak kunjung mampu menerbitkan sebuah buku pun. De Fita bukan hanya satu buku yang telah diterbitkannya, tapi sudah puluhan buku, baik itu buku yang ditulisnya sendiri maupun keroyokan dengan penulis lainnya. Bahkan putri kecilnya (Keisya) juga pandai menulis buku. Benar-benar membuatku harus angkat topi.
Beberapa teman blogger mengatakan aku pandai dalam membuat review buku. Bagiku memang lebih mudah untuk membuat review buku, melihat kelebihan dan kekurangan buku. Tapi untuk menulis sebuah buku... aku dengan jujur mengatakan bahwa itu sangat tidak mudah. Harus kuakui bahwa mengkritik memang jauh lebih mudah daripada menghasilkan karya. Karena seseorang yang mengkritik tidak melihat proses penulisannya dan penyusunan buku tersebut.
Jadi, siapakah yang sependapat denganku bahwa menulis itu gak gampang?
Saya juga blogger curhat, selalu kesulitan untuk review atau nulis fiksi Mbak. :)
BalasHapusSama. Saya juga.
BalasHapusFIta sih juaranya ya untuk menulis
BalasHapusbetul mba. menulis memang butuh ide. tapi begitu ide ada, bingung mau mulai menulisnya seperti apa, terus bingung lagi merangkai kata2nya :D
BalasHapusBuatku, menulis itu susahhh banget mbak. Susah ngelawan rasa capek krn kegiatan seharian :)
BalasHapusSering bahan tulisan & foto2 udah ada, tapi ndak sempet2 nulisnya.
Sekarang aku nulis ngalir aja, ndak terlalu mikir bagus endaknya, daripada ndak kelakon2
menulis untuk curhat juga harus hati-hati sekali ya, MBak ketika menuturkannya
BalasHapusUdah lama kayaknya gak baca review bukunya Mbak Reni,
BalasHapusiyaah yah Mbak, menulis itu emang gak gampang, huhuhuh.. walaupun kita udah jadi blogger lama gini, saya pun jg masih menulis semau saya... lebih enak gtu yah Mbak klo nulis di paraphrase gtu :)
Sepakat dan sependapat, Mbak, bahwa mengkritik memang lebih mudah daripada menghasilkan karya. Tapi, dengan terus berlatih tanpa putus asa, saya berharap kita semua bisa menelurkan karya. Aamiin...
BalasHapussiapa tahu deh Bunda Reni dari curhatan positif malah jadi kumpulan artikel berisikan curhat yang inspiratif. Bener, kan? Semangat terus ya :)
BalasHapusMenulis itu benar-benar ga gampang mbak apalagi conten writer kaya saya. Perlu perhatikan EYD, gaya bahasa setiap clinet berbeda, dan tentu saja cari sudut pandang yang tepat wuh makannya saya masih terus belajar buat tulisan yang kece sampai detik ini juga
BalasHapus