Biasanya di bagian belakang kaver buku tertulis komentar atau testimoni tentang kualitas buku tersebut ataupun bagi penulisnya. Komentar atau testimoni itulah yang disebut dengan endorsement. Pada umumnya, endorsement itu bukan berasal dari ‘orang sembarangan’ misalnya : pakar di bidang yang sesuai dengan tema buku tersebut, public figure, kutipan media massa, pejabat, atau penulis.
Itu sebabnya aku kaget sekaligus tak percaya saat mbak Alaika memintaku untuk menuliskan sebuah endorsement untuk novel perdananya. Padahal aku bukan siapa-siapa. Bukan seorang pakar, bukan seorang public figure dan sebangsanya. Saat itu perasaan senang, kaget, tak percaya dan takut campur aduk dalam hatiku. Namun, aku tetap dengan bangga menyetujui permintaan itu
Namun, ternyata membuat endorsement tak mudah aku lakukan. Walau sejujurnya, ini adalah pengalaman kedua bagiku untuk membuat sebuah endorsement. Endorsement pertama yang aku buat dalam rangka mengikuti kontes menulis Endorsement for Abi Sabila. Tapi karena aku kalah, jadi endorsement pertamaku itu tak tercantum dalam bukunya Abi Sabila hehehe.
Untuk membuat endorsement (kedua) untuk mbak Alaika ini aku juga sempat kesulitan. Alhasil, aku menjadi orang terakhir yang menyetorkan endorsement itu padanya. Terus terang, aku memang kesulitan dan takut salah dalam menuliskan endorsement. Karena sejauh yang aku tahu, endorsement itu berfungsi untuk mengangkat brand penulis serta karyanya, sekaligus sebagai sarana promosi. Jadi, endorsement yang efektif akan mendongkrak pemasaran.
Pengalamanku pribadi dalam membeli sebuah buku, sering membaca terlebih dahulu endorsement yang ada. Aku akan mempertimbangkan membeli buku itu jika aku tertarik dengan endorsement-nya. Itu sebabnya, aku berusaha untuk berhati-hati dalam menuliskan endorsement buat mbak Alaika. Aku ingin memberikan gambaran tentang isi buku itu sebagaimana adanya. Aku tak ingin memberikan endorsement yang tak sesuai dengan isi buku itu.
Akhirnya setelah bersusah payah mencoba, aku berhasil juga menuliskan sebuah endorsement untuk novel perdana mbak Alaika. Aku senang sekali karena akhirnya pertama kali namaku muncul dalam sebuah novel sebagai salah satu endorser. Dan, ini kali ketiga namaku muncul sebagai salah satu yang menerima ucapan terima kasih penulis (dua lainnya muncul dalam kumcernya mbak Fanny Fredlina).
Mau tahu dua endorsement hasil belajarku yang berhasil aku buat? Silahkan intip di bawah ini dan aku tunggu komentarnya ya?
Itu sebabnya aku kaget sekaligus tak percaya saat mbak Alaika memintaku untuk menuliskan sebuah endorsement untuk novel perdananya. Padahal aku bukan siapa-siapa. Bukan seorang pakar, bukan seorang public figure dan sebangsanya. Saat itu perasaan senang, kaget, tak percaya dan takut campur aduk dalam hatiku. Namun, aku tetap dengan bangga menyetujui permintaan itu
Namun, ternyata membuat endorsement tak mudah aku lakukan. Walau sejujurnya, ini adalah pengalaman kedua bagiku untuk membuat sebuah endorsement. Endorsement pertama yang aku buat dalam rangka mengikuti kontes menulis Endorsement for Abi Sabila. Tapi karena aku kalah, jadi endorsement pertamaku itu tak tercantum dalam bukunya Abi Sabila hehehe.
Untuk membuat endorsement (kedua) untuk mbak Alaika ini aku juga sempat kesulitan. Alhasil, aku menjadi orang terakhir yang menyetorkan endorsement itu padanya. Terus terang, aku memang kesulitan dan takut salah dalam menuliskan endorsement. Karena sejauh yang aku tahu, endorsement itu berfungsi untuk mengangkat brand penulis serta karyanya, sekaligus sebagai sarana promosi. Jadi, endorsement yang efektif akan mendongkrak pemasaran.
Pengalamanku pribadi dalam membeli sebuah buku, sering membaca terlebih dahulu endorsement yang ada. Aku akan mempertimbangkan membeli buku itu jika aku tertarik dengan endorsement-nya. Itu sebabnya, aku berusaha untuk berhati-hati dalam menuliskan endorsement buat mbak Alaika. Aku ingin memberikan gambaran tentang isi buku itu sebagaimana adanya. Aku tak ingin memberikan endorsement yang tak sesuai dengan isi buku itu.
Akhirnya setelah bersusah payah mencoba, aku berhasil juga menuliskan sebuah endorsement untuk novel perdana mbak Alaika. Aku senang sekali karena akhirnya pertama kali namaku muncul dalam sebuah novel sebagai salah satu endorser. Dan, ini kali ketiga namaku muncul sebagai salah satu yang menerima ucapan terima kasih penulis (dua lainnya muncul dalam kumcernya mbak Fanny Fredlina).
Mau tahu dua endorsement hasil belajarku yang berhasil aku buat? Silahkan intip di bawah ini dan aku tunggu komentarnya ya?
Membuat endorsment memang dituntut memilih kata yang ringkas padat yang memberikan gambaran yang jelas terhadap isi buku yang terutuang di dalamnya. Maka kita dituntut memahami terlebih dahulu siapa penulisnya dan apa isi yang ada di dalam buku itu.
BalasHapusSelamat Mbak Reni,ini sebuah kehormatan buat Njenengan
Salam saking mBlitar
walau menurut anda sendiri 'bukan siapa2', tapi menurut yang meminta dibikinkan endorsement berarti anda adalah seorang yang dianggap layak memberikannya. agar calon pembaca juga tertarik.
BalasHapusbtw, kira2 orang2 yang memberi endorsement pada sebuah buku itu berarti orang tersebut membacanya terlebih dulu atau nggak ya? apalagi ada buku yang tebel banget, terus endorsement nya juga banyak.
Keren mba endorsement nya, jadi penasaran sm bukunya mba alaika :)
BalasHapusapa kabar mba reni ? miss you...
Iya mbak buat endorsement tu susah -_-"
BalasHapusAku baru ngirimin Mbak Al aja tadi malem wehehee~
@Djangan PakIes >> iya Pak, aku tersanjung sekali mendapatkan kehormatan ini. Memang aku berusaha untuk menjelaskan isi buku itu sesingkat mungkin. Semoga aku berhasil Pak.
BalasHapus@Kamal >> kebetulan aku merupakan salah satu sahabat dekat si penulis di dunia maya, dan sayangnya sampai saat ini belum ada kesempatan utk ketemu secara langsung di dunia maya. Tapi dlm kapasitas sbg endorser aku memang bukan 'siapa-siapa' kok hehehe.
Tentu saja aku dan para endorser yg lain sudah terlebih dahulu membaca novel itu. Kalau tidak kan aku tak bisa membuat endorser-nya.
Namun sejujurnya, endorsement yang ada di dalam buku2 itu 'asalnya' berbeda-beda. Ada yang benar-benar ditulis oleh si endorser. Ada yang hanya 'dipinjam' namanya tapi endorsement mungkin dibuat oleh orang lain. Ada endorser yg membaca karya secara keseluruhan sebelum menulis endorsement, tapi ada juga yg hanya membaca sekilas sebelum menulis endorsement.
Karena aku termasuk salah satu yg suka membaca endorsement, maka aku mencoba berhati-hati dalam menulis endorsement supaya komentarku tidak menyimpang dari buku itu.
@IrmaSenja >> wah mbak, terima kasih banyak atas pujiannya. Semoga lain kali aku mendapat kehormatan utk membuat endorsement utk kumpulan puisi mbak Irma ya? Miss you mbak.. #peluk
BalasHapus@Untje van Wiebs >> ternyata emang sulit ya, Na? Mungkin kalau kita mencoba berkali-kali, kita akan lebih mudah membuat endorsement. Aku malah baru kirim endorsement siang tadi. hehehe
mbak Ren mah emang pantes tuk jadi endorsment :) yg tuk Alaika itu cerdas menurutku, penggunaan kata dewasa dan erotis secara halus bisa sangat buat org lain jadi ingin tahu lebih jauh hehehe
BalasHapusfirst of all ; selamat ya bu atas endosement yg pertama kali dimuat ini.
BalasHapussaya juga pernah diminta kesanggupan membuat enmdorsement bagis ebuah buku. hanya saja waktu itu saya menolaknya...
pertanyaan yg masih belum saya temukan jawabannya adalah...
who am i?
itukan menurut mbak reni kalo mbak itu bukan siapa2. Tapi klo menurut aku, mbak reni itu blogger yang serius loh. Jadi pengalaman membaca dan menulis mbak reni juga lumayan :)
BalasHapusSebuah kehormatan juga ya, bisa dipercayai untuk memberikan endorsement, jadi pengen tau novelnya mbak alaika itu yg mana...
Mba Ren, siapa bilang dirimu bukan siapa-siapa, justru karena dirimu sahabat dekatku, makanya aku ingin menorehkan namamu sebagai salah satu pemberi endorsement di novel pertamaku lho!
BalasHapusMakasih banget ya mba, aku suka dengan endors mu. #hug and kiss mba Reni tightly. :)
halo mba reny apa kabar? endorsementnya keren mbak
BalasHapusendorsmentnya mantap koq mbak, cuman mungkin endorsment yg masuk mantap2 semua, jadinya beda2 tipis..
BalasHapuskan abi sabila jd susah milihnya, kebetulan aja punya mbak gak terpilih..hehe
@Aulawi Ahmad >> syukur deh kalau setelah membaca endorsement ku jadi tertarik utk baca... Jadi nanti kalau novel itu terbit, jangan lupa beli ya?
BalasHapus@masichang nugroho >> bagaimanapun juga mendapat kesempatan utk membuat sebuah endorsement utk sebuah buku yang diterbitkan... rasanya luar biasa banget ternyata hehehe
@zasachi >> Novel itu belum terbit kok, tapi boleh deh aku kasih bocoran judulnya ya? Judul novelnya : Selingan Semusim.. ntar kalau sudah terbit aku kasih tahu deh. Kali aja tertarik beli hehehe
@Alaika Abdullah >> Mbak.. terima kasih banyak telah memberiku kesempatan sbg endorser... sebuah kehormatan besar bagiku. Semoga novelnya laris manis ya..?
@Lidya >> Alhamdulillah kabar baik mbak.. terimakasih utk pujiannya. Sedang belajar nulis endorsement nih mbak ceritanya :D
@dhymal dhykTa >> wah, terimakasih banyak utk pujiannya. Emang kemarin yg ikut kontes endorsement itu banyak jadinya peluang utk menang tipis hehehe
menulis endorsment keliatannya punya kesulitan tersendiri ya mbak.. menulis endorsment memang promosi, tapi bagaimana mempromosikan buku tersebut seingga para pembaca tertarik utk memiliki buku tsb :)
BalasHapus@Ayas Tasli Wiguna >> entahlah... tapi yang jelas penulis adalah salah satu blogger sahabatku di dunia maya ini. Heyyy.. apa kabar? Seneng ketemu disini lagi.
BalasHapus@Myra anastasia >> iya memang.. sengaja aku menuliskan kata novel dewasa, supaya orang gak akan kaget saat bacanya nanti.
biasanya emang gitu yaa, klo endorsmenya bagus jadi pembaca tertarik utk beli bukunya. nah, kalo aku baca endorsmenya mamah shasa malah pengen ketemu yang nulis hahaha....ketemu yg nulis endorsmenya hehe
BalasHapuswah .. aku malah baru ngerti ttg endorsement mbak
BalasHapusselamat ya mbak
keren kok mbak..
BalasHapus@Sketsaku >> lho... kok malah tertarik dg penulisnya? Wahh... kalau gitu endorsementku salah sasaran dong ya? :D
BalasHapus@Ely Meyer >> Syukurlah kalau tulisanku itu ada manfaatnya utk menambah pengetahuan, mbak Ely..
@Hilsya >> Terimakasih juga mbak Hilsya..
mbak terpilih menulis sebuah endorsement, bukanlah sebuah hal yang mengherankan, dari artikel-artikel anda saja sudah bisa dilihat kehebatan anda dalam menulis
BalasHapussiap2 Mbak, lain kali saya mnta Mbak Reny ngasih endors yaa? hehehe..tp msh belum tau neh mau nulis apaan lagi.
BalasHapusMskpn sepenggal, tp endorsement itu sgt tdk mudah krn hrs bermakna di setiap katanya... Bagus mb endorsementnya, jd penasata dg novelnya. Kpn mb reni bikin novel sendiri? Gantian kita yg jd endorsernya hehehe..
BalasHapus@Munir Ardi >> Aduh Bang.. aku tersanjung sekali baca komen Bang Munir. Makasih banyak ya...
BalasHapus@Ririe Khayan >> Jadi setelah buku pertama kemarin sudah mau luncur buku kedua ya mbak? Hebat bener... semoga saja aku berkesempatan membuat endorsement lagi. Aamiin..
@DiNa >> aku gak bisa buat fiksi mbakkkk... Nyerah deh kalau utk nulis spt itu. Aku cuma bisa nulis spt ini saja... Hehehe. Mbak DiNa aja deh yang bikin novel dan aku siap jadi endorsernya. :D
Wah Kak Alaika mau buat novel rupanya ...
BalasHapussaya tunggu aaahhh bukunya ...
Jika bu Reni diminta oleh Kak Alaika untuk menjadi endorsernya ... itu berarti Bu Reni punya makna khusus di hati Kak Alaika
Selamat Bu
Salam Saya Bu Reni
@NH18 >> Terimakasih Om utk telah memotivasi aku... Jangan lupa nanti tunggu novelnya mbak Alaika dan beli ya? :D
BalasHapuswoow, Mbak Alaika mau nerbitin novel ya? iih kereeenn.. *baru tahu looh.
BalasHapusayoo ayoo, kapan Mbak Reni jg buat novel?? ;)
@Diah >> aku gak bisa buat novel nih... Susah sekali aku nulis cerpen aja hehehe
BalasHapusSaya juga baru punya pengalaman mengendors buku dan excited banget..hehe..maklum pemula. Mau bikin postingan juga ah soal ini. *penting*
BalasHapus