Senin, 12 Mei 2014

Keajaiban Datang Melalui Marginalia


Judul : Marginalia, Catataan Cinta di Pinggir Hati
Penulis : Dyah Rinni
Penerbit : Qanita
Cetakan I : Pebruari 2013
Tebal : 304 halaman
ISBN : 978-602-9225-82-2

Ini adalah satu lagi novel yang mengangkat tema tentang cinta. Kali ini tokoh utamanya adalah Aruna (seorang rocker yang terkenal) dan Drupadi (seorang pemilik wedding organizer). Namun, kedekatan mereka tidak bermula dari panggung musik rock maupun dari sebuah acara pernikahan. Kedekatan mereka justru bermula dari marginalia, catatan pinggir di buku.

Padma, kekasih Aruna yang meninggal setahun lalu, memiliki kegemaran menuliskan marginalia pada buku puisi Rumi. Kesempatan menuliskan marginalia itu didapatkan dari sebuah kafe yang bernama "Marginalia". Berbeda dari kafe-kafe lainnya, Marginalia memiliki perpustakaan yang jadi satu dengan kafe dan pemiliknya memberi kesempatan bagi pengunjungnya menuliskan marginalia pada buku-buku yang ada di sana. Salah satu pengunjung yang suka melakukannya adalah Padma.

Aruna yang sangat berduka atas meninggalnya Padma, ingin menjaga kenangan Padma sebaik mungkin. Termasuk marginalia Padma yang banyak tersebar pada buku puisi Rumi. Alangkah kagetnya Aruna, saat mengetahui bahwa di bawah marginalia yang ditorehkan Padma ada tulisan yang memberikan komentar singkat: cengeng!

Mendapati kenangan tentang Padma ternoda oleh tulisan itu, Aruna marah besar. Dia bermaksud untuk memberi pelajaran pada yang menulisnya. Selanjutnya, terjadilah "perang kata-kata" berwujud marginalia di buku kenangan Padma itu. Hingga suatu saat Aruna memutuskan untuk mencari tahu siapa sebenarnya orang yang membuatnya marah itu.

Setelah berusaha sekian lama dan dengan berbagai cara, akhirnya Aruna tahu bahwa pelakunya adalah Drupadi. Dengan penuh kemarahan Aruna berusaha untuk bisa bertemu dengan Drupadi. Lucunya, justru pada saat Aruna melihat sosok Drupadi, kemarahannya langsung menguap digantikan oleh rasa terpesona pada Drupadi. Aruna menyadari dia tertarik pada Drupadi.

Mendekati Drupadi ternyata tak mudah, apalagi ternyata Drupadi memiliki pengalaman tak menyenangkan dengan pria. Seiring berjalannya waktu, kedekatan mereka membuat mereka membuka kenangan masa lalu masing-masing yang menyakitkan hati. Dan, pada saat itulah mereka mulai makin menyadari bahwa mereka saling membutuhkan.

Namun, sayangnya di saat Aruna dan Drupadi sudah mulai semakin dekat, keadaan berubah menjadi demikian buruk. Inez, sepupu Drupadi yang juga orang yang dibenci Drupadi dan yang tak pernah mau kalah dengan Drupadi, hadir untuk merebut cinta Aruna dari Drupadi. Ternyata Inez adalah cinta pertama Aruna dan demi melihat Aruna lagi (setelah sekian lama berpisah) bersama Drupadi membuat Inez membatalkan rencana pernikahan yang tinggal sebulan lagi! Inez mengancam akan membuat usaha wedding organizer Drupadi hancur jika Aruna tak menuruti keinginannya untuk menikah dengan Aruna.

Membaca novel ini sama sekali tak membuatku harus mengerutkan kening untuk berpikir keras. Tema yang diangkat dan gaya bercerita yang menyenangkan memudahkan aku untuk menikmatinya. Itu sebabnya aku tak membutuhkan waktu lama untuk bisa menyelesaikannya.

Sudut pandang yang dipergunakan adalah sudut pandang orang pertama, secara berganti-ganti antara Aruna dan Drupadi. Menurutku, pemakaian sudut pandang orang pertama secara bergantian antara Aruna dan Drupadi itu agak menyulitkan aku membacanya. Terus terang saja, beberapa kali aku "tertukar" mengira bahwa yang bercerita itu Aruna tapi ternyata Drupadi, begitu pula kebalikannya.

Editingnya rapi dan menyenangkan. Penulisan nama Aruna dan Drupadi dalam warna pink dan dibuat secara vertikal cukup unik. Sedangkan penempatan border pink di pojok atas halaman membuat tampilannya menjadi semakin manis. Yang terpenting adalah aku tak menemukan kesalahan ketik di sana. *angkat 2 jempol*

Sampulnya yang dibuat dalam warna pastel cantik sekali. Yang aku amati, salah satu ciri khas novel yang dibuat dari ajang lomba penulisan Romance Qanita semuanya memakai warna pastel. Namun soal gambar yang ada di sampul, terus terang saja aku tak paham apa artinya. Aku heran mengapa gambarnya rumah bercerobong asap, beberapa tanaman, awan dan rembulan? Menurutku gambar itu tak mewakili kafe Marginalia ataupun kantor wedding organizer.

Walau hidup Drupadi dan Aruna punya banyak masalah, namun masalah yang "sebenarnya" baru terasa setelah kehadiran Inez diantara mereka berdua. Masuknya tokoh Inez itu membuat cerita menjadi lebih hidup. Sedangkan tokoh Adnan yang meskipun kehadirannya membawa masalah, namun kurang terasa "menggigit".

Maraknya kafe di berbagai kota rupanya membuat beberapa penulis terinspirasi untuk mengangkat kisah tentang kafe. Apalagi kini kafe seolah sudah menjadi gaya hidup masyarakat kelas menengah ke atas. Padatnya kegiatan masyarakat perkotaan rupanya membuat mereka ingin bisa menikmati saat-saat bersantai di tempat minum yang menyenangkan. Itu sebabnya banyak bermunculan kafe-kafe di setiap sudut kota. Dan, dengan semakin maraknya kafe yang ada otomatis para pemilik kafe berlomba-lomba memberikan sentuhan yang berbeda pada kafe mereka.

Ini adalah novel ketiga yang aku baca yang mengangkat cerita tentang kafe. Yang pertama aku membaca Blue Romance, sebuah kumpulan kisah yang berbeda-beda namu semuanya mengambil setting di sebuah coffee shop bernama Blue Romance. Yang membuatnya istimewa adalah setiap pengunjung bebas menempelkan gambar atau pesan apa saja di dinding sanctuary milik Blue Romance.

Selanjutnya aku pernah membaca novel yang berjudul Dear Umbrella yang bercerita tentang bookstore, bakery dan kafe bernama Dream’s Window. Kafe Dream’s Window dan kafe Marginalia sama-sama ada kaitannya dengan buku. Bedanya, dalam Dear Umbrella buku-buku di kafe itu diperjualbelikan sementara dalam Marginalia buku-buku itu dipinjamkan dan diberi tambahan catatan pinggir dalam buku-buku tersebut.

Aku sendiri bukan "penganut" marginalia. Aku tak akan suka jika bukuku penuh dengan coretan, penuh lipatan atau bahkan kotor. Aku berusaha untuk membuat buku yang sudah aku baca tetap rapi seperti saat belum di baca. Banyaknya coretan dalam buku justru membuatku malas membacanya, karena coretan-coretan itu membuat buku jadi tampak kotor dan tidak menarik. Ini pendapatku pribadi lho....

Oya... sebagai penutup aku harus mengatakan bahwa penulisnya sangat pandai menyimpan kejutan manis sampai akhir cerita. Aku sungguh menyukainya! Rasanya dengan berbagai kelebihan yang ada dalamnya, pantas jika novel ini menjadi juara kedua lomba penulisan Romance Qanita!



Tulisan ini diikutsertakan dalam #SayembaraResensi Edisi Hari Buku

19 komentar:

  1. Novelnya pernah menjadi juara,,, pastinya isi ceritanya sangat menarik dan menarik minat pembaca,,, kira kira masih ada enggk yah di Gramed.. nanti aku coba main..
    Semoga menang dalam lombanya juga yah :)

    BalasHapus
  2. wuih.... dari dulu pengen banget baca buku ini. Secara kan buku ini menang audisi, ya. Makasih banyak sharingnya, Mak Reni. :)

    BalasHapus
  3. kalau tema begitu jadi lebih enak dibaca dan lebih ceoet ya mbak

    BalasHapus
  4. Kepiawaian Jeng Reni mereview buku selalu mengagumkan saya, bagaimana teknik mengulas buku secara apik. Sukses Jeng.

    BalasHapus
  5. kalau mbak Reni bikin review pasti lengkap dan menarik
    saya paling gak bisa bikin review kayak gini hehe
    semoga sukses, ya

    BalasHapus
  6. Maaak jadi suka review muuuh...

    BalasHapus
  7. Keren Mbak Reny Review-nya... Aku selalu suka baca review buku yang ditulis Mbak Reny... Ajarin aku donk gimana kiat-kiatnya mereview..??

    BalasHapus
  8. Nyesek banget sebulan sebelum wedding party, acaranya dirusak

    btw reviewnya lengkap banget
    jadi penasaran sama bukunya deh

    BalasHapus
  9. udah bacaaa :D sukak covernya. Pemilihan nama Aruna - Drupadi merujuk ke Arjuna - Drupadi yak :D hehehehe
    Untuk layoutnya emang bikin betah baca hehehe
    semoga menaang Bu..

    BalasHapus
  10. Asyik banget ya novel tentang rockstar, hehehe. Good luck untuk lombanya, ya :)

    BalasHapus
  11. pantesan termausk juara. Ceritanya bagus keliatannya, ya :)

    BalasHapus
  12. Penasaran karena nama2 tokohnya :D

    BalasHapus
  13. Kenapa aku malah tersepona dengan tokoh Inez ya heheheee...kebiasaan nih, pengagum antagonis level akut :)

    Reviewmu keren mbakyuuu...selalu kereeen... Aku belum baca nih Marginalia meskipun lihat bukunya udah lama. Apalagi penulisnya Mba Dyah Rinni, pastinya keren ceritanya nih, sekeren reviewnya :)

    BalasHapus
  14. Walah, ada event ripiu buku ternyata, ya, pas hari buku? :(

    Mbak Reni, makasih banyak kiriman bukunya, ya? :)

    BalasHapus
  15. Makasih reviewnya, mbak Reni. Novelnya sudah lama beredar, jadi aku senang sekali saat tahu ada yang meresensinya lagi. Rasanya seperti bertemu teman lama yang menyenangkan. Makasih :D

    BalasHapus
  16. wah kayanya seru juga, nih Novel, apalagi mengagkat tema tentang cinta .. hup jadi penasaran isi nya trimakasih tuk berbagi salam ngeblog :)

    BalasHapus
  17. aku baca review nya aja udah seru hihihii

    BalasHapus
  18. penasaran sama novelnya, kelihatannya menarik :)
    kunjungi blogku ya : nurhayati2307.blogspot.com
    ada cerpen "Planet Kaca" yang baru aku tulis, mohon pendapatnya biar aku semangat nulisnya, ceritanya bersambung jadi ada cerita di setiap babak :)
    Terimakasih .

    BalasHapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)