Menjadi istri dan ibu yang juga merangkap menjadi wanita yang bekerja memang tak mudah. Akan semakin tak mudah jika di rumah tak ada asisten rumah tangga yang bisa membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Nah, kondisi seperti itulah yang aku alami selama bertahun-tahun. Menyandang status ibu, istri dan wanita yang bekerja (plus blogger tentunya hehehe) yang tak memiliki asisten rumah tangga di rumah.
Namun, hidup adalah pilihan dan menjadi wanita yang bekerja adalah salah satu pilihan yang aku ambil. Itu sebabnya aku harus menerima segala resiko dari pilihan yang aku ambil tersebut. Pekerjaan rumah tangga menumpuk sementara tuntutan pekerjaan membuatku harus kerja lembur mau tak mau harus aku jalani. Pagi hari yang heboh karena harus menyiapkan sarapan untuk anak dan suami, sementara aku sendiri harus berangkat pagi sudah jadi bagian dari hari-hariku. Dan... masih banyak lagi 'kerempongan' lainnya akibat pilihanku itu.
Setelah sekian tahun menjalani hari-hari dengan beragam status itu, aku jadi belajar mengatur waktu sebaik-baiknya agar semua pekerjaan bisa aku jalani. Berhasil? Gak juga sih..., sering juga aku gagal menjalani semuanya dengan baik. Contohnya saja, selama beberapa bulan terakhir ini statusku sebagai blogger tak mampu aku jalani dengan baik (dengan bukti makin sedikitnya tulisan yang aku publish di blog-blog milikku) karena pekerjaan kantor (khususnya) dan pekerjaan rumah tangga benar-benar menyita waktuku. #curcol.
Cara lain yang aku tempuh adalah dengan berbagi beban tugas/pekerjaan. Di kantor, aku bisa berbagi beban tugas dengan rekan-rekanku, meskipun beban tugasku tetap saja kurasakan kian hari kian berat #curcollagi. Di rumah pun aku berbagi tugas dengan anak dan suamiku, meski tetap saja porsi terbesar pekerjaan rumah tangga itu jatuh kepadaku.
Cara ketiga adalah aku selalu berusaha memilih cara paling praktis untuk melakukan berbagai tugasku itu. Misalnya saja, untuk urusan masak memasak aku lebih pilih memasak makanan praktis seperti tumis, cha, gorengan dan sejenisnya. Untuk menyetrika baju pun aku memakai pelicin pakaian agar proses menyetrika baju lebih cepat.
Dalam mencuci baju pun aku memilih cara yang paling praktis. Karena setiap hari (dari Senin sampai Jumat) aku selalu berangkat pagi (jam 06.15 WIB) maka aku tak bisa mencuci pakaian setiap hari. Kalau sedang rajin, aku bisa mencuci pakaian 3 kali seminggu, tapi kalau sedang banyak kerjaan kantor (alasan yang kupakai jika malas melanda hahaha) aku mencuci pakaian 2 kali seminggu. Yang paling sering sih, aku menghabiskan hari Sabtu dan Mingguku untuk mencuci pakaian. Kebayang kan sebanyak apa pakaian yang aku cuci jika dalam seminggu aku baru sempat mencuci di hari Sabtu dan Minggu?
Terbiasa mencuci pakaian dalam jumlah banyak, membuatku berusaha mencari cara praktis mencuci. Cara pertama adalah mencuci dengan menggunakan mesin cuci. Saat mesin cuci bekerja, aku bisa melakukan pekerjaan rumah yang lainnya. Namun karena mesin cuci milikku bukanlah mesin cuci yang canggih, jadi aku harus bolak balik ke mesin cuci untuk buang air kotor, mengisi lagi dengan air bersih, membilas pakaian yang sudah disabun dan terakhir mengeringkan pakaian yang sudah dicuci. Memang sih jika waktunya dihitung sebenarnya mencuci dengan mesin cuci memakan waktu lebih lama, tapi kan selama mesin cuci bekerja aku bisa menyapu, mengepel, mencuci piring dll.
Cara kedua adalah.... Hem, aku mau ngaku deh bahwa cara keduaku ini adalah karena (lagi-lagi) faktor kemalasanku saja kayaknya. Aku malas menggunakan pewangi/pelembut pakaian. Alasanku sih karena aku tak ingin memperpanjang waktu mencuci hanya gara-gara aku masih harus merendam cucianku dengan pewangi/pelembut pakaian sebelum aku mengeringkannya. Daripada menambah lama waktu mencuci pakaian dengan merendamnya pakai pewangi/pelembut pakaian, aku lebih pilih pelicin pakaian. Dengan menyemprotkan pelicin pakaian saat menyetrikanya, selain pakaian lebih mudah disetrika tapi juga wangi. Toh sama-sama wangi, daripada wangi pewangi/pelembut pakaian "bertabrakan" dengan wangi pelicin pakaian hehehe. #alesan.
Tapiii.. beberapa hari terakhir ini aku menemukan cara praktis mencuci pakaian yang lebih oke lho. Pengen tahu gak? Jawabannya adalah dengan menggunakan Rinso Molto Ultra, deterjen cair konsentrat. Produk baru dari Rinso ini benar-benar memberiku cara praktis mencuci pakaian. Mengapa menggunakan Rinso Molto Ultra ini menurutku praktis? Ini dia alasannya....
Pertama, untuk 1 kali mencuci (15-20 potong) aku hanya membutuhkan Rinso Molto Ultra cair sebanyak 1 tutup botol. Walau hanya 1 tutup botol, busanya cukup banyak tapi tak berlimpah seperti saat aku menggunakan deterjen bubuk biasa. Dulu saat aku pakai deterjen bubuk biasa, aku harus membilasnya berulang kali agar busanya benar-benar bersih. Tapi karena dengan menggunakan Rinso Molto Ultra cair ini busanya tak berlimpah, jadi untuk menghilangkan sisa busanya aku tak perlu membuang terlalu banyak air untuk membilasnya. Praktis dan hemat kan?
Kedua, setelah pakaian kotor direndam selama 30 menit dalam larutan Rinso Molto Ultra cair, pakaian cukup dikucek seperlunya. Jadi tak perlu memakai mesin cuci, pakaian dikucek pakai tangan saja sudah bisa bersih. Yang jelas, waktu mencuci jadi lebih cepat karena aku tak perlu bolak balik ke tempat mesin cuci untuk buang-isi-buang-isi air ke dalam mesin cuci. Sambil mencuci aku bisa siapkan juga ember untuk membilas sehingga proses mencuci cepat.
Ketiga, aku tetap tak perlu menggunakan pewangi/pelembut pakaian setelah mencuci yang bisa membuat waktu mencuciku lebih lama. Untungnya, Rinso Molto Ultra cair ini sudah menggunakan aroma essense energizing yang segar banget. Jadi, hasil cuciannya sudah wangi kok... eh tapi wanginya bukan wangi yang tajam gitu lo ya. Aku suka wanginya yang soft itu. Walau sudah dibilas dan dikeringkan tapi tetap saja menyisakan wangi yang segar. Yang jelas, kini cucianku yang sudah kering tak menyisakan bau tajam deterjen bubuk! Seneng banget deh! (^_^)
Nah, itulah ketiga alasan mengapa mencuci dengan menggunakan Rinso Molto Ultra cair ini menjadikan cara praktis mencuci pakaian. Oya ada satu lagi "bonus" yang kudapatkan dari Rinso Molto Ultra cair ini. Bonusnya adalah... meski aku mencuci dengan menggunakan tangan (menguceknya) tapi tak terasa panas di tangan. Berbeda saat aku menggunakan deterjen bubuk biasa, pasti terasa panas di tangan. Tapi kini, aku jadi tak takut kulit tanganku kasar deh hehehe. *lirik Rinso Molto Ultra cair dengan senyum penuh terima kasih*
Kayaknya aku bakal rajin mencuci nih sekarang, toh aku sudah menemukan cara praktis mencuci pakaian. Apalagi, aku sudah punya stok kemasan isi ulangnya yang siap pakai jika nanti kemasan dalam botolnya habis. Padahal untuk menghabiskan 1 botol itu butuh waktu cukup lama juga sih ya... Kan cukup 1 tutup botol untuk setiap mencuci. (^_^)
Namun, hidup adalah pilihan dan menjadi wanita yang bekerja adalah salah satu pilihan yang aku ambil. Itu sebabnya aku harus menerima segala resiko dari pilihan yang aku ambil tersebut. Pekerjaan rumah tangga menumpuk sementara tuntutan pekerjaan membuatku harus kerja lembur mau tak mau harus aku jalani. Pagi hari yang heboh karena harus menyiapkan sarapan untuk anak dan suami, sementara aku sendiri harus berangkat pagi sudah jadi bagian dari hari-hariku. Dan... masih banyak lagi 'kerempongan' lainnya akibat pilihanku itu.
Setelah sekian tahun menjalani hari-hari dengan beragam status itu, aku jadi belajar mengatur waktu sebaik-baiknya agar semua pekerjaan bisa aku jalani. Berhasil? Gak juga sih..., sering juga aku gagal menjalani semuanya dengan baik. Contohnya saja, selama beberapa bulan terakhir ini statusku sebagai blogger tak mampu aku jalani dengan baik (dengan bukti makin sedikitnya tulisan yang aku publish di blog-blog milikku) karena pekerjaan kantor (khususnya) dan pekerjaan rumah tangga benar-benar menyita waktuku. #curcol.
Cara lain yang aku tempuh adalah dengan berbagi beban tugas/pekerjaan. Di kantor, aku bisa berbagi beban tugas dengan rekan-rekanku, meskipun beban tugasku tetap saja kurasakan kian hari kian berat #curcollagi. Di rumah pun aku berbagi tugas dengan anak dan suamiku, meski tetap saja porsi terbesar pekerjaan rumah tangga itu jatuh kepadaku.
Cara ketiga adalah aku selalu berusaha memilih cara paling praktis untuk melakukan berbagai tugasku itu. Misalnya saja, untuk urusan masak memasak aku lebih pilih memasak makanan praktis seperti tumis, cha, gorengan dan sejenisnya. Untuk menyetrika baju pun aku memakai pelicin pakaian agar proses menyetrika baju lebih cepat.
Dalam mencuci baju pun aku memilih cara yang paling praktis. Karena setiap hari (dari Senin sampai Jumat) aku selalu berangkat pagi (jam 06.15 WIB) maka aku tak bisa mencuci pakaian setiap hari. Kalau sedang rajin, aku bisa mencuci pakaian 3 kali seminggu, tapi kalau sedang banyak kerjaan kantor (alasan yang kupakai jika malas melanda hahaha) aku mencuci pakaian 2 kali seminggu. Yang paling sering sih, aku menghabiskan hari Sabtu dan Mingguku untuk mencuci pakaian. Kebayang kan sebanyak apa pakaian yang aku cuci jika dalam seminggu aku baru sempat mencuci di hari Sabtu dan Minggu?
Terbiasa mencuci pakaian dalam jumlah banyak, membuatku berusaha mencari cara praktis mencuci. Cara pertama adalah mencuci dengan menggunakan mesin cuci. Saat mesin cuci bekerja, aku bisa melakukan pekerjaan rumah yang lainnya. Namun karena mesin cuci milikku bukanlah mesin cuci yang canggih, jadi aku harus bolak balik ke mesin cuci untuk buang air kotor, mengisi lagi dengan air bersih, membilas pakaian yang sudah disabun dan terakhir mengeringkan pakaian yang sudah dicuci. Memang sih jika waktunya dihitung sebenarnya mencuci dengan mesin cuci memakan waktu lebih lama, tapi kan selama mesin cuci bekerja aku bisa menyapu, mengepel, mencuci piring dll.
Cara kedua adalah.... Hem, aku mau ngaku deh bahwa cara keduaku ini adalah karena (lagi-lagi) faktor kemalasanku saja kayaknya. Aku malas menggunakan pewangi/pelembut pakaian. Alasanku sih karena aku tak ingin memperpanjang waktu mencuci hanya gara-gara aku masih harus merendam cucianku dengan pewangi/pelembut pakaian sebelum aku mengeringkannya. Daripada menambah lama waktu mencuci pakaian dengan merendamnya pakai pewangi/pelembut pakaian, aku lebih pilih pelicin pakaian. Dengan menyemprotkan pelicin pakaian saat menyetrikanya, selain pakaian lebih mudah disetrika tapi juga wangi. Toh sama-sama wangi, daripada wangi pewangi/pelembut pakaian "bertabrakan" dengan wangi pelicin pakaian hehehe. #alesan.
Tapiii.. beberapa hari terakhir ini aku menemukan cara praktis mencuci pakaian yang lebih oke lho. Pengen tahu gak? Jawabannya adalah dengan menggunakan Rinso Molto Ultra, deterjen cair konsentrat. Produk baru dari Rinso ini benar-benar memberiku cara praktis mencuci pakaian. Mengapa menggunakan Rinso Molto Ultra ini menurutku praktis? Ini dia alasannya....
Pertama, untuk 1 kali mencuci (15-20 potong) aku hanya membutuhkan Rinso Molto Ultra cair sebanyak 1 tutup botol. Walau hanya 1 tutup botol, busanya cukup banyak tapi tak berlimpah seperti saat aku menggunakan deterjen bubuk biasa. Dulu saat aku pakai deterjen bubuk biasa, aku harus membilasnya berulang kali agar busanya benar-benar bersih. Tapi karena dengan menggunakan Rinso Molto Ultra cair ini busanya tak berlimpah, jadi untuk menghilangkan sisa busanya aku tak perlu membuang terlalu banyak air untuk membilasnya. Praktis dan hemat kan?
Kedua, setelah pakaian kotor direndam selama 30 menit dalam larutan Rinso Molto Ultra cair, pakaian cukup dikucek seperlunya. Jadi tak perlu memakai mesin cuci, pakaian dikucek pakai tangan saja sudah bisa bersih. Yang jelas, waktu mencuci jadi lebih cepat karena aku tak perlu bolak balik ke tempat mesin cuci untuk buang-isi-buang-isi air ke dalam mesin cuci. Sambil mencuci aku bisa siapkan juga ember untuk membilas sehingga proses mencuci cepat.
Ketiga, aku tetap tak perlu menggunakan pewangi/pelembut pakaian setelah mencuci yang bisa membuat waktu mencuciku lebih lama. Untungnya, Rinso Molto Ultra cair ini sudah menggunakan aroma essense energizing yang segar banget. Jadi, hasil cuciannya sudah wangi kok... eh tapi wanginya bukan wangi yang tajam gitu lo ya. Aku suka wanginya yang soft itu. Walau sudah dibilas dan dikeringkan tapi tetap saja menyisakan wangi yang segar. Yang jelas, kini cucianku yang sudah kering tak menyisakan bau tajam deterjen bubuk! Seneng banget deh! (^_^)
Nah, itulah ketiga alasan mengapa mencuci dengan menggunakan Rinso Molto Ultra cair ini menjadikan cara praktis mencuci pakaian. Oya ada satu lagi "bonus" yang kudapatkan dari Rinso Molto Ultra cair ini. Bonusnya adalah... meski aku mencuci dengan menggunakan tangan (menguceknya) tapi tak terasa panas di tangan. Berbeda saat aku menggunakan deterjen bubuk biasa, pasti terasa panas di tangan. Tapi kini, aku jadi tak takut kulit tanganku kasar deh hehehe. *lirik Rinso Molto Ultra cair dengan senyum penuh terima kasih*
Kayaknya aku bakal rajin mencuci nih sekarang, toh aku sudah menemukan cara praktis mencuci pakaian. Apalagi, aku sudah punya stok kemasan isi ulangnya yang siap pakai jika nanti kemasan dalam botolnya habis. Padahal untuk menghabiskan 1 botol itu butuh waktu cukup lama juga sih ya... Kan cukup 1 tutup botol untuk setiap mencuci. (^_^)
saya juga suka nyuci pakai rinso cair.
BalasHapuslembut di tangan
noda gampang ilang
harumnya juga soft
asikkk,,,pasti bajunya jadi harum ya mbak Ren,,,jadi betah nih maunya dicuciin terus,,,eh,,,
BalasHapusaku boleh nitp ya mbak :)
BalasHapusKita samaan, Bu. Nyucinya pas weekend. Hihihu
BalasHapusIya, enggak perlu pewanhi pakaian lagi. Soale, deterjennya udah wangi.
Aku juga nyuci baju hari sabtu, nyetrika hari minggu. Kalo udah buanyak bgt dan males, ya diutamakan pakaian dalem aja hahahahaa
BalasHapusBoleh tuh dicoba
BalasHapusada gak ya yang lebih praktis tis tis tis..... hehehe
Salam.... piye kabare, mbak reni?
Jadi bisa menghemat waktu ya :) Kalau aku sih gak merasa kerepotan kalau cuci baju. Yang repot tuh setrika, bikin pegel, hahaha :)
BalasHapussaya juga lebih suka mencuci pakai rinso cair :)
BalasHapusBelum pernah coba Rinso Molto nih...
BalasHapusmakasiya atas infonya yang keren ini
BalasHapuskalau saat merendam lebih berapa menit...
dan untuk tempat pabrik kaos kaki wanita ada yang tau gak?....soalnya pengen buka usaha
Bilasnya berapa kali itu mbak?
BalasHapusTips ini cocok banget gan buat para pen- jual mesin , makasih gan :D
BalasHapusWah keren tips nya, terimakasih. Smoga sukses selalu ;)
BalasHapusWah keren tips nya, terimakasih. Smoga sukses selalu ;)
BalasHapus