Rabu, 29 April 2009

Kisah Tukang Cukur

>Sudah lama aku gak berkunjung ke tempat mas Isdaryanto. Dan ketika aku tadi mampir ke tempatnya, aku menemukan sebuah kisah hikmah yang sangat inspiratif. Maka atas anjurannya di akhir postingannya, aku meneruskan kisah hikmah ini pada teman-teman yang lain. Dengan sedikit editan dan sedikit tambahan catatanku, semoga lebih memudahkan untuk memahaminya. Semoga kisah ini bermanfaat ya ??

***

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.

Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.

Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya kalau Tuhan itu ada”.

“Kenapa kamu berkata begitu ?” tanya si konsumen.

“Begini, coba kamu perhatikan di depan sana, di jalanan, cukup untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada”.

Setelah diam sesaat seolah memberi kesempatan pada si konsumen untuk mengerti apa maksudnya, si tukang cukur melanjutkan, “Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada. Mengapa ada yang sakit? Mengapa ada anak-anak terlantar? Mengapa ada yang hidupnya susah? "

Masih dengan menggebu-gebu si tukang cukur melanjutkan kata-katanya, "Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi”.

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon apa yang dikatakan si tukang cukur tadi, karena dia tidak ingin terlibat adu pendapat.

Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (Jawa : mlungker-mlungker – Red), kotor dan brewok, tidak pernah dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat

Si konsumen segera kembali ke tempat tukang cukur tadi dan berkata, “Kamu tahu, sebenarnya di dunia ini tidak ada tukang cukur....!”

Si tukang cukur tidak terima, dia bertanya : ”Kamu kok bisa bilang begitu?”.

“Saya tukang cukur dan saya ada di sini. Dan barusan saya mencukurmu!” jawab si tukang cukur.

“Tidak !” elak si konsumen.

“Tukang cukur itu tidak ada! Sebab jika tukang cukur itu ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana“, si konsumen menambahkan.

“Ah tidak, tapi tukang cukur itu tetap ada!” sanggah si tukang cukur.

“Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri. Kenapa mereka tidak datang kepada saya untuk mencukur dan merapikan rambutnya?” jawab si tukang cukur membela diri.

“Cocok ...!! Saya sangat setuju...!” kata si konsumen. "Itulah point utamanya ! Sama dengan Tuhan."

“Maksud kamu bagaimana?” tanya si tukang cukur tidak mengerti

Dengan tersenyum si konsumen menjelaskan, "Sebenarnya Tuhan itu ada! Tapi apa yang terjadi sekarang ini? Mengapa orang-orang tidak mau datang kepada-Nya, dan tidak mau mencari-Nya..? Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”

Si tukang cukur terbengong !!!! Dalam hati dia berkata, “Benar juga apa katanya. Kenapa aku tidak mau datang kepada Tuhan-ku, untuk beribadah dan berdoa, memohon agar dihindarkan dari segala kesusahan dalam hidup ini..?”

Jika anda berpikir Tuhan ada, sampaikan cerita ini kepada orang lain... Semoga kita selalu diberi kebaikan dan kebahagiaan hidup ini. Amin...

***

Catatanku :
Kalau manusia hanya mengandalkan panca indranya untuk mengakui keberadaan Tuhan, maka akan menyebabkan keraguan dan perkiraan yang menyesatkan tentang keberadaan Tuhan. Karena keberadaan Tuhan tidak dapat dipahami oleh panca indra manusia, tidak terlihat, tidak teraba, tidak terdengar dan tidak tercium.

Sebaliknya kalau manusia mengenal Tuhan melalui keimanan dan akal pikirannya, maka ada banyak hal di dunia ini untuk menyadari keberadaan Tuhan. Melalui, akal, pikiran, ilmu dan hatinya, maka manusia akan mampu mengenal Tuhan melalui ciptaan dan tanda-tanda kebesaran Tuhan.

Sesungguhnya, sedemikian jelasnya tanda-tanda eksistensi Tuhan dalam berbagai fenomena kehidupan.





25 komentar:

  1. Mbak, pertama-tama, ada yg salah ketik: “Saya tukang cukur dan saya ada di sini. Dan barusan saya mencukurmu!” jawab si konsumen."
    Harusnya: "kata si tukang cukur".

    Kedua: Tuhan sebenarnya bisa kita temukan dalam hal-hal kecil dalam hidup keseharian kita. Namun bila kita menutup hati, tentu saja tak akan terlihat. Malah lama kelamaan kita akan menganggap semuanya bisa berjalan sendiri kok tanpa Tuhan... Dan untuk membuka hati itu, kita perlu senantiasa mengasah iman.

    Nice post, mbak Reni. Keep up the good working!

    BalasHapus
  2. @fanda : makasih banget koreksinya. Udah dibenerin sekarang... hehehe.
    Itulah perlunya "siraman rohani" agar kita senantiasa diingatkan akan keberadaan-Nya, karena manusia tempatnya lupa dan salah.
    Thanks mbak...

    BalasHapus
  3. Ya, cerita ini sudah lama sekali saya baca dari email. Jadi, siapa mau mengelak lagi klo Tuhan itu tidak ada?

    BalasHapus
  4. Tidak ada Tuhan jika kita tidak "datang" kepada-Nya

    pencerahan yang apik mba

    BalasHapus
  5. Jadi inget tulisannya penyair yg saya kagumi..Jalaludin Rumi..
    "Jika engkau belum mempunyai ilmu, hanyalah prasangka, maka milikilah prasangka yang baik tentang Tuhan.Jika engkau belum mampu berdoa dengan khusyuk,
    maka tetaplah persembahkan doamu
    yang kering, munafik dan tanpa keyakinan;
    karena Tuhan, dengan rahmatNya
    akan tetap menerima mata uang palsumu!"..

    Karena Tuhan telah berfirman,
    “Ketika engkau melambung ke angkasa
    ataupun terpuruk ke dalam jurang,
    ingatlah kepadaKu,
    karena Akulah jalan itu.”

    semoga kita selalu diberi Cahaya Robb, agar selalu mengingatNya..

    BalasHapus
  6. nice artikel mbak
    memang seharusnya kita yang datang
    karna kita lebih butuh pertolongan

    BalasHapus
  7. @mommy adit : Tuhan itu ada, tinggal bagaimana kita mau mempercayainya dg akal, pikiran dan hati kita ya mbak..

    @attayaya : kita memang harus datang pada-Nya.

    @tisti : Amin... BTW, tulisan Jalaludin Rumi keren ya ??

    @anak nelayan : setuju....

    BalasHapus
  8. udah berkali-kali aku baca nih analogi...tapi tiap membaca selalu terselip kata "cerdik"

    tengq mbak reni dah diingetin

    BalasHapus
  9. MEMANG AKU TIDAK SENDIRI KAK,..namun hal yang sulit kuikhlaskan untuk pergi dari kehidupanku itu yang membuat aku selama 8 tahun selalu dengan kesenidrian,..walopun senyuman dan tawaku tetap ada.itu hanyalah senyuman dan tawa kesakitan kak.karena aku tak pernah bahagia kembali saat itu pergi.

    p,..ya maf ceritamu pernah aku baca deh,tapi aku lupa dah lama bgt pas aku masih smp kls 3 deh baca cerita seperti itu..

    aku setuju sama cerita itu,.,.memang tuhan tak bisa dilihat,di tatap,di sentuh namun tuhan akan selalu mengerti dan bisa mengetahui apa saja tentang semua umatnya di dunia ini,baik buruk,..dan tentunya kita pun harus kembali lagi kepada tuhan dan menyembahnya karena beliaulah yang telah menciptakan semua ini dan membuat kita bernafas di dunia ini...istilah sebagai tanda terima kasih kita kepada tuhan maka kita pun wajib mengikuti semua ajaran ajaran,perintah bahkan larangannya pun wajib kita ikuti...

    keren ceritanya kak,..aku setuju deh,..manfaat yang banyak untuk pembaca cerita itu...

    BalasHapus
  10. Sebuah cerita dg analogi yang bagus untuk pendidkan keTuhanan dan penanaman nilai keimanan pada anak2...

    nice post..tetap berkarya ya mbak!!

    BalasHapus
  11. Setu
    Tuhan dapat diketahui dengan akal kita....
    Dan dalil yang menunjukkan tuhan ada adalah akal kta menemukan bahwa alam semesta seluruhnya itu pernah tidak ada sama sekali....

    BalasHapus
  12. Tadinya aku mau langsung demo, semprot sana sini waktu mbak tulis Sesungguhnya TUHAN itu tidak ada.
    Tp setelah baca kelanjutannya, hehehe, langsung ilang esmosiku, berganti dg rasa malu.
    Kenapa kita tidak datang kepada NYA?
    Malu mbak, saya malu karena hanya bisa memohon kpd NYA, tanpa bs membalas apa apa.

    BalasHapus
  13. Nice post Bu...
    Bener tuh kebanyakan orang malah lari dari Tuhan, menjauh. Padahal Tuhan sangat baik dan selalu ada buat kita...

    BalasHapus
  14. nice posting mbak ranie, penyegaran rohani pagi2 buat jengsri ;)

    BalasHapus
  15. Makasih mbak postingan nya udah ngingetin.. kalo Tuhan itu selalu ada..trus kata2 ini juga : "Tuhan sebenarnya bisa kita temukan dalam hal-hal kecil dalam hidup keseharian kita. Namun bila kita menutup hati, tentu saja tak akan terlihat".

    BalasHapus
  16. siraman rohani nih, tuhan selalu ada untuk kita, jangan kita lupa akan tuhan

    BalasHapus
  17. @penikmatbuku : terkadang karena banyak hal yg masuk ke otak kita, membuat kita melupakan hal-2 yg pernah kita ketahui sebelumnya ya ??

    @notnine : semoga dg makin menyadari keberadaan Tuhan, rasa sepi dan sendiri itu kian menepi....

    @kurniawana : yups.. setuju. Makasih ya...

    @buwel : selama kita mau berpikir, maka kita akan mengetahui banyak tanda-2 keberadaan Tuhan.

    @rampadan : aduh, untung belum terlanjur di demo aku !! Hehehe

    @yudie : manusia emang tempatnya khilaf ya mas..

    @Jengsri : Alhamdulillah, terima kasih...

    @loly : so..., semoga kita jangan sampai menutup hati kita ya, mbak?

    @eri-communicator : setuju... !!

    BalasHapus
  18. sangat inspiring mbak, mengingatkan kita kembali akan kekuasaan Tuhan ...

    BalasHapus
  19. Prinsipku, "Dia berlaku sebagaimana kita memperlakukan-Nya"
    Jadi jangan salahkan Dia kalau rasanya kenapa Dia jauh dari kita apabila kita sendiri menjauh dari-Nya.
    Thx the post ya mbak

    BalasHapus
  20. Tuhan itu ada di hati kita. Kalau kita mau mencarinya. Kalau kita jauh, DIA juga jauh ... kalau kita dekat, DIA juga dekat ..

    BalasHapus
  21. padahal keberadaan Tuhan senyata kita mengusap kulit, mengedipkan mata dan menucapkan kata yah mbak... tukang cukurnya sedang hopeless kayaknya yah hehe....

    BalasHapus
  22. wah sangat inspiratif...........memang kita yang harus mencari bukan menunggu sebuah keajaiban datang!!!!

    BalasHapus
  23. @joe : aku sependapat...

    @uke poet : bener sekali mbak.

    @kuyus : jadi inget lagunya Bimbo, mbak.

    @echi : hehehe, mungkin udah kelamaan jadi tukang cukur dan gak maju-2 pula hahaha

    @jhoni : betuuulll....!!

    BalasHapus
  24. keberadaan Tuhan hya bisa dirasakan oleh hati. oleh iman. nice post...

    BalasHapus
  25. @sang cerpenis : makasih mbak..

    BalasHapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)