Akhir-akhir ini ANTV rajin sekali memutar drama serial dari India, bahkan mengundang beberapa artis India ke Indonesia sejak beberapa bulan yang lalu. Sebelumnya aku tak pernah sih meluangkan waktu untuk menonton drama serial dari India yang konon mencuri perhatian masyarakat Indonesia itu. Namun, aku lupa tepatnya kapan, beberapa waktu yang lalu aku tak sengaja menonton salah satu episode Navya. Entah sudah episode keberapa, aku tak ingat lagi.
Sebelumnya kupikir drama serial India yang berjudul Navya itu seperti sinetron-sinetron Indonesia lainnya yang bertemakan cinta remaja. Namun, saat pertama kali aku menonton drama itu aku tahu bahwa aku salah! Karena dalam episode yang kutonton itu aku melihat bahwa yang diceritakan bukan hanya hebohnya cinta sepasang anak muda (Navya dan Anant) namun juga bercerita tentang tradisi yang dipegang teguh kedua belah keluarga.
Keluarga Anant Bajpay (sumber)
Keluarga Navya Mishra (sumber)
Navya dan Anant lahir dari dua keluarga yang jauh berbeda. Meski keluarga Navya dan Anant sama-sama konservatif, namun keluarga Anant jauh lebih saklek dalam memegang adat dan tradisi. Keluarga Navya walau masih memegang tradisi, namun jauh lebih terbuka dan demokratis. Dalam keluarga Anant, semua harus patuh pada perintah dan kata-kata sang kakek. Semua anggota keluarga di rumah Anant harus tetap tinggal bersama di dalam rumah besar mereka setelah menikah. Bahkan, untuk urusan jodoh masih melalui proses perjodohan. Mereka tak setuju adanya pernikahan yang hanya berdasarkan cinta (dan pacaran sebelumnya).
Selain itu status sosial ekonomi keluarga Navya dan Anant jauh berbeda. Keluarga Anant sangat terpandang dan kaya raya. Sementara keluarga Navya hanya keluarga yang tinggal di kondominium (?) sederhana. Jika keluarga Anant adalah pemilik perusahaan, ayah Navya hanyalah pekerja kantoran biasa. Dan, ternyata Navya dan Anant yang berasal dari latar belakang yang jauh berbeda itu pun jatuh cinta (sesuatu yang dilarang dalam keluarga Anant!).
Bisa ditebak, akan banyak masalah dalam kisah cinta antara Navya dan Anant. Bahkan saat mereka berhasil menikahpun, Navya dan Anant tak mampu menjembatani perbedaan antara kedua belah keluarga. Walau Navya sudah diterima sebagai menantu, namun keluarga Anant (khususnya sang nenek) belum bisa menerima Navya. Tak jarang sang Nenek menyalahkan Navya atas segala peristiwa tak menyenangkan yang menyangkut Anant. Bagi keluarga besarnya, Anant masihlah anak yang selalu patuh dan menurut apa kata orang tua. Sementara (di mata keluarga Anant), semenjak kehadiran Navya mereka melihat Anant menjadi anak yang suka berbohong, berani menentang dan berkata kasar pada orang tua dan sebagainya.
Puncaknya, Anant yang sedih karena Navya terus menerus disalahkan oleh keluarganya, mengambil keputusan nekad : mengajak Navya keluar dari rumah!
Memang, aku terlambat mengikuti drama serial India Navya ini. Bahkan, saat ini drama ini belum selesai. Namun, terus terang saja aku tergelitik untuk menulis review atas drama seri ini. Ada begitu banyak hal yang aku dapatkan selama aku nonton drama ini. Terus terang, aku lebih sering dibuat tegang, deg-degan dan gemas setiap kali menonton drama seri ini. Sejak Navya dan Anant masih pacaran, aku menilai sikap Anant masih kekanak-kanakan dan lebay. Herannya, saat aku gregetan akan sikap kekanak-kanakan Anant, justru pecinta ANYA (Anant-Navya) di twitter selalu memberikan komentar yang berbeda. Dalam penilaian mereka apa yang dilakukan Anant itu justru romantis, sehingga mereka sering berkomentar "so sweeeeet...".
Romantisnya Navya dan Anant (sumber)
Aku juga sering 'terganggu' sikap cemburu Anant yang menurutku 'over dosis' itu. Ide-ide yang diambil Anant juga menurutku ide yang kekanak-kanakan. Seperti ide menipu kedua keluarga dengan tujuan untuk mendekatkan keluarga Navya dan Anant. Akhirnya, bisa ditebak bahwa saat perbuatan itu terbongkar, orang tua Navya dan Anant marah besar. Mereka sangat marah karena telah dibohongi oleh Navya dan Anant. Mereka sakit hati karena telah dipermainkan perasaannya oleh Navya dan Anant. Mereka kecewa karena mereka menganggap Navya dan Anant tak menghargai mereka.
Keputusan paling salah yang dilakukan Anant adalah saat mengajak Navya keluar dari rumah dalam keadaan marah. Dalam keadaan terbakar emosi seperti itu, Anant tak menyadari bahwa hidup di luar rumah tak semudah yang dibayangkannya. Apalagi dia selama ini hidup dalam bayang-bayang nama besar keluarganya. Tapi mungkin ada baiknya Anant mengetahui betapa kerasnya hidup yang sesungguhnya, agar dia bisa lebih matang dan dewasa. Agar dia tak lagi kekanak-kanakan.
Drama itu menunjukkan bahwa selalu akan muncul gap antar generasi. Bagi sesepuh di keluarga Anant, seorang anak (apalagi menantu) tak memiliki hak untuk mengambil keputusan apapun. Anak dan juga menantu harus selalu tunduk dan patuh pada perintah sesepuh. Hal seperti itu membuat generasi muda (yang diwakili oleh Anant dan Nimisha, sepupu Anant) merasa tak nyaman.
Akibatnya, mereka dengan sengaja melakukan hal-hal yang dilarang saat mereka keluar dari rumah, misalnya makan mie instan. Mereka dengan sengaja berbohong agar mereka dapat ijin keluar rumah dan sebagainya. Akibatnya, mereka beranggapan bahwa "berbohong itu tak apa-apa, selama tujuannya untuk tidak menyakiti hati orang lain". Keluarga yang tak pernah tahu Anant suka berbohong masih saja menganggap Anant sebagai anak yang polos, lugu dan penurut. Itu makanya sewaktu Anant (dan Navya) ketahuan berbohong, keluarga menuduh bahwa Navya lah yang mempengaruhi Anant menjadi seperti itu.
Sementara itu, Anant yang sudah sekian lama merasa tertekan dengan berbagai aturan dan tekanan dalam rumah, merasa lebih nyaman berada dalam keluarga Navya. Anant menilai sikap orang tua Navya (yang lebih muda dari orang tua Anant) jauh lebih bijak daripada sikap keluarganya saat mengetahui kebohongan Navya dan Anant. Keluarga Navya juga lebih mudah dalam memberikan dukungan pada anak-anaknya dalam posisi terjepit, berbeda dengan keluarga Anant yang menuntut 'kesempurnaan' dari anak-anaknya.
Sepertinya drama ini ingin memotret perbedaan yang tajam tentang sudut pandang generasi tua dan generasi muda. Masih banyak generasi tua yang menuntut untuk dipatuhi. Sementara generasi muda saat ini juga menuntut untuk didengarkan pendapatnya. Jika hal itu tidak dijembatani, maka tak menutup kemungkinan akan menjadi masalah yang besar seperti dalam drama seri Navya ini.
Dalam drama ini juga ditunjukkan berulang kali bahwa berbohong (untuk tujuan baik sekalipun) adalah perbuatan tidak baik. Orang-orang yang berbohong akan selalu diliputi perasaan cemas dan takut jika kebohongan mereka terbongkar. Dan jika kebohongan itu terbongkar, tentu saja akan muncul kemarahan dan kecewa dari orang-orang yang dibohongi. Jika mereka dapat memaafkan sih tak masalah, namun jika mereka tak mau memaafkan justru akan memperbesar masalah.
Navya dan Anant diantara sahabat-sahabat mereka (sumber)
Yang aku suka dalam drama seri ini adalah kuatnya ikatan persaudaraan dan persabahatan. Persaudaraan Mohan-Anant-Nimisha sangat kuat, begitu juga persaudaraan Renuka-Navya-Harsh. Persahabatan Navya, Ritika, Appy, Anant dan Ranbir juga sangat indah. Ikatan persaudaran dan persahabatan yang kuat itu seringkali membantu dan menguatkan Navya dan Anant saat mereka melalui berbagai masa yang sulit.
Pernah nonton drama serial Navya ini? Apakah sependapat denganku?
Sebelumnya kupikir drama serial India yang berjudul Navya itu seperti sinetron-sinetron Indonesia lainnya yang bertemakan cinta remaja. Namun, saat pertama kali aku menonton drama itu aku tahu bahwa aku salah! Karena dalam episode yang kutonton itu aku melihat bahwa yang diceritakan bukan hanya hebohnya cinta sepasang anak muda (Navya dan Anant) namun juga bercerita tentang tradisi yang dipegang teguh kedua belah keluarga.
Keluarga Anant Bajpay (sumber)
Keluarga Navya Mishra (sumber)
Navya dan Anant lahir dari dua keluarga yang jauh berbeda. Meski keluarga Navya dan Anant sama-sama konservatif, namun keluarga Anant jauh lebih saklek dalam memegang adat dan tradisi. Keluarga Navya walau masih memegang tradisi, namun jauh lebih terbuka dan demokratis. Dalam keluarga Anant, semua harus patuh pada perintah dan kata-kata sang kakek. Semua anggota keluarga di rumah Anant harus tetap tinggal bersama di dalam rumah besar mereka setelah menikah. Bahkan, untuk urusan jodoh masih melalui proses perjodohan. Mereka tak setuju adanya pernikahan yang hanya berdasarkan cinta (dan pacaran sebelumnya).
Selain itu status sosial ekonomi keluarga Navya dan Anant jauh berbeda. Keluarga Anant sangat terpandang dan kaya raya. Sementara keluarga Navya hanya keluarga yang tinggal di kondominium (?) sederhana. Jika keluarga Anant adalah pemilik perusahaan, ayah Navya hanyalah pekerja kantoran biasa. Dan, ternyata Navya dan Anant yang berasal dari latar belakang yang jauh berbeda itu pun jatuh cinta (sesuatu yang dilarang dalam keluarga Anant!).
Bisa ditebak, akan banyak masalah dalam kisah cinta antara Navya dan Anant. Bahkan saat mereka berhasil menikahpun, Navya dan Anant tak mampu menjembatani perbedaan antara kedua belah keluarga. Walau Navya sudah diterima sebagai menantu, namun keluarga Anant (khususnya sang nenek) belum bisa menerima Navya. Tak jarang sang Nenek menyalahkan Navya atas segala peristiwa tak menyenangkan yang menyangkut Anant. Bagi keluarga besarnya, Anant masihlah anak yang selalu patuh dan menurut apa kata orang tua. Sementara (di mata keluarga Anant), semenjak kehadiran Navya mereka melihat Anant menjadi anak yang suka berbohong, berani menentang dan berkata kasar pada orang tua dan sebagainya.
Puncaknya, Anant yang sedih karena Navya terus menerus disalahkan oleh keluarganya, mengambil keputusan nekad : mengajak Navya keluar dari rumah!
Memang, aku terlambat mengikuti drama serial India Navya ini. Bahkan, saat ini drama ini belum selesai. Namun, terus terang saja aku tergelitik untuk menulis review atas drama seri ini. Ada begitu banyak hal yang aku dapatkan selama aku nonton drama ini. Terus terang, aku lebih sering dibuat tegang, deg-degan dan gemas setiap kali menonton drama seri ini. Sejak Navya dan Anant masih pacaran, aku menilai sikap Anant masih kekanak-kanakan dan lebay. Herannya, saat aku gregetan akan sikap kekanak-kanakan Anant, justru pecinta ANYA (Anant-Navya) di twitter selalu memberikan komentar yang berbeda. Dalam penilaian mereka apa yang dilakukan Anant itu justru romantis, sehingga mereka sering berkomentar "so sweeeeet...".
Romantisnya Navya dan Anant (sumber)
Aku juga sering 'terganggu' sikap cemburu Anant yang menurutku 'over dosis' itu. Ide-ide yang diambil Anant juga menurutku ide yang kekanak-kanakan. Seperti ide menipu kedua keluarga dengan tujuan untuk mendekatkan keluarga Navya dan Anant. Akhirnya, bisa ditebak bahwa saat perbuatan itu terbongkar, orang tua Navya dan Anant marah besar. Mereka sangat marah karena telah dibohongi oleh Navya dan Anant. Mereka sakit hati karena telah dipermainkan perasaannya oleh Navya dan Anant. Mereka kecewa karena mereka menganggap Navya dan Anant tak menghargai mereka.
Keputusan paling salah yang dilakukan Anant adalah saat mengajak Navya keluar dari rumah dalam keadaan marah. Dalam keadaan terbakar emosi seperti itu, Anant tak menyadari bahwa hidup di luar rumah tak semudah yang dibayangkannya. Apalagi dia selama ini hidup dalam bayang-bayang nama besar keluarganya. Tapi mungkin ada baiknya Anant mengetahui betapa kerasnya hidup yang sesungguhnya, agar dia bisa lebih matang dan dewasa. Agar dia tak lagi kekanak-kanakan.
Drama itu menunjukkan bahwa selalu akan muncul gap antar generasi. Bagi sesepuh di keluarga Anant, seorang anak (apalagi menantu) tak memiliki hak untuk mengambil keputusan apapun. Anak dan juga menantu harus selalu tunduk dan patuh pada perintah sesepuh. Hal seperti itu membuat generasi muda (yang diwakili oleh Anant dan Nimisha, sepupu Anant) merasa tak nyaman.
Akibatnya, mereka dengan sengaja melakukan hal-hal yang dilarang saat mereka keluar dari rumah, misalnya makan mie instan. Mereka dengan sengaja berbohong agar mereka dapat ijin keluar rumah dan sebagainya. Akibatnya, mereka beranggapan bahwa "berbohong itu tak apa-apa, selama tujuannya untuk tidak menyakiti hati orang lain". Keluarga yang tak pernah tahu Anant suka berbohong masih saja menganggap Anant sebagai anak yang polos, lugu dan penurut. Itu makanya sewaktu Anant (dan Navya) ketahuan berbohong, keluarga menuduh bahwa Navya lah yang mempengaruhi Anant menjadi seperti itu.
Sementara itu, Anant yang sudah sekian lama merasa tertekan dengan berbagai aturan dan tekanan dalam rumah, merasa lebih nyaman berada dalam keluarga Navya. Anant menilai sikap orang tua Navya (yang lebih muda dari orang tua Anant) jauh lebih bijak daripada sikap keluarganya saat mengetahui kebohongan Navya dan Anant. Keluarga Navya juga lebih mudah dalam memberikan dukungan pada anak-anaknya dalam posisi terjepit, berbeda dengan keluarga Anant yang menuntut 'kesempurnaan' dari anak-anaknya.
Sepertinya drama ini ingin memotret perbedaan yang tajam tentang sudut pandang generasi tua dan generasi muda. Masih banyak generasi tua yang menuntut untuk dipatuhi. Sementara generasi muda saat ini juga menuntut untuk didengarkan pendapatnya. Jika hal itu tidak dijembatani, maka tak menutup kemungkinan akan menjadi masalah yang besar seperti dalam drama seri Navya ini.
Dalam drama ini juga ditunjukkan berulang kali bahwa berbohong (untuk tujuan baik sekalipun) adalah perbuatan tidak baik. Orang-orang yang berbohong akan selalu diliputi perasaan cemas dan takut jika kebohongan mereka terbongkar. Dan jika kebohongan itu terbongkar, tentu saja akan muncul kemarahan dan kecewa dari orang-orang yang dibohongi. Jika mereka dapat memaafkan sih tak masalah, namun jika mereka tak mau memaafkan justru akan memperbesar masalah.
Navya dan Anant diantara sahabat-sahabat mereka (sumber)
Yang aku suka dalam drama seri ini adalah kuatnya ikatan persaudaraan dan persabahatan. Persaudaraan Mohan-Anant-Nimisha sangat kuat, begitu juga persaudaraan Renuka-Navya-Harsh. Persahabatan Navya, Ritika, Appy, Anant dan Ranbir juga sangat indah. Ikatan persaudaran dan persahabatan yang kuat itu seringkali membantu dan menguatkan Navya dan Anant saat mereka melalui berbagai masa yang sulit.
Pernah nonton drama serial Navya ini? Apakah sependapat denganku?
Antv emang lagi senang-senangnya nayangin film india. ditambah lagi bintangnya ke di tarik ke Indonesia, kerjaannya hanya untuk joget aja haaa... Puyeng dah
BalasHapusAku belum pernah nonton mbak, ntar aku cari deh DVDnya
BalasHapusAwal2 suka nonton, sekarang udah ngga pernah. Ngga selesai2 soalnya, hehe
BalasHapusbagus kok lumayan daripada abad kejayaan yang nyaris gak ada nilai moral
BalasHapusWah kena demam India juga nih
BalasHapussekarang udah jarang nonton Mbak, gregetan siihh lihat Navya ma Anant yg ituuu over lebay itu, hehheheh.. ama malas juga ama si Kakeknya Anant itu yg otoriter banget :D
BalasHapussering liat iklannya aja... ternyata menarik ya :)
BalasHapushmmm.. kalau india sama korea saya nyaris gak pernah nonton :D
BalasHapusreview Navya nya membuat saya yang kurang ngeh dengan dunia per Indiaan jadipenasaran dan ngga ingin ketinggalan buat menyaksikannya...apalagi kakak saya si arjuna juga ikutan maen.
BalasHapushaturnuhun review nya ya kak
Wah mbak Ren suka nonton fim India ya? Aku nggak pernah nonton Nayya :)
BalasHapushemm lagi tren film india juga nih :)
BalasHapuswah india ya, klw saya sukanya sih filmnya saja. Kw drama sinetron yang berepisode sy gak pernah nonton
BalasHapusWah mbak, aku malah udah jarang banget nonton tv skrg ini. Terakhir aku sempat jatuh hati pada serial 7 manusia harimau, setelah itu males, dan jrg nonton tv lagi nih. Pkbr Mba? Shasa udh gede yaaa? *OOT krn kangen dirimuh!
BalasHapusHmmm... Indiana
BalasHapustoss mbak aku juga penggemar Bollywood (cuman liat aktor/aktrisnya yang cakep ) hahaha
BalasHapus