Setelah sekian lama libur dari ngeblog akhirnya aku bisa kembali ke rumah mayaku ini. Kembali dari dunia nyata ke dunia maya... (kebalik gak sih ?! hehehe). Libur Idul Fitri memang sudah usai dan aku harus kembali kepada rutinitas kehidupanku, namun rasanya aku masih enggan beranjak dari Euforia "Hari Kemenangan" itu. (^_^)
Ada cerita yang tersisa dari Idul Fitri kemarin, yaitu... acara mudiknya..!! Seperti biasa, Idul Fitri selalu aku lewatkan dengan acara mudik ke Ploso, Jombang, ke rumah eyangnya suamiku. Kemarin itu kami berangkat mudik tanggal 19 September 2009. Kami berangkat agak sore pukul 15.00 WIB, dengan maksud agar sampai di Ploso sudah menjelang Maghrib. Pilihan itu diambil karena Shasa ingin bisa menuntaskan puasa Ramadhannya tanpa bolong, makanya kami memilih sore agar puasa Shasa tidak terpaksa batal di tengah jalan karena tak tahan dengan panasnya cuaca.
Saat berangkat ke Ploso, kami memilih mengambil jalur alternatif karena kami menghindari kemacetan. Ternyata jalan alternatif yang kami ambil sepi, sehingga perjalanan kami benar-benar lancar. Namun saat kami masuk di Daerah Lengkong, jalan mulai bergelombang. Akibatnya, keponakanku yang emang gampang mabuk... sampai berkali-kali mabuk sebelum akhirnya kami sampai ke Ploso.
Karena perjalanan kami lancar, maka kami bisa sampai di Ploso sesaat menjelang Maghrib. Sehingga hidangan buka puasa yang sudah dipersiapkan untuk kami dapat langsung kami serbu hehehe... Alhamdulillah..., tahun ini puasa Shasa benar-benar full tanpa bolong. Dan, untuk berbuka puasa yang terakhir kalinya Shasa makan dengan sangat lahap di rumah buyutnya di Ploso.
Lain cerita saat kami pulang. Kami berangkat kembali ke Madiun pada tanggal 21 September 2009 pagi, sekitar pukul 07.00 WIB. Kami yang tidak menggunakan jalur alternatif (karena takut keponakan kami mabuk lagi) akhirnya terjebak dalam kemacetan. Lalu lintas sangat padat dan penuh sekali dengan kendaraan roda dua. Rasanya tahun-tahun kemarin kendaraan roda dua tak sebanyak kemarin itu.
Padatnya lalu lintas tentu saja membuat perjalanan menjadi lambat. Walaupun kami tak sampai harus berhenti dalam kemacetan, namun mobil kami berjalan merayap... pelan sekali. Sehingga waktu tempuh Madiun-Ploso yang biasanya paling lama 2,5 jam kemarin itu kami tempuh dalam waktu 5 jam..!! Hufff... capek rasanya...
Padatnya jalan raya dan kendaraan roda dua yang banyak hadir diantara deretan kendaraan roda empat
Bagaimanapun juga aku menikmati juga acara mudik lebaran ini. Soalnya, sebelum menikah aku tak pernah mengalami yang namanya mudik. Karena kedua orang tuaku sama-sama berasal dari Madiun dan orang tua dari kedua orang tuaku juga bermukim di Madiun. Tradisi mudik baru aku kenal setelah aku menikah dengan suamiku. Itu saja karena Eyangnya suamiku bermukim di Jombang, sementara kedua mertuaku menetap di Madiun. Aku tak tahu apakah tradisi mudik ini masih akan berlangsung jika suatu saat nanti Eyangnya suamiku sudah tidak ada lagi....
Ada cerita yang tersisa dari Idul Fitri kemarin, yaitu... acara mudiknya..!! Seperti biasa, Idul Fitri selalu aku lewatkan dengan acara mudik ke Ploso, Jombang, ke rumah eyangnya suamiku. Kemarin itu kami berangkat mudik tanggal 19 September 2009. Kami berangkat agak sore pukul 15.00 WIB, dengan maksud agar sampai di Ploso sudah menjelang Maghrib. Pilihan itu diambil karena Shasa ingin bisa menuntaskan puasa Ramadhannya tanpa bolong, makanya kami memilih sore agar puasa Shasa tidak terpaksa batal di tengah jalan karena tak tahan dengan panasnya cuaca.
Saat berangkat ke Ploso, kami memilih mengambil jalur alternatif karena kami menghindari kemacetan. Ternyata jalan alternatif yang kami ambil sepi, sehingga perjalanan kami benar-benar lancar. Namun saat kami masuk di Daerah Lengkong, jalan mulai bergelombang. Akibatnya, keponakanku yang emang gampang mabuk... sampai berkali-kali mabuk sebelum akhirnya kami sampai ke Ploso.
Karena perjalanan kami lancar, maka kami bisa sampai di Ploso sesaat menjelang Maghrib. Sehingga hidangan buka puasa yang sudah dipersiapkan untuk kami dapat langsung kami serbu hehehe... Alhamdulillah..., tahun ini puasa Shasa benar-benar full tanpa bolong. Dan, untuk berbuka puasa yang terakhir kalinya Shasa makan dengan sangat lahap di rumah buyutnya di Ploso.
Lain cerita saat kami pulang. Kami berangkat kembali ke Madiun pada tanggal 21 September 2009 pagi, sekitar pukul 07.00 WIB. Kami yang tidak menggunakan jalur alternatif (karena takut keponakan kami mabuk lagi) akhirnya terjebak dalam kemacetan. Lalu lintas sangat padat dan penuh sekali dengan kendaraan roda dua. Rasanya tahun-tahun kemarin kendaraan roda dua tak sebanyak kemarin itu.
Padatnya lalu lintas tentu saja membuat perjalanan menjadi lambat. Walaupun kami tak sampai harus berhenti dalam kemacetan, namun mobil kami berjalan merayap... pelan sekali. Sehingga waktu tempuh Madiun-Ploso yang biasanya paling lama 2,5 jam kemarin itu kami tempuh dalam waktu 5 jam..!! Hufff... capek rasanya...
Padatnya jalan raya dan kendaraan roda dua yang banyak hadir diantara deretan kendaraan roda empat
Bagaimanapun juga aku menikmati juga acara mudik lebaran ini. Soalnya, sebelum menikah aku tak pernah mengalami yang namanya mudik. Karena kedua orang tuaku sama-sama berasal dari Madiun dan orang tua dari kedua orang tuaku juga bermukim di Madiun. Tradisi mudik baru aku kenal setelah aku menikah dengan suamiku. Itu saja karena Eyangnya suamiku bermukim di Jombang, sementara kedua mertuaku menetap di Madiun. Aku tak tahu apakah tradisi mudik ini masih akan berlangsung jika suatu saat nanti Eyangnya suamiku sudah tidak ada lagi....
horeee... pertama nih mbak.... selamat kembali dari mudik mbak... n' selamat juga udah kembali ke dunia maya... rasanya kangen banget ama mbak nih... salam untuk keluarga di rumah ya...
BalasHapuswah mudik ke ploso ya??? daerah di jombang to!!!!!
BalasHapushm...hm...hm musti up grade peta dulu nih hehehehe
sebelum lupa (meskipun telat)mohon maaf lahir dan batin ya mba' dan selamat berlebaran!!! hehehehe
Mbak..aku kesini mau nagih oleh2 mudik nih
BalasHapusaduhhh senengnya ya yang baru pulang mudik
met kerja kembali ya
semangat terus mba!!
Selamat datang kembali ya mbak...
BalasHapusSudah kangen ni mbak. hehehe...
Ke Jombang ta mbak ternyata, deket sama tempatku kalu begitu (kediri) :)
Mbak Reni, selamat idul fitri minal aidin walfaidzin, mohon maaf lahir dan bathin.
BalasHapusmaaf kalau baru kesini, masih syawal kan...hehe...
Senengnya yang habis mudik, met kembali kerja mbak...semangat ya.
Meski capek, tapi cerita seputra mudik selalu asyik dan syahdu ya mbak. Selamat datang kembali di jagad Blogosphere mbak. Pagi ini begitu semarak.
BalasHapussalam sobat
BalasHapusenak mba RENI bisa mudik kekampung halaman,,
bisa cerita lebarannya di kampung halaman menyenangkan mba..
Pulang kampung alias mudik memang selalu punya cerita dan kenangan yang selalu di ingat ( tapi kebanyakan macetnya...he..he Maaf juga saya baru mampir lagi...salam hangat selalu..
BalasHapusBahagia benar acara mudiknya ya mbak...
BalasHapusMinal aidin walfaizin..
Mhn maaf lahir dan batin..
wahhhhhhhh asiiiknya mudik
BalasHapusmohon maaf lahir bathin juga mba
Sebelum komeng, saya juga mau mengucapkan minal aidzin wal faidzin ya Mbak, maafkan saya lahir batin.
BalasHapusMudik memang penuh dengan suka duka Mbak, saya juga punya cerita tp blm sempat menuliskannya.
Kalo mabuk-an itu suruh minum antimo dulu aja Mbak sebelum naik kendaraan. Pasti nanti langsung pulas sepanjang jalan, dan bamgun-bangun sudah nyampai rumah, hahaha...
welcome back mba ren. Maaf lahir bathin juga ya. Btw, congrats untuk sasha udah poll puasanya :)
BalasHapushm... sayah juga pengen ngerasain atmosfer mudik loh. tapi semua keluarga saya di marih.
doain dapet pasangan yang punya kampuang ya mba ^^.
Minal aidzin wal faidzin juga ya Jeng... mudik memang penuh cerita ya.. koq bs mabok sih, gak minum obat mabok dulu ya?
BalasHapusudah balik dari mudik ya mbak...
BalasHapuskalau tau jalan pulan mudik, macet begitu, mending lewat jalur alternatif pas berangkat ya..hehe
oya, Selamat Idul Fitri, Mohon maaf lagir bathin..
Assalamualaikum mbak yuk..kangen banget, hehe.
BalasHapusoh ya..kalo gitu senasib dong ,sayapun mudik kekampung suami ,karena keluarga ku dulu tinggalnya satu kampung semua ..wah memang mudik itu indah dan nikmat tiada duanya ,kebersamaan nya itu yg membuat menjadi indah dan nikmat...
Asyik juga mudiknya ya... lam kenal mbak n met kembali
BalasHapusSelamat kembali dari mudik ya mbak.
BalasHapusTernyata jalan ke Ploso ada jalan alternatif ya. Sayangnya ada yg mabuk-an. kalau enggak bisa pulang dari jalan alternatif.
Mohon maaf lahir dan bathin. Semoga kita termasuk dalam golongan hambaNya yang memperoleh kemenangan ya
Aku juga sempat mudik loh mbak,... tapi cuman sehari. Sungkem sama ortu, Abis deket sih cuman 125 km.
BalasHapus