Ramadhan tinggal beberapa hari lagi, kawan. Dia akan segera berlalu dan kita akan kembali merindukan kehadirannya tahun depan. Tentu saja dengan segudang harap, agar kita masih berkesempatan untuk bisa berjumpa lagi dengannya, bukan?
Yang kini sedang menunggu di depan mata adalah... 'Hari Kemenangan'. Setiap muslim yang sudah menjalankan ibadah puasa Ramadhan sebulan lamanya, dan telah bergulat menahan amarah dan emosi sekian lamanya... akan dengan sangat bangga menyambut sang 'Hari Kemenangan' itu tiba. Benar bukan?
Nah, apa yang menunggu kita di 'Hari Kemenangan' itu? Sesuatu yang sangat kita tunggu-tunggu kehadirannya, yang sangat spesial bagi kita. Pada hari itu, setiap muslim akan dengan murah hati memberi maaf dan dengan rendah hati meminta maaf. Suasananya demikian damai dan menyenangkan. Apalagi jika dapat berkumpul bersama dengan seluruh keluarga.... Rasanya lengkap sudah kebahagiaan tertumpah pada hari itu. Sekali lagi, benar bukan?
Untuk Hari Kemenangan itu, siapa saja rela melakukan sesuatu yang tidak biasa. Berdesak-desakan dalam kendaraan agar bisa mudik adalah bagian dari 'sengsara membawa nikmat'. Menghabiskan berlembar-lembar rupiah akan terbayar lunas dalam pelukan sanak saudara dan keluarga. Terus menerus berkutat di dapur untuk menyiapkan sebuah hidangan istimewa tak akan tergantikan bahagianya bila menyaksikan jerih payahnya ternyata sangat dihargai oleh pasukan 'lapar' yang sangat menikmati makan dalam kebersamaan.
Bicara soal makanan..., ada suatu makanan 'istimewa' yang ingin aku dapatkan dalam Hari Kemenangan tahun ini. Ada sesuatu yang sangat aku rindukan hadir di meja makan. Suatu makanan yang tidak biasa hadir dalam kemeriahan 'Hari Kemenangan". Namun..., aku tak yakin apakah keinginanku itu dapat terwujud.
Bukan karena apa yang kuinginkan itu mahal harganya, kawan. Bukan pula karena bahannya yang sangat istimewa. Sebenarnya yang kuinginkan itu sangat sederhana, hanya saja pengolahannya memang tak semua orang bisa. Yang aku inginkan adalah... makanan tradisional. Bukan pula makanan yang berat... namun yang kuinginkan adalah makanan ringan, yang tidak mengenyangkan.
Yang kuinginkan tidak banyak, hanya jajanan tradional saja. Dua jenis jajanan tradisional, yaitu : Petola & Srabi serta Ketan Lopis. Mungkin nama jajanan itu terasa asing ya ? Petola dan Srabi ini biasa dilengkapi dengan saus santan yang manis dan gurih. Enak sekali dimakan pada saat hangat. Sedangkan ketan lopis biasa disajikan dalam sepincuk daun pisang. Selain ketan lopis, ada juga cenil dan gethuk yang ditaburi dengan parutan kelapa dan ditambah dengan saus gula merah yang kental. Wuih... rasanya mantap banget..!!
Petola (yang berwarna hijau dan pink) serta serabi (berwarna putih bundar) yang menggoda
Ketan lopis bertabur parutan kelapa dan saus gula merah yg kental
Masalahnya, aku tak yakin di 'Hari Kemenangan' nanti masih ada orang yang jual jajanan tradisional itu. Kalau buat sendiri..., aku tak bisa. Keluargaku juga tak ada yang bisa. Soalnya jajanan tradisonal kan kebanyakan cara membuatnya lebih rumit.... Ada yang mau bantu aku? (^_^)
Yang kini sedang menunggu di depan mata adalah... 'Hari Kemenangan'. Setiap muslim yang sudah menjalankan ibadah puasa Ramadhan sebulan lamanya, dan telah bergulat menahan amarah dan emosi sekian lamanya... akan dengan sangat bangga menyambut sang 'Hari Kemenangan' itu tiba. Benar bukan?
Nah, apa yang menunggu kita di 'Hari Kemenangan' itu? Sesuatu yang sangat kita tunggu-tunggu kehadirannya, yang sangat spesial bagi kita. Pada hari itu, setiap muslim akan dengan murah hati memberi maaf dan dengan rendah hati meminta maaf. Suasananya demikian damai dan menyenangkan. Apalagi jika dapat berkumpul bersama dengan seluruh keluarga.... Rasanya lengkap sudah kebahagiaan tertumpah pada hari itu. Sekali lagi, benar bukan?
Untuk Hari Kemenangan itu, siapa saja rela melakukan sesuatu yang tidak biasa. Berdesak-desakan dalam kendaraan agar bisa mudik adalah bagian dari 'sengsara membawa nikmat'. Menghabiskan berlembar-lembar rupiah akan terbayar lunas dalam pelukan sanak saudara dan keluarga. Terus menerus berkutat di dapur untuk menyiapkan sebuah hidangan istimewa tak akan tergantikan bahagianya bila menyaksikan jerih payahnya ternyata sangat dihargai oleh pasukan 'lapar' yang sangat menikmati makan dalam kebersamaan.
Bicara soal makanan..., ada suatu makanan 'istimewa' yang ingin aku dapatkan dalam Hari Kemenangan tahun ini. Ada sesuatu yang sangat aku rindukan hadir di meja makan. Suatu makanan yang tidak biasa hadir dalam kemeriahan 'Hari Kemenangan". Namun..., aku tak yakin apakah keinginanku itu dapat terwujud.
Bukan karena apa yang kuinginkan itu mahal harganya, kawan. Bukan pula karena bahannya yang sangat istimewa. Sebenarnya yang kuinginkan itu sangat sederhana, hanya saja pengolahannya memang tak semua orang bisa. Yang aku inginkan adalah... makanan tradisional. Bukan pula makanan yang berat... namun yang kuinginkan adalah makanan ringan, yang tidak mengenyangkan.
Yang kuinginkan tidak banyak, hanya jajanan tradional saja. Dua jenis jajanan tradisional, yaitu : Petola & Srabi serta Ketan Lopis. Mungkin nama jajanan itu terasa asing ya ? Petola dan Srabi ini biasa dilengkapi dengan saus santan yang manis dan gurih. Enak sekali dimakan pada saat hangat. Sedangkan ketan lopis biasa disajikan dalam sepincuk daun pisang. Selain ketan lopis, ada juga cenil dan gethuk yang ditaburi dengan parutan kelapa dan ditambah dengan saus gula merah yang kental. Wuih... rasanya mantap banget..!!
Petola (yang berwarna hijau dan pink) serta serabi (berwarna putih bundar) yang menggoda
Ketan lopis bertabur parutan kelapa dan saus gula merah yg kental
Masalahnya, aku tak yakin di 'Hari Kemenangan' nanti masih ada orang yang jual jajanan tradisional itu. Kalau buat sendiri..., aku tak bisa. Keluargaku juga tak ada yang bisa. Soalnya jajanan tradisonal kan kebanyakan cara membuatnya lebih rumit.... Ada yang mau bantu aku? (^_^)
wah... kayaknya enak banget tuh mbak... jadi kepengen nih... met menyambut lebaran ya mbak... minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin... salam terkasih dari sahabat...
BalasHapusMbak, cari di inet aja resepnya. siapa tahu ada. Saya juga pengen tuh mbak tapi, bikinnya memang susah.. :((
BalasHapusWuih jadi ngiler mbak. Semoga ketemu jajanan ini deh di hari kemenangan nanti.
BalasHapusaduh sis bikin nglier nih.lama nggak makan jajanan Indonesia saya.
BalasHapuswah keknya menggoda tuuh
BalasHapusbntr lg mo lebaran euy
Ingat yang ini ya !
BalasHapusHari lebaran,
makanan luberan,
kesehatan leburan,
dokter liburan ....
Makanya !
Dijaga makannya ...
biar sehat selalu ...
mbak Ren, petola tuh jajanan kesukaanku loh! Di Surabaya sih biasa ada yg jualan kue basah macam petola, srabi, kue lapis, bikang dll di depan supermarket. Tiap kesitu aku suka beli. hehehe...
BalasHapusJajan pasar kayak lopis, klanting (eh..cenil tuh apanya klanting ya?) aku juga suka. Duh..kok jadi ngomongin kue sih? Dah ah kabur aja daripada laper lagi...
Puasanya 2 jam lagi nih mbah,... udah ketemu ama makanan. Jadi kepingin tradisonal lagi.... udah lama nggak ketemu ama yang gituan..
BalasHapushmmm... bneer banget.. ramadhan bntar lg berlalu digantikan dengan hari kemenangan..hmmm gak sabar pengen "MENANG"...
BalasHapusKalau Srabi saya tau mbak, tapi kalao patelo baru denger nih.
BalasHapusMet Iedul Fitri ya
Mohon maaf lahir dan bathin.
Moment lebaran ini memang saatnya bersantap makanan yg lezat..btw
BalasHapusSelamat hari raya idul fitri mbak..mhn maaf lahir dan batin..
Dari
Sudinotakim&keluarga
hmmm enak banget ya kalo pas lebaran
BalasHapusbanyak jajannya
jadi ngiler abis deh
Tapi sayangnya tahun ini aku gak bisa mudik ke Madiun mbak REn.
kalo aku ke Madiun, pasti aku mampir ke rumah mbak Reni nagih jajannya
ha.ha
Selamat makan saur. Mengapa ndak buat sendiri mbak, tidak terlalu sulit, biasanya membuat jajanan tradisional seperti ini bersama-sama sahabatku. Makanan kesukaan keluarga kami.
BalasHapusMaaf pe ernya belum kukerjakan. Semoga bahagia.
Waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhh.....gambarnya bening! Bulik ini orang mana kok ada jajanan persis yang di jual tetangga saya. hehe....
BalasHapusLebaran saya kirimi dech, sekalian bermaaf-maafan.
Bercanda bulek, ntar ditagih beneran?! Minal Aidin wal Faizin jg.
hmmm, jadi ngiler nih. Minal aidin wal faizin, mbak.
BalasHapusSelamat jalan Bulan penuh Rahmah, penuh ampunan.
BalasHapusSelamat dengan Selamet merayakan Hari Kemenangan nan Fitri.
Mohon maaf Lahir dan Batin.
Semoga Tahun Esok kita bersua lagi