Apa yang terjadi ketika Shasa sakit? Jawabnya adalah... aku ngantuk berat di kantor. Seperti itulah yang terjadi padaku saat ini. Aku ngantuk berat dan aku berjuang keras melawan rasa kantuk. Aku berusaha menyibukkan diri dengan membuat banyak surat dan telaah kepada pimpinanku tentang beragam rencana kegiatan yang akan kami jalankan di tahun 2012 ini.
Namun tetap saja, saat pekerjaanku sudah mulai terselesaikan, rasa kantuk kembali berkuasa. Rasa kantuk akibat kurang tidur kemarin malam. Sejak kemarin sore, Shasa sudah mengeluh tak enak badan, tapi dia tetap memaksakan diri mengerjakan pekerjaan ketrampilan yang diberikan oleh gurunya. Aku dan suami sampai turun tangan membantunya, agar pekerjaan ketrampilan itu segera selesai. Tapi tetap saja, saat Shasa 'menyerah' dan memilih untuk tidur pukul 20.00 pekerjaan itu belum juga selesai.
Saat itu, Shasa sudah terlihat sangat lesu dan tidak bersemangat. Saat tidur pun, dia gelisah sekali dan beberapa kali terbangun dan mengeluhkan badannya yang terasa sakit. Puncaknya, tadi pukul 03.00 dia kembali terbangun. Dan, aku kaget saat kupegang tubuhnya yang ternyata sudah panas sekali. Segera saha aku minta tolong suamiku untuk mengambilkan obat penurun panas agar segera diminum Shasa.
Waktu aku cek suhu tubuhnya, ternyata termometerku mulai rewel. Saat suhu menunjuk angka 38,9 derajat celcius, angkanya bergerak sangat lambat. Dan meskipun sudah aku tunggu lama, suara "tit-tit-tit-tit" yang biasanya muncul saat angka di termometer menunjukkan suhu tubuh yang sebenarnya, tak juga terdengar. Shasa sendiri sudah risih dengan termometer yang aku selipkan terlalu lama di bawah ketiaknya. Jadi, meski suhu tubuh Shasa belum aku ketahui pasti, aku ambil kembali termometer itu.
Selanjutnya, Shasa minta dikompres. Lagi-lagi aku minta tolong suami menyiapkan alat-alat untuk mengompres Shasa, karena Shasa tak mau aku tinggalkan. Bolak-balik aku membasahi kain kompres itu, karena Shasa sebentar-sebentar mengeluh kain kompresnya sudah panas. Selain itu, Shasa mengeluhkan kepalanya yang katanya sakit banget.
Karena suhu tubuhnya yang sangat tinggi itu, maka Shasa tak bisa tidur nyenyak lagi. Sebentar-sebentar bangun, jadi aku harus tetap menungguinya sampai pagi. Untungnya, menjelang jam 05.00 reaksi obatnya mulai terlihat, suhu tubuh Shasa mulai menurun. Shasa pun bisa tidur kembali dan aku pun memanfaatkan kesempatan itu untuk juga memejamkan mata, walau hanya setengah jam saja.
Pukul 06.30 suamiku sudah membangunkan aku kembali. Aku harus segera mandi dan bersiap mengantarkan Shasa ke dokter. Aku dan suami sudah ijin datang terlambat ke kantor hari ini, agar bisa mengantarkan Shasa ke dokter. Pulang dari dokter, aku dan suami mengantarkan Shasa ke rumah eyangnya. Selanjutnya kami beli obat di apotek dan minta agar obatnya diantarkan langsung ke rumah eyangnya Shasa.
Sebelum menuju ke kantor kami beli sarapan dulu. Yups.., aku tadi pagi tak sempat membuat sarapan karena Shasa tak mau ditinggal. Sementara Shasa bisa sarapan di rumah eyang, aku dan suami memilih membeli nasi pecel bungkus, karena aku mau segera sampai ke kantor dan makan nasi pecelku di kantor saja. Barulah, setelah sarapan selesai, aku siap bekerja (walaupun mata mengantuk).
Beginilah cerita wanita yang bekerja sepertiku, saat buah hati tercinta sakit. Bekerja di kantor dengan mata mengantuk dan sebentar-sebentar telepon ke rumah untuk sekedar menanyakan apakah Shasa sudah makan, sudah minum obat, bisa tidur apa tidak, masih mengeluhkan hal yang sama atau tidak dan sebagainya. Ketika Shasa sakit seperti ini, aku membayangkan betapa bahagianya wanita yang menjadi ibu rumah tangga dan bisa menunggui buah hatinya selama 24 jam ya?
Namun tetap saja, saat pekerjaanku sudah mulai terselesaikan, rasa kantuk kembali berkuasa. Rasa kantuk akibat kurang tidur kemarin malam. Sejak kemarin sore, Shasa sudah mengeluh tak enak badan, tapi dia tetap memaksakan diri mengerjakan pekerjaan ketrampilan yang diberikan oleh gurunya. Aku dan suami sampai turun tangan membantunya, agar pekerjaan ketrampilan itu segera selesai. Tapi tetap saja, saat Shasa 'menyerah' dan memilih untuk tidur pukul 20.00 pekerjaan itu belum juga selesai.
Saat itu, Shasa sudah terlihat sangat lesu dan tidak bersemangat. Saat tidur pun, dia gelisah sekali dan beberapa kali terbangun dan mengeluhkan badannya yang terasa sakit. Puncaknya, tadi pukul 03.00 dia kembali terbangun. Dan, aku kaget saat kupegang tubuhnya yang ternyata sudah panas sekali. Segera saha aku minta tolong suamiku untuk mengambilkan obat penurun panas agar segera diminum Shasa.
Waktu aku cek suhu tubuhnya, ternyata termometerku mulai rewel. Saat suhu menunjuk angka 38,9 derajat celcius, angkanya bergerak sangat lambat. Dan meskipun sudah aku tunggu lama, suara "tit-tit-tit-tit" yang biasanya muncul saat angka di termometer menunjukkan suhu tubuh yang sebenarnya, tak juga terdengar. Shasa sendiri sudah risih dengan termometer yang aku selipkan terlalu lama di bawah ketiaknya. Jadi, meski suhu tubuh Shasa belum aku ketahui pasti, aku ambil kembali termometer itu.
Selanjutnya, Shasa minta dikompres. Lagi-lagi aku minta tolong suami menyiapkan alat-alat untuk mengompres Shasa, karena Shasa tak mau aku tinggalkan. Bolak-balik aku membasahi kain kompres itu, karena Shasa sebentar-sebentar mengeluh kain kompresnya sudah panas. Selain itu, Shasa mengeluhkan kepalanya yang katanya sakit banget.
Karena suhu tubuhnya yang sangat tinggi itu, maka Shasa tak bisa tidur nyenyak lagi. Sebentar-sebentar bangun, jadi aku harus tetap menungguinya sampai pagi. Untungnya, menjelang jam 05.00 reaksi obatnya mulai terlihat, suhu tubuh Shasa mulai menurun. Shasa pun bisa tidur kembali dan aku pun memanfaatkan kesempatan itu untuk juga memejamkan mata, walau hanya setengah jam saja.
Pukul 06.30 suamiku sudah membangunkan aku kembali. Aku harus segera mandi dan bersiap mengantarkan Shasa ke dokter. Aku dan suami sudah ijin datang terlambat ke kantor hari ini, agar bisa mengantarkan Shasa ke dokter. Pulang dari dokter, aku dan suami mengantarkan Shasa ke rumah eyangnya. Selanjutnya kami beli obat di apotek dan minta agar obatnya diantarkan langsung ke rumah eyangnya Shasa.
Sebelum menuju ke kantor kami beli sarapan dulu. Yups.., aku tadi pagi tak sempat membuat sarapan karena Shasa tak mau ditinggal. Sementara Shasa bisa sarapan di rumah eyang, aku dan suami memilih membeli nasi pecel bungkus, karena aku mau segera sampai ke kantor dan makan nasi pecelku di kantor saja. Barulah, setelah sarapan selesai, aku siap bekerja (walaupun mata mengantuk).
Beginilah cerita wanita yang bekerja sepertiku, saat buah hati tercinta sakit. Bekerja di kantor dengan mata mengantuk dan sebentar-sebentar telepon ke rumah untuk sekedar menanyakan apakah Shasa sudah makan, sudah minum obat, bisa tidur apa tidak, masih mengeluhkan hal yang sama atau tidak dan sebagainya. Ketika Shasa sakit seperti ini, aku membayangkan betapa bahagianya wanita yang menjadi ibu rumah tangga dan bisa menunggui buah hatinya selama 24 jam ya?
Maaf....., kemarin malam aku tak bisa blogwalking lagi.
semoga Shasa segera sembuh ya mba.... aku tau persis suasana hatimu saat2 begini coz I am also a working woman, sedih banget harus meninggalkan si buah hati di rumah saat dia sedang mengalami sakit/kurang sehat.
BalasHapusYang penting sering2 telp untuk follow up kondisinya mba.... dan dirimu juga jaga kesehatan, agar ga ikutan sakit coz you really need by Shasa, untuk mendukungnya secara fisik dan moril agar dia lekas sembuh.
Jangan lupa makan siangmu mba.... :-)
@Shasa: lekas sembuh ya nak...
cepat sehat shasa :D
BalasHapussemoga lekas sehat Shasa..hati2 ya mbak..sedang musim demam berdarah ni..semoga sih shasa ga kena..kawatir aja, biasanya panas seperti ini berbahaya..:)
BalasHapusMOGA CEPAT SEHAT YA DEK,,,AKU JGA SDANG BERDUKA NICH,,,,,,BLEH MINTA SARANNYA MBA,,,, :(
BalasHapusBisa bayangkan sih mbak Ren.....aku aja yang belum punya anak grubak grubuk.....
BalasHapusShasa cantik tante ira doakan cepet sembuh ya.......Tante sayang sama kamu
@mabk ren...walaupun nggk pernah ninggal jejak tapi aktif berkunjung ke sini hehehehhe
Mudah2an sashanya cepat sembuh ya mbak reni..
BalasHapusDikantor aku juga sering tuh temen2 yang cerita kalau anaknya sakit dan gimana penanganannya. Dan karena aku kerjanya di dinkes jadi lumayan terbantu deh karena mereka kebanyakan ya perawat, bidan dan dokter..
Kiranya kehangatan dan kasih sayang seorang ibu bisa membantu seorang anak untuk bisa lebih cepat sembuh dari sakitnya.
BalasHapusCepat sembuh Shasa, biar mamanya bisa istirahat dengan baik.
Salam.. .
salut buat mbak reni, semoga sasha lekas sembuh ya mbak.
BalasHapusMbak, apakah Shasa masih demam?
BalasHapusBanyak2 minum ya...
Semoga Shasa segera pulih ya Mbak, acch tahu banget rasanya kalau anak sakit. Ngantuk plus lesu karena makan juga tak nafsu... Tetap semangat ya Mbak ;)
gak masalah mbak, yang penting shasha cepat sembuh ya
BalasHapusyang ibu rumah tanggak pengen bekerja, yang ibu bekerja pengen punya waktu untuk anaknya.
BalasHapusDo'a sungguh-sungguh akan membuat kita kuat menjalankan hidup kita
ada juga ibu-ibu yang sibuk dandan, nganter anak sekolah, tapi yang diobrolin gak jauh dari baju, sepatu, asesori, makan enak. prihatin dengan ibu-ibu model gitu
get well soon ya buat sasha... ^^
BalasHapussemoga lekas sembuh ya.. de sasa.. :)
BalasHapusbuat ibu, jaga selalu kesehatannya, biar gx ikutan sakit.. :)
Saya juga slalu ngantuk bahkan terkadang memilih untuk tdk msk kerja mba jika kondisi eri sudah seperti Shasa... Cepat sembuh Shasa ^__^
BalasHapusikut belajar menjadi seorang ibu yang bekerja. terimakasih mba.
BalasHapusBagi shasa , mba tetap dan selalu menjadi ibu terbaik baginya :)
BalasHapusmba,... inilah yg membuat blog mba reny menginspirasiku. ditengah kesibukan sebagai wanita karier dan ibu jg istri, mba reny slalu konsisten dgn terus menulis.
Ada award cantik untuk blog yg menginspirasiku...smg berkenan mba :)
mbaak, Shasa lagi sakit to?.. semoga cepat sembuh ya mbaak.. saya ngebayangin dulu kalo salah satu diantara kami bertiga ada yang sakit ibu atau ayah pasti salah satunya ambil absen dari kerjaan..
BalasHapusmemang ribet, karena tenaga terkuras.. tapi itulah kasih sayang orang tua pada anaknya kan..
Smg Shasa cepat sembuh ya, mbak....
BalasHapusemang sich, mbak ..... kalo anak sakit kitalah yg paling merasakannya, smg mbak reni selalu sehat, jgn sampe drop juga kesehatannya, apalagi cuaca akhir2 ini gak menentu.
Semoga cepat sembuh ya shasa :)
BalasHapusLama saya nda silaturahim ke sini, ternyata mbak Shasanya lagi sakit ya? Sabar ya mbak shasa, juga Bunda tentunya. Insya Allah, semuanya akan baik-baik saja. Mbak Shasa akan segera pulih dan bisa beraktivitas seperti sedia kala.
BalasHapusSalam hangat untuk keluarga tercinta.
Subhanallah... pengorbanan orang tua gak akan bisa dibalas oleh anak2nya... TT__TT
BalasHapussemoga shasa cpet sembuh ya mbak :) pasti shasa bahagia bgt punya ibu yg perhatian sekali walaupun sibuk tetep perhatian sama shasa..
BalasHapusIya mba, temen kantorku yang punya baby juga selalu kelabakan kalau anaknya sakit. Kadang dia nggak masuk demi nungguin anaknya yang sakit di rumah. Itu salah satu resiko jadi ibu rumah tangga yang juga merangkap jadi wanita karir. Sabar dan tetap semangat ya mba, semoga Shasha cepat sembuh. Amin.
BalasHapussemoga Shasa nggak sering sakit lagi ya mbak :)
BalasHapusHalo mba... gimana Shasa? mudah2an udah sembuh yaa.....
BalasHapusada award lagi untukmu ya mba, silahkan diambil jika ada waktu lho.... :-)
sekarang udah sembuh, kan?
BalasHapusudah yaaa....
emang pas musim penghujan kaya skrg bocah kecil akan rentan sekali terkena penyakit, perbaiki pola makan aja dan semoga dek shsha baik baik saja hehe.. aminnn
BalasHapusoia, musim hujan jaringan speedy jadi agak terganggu. #lelet
mbak, gimana kabar Shasa sekarang? mudah2an lebih sehat ya...
BalasHapusaku tau betapa repotnya jika memiliki peran ganda spt mbak Reni.. beruntung aku masih bisa digantikan teman saat anak sakit...
semoga keluarga sehat selalu ya mbak.. amin..
BU RENS..:( sedih baca sasha sakit...dr kemarin pengen comment di postingan ini gak bisa. Ehh begitu bisa dapat kabar sasha kena DB..hiks..:( semoga sasha lekas sembuh ya buw...
BalasHapusgimana keadaan Shasa Mbak? udah sehat kan sekarang? cepat sembuh ya Shasa :)
BalasHapusMaaf Mbak, baru singgah di sini. Shasa sakit ya? Semoga sekarang Shasa udah baikan ya Mbak...
BalasHapusSemoga cepat sembuh Shasaaa... ^^
BalasHapusGa bisa menunggui 24 jam khan karna kerja untuk anak juga mbak hehe. Maaf saya ketinggalan berita :)
BalasHapusAlhamdulillah, saya skrng bisa merasakan kasih ibu disaat saya sakit hikz
Memang begitu rasanya kalau anak sakit, Mbak. Aku juga working mom, jadi aku ngerti banget gimana sedihnya di kantor sementara anak sakit di rumah. Tapi insya Alloh semua akan bisa diatasi kok, Mbak. Nggak usah disesali keadaan sebagai working mom, semua ada kelebihan dan kekurangan, tinggal gimana kitanya aja. Semoga Shasa lekas sembuh, ya.. :)
BalasHapusbagaimanapun buah hati tetep nomor satu, semoga cepat sembuh buah hatinya :)
BalasHapusAnak sakit atau anak masih sering2nya menangis tanpa sebab di malam hari, seperti itu juga yang saya rasakan. Efeknya, ngantuk dan panas dingin deh badan ini sewaktu kerja. hehe..
BalasHapusSemoga putrinya sehat dan prima selalu dalam menjalani aktivitasnya. amin
cepet sehat ya shasha :)
BalasHapussemangat! inget shasa biar gak ngantuk. hehe
BalasHapusya begitulsh, tidak ada yang mudah jika mempunyai seorang anak, tapi dia adalah anugrah terindah akan cinta kasih dari tuhan
BalasHapusSasha pasti sdh sembuh kan mb? Smg sehat terus yah... Btw, perempuan khususnya ibu emang makhluk yg istimewa. Tangguh di ranah domestik maupun komersial... perempuan memang hebat...!!
BalasHapusHmm.. udah 11 hari.. Sasha udah sembuh mbak? yang sabar yaaa.. :(
BalasHapussalam buat sasha dari om kempor.
BalasHapuslekas sembuh.. :*
Ah...maafkan baru mampir lg mba ren, skrg Sasha sudah ceria kembali kan?
BalasHapus