Sudah tiga minggu berlalu sejak aku bercerita tentang ketika Shasa sakit. Selama itu pula aku belum bisa blogging lagi. Bahkan aku belum sempat mengabarkan kabar terbaru dari Shasa pasca sakitnya itu. Baru sekarang aku berkesempatan berbagi cerita lagi.
Dalam kesempatan ini aku ingin berterima kasih atas dukungan dan perhatian dari sahabat serta doa untuk kesembuhan Shasa yang disampaikan lewat kolom komentar ini. Terimakasih tak terhingga juga aku sampaikan kepada sahabat-sahabat yang telah secara khusus memberikan dukungan moril, perhatian dan doa lewat SMS, yaitu kepada : Mbak Alaika, Mbak Keke, Mbak Anazkia, Mbak Susan, Pak Sis, Gaphe, Bang Attayaya, Mbak Ami. Allah yang akan membalas semua kebaikan itu.
Selanjutnya, ijinkan aku bercerita tentang kronologis sakitnya Shasa.
Senin (16 Januari) Sepulang sekolah Shasa ikut les. Sesampai di rumah Shasa juga sibuk mengerjakan PR, walau sempat juga mengeluh sakit kepala.
Namun saat malam hari, ketika PR sudah hampir selesai dikerjakan, tiba-tiba Shasa bertanya padaku mengapa kakinya merah-merah semua. Segera aku memerika kakinya. Jika merah-merah itu karena alergi, tapi Shasa tidak mengeluh gatal-gatal. Sementara jika itu "gabag" tapi suhu tubuh Shasa normal.
Aku segera memutuskan membawa Shasa ke dokter malam itu juga. Dokter semula menduga itu chikungunya. Tapi dokternya juga tak yakin, maka kemudian dokter memintaku untuk memeriksakan Shasa ke laboratorium, karena khawatir itu karena Demam Berdarah.
Berbekal surat pengantar dokter, kami meluncur ke laboratorium. Tapi ternyata laboratorium sudah tutup, karena sudah jam 9 malam. Kami pergi ke laboratorium lain, tapi ternyata juga sudah tutup. Akhirnya kami meluncur ke rumah sakit dan memeriksakan Shasa disana.
Tak menunggu lama, hasil laboratorium kami peroleh. Ternyata trombosit Shasa 94.000 dan Shasa diminta untuk opname malam itu juga. Kebetulan, saat ini memang di Kota Madiun banyak yang terkena Demam Berdarah, bahkan sudah beberapa orang meninggal karenanya. Itu makanya, aku langsung setuju memasukkan Shasa ke rumah sakit.
Shasa dirawat di Rumah Sakit Islam sejak Senin malam (16 Januari) sampai dengan 18 Januari. Selama di rumah sakit suhu tubuh Shasa normal. Shasa sendiri juga mau makan dan minum banyak-banyak. Selain itu, Shasa juga nurut saat kami memintanya untuk tak banyak bergerak.
Alhamdulillah, saat keluar dari rumah sakit trombosit Shasa sudah 140.000. Meski begitu, kami meminta Shasa untuk istirahat dulu agar kondisinya benar-benar pulih. Jadi, meski sudah keluar dari rumah sakit, Shasa tetap belum kami ijinkan masuk sekolah.
Sabtu, 21 Januari Shasa kontrol ke dokter dan dokter mengatakan bahwa kondisi Shasa sudah baik. Itu makanya, mulai Selasa (24 Januari) Shasa sudah kembali masuk sekolah. Setelah 8 hari tak masuk sekolah, Shasa harus mengejar banyak ketinggalan. Bahkan Shasa sudah terlewatkan 3 kali try out di sekolah.
Demi mendukung Shasa, maka meskipun Shasa sudah sehat kembali, aku belum bisa blogging lagi. Aku ingin lebih intens dalam menemani Shasa menghadapi ujian kelulusan. Kebetulan, koneksi internet yang lelet (karena modemku bermasalah?) sehingga moodku untuk blogging juga menurun hehehe.
Jadi, begitulah cerita tentang sakitnya Shasa. Maaf jika aku belum bisa berkunjung balik.
Dalam kesempatan ini aku ingin berterima kasih atas dukungan dan perhatian dari sahabat serta doa untuk kesembuhan Shasa yang disampaikan lewat kolom komentar ini. Terimakasih tak terhingga juga aku sampaikan kepada sahabat-sahabat yang telah secara khusus memberikan dukungan moril, perhatian dan doa lewat SMS, yaitu kepada : Mbak Alaika, Mbak Keke, Mbak Anazkia, Mbak Susan, Pak Sis, Gaphe, Bang Attayaya, Mbak Ami. Allah yang akan membalas semua kebaikan itu.
Selanjutnya, ijinkan aku bercerita tentang kronologis sakitnya Shasa.
- Selasa (10 Januari) Shasa mengeluh tak enak badan dan minta untuk tidur awal
- Rabu (11 Januari) pagi suhu tubuh Shasa sangat tinggi, dan aku membawanya ke dokter. Rabu itu juga Shasa tidak masuk sekolah
- Kamis (12 Januari) suhu tubuh Shasa mulai menurun, tapi tetap saja keningnya terasa hangat saat diraba. Shasa juga belum selera makan. Bahkan, malam hari Shasa mulai muntah-muntah.
- Jumat (13 Januari) aku kembali membawa Shasa ke dokter dan menyampaikan keluhan Shasa (mual, muntah dan pusing). Aku tanya apakah Shasa perlu cek darah lengkap, tapi kata dokter tidak perlu. Menurut dokter Shasa sakit karena amandelnya bengkak dan dokter pun mengganti obat Shasa.
- Sabtu (14 Januari) suhu tubuh Shasa sudah normal, dan Shasa juga sudah mulai berselera makan. Itu sebabnya Shasa memutuskan untuk masuk sekolah setelah 3 hari ijin tidak masuk.
- Minggu (15 Januari) Shasa sudah ceria lagi dan beraktivitas seperti biasa. Selera makan juga sudah kembali normal.
Senin (16 Januari) Sepulang sekolah Shasa ikut les. Sesampai di rumah Shasa juga sibuk mengerjakan PR, walau sempat juga mengeluh sakit kepala.
Namun saat malam hari, ketika PR sudah hampir selesai dikerjakan, tiba-tiba Shasa bertanya padaku mengapa kakinya merah-merah semua. Segera aku memerika kakinya. Jika merah-merah itu karena alergi, tapi Shasa tidak mengeluh gatal-gatal. Sementara jika itu "gabag" tapi suhu tubuh Shasa normal.
Aku segera memutuskan membawa Shasa ke dokter malam itu juga. Dokter semula menduga itu chikungunya. Tapi dokternya juga tak yakin, maka kemudian dokter memintaku untuk memeriksakan Shasa ke laboratorium, karena khawatir itu karena Demam Berdarah.
Berbekal surat pengantar dokter, kami meluncur ke laboratorium. Tapi ternyata laboratorium sudah tutup, karena sudah jam 9 malam. Kami pergi ke laboratorium lain, tapi ternyata juga sudah tutup. Akhirnya kami meluncur ke rumah sakit dan memeriksakan Shasa disana.
Tak menunggu lama, hasil laboratorium kami peroleh. Ternyata trombosit Shasa 94.000 dan Shasa diminta untuk opname malam itu juga. Kebetulan, saat ini memang di Kota Madiun banyak yang terkena Demam Berdarah, bahkan sudah beberapa orang meninggal karenanya. Itu makanya, aku langsung setuju memasukkan Shasa ke rumah sakit.
Shasa dirawat di Rumah Sakit Islam sejak Senin malam (16 Januari) sampai dengan 18 Januari. Selama di rumah sakit suhu tubuh Shasa normal. Shasa sendiri juga mau makan dan minum banyak-banyak. Selain itu, Shasa juga nurut saat kami memintanya untuk tak banyak bergerak.
Alhamdulillah, saat keluar dari rumah sakit trombosit Shasa sudah 140.000. Meski begitu, kami meminta Shasa untuk istirahat dulu agar kondisinya benar-benar pulih. Jadi, meski sudah keluar dari rumah sakit, Shasa tetap belum kami ijinkan masuk sekolah.
Sabtu, 21 Januari Shasa kontrol ke dokter dan dokter mengatakan bahwa kondisi Shasa sudah baik. Itu makanya, mulai Selasa (24 Januari) Shasa sudah kembali masuk sekolah. Setelah 8 hari tak masuk sekolah, Shasa harus mengejar banyak ketinggalan. Bahkan Shasa sudah terlewatkan 3 kali try out di sekolah.
Demi mendukung Shasa, maka meskipun Shasa sudah sehat kembali, aku belum bisa blogging lagi. Aku ingin lebih intens dalam menemani Shasa menghadapi ujian kelulusan. Kebetulan, koneksi internet yang lelet (karena modemku bermasalah?) sehingga moodku untuk blogging juga menurun hehehe.
Jadi, begitulah cerita tentang sakitnya Shasa. Maaf jika aku belum bisa berkunjung balik.
yaAlllah, Shasa sampe diopname kare DBD ya Mbak, hiikks. tapi sekarang udah sehat kan Mbak, Alhamdulillah ya. semoga gak sakit lagi ya Sha :)
BalasHapushati-hati sama amandelnya mbak,karena amandel adalah kelenjar getah bening,segera konsumsi xamthone plus untuk kesehatan dan memusnahkan selsel kankernya,,semoga tambah sehat ya sasanya,heheh
BalasHapusPantes mba, menghilang dari blogspot. Alhamdulillah Shasa sudah sehat ya. Untunglah demam berdarahnya langsung terdeteksi dan tidak parah. Sehat selalu ya dek Shasa :)
BalasHapuswahh Shasa sakit ya, sukur deh sudah membaik. semoga shasa bisa lulus ujin ya buuu :D
BalasHapussaya lama nggak nulis diblog nih hehe baru bisa bloging, nanti kalau nggak sibuk mampir ya :D
Anakku Vinka minggu kemarin juga pernah demam naik turun, sempet di cek ke dokter, hanya saja belom cek laboratorium. Saat ini sih terlihat sehat. walau akuu masih waswas. semoga anak2 kita terhindar dari sakit dan penyakit ya mba. Semoga Sasha cepat pulih
BalasHapusAlhamdulillah, Shasa sudah sehat kembali .. semoga selalu sehat ya ..
BalasHapusalhamdulillah,shasa udah sehat kembali,...
BalasHapusAlhamdulillah .... Shasa sdh sehat, Insya Allah Shasa pasti bisa mengejar ketinggalannya di sekolah .... Smg UN shasa nantinya mencapai nilai yg terbaik..... Aamiin
BalasHapusSalam ya, mbak utk Shasa
Mbak Ren, pelukkkk ;)
BalasHapusSenangnya Shasa pulih dengan cepat, terbayang saat di RS, Mbak pasti panik dan sedih ya, syukurlah semua sudah berlalu. Salam kami untu Shasa. Semoga semangat belajarnya, sucses UANnya, dan buat Mbak Ren juga jangan lupa jaga kesehatan. Banyak yang nungguin certanya diblog lho, termasuk aku ;)
semoga hal ini bisa dijadikan pengalaman ya Mbak, salam sayang untuk Shasa :)
BalasHapusalhamdulillah ya mam, shasa bisa cepet pulihnya, itu yang saya nggumun kok bisa ya shasa ga ngerasa apa2, padahal bintiknya udah keluar gitu? saya dulu trombositnya tinggal 29.000, udah poll banget ga bisa ngapa2in. ya alhamdulillah ya, semoga sekeluarga sehat semua ya ^_^
BalasHapusAlhamdulillah Mbak, sasha sdh recovery dr DBD. Kudu lgs cepat tanggap ya Mbak kalau si kecil panas demam...pernah juga ada keponakan yg ngalami kayak gitu tp saat kakak saya ngeyel minta di opname malah di bilang jika kakak saya 'ngalup' atau apa istilahnya....akibatnya sungguh tragis karena ketika panas lagi dan lgsg di rujuk dr Gresik ke SBy kala itu....sdh too late. Eh, maaf kok malah jd curhat di sini ya?
BalasHapusYa sdh, semoga kesehatan selalu di anugerahkan buat kita semua
Ketinggalan berita saya :(
BalasHapusMaaf ya mba
baru tau niy klo Shasa abis sakit, syukur deh kalau sekarang sudah dalam pemulihan, moga2 UAN-nya lancar dan dapat nilai bagus.
Salam sayang buat Shasa ya mba
Alhamdulillah ya mbak...
BalasHapusIkut senang tahu Shasa udah sehat.. ^_^
Jadi ikut2 was-was ama DBD nih...
Shasha sudah jadi bagian dari komunitas blogger. Kita selalu mendoakan yang terbaik.
BalasHapusBukan komunitaspun, juga didoain mbak reni
alhamdulillah ya mba..jadi dugaanku benar mbak..karena di daerahku oun banyak terjadi. demamnya naik turun hingga bahaya jika tidak diwaspadai..bisa2 tidak tertolong..tapi mba segera mengambil tindakan cepat, syukurlah..:)
BalasHapusAlhamdulillah Shasa sudah sehat, makan & istirahat yang banyak yah Sha, I Love u ^__^
BalasHapusmaaf mbak aku baru tahu kalo shasha dirawat...syukurlah skrang keadaanya sudah membaik...mudah2an setelah ini sehat2 terus yachh.....smoga UAN nya juga berhasil...aamiin
BalasHapusIna juga seminggu kemarin sakit...tp cuma batuk pilek biasa....skrang malah emaknya yg udah mulai meriang....
Aduh gini nih klo jarang ngeblog, Shasa sakit aja aku gak tau haha...
BalasHapustapi Alhamdulillah deh klo udah sembuh :)
beneran tiap kali ngeblog berasa sepi gimana gitu klo gak mampir kesini dan ngeliat foto Shasa disamping kanan :) gak tau ya, kayanya Shasa tuh udah familiar banget tiap kali ngeblog dan mampir kesini, jadi ngeliat fotonya aja jadi senyum2 sendiri :)
Eh blognya Shasa masih diuruskah sama dia?
Alhamdulilah skrg sasha udah sehat dan bisa sekolah lg ya mba,
BalasHapusAlhamdulillah..Shasa udh sembuh.Shasa pasti anak yang pinter dan saya yakin dia pasti bisa ngejar pelajaran yang ketinggalan :)
BalasHapusAlhamdulillah mba... senang membaca tulisanmu ini, mudah-mudahan Shasa semakin sehat dan dapat mengejar segala ketertinggalan pelajarannya ya...
BalasHapusayo Sha, semangat ya nak! :)
bener mba... Shasa lebih membutuhkan perhatian dan dampingan mamanya, terutama dalam mengejar ketertinggalan pelajaran itu, so just assist her first, blogging can wait. :)
Saleum,
Alaika
Alhamdulillah mbak shasa udah pulih.. Mudah2an gak sakit lagi coz udah mau ujian nasional kan yak :)
BalasHapus