Senin, 18 November 2013

#18 Review : Frankfurt to Jakarta


Judul Buku: Frankfurt to Jakarta: Janji, Kenangan & Takdir
Penulis: Leyla Hana & Annisah Rasbell
Penerbit: Edu Penguin
ISBN: 602-17777-2-7
Harga Buku: Rp. 45.000
Tebal Buku: 320 halaman

Ini adalah tentang kisah cinta segitiga antara Rianda, Fedi dan Andini. Rianda pertama kali mengenal Fedi saat menginjakkan kaki di Frankfrut, kota tempatnya menempuh pendidikan S-2. Fedi yang tampan, ramah dan baik dalam waktu singkat telah berhasil memikat hati Rianda. Gayung bersambut, Fedi pun jatuh hati pada Rianda yang modis, smart dan menarik.

Sebelum kembali ke tanah air, usai menuntaskan pendidikannya, Fedi berjanji pada Rianda untuk menanti Rianda kembali ke Indonesia. Namun siapa sangka, ternyata sesampainya di Indonesia, Fedi malah dijodohkan oleh orang tuanya pada Andini. Ternyata, setelah bertemu dengan Andini, Fedi langsung menyukainya dan menyetujui perjodohan itu.

Andini sendiri sangat bertolak belakang dengan Rianda. Dia gadis yang sangat sederhana, pendiam dan pintar. Dia memiliki keinginan yang sangat besar untuk bisa melanjutkan pendidikan, namun kedua orang tuanya ~meskipun kaya raya~ menolak memenuhi keinginannya itu. Walau sempat menikmati kuliah melalui program beasiswa, Andini tak mampu menolak perjodohan yang ditawarkan orang tuanya. Kegalauan Andini akan perjodohan itu sedikit berkurang setelah dia bertemu langsung dengan Fedi. Andini pun langsung suka pada Fedi, dan Andini berharap calon suaminya yang berpendidikan tinggi itu tak akan menghalanginya melanjutkan kuliah setelah mereka menikah.

Indahnya pernikahan ternyata hanya dirasakan Andini sesaat saja. Kehangatan dan keromantisan Fedi tak lagi bisa dirasakan Andini. Semakin lama Fedi semakin sibuk dengan pekerjaannya dan Andini pun semakin tenggelam dalam urusan pekerjaan rumah tangga yang melelahkan. Bahkan, impian Andini untuk kuliah makin sulit tercapai karena Andini sehari-hari disibukkan untuk mengurus kedua buah hatinya.

Di saat Andini kian terpuruk dalam kesepian dan kehampaan karena kondisi rumah tangganya yang kian memburuk, kondisi Fedi justru berbeda. Semenjak bertemu kembali dengan Rianda, Fedi pun kembali menebar cinta pada Rianda. Di sisi lain, Rianda yang masih menyimpan cinta pada Fedi seakan sulit untuk berpaling dari pesona cinta dan kenangan masa lalu.

Sangat menarik untuk mengetahui bagaimana kisah ini akan berakhir. Apakah Andini akan kembali mendapatkan cinta dan kehangatan rumah tangga dari suaminya? Akankah Rianda dapat memenangkan cintanya pada Fedi, yang sejatinya hadir lebih dulu dibandingkan cinta Andini? Apakah Fedi mampu memilih salah satu, atau justru ingin memilih keduanya?

Begitulah, kedua penulisnya berhasil mengaduk-aduk hatiku. Penokohannya kuat sehingga karakter Andini, Rianda dan Fedi demikian hidup. Aku bisa sangat gemas dengan sikap apatis Andini atas sikap dingin suaminya. Rasa gemas karena Andini tak berbuat banyak untuk merebut kembali cinta dan perhatian suaminya. Aku pun jengkel luar biasa atas sikap plin plan Fedi, yang dengan mudahnya berpindah-pindah hati. Marah pada sikap egois Fedi yang hanya mementingkan dirinya sendiri. Di sisi lain aku gemas pada Rianda yang dengan segala pesona dan kelebihannya bisa dengan mudah mendapatkan pasangan, tapi justru terikat akan kenangan cinta masa lalu.

Pendeskripsian dalam buku ini kuat banget. Membaca deskripsi pada kota-kota dimana tokoh itu berada, seolah-olah aku bisa melihat kota-kota itu dalam benakku. Selain itu, kedua penulisnya sangat detil dan teliti. Soal "jabat tangan" dan pembedaan penyebutan "elo-gue" dan "aku-kamu" aja sampai terekam dengan teliti. Jujur saja, saat awal membaca aku tak menyadari "perbedaan" itu, tapi ternyata penulisnya bisa menggambarkan tokohnya sedemikian detil, termasuk kebiasaan jabat tangan dan gaya bicaranya itu. Salut! Aku tak membayangkan bisa sedetil itu jika suatu saat bisa menulis buku.

Penulis menggunakan 2 sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang orang pertama untuk menceritakan Rianda, sementara sudut pandang orang ketiga untuk menceritakan Andini. Awalnya aku sempat kagok juga saat cerita berpindah-pindah dengan cepat antara Andini dan Rianda. Pergantian cerita dari Rianda dan Andini itu ternyata juga membuat alur jadi maju mundur, karena cerita tentang mereka berdua tidak dibuat "bersisian". Namun semakin lama, aku mulai terbiasa dan menikmati kisahnya.

Hanya saja aku kurang puas dengan endingnya, yang menurutku pribadi, terkesan agak terburu-buru. Setelah pembaca mengikuti proses permasalahan dari kecil sampai klimaks, maka rasanya sangat kaget saat tiba-tiba sudah dihadapkan pada akhir perjalanan. Seandainya ada sedikit ruang bagi pembaca untuk juga menikmati proses pergulatan batin dan renungan sebelum kisah berakhir rasanya akan lebih menyenangkan.

Akhir kata, usai membaca buku ini aku memetik pelajaran berharga. Cinta dalam sebuah rumah tangga bukan segalanya dan satu-satunya. Ada banyak hal yang perlu dilakukan agar rumah tangga bisa berjalan harmonis. Bagi yang ingin memetik pelajaran serupa, silahkan baca buku ini ya? (^_^)

36 komentar:

  1. jadi pengen baca, kayaknya menarik nih. covernya juga bagus. pinjam dong Mbak, hehehehh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagus kok. Mau pinjem? Boleh aja... gih diambil di rumahku ya? :)

      Hapus
  2. udh ga sempet baca novel, mba... yg harus dibaca aja dilewatiiiiin.... hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. ayooo... fokus belajar aja buat ujian, biar segera kelar dan pulang kampung mbak hehehe

      Hapus
  3. Wah, judulnya benar-benar menggoda. jadi pingin baca deh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pengarangnya pinter bikin judul yang membuat penasaran ya? :)

      Hapus
  4. Kayaknya layak baca sekali. Saya gak begitu gemar dg novel jenis ini tapi ulasannya boleh juga. Sip mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin emang bapak2 kurang tertarik baca novel dg genre drama rumah tangga seperti ini ya Mas... hehehe

      Hapus
  5. baru baca reviewnya idah seru jd penasaran sama ceritanya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe... kalau gitu tinggal cari bukunya dan sila baca. Akan banyak pelajaran di dalamnya kok

      Hapus
  6. aku belum buat reviewnya mbak, padahal sudah beli juga bukunya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buruan dibaca dan dibuat reviewnya mbak...

      Hapus
  7. Waahh...seru sepertinya novel ini ya mbak Ren^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kapan mbak Orin nerbitin novel? Aku gak sabar nunggu nih...

      Hapus
  8. Ulasannya sangat objektif, bagus mba :D
    Dan bikin penasaran ingin baca.....sekalian pingin tau kondisi Frankfurt walau sekilas :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih apresiasinya mbak... semoga yang baca jadi penasaran juga untuk tahu endingnya hehehe

      Hapus
  9. halo mbak, reviewnya keren mbak, khas ala mbak Reni :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah... makasih ya pujiannya. Jadi GR nih hehehe

      Hapus
  10. huaaa....resensinya bikin penasaran nih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwk... kalau gitu segera aja cari bukunya Mak :)

      Hapus
    2. Segera setelah tumpukan buku yang lain agak berkurang wkwk

      Hapus
  11. Bagus resensinya mbak, saya jadi pengen beli :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beli aja mbak... kabarnya buku ini sudah masuk dalam kategori buku best seller lo

      Hapus
  12. Makasih resensinya, Mba Reni. Bikin aku terharu. Oya, saking beberapa kali emak blogger meresensi ini, dikiranya saya lagi bikin lomba resensi hehe... Semoga suatu ketika nanti saya bisa bikin lomba resensi ya :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, senang sekali mbak Hana suka dengan resensi yang aku buat :)
      Oya, beneran mau ngadain lomba resensi mbak? Asyiiikkk....

      Hapus
  13. hebat euuyyy...resensinya keren. Mb Reni, diresensi juga gih novelku Takbir Rindu di Istanbul. Segera hadir di Gramedia dalam beberapa hari ke depan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Puji... duh, aku baru belajar buat resensi kok. Masih banyak kurangnya :)
      Oya, bentar lagi buku keduanya sudah terbit ya mbak? Selamat yaaa... semoga jadi best seller :)

      Hapus
  14. hmm.. aku tebak yah mb.. dia kembali pada Rianda yah ???
    penasaran nih,, bener ga ???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emmm... kasih tahu gak ya? Hehehe...
      Baca sendiri aja deh mbak... ntar kalo aku bocorin, aku diproes mbak Hana (penulisnya) lho hehehe. Keren kok pokoknya :)

      Hapus
  15. sy suka kebawa emosi kl ada kisah2 selingkuh atau cinta segitiga. Tp gak meng halangi sy utk penasaran sm bukunya :D

    BalasHapus
  16. Buku yg sanat menarik pastinya, bikin penasaran :)
    Salut aja bagi Mba Hana sbg penulisnya.
    Salam hangat & salam kenal :)

    BalasHapus
  17. Mba Reni rajin banget ya baca bukunya, aku baca satu buku aja setengah taun ga selsei selsei hahahaa

    BalasHapus
  18. cinta segitiga dalam rumah tangga ya mbak.. kalau aku suka gemes. gemes karena seharusnya gak ada cinta lain di dalam rumah tangga itu sendiri deh.. hmm..

    BalasHapus
  19. wah kayanya seru tuh,,, pen banget baca novelnya.. kasian juga ya andini di campakan...

    BalasHapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)