Rabu, 20 Maret 2013

Zona Nyaman

Untuk urusan blogging aku merasa sudah berada dalam zona nyaman cukup lama. Aku nyaman sekali dengan apa yang telah aku lakukan sejauh ini. Nyaman dengan menulis segala hal yang seringkali cuma berisi curhatan gak penting. Nyaman dengan menuliskan segala hal hanya berdasarkan apa yang aku rasakan dan aku pikirkan. Nyaman dengan hanya menuliskan pengalaman-pengalaman pribadiku.

Untuk urusan kontes atau giveaway pun, aku juga memilih yang membuatku nyaman. Maksudnya, yang tak menuntutku harus mempunyai kemampuan menulis yang tinggi. Aku cenderung memilih giveaway yang memberiku peluang untuk menulis apa adanya. Intinya... aku sudah terlanjur nyaman di zona nyamanku, yang tak menuntutku bersusah payah dalam menulis.

Tapi beberapa waktu yang lalu aku ingin keluar dari zona nyamanku. Aku ingin mencoba sesuatu yang baru dengan mencoba membuat fiksi. Sabahat blogger yang sudah lama mengenalku akan tahu sekali "keluhanku" tentang kesulitan yang kuhadapi saat aku membuat tulisan fiksi. Selama ini aku tak pernah berhasil menulis fiksi. Aku selalu gagal menyelesaikan tulisan fiksi... bahkan sejak di alinea pertama.

Fiksi yang kucoba buat itu tentu saja lengkap dengan adegan percakapan di dalamnya, sesuatu yang selama ini selalu membuatku menemukan jalan buntu. Aku selama ini hanya mampu menuliskan sesuatu dengan gaya cerita, yang tak memasukkan unsur percakapan sama sekali. Memasukkan unsur percakapan dalam fiksi itu sungguh membuatku terbata-bata.

Sengaja untuk pertama kali aku mencoba membuat fiksi dalam bentuk flash fiction dulu, karena aku belum merasa mampu untuk membuat fiksi dalam bentuk cerita pendek. Flash fiction yang berhasil aku buat itu membuatku senang dan puas. Aku telah menemukan banyak sekali kesulitan dalam membuatnya tapi aku bangga pada diriku sendiri karena aku tak menyerah begitu saja. Aku sendiri surprise bahwa ternyata aku mampu membuatnya.

Memang masih banyak kekurangan di sana sini, tapi aku sedang berusaha untuk belajar cara membuat fiksi di sela-sela kesibukanku saat ini. Aku berharap suatu saat aku punya keberanian untuk mencoba membuat cerita pendek. Aku masih belum mampu menjaga alur cerita jika aku membuat cerita yang lebih panjang dari flash fiction.

Yang tak aku sangka, aku berhasil juga menyelesaikan flash fiction itu. Bahkan, aku berhasil mendaftarkannya dalam sebuah giveaway. Itu makanya, saat aku pertama memposting flash fiction di blogku, banyak sahabat blogger yang surprise. Mereka semua mengatakan hal yang sama bahwa ternyata aku bisa juga menulis fiksi!


30 komentar:

  1. iya mba, makanya aku salut sama para penulis naskah drama/film yg populer.. kereeen

    btw, nyambung ga sih komenku? hihihi

    BalasHapus
  2. Semua hal yg dilakukan dgn nyamn/ enjoy, hasilnya lbh maknyus di hati..kita bisa menikmati setiap bagian prosesnnya dgn suka cita ya Mbak:)

    Saya juga merasa nyaman dgn nge-blog, hny saja belakangan ini mmg prlu kompromi dgn off line. Jd diharminisasikan saja...hehehehe *dampaknya jarang BW*

    BalasHapus
  3. Selamat mbak sudah bisa membuat FF. Aku masih belum berani ternyata :)

    BalasHapus
  4. Wah, Mbak Reni udah mulai berubah :)
    Sukses ya, Mbak. Semoga ke depannya semakin banyak karya2 fiksi :)

    BalasHapus
  5. waaah,,, enak sekali bisa berusaha keluar dari zona nyamannya.

    semoga aq juga bisa ya mbak. :D

    BalasHapus
  6. wah mbak, hebat yah bisa nulis fiksi juga. hehehe. saya jg suka nulis fiksi.. pada awalnya mungkin kalo saya sih suka melamun, membayangkan hal yg aneh2, makanya bisa nulis fiksi...

    BalasHapus
  7. @hilsya >> nyambung gak nyambung gak masalah deh mbak.. yg penting sudah ninggalin jejak disini. Aku juga salut pada penulis drama/film yg bisa secara detil menggambarkan keadaan.

    @Ririe Khayan >> kenyamanan memang sangat sulit utk dilepaskan dan terbiasa dalam kenyamanan benar2 akan membuat kita terlenakan mbak :)

    @Lidya Mama Cal-Vin >> hahaha, judulnya nekad sih mbak. Kalau masalah berani apa tidak sih jujur saja aku sebetulnya masih takut banget buat FF karena ilmunya masih dangkal banget

    @Anazkia >> Aamiin.. makasih doanya mbak Ana. Iya nih, aku sedang belajar berubah... utk tidak takut lagi mencoba :)

    @May_chu >> ayooo kita bareng2 keluar dari zona nyaman kita. Semangat :)

    BalasHapus
  8. @Meutia Halida Khairani >> wah kalau urusan fiksi, aku kalah jauh darimu. :)

    BalasHapus
  9. waaahh, congrat ya udah bisa bikin FF.
    Ei lho, pengen bisa nulis cerpen dari jaman SMP, tapi sampe sekarang mau bikin FF aja koq ya mandeg terus :(

    BalasHapus
  10. nulis novel saja mbak, siapa tahu jadi penulis top

    BalasHapus
  11. perlahan-lahan ke fiksi aja mbak, coba pengalaman sehari-hari di buat agak seperti cerita fiksi. pasti nanti menjadi lancar nulis fiksinya.

    salam kenal mbak, mohon kunjungannya

    BalasHapus
  12. kt sama mbak, aq pun mrasa nyaman di dunia blog skrg.
    awalnya aq pengen bnget kayak org2 yg bs ngepost sehari sekali. tp kyaknya aq gak bs kyak gtu. ya dah aq nulis senyaman aq ja. aq tdk paksakan driku.

    BalasHapus
  13. coba aja semuanya bu
    ibue shasa dilawan
    apa sih yang engga bisa..?

    BalasHapus
  14. sata kita mencoba sesuatu yang tak biasa lakukan..saat itulah kita sedang berada di pintu gerbang zona nyaman..dan ketika itu berhasil kita lakukan, maka saat itupula kita sudah berada dalam zona nyaman... :-)

    BalasHapus
  15. @ei >> ini baru belajar buat FF. Kalau cerpen sih sampai sekarang aku belum yakin mampu hehehe

    @Muhammad A Vip >> novel? Wong cerpen aja belum tentu bisa jadi kok hahaha

    @Paket Internet >> iya ini baru belajar, memang mungkin akan lebih mudah jika berdasar pengalaman sehari-hari ya? :)

    @Dewi Ayu Saraswati >> kangen sama siapa hayooo...?

    @Andy langit >> aku dulu juga sempat bisa lo nulis sehari sekali, tapi sekarang karena kesibukan yang lumayan padat jadi ngeblog sesempatnya aja

    @Rawins >> yang enggak bisa sih banyak Kang... hahaha.

    @BlogS of Hariyanto >> ya begitulah, keluar dari zona nyaman emang sempat deg-degan juga.

    @Ayas Tali Wiguna >> Hadiah giveaway sudah lumayan banyak nih, mau yang mana? hehehe

    BalasHapus
  16. Aku juga slalu merasa di zona aman, kecuali untuk nama panggilan di Blog, masi terasa kurang nyaman dan bimbang. hihihi
    Bantu Dhe buat mutusin lewat GA kecil2an Dhe ya mba Ren scara mba Reni kan salah satunya sahabat blogger lama Dhe. ^^ Makasih

    BalasHapus
  17. isha juga suka nulis fiksi. fiksi di dunia blog banyak yg mengapresiasi ..

    BalasHapus
  18. Sedikit bicara mengenai Fiksi ...

    jujur terus terang saja saya paling tidak bisa ...

    Namun beberapa rekan memberikan tipsnya ...
    ada dua yang saya ingat ...
    Yang pertama ... buat fiksi yang berdasarkan kisah nyata ... mungkin ini lebih mudah ...

    atau yang kedua ... buat fiksi mini dulu ... 140 karakter misalnya ... baru kemudian meningkat lebih panjang ...

    yang ke dua sudah saya coba ... yang pertama pun sudah ...
    tapi tetap saja ... saya tidak PD dengan hasilnya ... hahaha

    salam saya Bu Reni

    BalasHapus
  19. selamat2 ya Mba..
    akhirnya bisa menulis FF..

    BalasHapus
  20. saya juga lagi iseng2 buat cerita fiksi mbak, hehe
    udah 2 bulan lebih gak kelar2, sebenarnya bukan hanya masalah waktu, tapi kadang ide yang mentok dan rasa malas buat pengerjaan jadi erhambat, hehe

    BalasHapus
  21. kalau bagiku fiksi itu memang gak mudah mbak, karena walaupun hanya khayalan tapi butuh "kesegaran" pikiran hehe

    BalasHapus
  22. saya juga kurang begitu bisa membuat fiksi loh mbak..

    BalasHapus
  23. sebenarnya zona nyaman itu bikin kita manja. jadi emang gak salah rada nekat dikit buat menerobos zona nyaman. hehehe

    kalo mbak reni bilang gak jago bikin fiksi, aku udah gak percaya lagi. Yang kmrn flash fiction yg menang itu aseli keren bgt.. :)

    BalasHapus
  24. Saya tidak pernah meragukan kemampuan mbak Reni menulis dalam "genre" apapun,termasuk fiksi.
    Cara mb Reni menulis selama ini pun mugkin tanpa mb Reni sadari sudahmemasukkan unsur percakapan manakala mb Reni berkisah tentang Shasa misalnya. Dalam menulis fiksi memang tidak semudah menulis jurnal pribadi dimana kita mengalami peristiwanya. Menulis fiksi kita dituntut banyak berimajinasi ya mbak. Dan melihat hasil lomba menulis fiksi kemarin semakin menguatkan keyakinanku kalau mb Reni memang bisa dan bahkan hebat dlm menulis fiksi. Keep writing ya mbak :)

    BalasHapus
  25. sangat bagus sekali tulisannya..terus semangat ya bu...kunjung balik ke blog ku ya

    BalasHapus
  26. maju terus dan tetep semangat mbk..salam kenal kunjung balik ya mbk

    BalasHapus
  27. ciyeee...FF nya bagus. ayo lanjutin buat cerpen yg banyak hihihi

    BalasHapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)