Kerja Bakti dan Menang Lomba

Hari ini "special" banget bagiku. Seharian aku kerja bakti di rumah untuk beres-beres rumah, sebersih-bersihnya. Biasalah... persiapan menjelang Idul Fitri *ketahuan nih hari-hari lain gak niat banget bersih-bersih rumahnya* Bukan sekedar mencuci segala macam barang kotor yang terlihat olehku, tapi juga jemur bantal guling dan yang paling melelahkan adalah... membereskan rumah.

Untuk hari ini aku sengaja meminta bantuan dari asisten rumah tangga mertuaku. Secara khusus aku minta ijin ke mertua untuk pinjam ART-nya. Sedang Shasa memilih untuk mengungsi ke rumah eyangnya (mertuaku) sementara suami memilih untuk pergi menembak. Itu lebih baik sih, soalnya suamiku alergi debu... daripada nanti di rumah dia malah bersin-bersin terus dan (seperti biasa) berakhir dengan sakit. So, jadilah kami berdua (aku dan ART mertua) bahu membahu "membongkar" rumah hari ini. *singsingkan lengan baju*

Agenda utama hari ini adalah membuang semua debu yang ada di rumah. Mulai dari bongkar tempat tidur, bongkar lemari buku, bongkar segala macem agar kami bisa bersihin debunya. Setelah itu tentu saja kami harus menyapu dan mengepel dan tak lupa mengembalikan semuanya kembali di tempat semula. Wis... pokoke mak nyusss capeknya hahaha *emang sejak kapan capek rasanya mak nyus ya?*

Nah, di saat-saat aku istirahat sejenak dari acara bersih-bersih rumah hari ini, aku iseng ngecek notif FB-ku. Daaaannnnn... aku serasa mendapat obat penghilang capek! Ternyata oh ternyata... aku jadi salah satu pemenang GA Ketika Cinta Harus Pergi. GA kali ini dapat diikuti lewat 3 akun lini masa yang berbeda : FB,Twitter dan Blog. Pemenangnya ada 5 orang : 2 dari blog, 2 dari facebook dan aku satu-satunya pemenang dari twitter. Alhamdulillah....

Karena aku pengen banget menang dan dapat buku Ketika Cinta Harus Pergi, maka aku harus menyusun strategi dong. Saat itu yang ada dalam pikiranku sebagai berikut :

1. 1. Aku tak punya pengalaman tentang cinta yang pergi. Daripada aku mengarang cerita (dan itu bukan keahlianku dalam menulis "fiksi") maka aku tak memilih blog dan (note) facebook. Selain itu, aku akan butuh lebih banyak waktu untuk menulis di blog dan (note) facebook. Dan yang sudah pasti, kalau aku maksa nulis di kedua akun lini masa itu, tulisanku kalah dengan peserta lain yang memiliki pengalaman-pengalaman yang luar biasa dan inspiratif.
2. 2. Aku memilih twitter karena aku tak harus bercerita tentang pengalaman soal cinta yang pergi. Selain itu, nge-twit jauh lebih cepat daripada nulis di blog dan (note) facebook.

Jadilah, aku mantap memilih twitter sebagai sarana bagiku untuk ikut GA. Aku pun mempersiapkan diri (gak perlu sampai semedi segala sih) dan mengumpulkan "materi" agar twitku soal #hargaidiri mengena. Akhirnya jadi juga 11 twit yang aku ikutkan dalam GA tersebut (dan akhirnya berhasil memenangkannya). Yang pengen tahu twit-twit ku itu (mau bilang "kultwit" aku gak PD sih hehehe) silahkan intip di bawah ini ya?

Yang membuatku GR adalah ke-11 twit ku itu diretweet oleh mbak @aida_aie. Soalnya setahuku gak semua twit untuk GA #KCHP itu diretweet oleh mbak @aida_aie. Jadi, saat itu aku sudah punya harapan untuk bisa menang sih. Dan untungnya... harapanku bukan harapan palsu hehehe.

Alhamdulillah... kerja baktiku hari ini berakhir dengan manis. I love this day... (^_^)