Catatan Akhir Tahun

Akhir tahun ini sebenarnya aku ingin sekali posting sesuatu yang berbeda. Tapi sayang, seharian koneksi internetku jelek sekali. Putus nyambung terus... seperti lagunya BBB... (eh, bener kan itu judul lagunya BBB) ? Dari tadi pagi ingin blogwalking tapi tak bisa berjalan mulus. Baru dapat berapa blog, internetku mati lagi. Benar-benar menguji kesabaranku nih.

Sekarang aku ingin berbagi cerita saja tentang hari-hariku belakangan ini. Aku senang sekali bisa cuti dan mengisi hari-hari bersama Shasa. Kami masak-masak dan ngegame bareng. Seru deh. Sayangnya rencana ke Sragen terpaksa batal karena adik yang mau aku kunjungi ternyata sedang berada di Yogyakarta. Sebagai gantinya aku mengajak Shasa ke Ponorogo. Pengen mencoba waterpark baru yang ada disana...Untungnya Shasa senang sekali aku ajak maen kesana.

Hidup = kumpulan berbagai cerita

Ada yang menggelitikku saat aku membaca buku karya James Patterson yang berjudul "Sam's Letters to Jennifer". Buku tersebut berkisah tentang Sam (Samantha) yang telah meninggalkan sebundel surat untuk cucunya yang bernama Jennifer. Surat-surat itu ditemukan Jennifer saat dia berada di rumah Sam, sementara Sam sendiri ada di rumah sakit dalam keadaan koma.

Dalam surat-suratnya, Sam berkisah kepada Jennifer tentang kisah hidupnya di masa lalu. Juga tentang rahasia hidup Sam yang selama ini hanya disimpannya sendiri. Melalui surat-surat itu, Jennifer menemukan banyak hal mengejutkan dari kisah hidup neneknya tercinta, Sam. Betapa selama ini Sam telah mengalami banyak kejadian dalam hidupnya, kejadian yang penuh dengan harapan, pedih serta adanya pergulatan emosi yang luar biasa.

Semangat posting di tahun 2010

Walau tahun 2010 belum berakhir, tapi ini aku ingin membuat kilas balik blogku di tahun 2010. Sampai hari ini, tepatnya pada postingan ini aku telah berhasil memposting 290 tulisan. Wah, tak kusangka ternyata banyak juga yang telah berhasil aku tulis di tahun 2010 ini. *takjub sendiri*

Menurutku ini sudah kemajuan yang luar biasa bagiku, karena di awal aku ngeblog (tahun 2008) aku baru berhasil membuat 32 tulisan. Sementara di tahun 2009 aku berhasil membuat 246 tulisan. Jadi total postinganku hingga saat ini adalah 568 tulisan. Banyak kan..? Tapi tetap saja tak akan mampu menandingi mbak Fanny, sang cerpenis yang sangat giat menulis itu... hehehe.

#LoveIndonesia

Duh, tegang banget nonton pertandingan bola antara Malaysia dan Indonesia kali ini. Permainan dari Malaysia bagus, tapi timnas kita juga sangat agresif malam ini. Terus terang, deg-degan deh nontonnya. Gemes juga...!!

Maklum kita sudah beberapa kali mendapat peluang yang bagus, tapi tak mampu dimanfaatkan dengan baik oleh pemain kita.  Gemes banget lihatnya. Penjaga gawang Malaysia memang hebat. Tapi aku cuma bisa komentar dan teriak-teriak saja. Aku tahu pasti para pemain Timnas sebenarnya sudah sangat total berjuang untuk tanah air kita tercinta.

Ciri-ciri orang yang bisa memasak

Adakah ciri-ciri khusus yang dimiliki seseorang yang bisa memasak? Sengaja aku memakai istilah "bisa memasak" dan bukan "pintar memasak", karena menurutku orang yang bisa memasak jumlahnya lebih besar daripada pintar memasak. Jika ada yang ingin protes dipersilahkan... hehehe.

Selain itu, (lagi-lagi) menurutku orang yang bisa memasak saja sudah cukup untuk bisa menyajikan makanan yang layak untuk dinikmati anggota keluarga. Masih menurutku, orang yang pintar memasak lebih banyak terdiri dari orang-orang yang secara khusus menekuni dunia masak memasak. Dan yang terakhir adalah berdasarkan pengalamanku sendiri. Bingung? Baca saja kelanjutannya.

Cuti Akhir Tahun

Alhamdulillah... akhirnya aku boleh mengambil cuti akhir tahun ini. Lumayan, aku dapat cuti selama 3 hari mulai Rabu sampai dengan Jumat. Jika ditambah Sabtu dan Minggu, berarti aku dapat libur selama 5 hari. Duh senangnya....

Maklum saja, tahun-tahun sebelumnya sangat tidak mungkin aku mengambil cuti karena akhir tahun selalu identik dengan pekerjaan yang menumpuk. Bahkan salah seorang mantan pimpinanku dulu sempat melarang pegawainya mengambil cuti akhir tahun. Alasan beliau tentu saja karena di akhir tahun pekerjaan sedang banyak-banyaknya.

Pelajaran dari lingkungan

Sahabat..., kita dapat belajar (tentang kehidupan ini) dari siapa saja, apa saja dan kapan saja. Begitu banyak kejadian atau peristiwa yang dapat kita ambil pelajaran darinya. Begitu banyak orang yang dapat kita belajar darinya. Jika kita mau membuka mata hati kita, kita akan melihat bagaimana lingkungan kita memberikan banyak pelajaran bagi kita.

Cobalah kita lihat alam ciptaan Tuhan yang berada di sekitar kita. Kita dapat belajar banyak darinya. Contohnya adalah seperti di bawah ini :

Oleh-oleh memancing

Memancing adalah salah satu hobby dari suamiku. Jika dia sudah merasa capek dan jenuh dengan rutinitasnya, maka dia akan memilih memancing sebagai sarana refreshingnya. Shasa sama seperti ayahnya, suka sekali jika diajak memancing.

Berbeda dengan Shasa, aku tak terlalu menikmati kegiatan memancing itu. Namun, beberapa kali aku pernah juga ikut suami jika dia pergi memancing. Di tempat mancing, yang biasanya aku lakukan bukan ikut mancing bersama suami dan Shasa, melainkan menunggui mereka sambil baca buku hehehe.

Tragedi tiket

Aku memang bukan penggemar sepak bola. Aku bahkan nyaris tak pernah nonton pertandingan sepak bola yang sering sekali ditayangkan di televisi. Namun...., semenjak Timnas ramai dibicarakan dimana-mana, maka perhatianku pun mau tak mau mengarah pada Timnas juga.

Prestasi yang ditorehkan oleh Timnas di ajang AFF 2010 ini memang luar biasa. Setelah sekian lama Bangsa Indonesia kehausan akan prestasi yang ditorehkan persepakbolaan tanah air, kini dahaga itu seakan terobati oleh Timnas. Dan... semua itu kemudian berujung pada euforia.

Wanita dan memasak

Wanita memang identik dengan masak memasak. Walaupun sekarang hal itu sudah tidak relevan lagi, karena kini banyak kaum pria yang suka dan bahkan lebih mahir dalam urusan masak memasak. Buktinya, kini chef yang terkenal lebih banyak kaum pria daripada wanita.

Namun sebagai Ibu Rumah Tangga, memang kaum wanita 'dituntut' untuk bisa memasak. Tak harus pandai, tapi setidaknya mampu menyajikan hidangan untuk keluarganya. Seperti itu jugalah kondisiku. Kuakui, bahwa aku tak terlalu pandai dalam urusan masak memasak. Namun karena peranku sebagai Ibu Rumah Tangga maka mau tak mau aku harus terjun di dapur untuk memasak.

Tentang Suami

Aku pernah mendapat pertanyaan dari seorang sahabat blogger mengapa di kedua blogku tak pernah ada foto suamiku, hanya ada foto Shasa. Selain itu, ditanyakannya juga mengapa aku tak pernah menyebut nama suamiku.

Apa yang ditanyakan itu tak semua salah dan tak semua benar. Sebenarnya aku sudah beberapa kali memasang foto suamiku dalam beberapa postinganku. Ada yang sendirian tapi ada yang bersamaku. Soal nama, memang aku tak pernah menulis nama lengkap suamiku. Tapi sebenarnya aku telah mencantumkan 'sebagian' namanya di belakang namaku. Yups.., nama Judhanto yang aku pakai adalah nama suamiku.

Sayur untuk anak-anak

Bagi mayoritas anak-anak, sayuran bukanlah sesuatu yang menyenangkan untuk dimakan. Banyak orang tua yang mengeluh betapa sulitnya mengajari anak-anak mereka makan sayur. Ada saja alasan yang dipakai anak-anak itu untuk menolak makan sayuran dan alasan yang paling banyak dipakai adalah... sayur (hijau) itu pahit

Shasa-ku tak jauh beda dengan anak-anak itu. Sayuran yang dengan suka rela dimakannya adalah wortel, sementara sayuran hijau seringkali ditolaknya. Eyangnya yang selalu menemani Shasa setiap pulang sekolah (karena setiap pulang sekolah Shasa selalu pulang ke rumah Eyangnya) seringkali tak berdaya jika Shasa menolak makan sayur. Dan biasanya, supaya Shasa tetap mau makan maka Eyangnya seringkali mengalah jika Shasa meminta menu lain selain sayuran.

Memandang hidup ini

Sobat..., bagaimana kita memandang hidup ini akan sangat berpengaruh terhadap sikap dan perilaku kita. Jika kita memandang dengan menggunakan kaca mata yang negatif, kita hanya akan melihat segala hal yang akan melemahkan semangat kita. Sebaliknya, jika kita selalu menggunakan kaca mata yang positif, maka kemanapun kita memandang kita akan melihat penyemangat bagi kita untuk maju dan berkembang.

Sebenarnya, segala hal yang ada di sekitar kita dan yang terjadi pada hidup kita bisa menjadi pemicu kita untuk bersemangat menjalani hari-hari. Hal itulah yang biasanya kucoba untuk kutanamkan di kepalaku jika suatu ketika semangatku menurun ketika sedang berhadapan dengan masalah. Dan sejauh ini cara itu terbukti ampuh bagiku untuk kembali melangkah maju.

Aku dan guru

Setelah lebih dari 2 tahun terjerumus di jagad blogosphere, ternyata masih banyak (khususnya sahabat-sahabat baruku) yang belum mengenal aku rupanya. Sobat-sobat bloggerku yang lama mungkin sudah banyak yang tahu tentang aku, karena dulu aku sering dapat tag yang tugasnya menceritakan tentang diri sendiri. Kebetulan, sudah lama tag tidak hilir mudik lagi di jagad blogosphere jadi aku maklum jika sahabat-sahabat baruku belum punya pengetahuan tentangku hehehe...

Beberapa hari terakhir ini aku mendapati kenyataan bahwa aku 'diduga' berprofesi sebagai guru. Malah ada yang spesifik menduga aku sebagai guru Bahasa Indonesia. Entah apa alasan munculnya dugaan seperti itu. Soalnya, rasa-rasanya aku tak tampak seperti seorang guru. Terus terang saja, aku heran juga mengapa muncul dugaan seperti itu terhadapku.

Wanita vs Pria

Sobat, wanita dan pria adalah dua pribadi yang berbeda. Sudah banyak sekali buku-buku yang membahas letak perbedaan antara keduanya. Perbedaan itu bukan untuk dipertengkarkan ataupun diperbedatkan. Justru perbedaan-perbedaan itulah yang akan membuat mereka saling membutuhkan dan saling melengkapi.

Beberapa hari yang lalu aku mendapatkan sebuah email dari seorang teman. Email itu berisi tentang arti keberdaan wanita dan pria dalam kehidupan ini. Bukan untuk saling memusuhi tapi untuk saling melengkapi satu sama lain. Ingin tahu lebih lanjut...? Silahkan baca di bawah ini... ^_^

Indahnya hari ini

Pagi hari..., di saat aku baru akan memulai aktivitas harianku di kantor, HPku berdering. Ada SMS masuk. Segera saja aku membuka SMS yang ternyata berasal dari suamiku. Bunyi SMS-nya membuatku tersenyum senang.

 Met 'hari ibu' istriku tercinta. Love U.....

Hemmm, kukira suamiku lupa bahwa hari ini adalah Hari Ibu. Soalnya tadi pagi di rumah, sebelum aku berangkat kerja dia masih cuek aja, tidak mengucapkan selamat padaku. Walau sebenarnya aku tak terlalu mempermasalahkan apakah dia ingat tentang Hari Ibu atau tidak.

Manfaat dari dinas ke luar kota

Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 15 s/d 17 Desember 2010 aku ditugaskan pimpinanku untuk mewakili beliau menghadiri workshop yang diselenggarakan di hotel Prasada Mansion Jakarta Selatan. Selama 14 tahun menjadi PNS, memang baru 3 tahun terakhir ini aku sering ditugaskan untuk dinas ke luar kota. Sebelumnya hampir bisa dikatakan aku sama sekali tak pernah dinas ke luar kota. Dinas ke luar kota memang melelahkan, tapi untungnya aku bisa menikmatinya.

Selain aku, dari Kota Madiun juga mengirimkan 2 peserta lainnya, yaitu Sekretaris Daerah dan seorang peserta dari Dinas Kesehatan. Aku excited juga mendapatkan tugas itu karena kebetulan acara workshop yang digelar mengambil tema yang menarik. Selain itu, ada 15 daerah di wilayah Indonesia Bagian barat yang diundang, mulai dari Aceh sampai dengan Jawa Timur. Terbayang betapa menyenangkannya bisa bertemu dengan orang-orang dari berbagai propinsi di Indonesia dan bisa saling bertukar pengalaman.

Kisah seorang anak SMEA

Ada lagi sebuah peristiwa yang menghebohkan di kotaku beberapa hari yang lalu. Kisah seorang anak SMEA. Remaja putri yang baru duduk di kelas XI itu telah menjadi buah bibir di kotaku atas peristiwa yang dialaminya beberapa waktu lalu.

Hari itu, saat istirahat ujian semester ganjil, dia mengeluh perutnya sakit. Seorang teman mengantarkannya ke Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Setelah mendapatkan penanganan dari pihak UKS, diketahui bahwa remaja putri itu sedang dalam proses melahirkan. Mengetahui hal itu pihak sekolah segera menghubungi tim medis dari puskesmas pembantu terdekat. Akhirnya, dengan bantuan dokter dan bidan yang ada, remaja putri itu melahirkan bayinya di ruang UKS.

Tidakkah dikejar rasa bersalah ?

Halo sahabat semua...? Waaaahhh.., kangen banget rasanya aku setelah sekian lama tidak bertemu dengan sahabat blogger semua. Rumahku inipun ikut terlantar karena aku sedang sibuk dengan pekerjaan kantorku. Biasalah... akhir tahun selalu begini. Repot banget... sehingga jika aku mau mengajukan cuti pun sepertinya tak bakal disetujui...

Aku sebenarnya punya banyak cerita untuk dibagi, tapi aku tak punya banyak waktu untuk menuliskannya disini. Sebenarnya sekarang aku sedang ingin berbagi cerita oleh-oleh perjalananku ke Jakarta beberapa hari yang lalu. Tapi, setelah aku pikir-pikir cerita itu ku tunda untuk besok saja. Sekarang aku ingin berbagi tentang sebuah peristiwa yang terjadi di kotaku beberapa waktu yang lalu.

Wanita memang susah ditebak

Apakah kau seorang cowok yang sedang berantem dengan kekasih hatimu ? Atau seorang suami yang sedang pusing menghadapi 'keunikan' istrimu ? Tenanglah kawan..., kau tak sendiri. Banyak sekali laki-laki di luar sana yang mengalami hal yang sama. Karena bagi (sebagian besar) laki-laki, wanita adalah sosok yang susah ditebak.

Cobalah baca kalimat-kalimat di bawah ini... dan kau akan menyadari bahwa wanita itu benar-benar 'unik'. Walau tak semua kalimat di bawah ini aku setujui, namun aku mengakui bahwa beberapa hal di antaranya benar... hehehe. Penasaran..? Coba saja baca sendiri.

Akhir tahun selalu sama

Selalu saja begini, setiap akhir tahun aktivitas pekerjaan meningkat sangat tinggi. Dari tahun ke tahun, semenjak aku bekerja 14 tahun yang lalu, akhir tahun selalu sama. Super sibuk dikejar deadline pekerjaan. Semua rencana kegiatan tahun yang berjalan harus sudah terealisasi sebelum tahun berganti.

Baru beberapa hari yang lalu aku selesai menjalani kerja lembur dan bisa kembali blogging. Namun tiba-tiba saja my boss memerintahkan agar kami segera boyongan ke kantor yang baru. Tentu saja perintah untuk segera boyongan itu membuat kami semua kalang kabut.

Belajar menerima kesalahan

Sobat.., hidup bersama dengan orang lain tidak mudah. Begitu juga hidup bersama pasangan kita. Karena setiap individu itu tidaklah sama sehingga sangat mungkin terjadi benturan-benturan satu sama lain. Selain itu, sangat manusiawi jika manusia berbuat salah dan khilaf. Jika kita tak mampu belajar menerima kesalahan orang lain (termasuk pasangan kita), maka hidup tak akan menjadi nyaman dan menyenangkan.

Setiap hari kita selalu berhubungan dengan banyak orang. Terbayang kan betapa capeknya hati kita jika setiap hari orang-orang itu berbuat salah dan tak mampu kita maafkan ? Betapa seharian hati kita menjadi sangat jengkel dan kita menjadi uring-uringan karenanya. Sehingga dengan berdamai dengan keadaan dan belajar menerima kesalahan akan membuat kita tetap dapat menjalani hari dengan penuh senyuman.

TV Champion

Siapa yang suka nonton TV Champion yang ditayangkan oleh MNC TV ? Aku, suami dan Shasa adalah penggemar acara yang diproduksi oleh TV Tokyo Jepang itu. Walau aku bukan penggemar tayangan televisi, tapi aku selalu berusaha untuk menyaksikan acara itu. Rasanya sayang banget kalau melewatkannya.

Menjadi orang baik

Suatu hari, Confucius sedang berbicara dengan murid-muridnya.
Confucius berkata : "Seumur hidup, kita boleh berbuat apa saja semau kita. Mencuri, membunuh, menyiksa, memperkosa, menipu, pokoknya apa saja....."

Murid-muridnya sangat heran mendengar perkataan gurunya itu.
Salah seorang murid memberanikan diri untuk bertanya : "Kok enak sekali, Guru ? Apa syaratnya untuk bsia seperti itu ?"

Boyongan lagi...

Boyongan lagi. Heran aku, kok aku berulang kali harus boyongan. Jika yang terakhir kemarin aku boyongan karena aku pindah bagian, maka sekarang yang boyongan bukan hanya aku, tapi seluruh orang yang ada di kantorku. Kali ini  kami boyongan karena kami akan menempati gedung kantor yang baru.

Seharian ini aku dan teman-teman di kantor sibuk berat. Kami harus packing segala barang-barang beserta seluruh dokumen kantor karena besok kami harus keluar dari gedung yang kami tempati sekarang. Jika aku hitung-hitung, kantor yang aku tempati ini sudah berpindah lokasi sebanyak 4 kali.

Uang dan manusia

Apa yang dicari orang ?

Uang....

Apa yang diharap orang ?

Uang....

Apa yang dikejar orang?

Malam, siang, pagi, petang ?

Uang.... uang.... uang....

Uang.... uang.... uang....

Syair di atas adalah syair lagu yang aku kenal sewaktu aku kecil dulu. Entah dari siapa atau dari mana aku mengenal lagu itu... tapi sampai kini lagu itu begitu melekat di otakku dan tak terlupakan olehku.

Terpesona pada sang Maharani

Maharani yang membuatku terpesona adalah tokoh dalam sebuah buku karya Pearl S. Buck. Meskipun buku itu sudah lama menumpuk di rak buku milikku, namun baru sempat tersentuh olehku beberapa hari yang lalu. Kalau saja aku tak membutuhkan hiburan setelah menjalani kerja lembur di kantor, mungkin buku itupun masih belum tersentuh olehku.

Ternyata aku tak salah memilih buku untuk menghiburku. Kisah sang Maharani dalam buku tersebut benar-benar membuatku terpesona. Dan, sejujurnya aku sedikit menyesal membiarkannya menunggu sekian lama di rak buku dan baru sekarang membacanya. Padahal buku itu sudah menjadi pembicaraan sejak lama. Tapi, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali bukan..?

Sebuah renungan

Kemarin, aku mendapatkan sebuah renungan yang  sangat indah dari seorang teman. Sengaja aku share disini tentu saja dengan harapan semoga bermanfaat juga bagi yang lain.

1. Suatu kali, semua penduduk desa berdoa memohon hujan. Pada saat semua orang berkumpul untuk berdoa, ada seorang anak laki-laki yang hadir dengan membawa payung. ** Itulah Iman **

Kembali lagi

Akhirnya.... setelah satu minggu lebih blog ini terlantar, aku bisa kembali lagi. Pekerjaan kantor memaksaku untuk melupakan sejenak keinginan untuk blogging. Kebetulan masalah pekerjaan yang aku hadapi lumayan menyita pikiranku. Sebenarnya aku pernah menghadapi pekerjaan yang jauh lebih berat, tapi rasanya masalah yang muncul tak sampai menyita pikiranku.

Berbeda dengan pekerjaan kali ini yang meskipun tak seberat pekerjaanku yang sebelumnya tapi masalah yang muncul benar-benar menguras energiku. Itulah sebabnya maka selama seminggu lebih ini, sepulangnya lembur dari kantor aku memilih mengistirahatkan diri. Aku tak punya energi untuk menyalakan komputer apalagi untuk blogging.