Sobat, ingat tidak dulu aku pernah cerita kalau Ibuku sangat jago dalam memasak ? Ibuku memang sangat mencintai urusan masak-memasak, bahkan kata Ibuku dulu Nenekku (Ibu dari Ibuku) terkenal sebagai juru masak. Nenekku dulu selalu dimintai bantuan sebagai juru masak jika ada tetangga dan saudara yang punya hajat. Dan.., rupanya bakat itu menurun pada Ibuku.
Beruntungnya aku dan adikku, karena sejak kecil sudah dimanja dengan masakan Ibuku. Hampir tiap hari Ibu membuat camilan untuk kami sekeluarga. Kadang aku berpikir, kok Ibu tak kenal kata capek ya ? Padahal Ibuku juga bekerja di kantor, tapi masih sempat membuat masakan dan jajan tiap hari. Ibu memang tidak suka jika kami jajan di luar.
Kebetulan juga, Bapakku sangat memuja masakan Ibuku. Sudah sering sekali aku mendengar Bapakku akan dengan bangga berkata " ini masakan sendiri lho.." pada setiap tamu yang disuguhi jajanan atau makanan hasil karya Ibuku. Suamiku sendiri sangat menggemari Nasi Kuning dan Kue Sus hasil karya ibuku. Aku sendiri penggemar Nasi Kuning dan Tumis Kacang made in Ibuku. Kalau Shasa paling suka Lapis Daging dan Rendang yang dimasak Ibuku. Sementara keponakanku lebih suka Kering Tempe dan Rendang yang dimasak Ibuku.
Herannya.., aku dan adikku kok tidak hobby masak ya..? Hahaha... Mungkin karena kami terbiasa dimanja menerima makanan enak hasil karya Ibuku, jadi kami malah tak termotivasi untuk membuatnya sendiri... *ngeles.com* Padahal sejak kecil aku sudah terbiasa membantu Ibu memasak di dapur, tapi hanya sebatas sebagai asistennya saja. Meskipun sering menjadi asisten Ibu dalam memasak, tapi kok tidak ada niat untuk belajar memasak sendiri ya..? Sementara adikku malah tak suka memasak, kecuali kalau kepepet... hehehe.
Namun semenjak kami (aku dan adikku) berumah tangga, mau tak mau kami harus terjun ke dapur. Ibu sudah terbiasa menerima telpon dari kami yang minta instruksi tentang bahan yang dibutuhkan dan cara memasak sesuatu makanan. Namun terkadang, aku mengandalkan ingatan tentang pengalamanku sebagai asisten Ibu dulu. Hasilnya...? Bagi amatiran sepertiku, rasanya hasilnya tak mengecewakan walau tentu saja tak dapat dibandingkan dengan hasil karya Ibuku.
Jadi.., setelah hampir 12 tahun berumah tangga, dalam urusan masak memasak aku terbiasa untuk mengandalkan imajinasiku. Jika hasil masakanku dipuji suami dan Shasa.., wah senang sekali. Rasa lelah dalam menyiapkan masakan itu telah terbayar lunas jika melihat masakanku laku keras... hehehe. Namun karena aku memasak mengandalkan imajinasi semata, maka aku tak sanggup jika diminta untuk menuliskan resep masakanku. Soalnya, bumbunya ya cuma kira-kira kok... hehehe
Kalau kata Shasa sih, Semur dan Kering Tahu-Tempe buatanku enak... Hemmm.., jadi ingin memasak lagi nih. Siapa mau ikut membantuku..?
Beruntungnya aku dan adikku, karena sejak kecil sudah dimanja dengan masakan Ibuku. Hampir tiap hari Ibu membuat camilan untuk kami sekeluarga. Kadang aku berpikir, kok Ibu tak kenal kata capek ya ? Padahal Ibuku juga bekerja di kantor, tapi masih sempat membuat masakan dan jajan tiap hari. Ibu memang tidak suka jika kami jajan di luar.
Kebetulan juga, Bapakku sangat memuja masakan Ibuku. Sudah sering sekali aku mendengar Bapakku akan dengan bangga berkata " ini masakan sendiri lho.." pada setiap tamu yang disuguhi jajanan atau makanan hasil karya Ibuku. Suamiku sendiri sangat menggemari Nasi Kuning dan Kue Sus hasil karya ibuku. Aku sendiri penggemar Nasi Kuning dan Tumis Kacang made in Ibuku. Kalau Shasa paling suka Lapis Daging dan Rendang yang dimasak Ibuku. Sementara keponakanku lebih suka Kering Tempe dan Rendang yang dimasak Ibuku.
Herannya.., aku dan adikku kok tidak hobby masak ya..? Hahaha... Mungkin karena kami terbiasa dimanja menerima makanan enak hasil karya Ibuku, jadi kami malah tak termotivasi untuk membuatnya sendiri... *ngeles.com* Padahal sejak kecil aku sudah terbiasa membantu Ibu memasak di dapur, tapi hanya sebatas sebagai asistennya saja. Meskipun sering menjadi asisten Ibu dalam memasak, tapi kok tidak ada niat untuk belajar memasak sendiri ya..? Sementara adikku malah tak suka memasak, kecuali kalau kepepet... hehehe.
Namun semenjak kami (aku dan adikku) berumah tangga, mau tak mau kami harus terjun ke dapur. Ibu sudah terbiasa menerima telpon dari kami yang minta instruksi tentang bahan yang dibutuhkan dan cara memasak sesuatu makanan. Namun terkadang, aku mengandalkan ingatan tentang pengalamanku sebagai asisten Ibu dulu. Hasilnya...? Bagi amatiran sepertiku, rasanya hasilnya tak mengecewakan walau tentu saja tak dapat dibandingkan dengan hasil karya Ibuku.
Jadi.., setelah hampir 12 tahun berumah tangga, dalam urusan masak memasak aku terbiasa untuk mengandalkan imajinasiku. Jika hasil masakanku dipuji suami dan Shasa.., wah senang sekali. Rasa lelah dalam menyiapkan masakan itu telah terbayar lunas jika melihat masakanku laku keras... hehehe. Namun karena aku memasak mengandalkan imajinasi semata, maka aku tak sanggup jika diminta untuk menuliskan resep masakanku. Soalnya, bumbunya ya cuma kira-kira kok... hehehe
Kalau kata Shasa sih, Semur dan Kering Tahu-Tempe buatanku enak... Hemmm.., jadi ingin memasak lagi nih. Siapa mau ikut membantuku..?
kalo udah memasak bagi2 dunk mbak..
BalasHapushmmm..yummy...masakan mbak reni maknyusss bgt... *lho?*
BalasHapusamankan kursi ke tiga!!
BalasHapusilmu yang bermanfaat, pujilah masakan istri meski barasa pahit.
BalasHapushehe, hari minggu masak apa mbak ???
ikut menikmati dari jauh saja!
BalasHapuskering tempe + tahu itu paling kusuka!
BalasHapusAku senang bantu ibuku memasak, tapi memasak itu sendiri bukan prioritasku. Paling-paling kalau aku lagi ngebet nyoba resep baru, aku turun ke dapur. Sisanya cuma sebatas memanaskan masakan siang untuk makan malam saja.
BalasHapusMy hunk itu lho, Mbak, seneng banget sama masakan ibuku. Dia malah pesen nanti kalo sempet main ke rumahku, my hunk kepingin masakan ibuku lagi. Aku jadi curiga, jangan-jangan dia bukan naksir aku, tapi dia malah naksir ibuku, hahaha.. :-D
wah klo saya lelaki ya jarang sich main di dapur tapi jujur masakan ibu saya enak bener dah dari pada makan di lestoran di jalan2 mending ane pulang ke rumah makan masakan ibu ane
BalasHapussip2
ibu saya juga masakan nya sedaap bener dah
BalasHapuswalaupun di restoran enak tapi masakan ibu saya gak kalah enak hehehe
Saya ikut bantu makan aja mbak, hahah
BalasHapusSeppertinya Enak, sampai2 shasa muji segitunya.:)
Duh... ehm, bisa membuat Pecak tahu dan taoge yang pedes enggak mbak, alnya saya suka masakan ntu... heheeh
BalasHapusKalo inget tentang masak memasak, jadi inget waktu sd ada pelajaran praktek memasak, dan buwel biasanya bawa kompor.... hehheeheh
BalasHapusselamat malam mbak kangen deh dengan tulisan seger milik mbak, btw aku juga suka masak lo bu segala macam, (pengalaman jadi anak kos waktu masih mahasiswa)
BalasHapusjng berhenti blajar memasakny mbak...slm kenal..;)
BalasHapusWah, mirip istriku tuh mbak. Dia juga kalo masak suka "resep sendiri" alias improf. Maklum anak bungsu dan masih ABG (24 th). Tapi masakannya lumayan enak juga tuh, hehehe...
BalasHapushehehhe..jadi laper baca ini dilarut malam.
BalasHapusibu emank guru masak yg paling top mbak...
BalasHapuslangsung private nggak pake kelas reguler hehe..
jd penasaran, meski nggak bisa ngerasain semur nya, boleh donk bagi2 gambarnya, biar ikutan netes ni iler hehe...
BalasHapussaya harus belajar masak lagi biar bisa....soalnya blm ada yg masakin...n tinggal ngekos lg...maklum mahasiswa dinegeri orang...hehehe
BalasHapusjD kepengen ni cobain masakan'y mbak...
BalasHapuswekekeke.. Mbak bisa ajah. kalo githu, ajarin saya masak dunk, Mbak *lho*
BalasHapusKalo udah mateng paketin ke rumahku dong Mbak...
BalasHapusGak pengin ngintip blogku yg ini Mbak?
BalasHapusaku mau mbantu mba reniiiiii
BalasHapusmbantu makan aja ya
jiahahahaha.......
wahh...jadi iri mbak.. ibuku jarang masak sihh... :(
BalasHapuswah bisa nih sekali2 aku minta dimasain.hehe
BalasHapusEuh kaga' mau repot deh ma.
BalasHapusAku bagian yang ngehabisin aja ya.
Masakkan kalau memang ngga' mood ngga' sip.
aq mau.............. kaya shasa, bagian ngabisin aja
BalasHapusKeahlian memasak sangat diperlukan oleh seorang wanita terutam si ibu karena akan sangat banyak faedahnya, menyenagkan hati suami, anak, teman-teman dan satu lagi BISA JADI PELUANG BISNIS.... kenapa tidak mencoba sesuatu yg spesial dari kita??? Salam
BalasHapus