Keberadaan keluarga, sahabat, teman atau bahkan orang lain memang sangat berarti bagi kita. Pada saat kita merasakan kebahagiaan, pada merekalah kita ingin berbagi bahagia. Dan.., pada saat kita sedang terpuruk dalam kesedihan, mereka jugalah tempat kita mengadu atau minta pertolongan (selain pada Allah tentu saja). Dukungan, kasih sayang, perhatian dan pengertian dari mereka akan menguatkan langkah kita. Dan itu sungguh tak ternilai harganya.
Aku pernah mengalami masa-masa sulit saat memasuki tempat kerja yang baru. Miskomunikasi dan salah paham sempat mewarnai langkahku. Sangat tak enak rasanya, berjalan di bawah tatapan curiga beberapa orang. Tapi dukungan keluarga dan sahabat memang melegakanku. Aku semakin lega setelah beberapa teman kantor, tanpa kuminta, datang dan mengulurkan tangan untuk membantuku. Dukungan yang mereka berikan padaku, dan keteguhan mereka dalam mempercayaiku sungguh meringkankan langkahku.
Kejadian tersebut memberikan banyak pelajaran padaku. Aku yang sebelumnya selalu merasa nyaman-nyaman saja setiap berhubungan dengan orang lain, memang sempat kaget dengan apa yang terjadi. Aku merasakan bahwa saat kita sedang berada di dalam jurang yang terdalam, uluran tangan dan dukungan dari orang-orang yang perduli pada kita ternyata bagaikan oase di padang gersang. Bagaikan cahaya lilin di gelap malam. Bagaikan oksigen saat kita nyaris tak mampu bernafas.
Oase yang sangat menyegarkan di padang gersang. Gambar diambil dari sini.
Walau kecil cahaya lilin mampu menerangi gelapnya malam. Gambar diambil dari sini.
Karena kejadian itu aku jadi lebih menghargai pertemanan dan persahabatan. Aku juga ingin memberikan nilai lebih pada persahabatan dan pertemanan yang telah aku jalani selama ini. Aku juga ingin menjalin lebih banyak lagi pertemanan dan persabahatan. Sungguh, banyak sekali cara Allah untuk makin mendewasakan umat-Nya.
Dukungan yang tak terduga juga baru saja aku alami beberapa hari yang lalu. Kali ini dukungan bahkan datang dari orang-orang yang sama sekali belum pernah bertemu denganku. Mereka sama sekali belum mengenalku. Menakjubkan bukan??
Ceritanya, beberapa hari yang lalu aku curhat di blogku ini tentang upayaku membangkitkan lagi semangat Shasa untuk ngeblog. Aku melihat keberadaan blog sangat positif bagi Shasa untuk meningkatkan kemampuan menulisnya. Tapi melihat dia tak lagi bersemangat maka aku mencoba berbagai upaya untuk membuatnya bersemangat lagi. Tapi, berbagai upaya yang aku lakukan selama ini tak membuat Shasa semangat untuk ngeblog lagi.
Ternyata, sesuatu yang tak kuduga sebelumnya terjadi. Curhatku mendapat respon yang positif dari beberapa pihak. Melalui orang-orang yang aku kenal (hanya) lewat blog, dukungan itu mengalir. Terima kasih tak terhingga untuk mbak Amalia, mbah koeng, mas Erik dan mas Jonk. Mereka memberikan dukungan padaku untuk terus membangkitkan semangat Shasa lagi. Tak lupa mereka turut menyemangati Shasa.
Dengan cara masing-masing mereka membangkitkan semangat Shasa dan memberikan masukan yang sangat berharga bagi Shasa. Bahkan Mbak Tyas, mbak Kuyus, mbak Wendy, mbak G, bang Budi dan mas Nuga tak segan-segan mampir ke blog Shasa dan langsung memberikan dukungan pada Shasa. Hmmm, hangat terasa saat kurasakan dukungan tulus dari berbagai pihak.>
Semangaatt....!! (Gambar diambil dari sini)
Dan, dampak dukungan itu memang terasa sekali. Mengetahui banyaknya dukungan padanya, maka Shasa mulai bersemangat untuk ngeblog lagi. Shasa semangat untuk belajar menulis lagi. Bahkan Shasa telah membuat cerita pendek. Belum bagus memang, tapi tak jadi masalah bagiku. Aku tak melihat hasilnya, tapi aku perduli dengan prosesnya. Mendorong Shasa melakukan sesuatu yang positif dan disukainya adalah tujuanku.
Mungkin bagi yang telah memberikan dukungan pada kami, tak menyadari bahwa hal kecil yang mereka berikan pada kami sungguh sangat berarti. Sekelumit komentar ternyata telah mampu membakar semangat Shasa. Percayalah, dukungan itu, sekecil apapun sagat berarti bagi yang menerimanya.
Dengan bergandengan tangan akan membuat hidup kita dan orang lain menjadi lebih indah.
Gambar diambil dari sini.
Oleh karena itu, sebarkan dukungan kita (dalam bentuk apapun) pada orang lain. Apa yang mungkin dalam benak kita tak berarti, mungkin saja akan sangat berarti bagi orang lain. Mari rentangkan tangan, hand in hand, membuat hidup kita lebih bermakna bagi orang lain. Setuju?
Aku pernah mengalami masa-masa sulit saat memasuki tempat kerja yang baru. Miskomunikasi dan salah paham sempat mewarnai langkahku. Sangat tak enak rasanya, berjalan di bawah tatapan curiga beberapa orang. Tapi dukungan keluarga dan sahabat memang melegakanku. Aku semakin lega setelah beberapa teman kantor, tanpa kuminta, datang dan mengulurkan tangan untuk membantuku. Dukungan yang mereka berikan padaku, dan keteguhan mereka dalam mempercayaiku sungguh meringkankan langkahku.
Kejadian tersebut memberikan banyak pelajaran padaku. Aku yang sebelumnya selalu merasa nyaman-nyaman saja setiap berhubungan dengan orang lain, memang sempat kaget dengan apa yang terjadi. Aku merasakan bahwa saat kita sedang berada di dalam jurang yang terdalam, uluran tangan dan dukungan dari orang-orang yang perduli pada kita ternyata bagaikan oase di padang gersang. Bagaikan cahaya lilin di gelap malam. Bagaikan oksigen saat kita nyaris tak mampu bernafas.
Oase yang sangat menyegarkan di padang gersang. Gambar diambil dari sini.
Walau kecil cahaya lilin mampu menerangi gelapnya malam. Gambar diambil dari sini.
Karena kejadian itu aku jadi lebih menghargai pertemanan dan persahabatan. Aku juga ingin memberikan nilai lebih pada persahabatan dan pertemanan yang telah aku jalani selama ini. Aku juga ingin menjalin lebih banyak lagi pertemanan dan persabahatan. Sungguh, banyak sekali cara Allah untuk makin mendewasakan umat-Nya.
Dukungan yang tak terduga juga baru saja aku alami beberapa hari yang lalu. Kali ini dukungan bahkan datang dari orang-orang yang sama sekali belum pernah bertemu denganku. Mereka sama sekali belum mengenalku. Menakjubkan bukan??
Ceritanya, beberapa hari yang lalu aku curhat di blogku ini tentang upayaku membangkitkan lagi semangat Shasa untuk ngeblog. Aku melihat keberadaan blog sangat positif bagi Shasa untuk meningkatkan kemampuan menulisnya. Tapi melihat dia tak lagi bersemangat maka aku mencoba berbagai upaya untuk membuatnya bersemangat lagi. Tapi, berbagai upaya yang aku lakukan selama ini tak membuat Shasa semangat untuk ngeblog lagi.
Ternyata, sesuatu yang tak kuduga sebelumnya terjadi. Curhatku mendapat respon yang positif dari beberapa pihak. Melalui orang-orang yang aku kenal (hanya) lewat blog, dukungan itu mengalir. Terima kasih tak terhingga untuk mbak Amalia, mbah koeng, mas Erik dan mas Jonk. Mereka memberikan dukungan padaku untuk terus membangkitkan semangat Shasa lagi. Tak lupa mereka turut menyemangati Shasa.
Dengan cara masing-masing mereka membangkitkan semangat Shasa dan memberikan masukan yang sangat berharga bagi Shasa. Bahkan Mbak Tyas, mbak Kuyus, mbak Wendy, mbak G, bang Budi dan mas Nuga tak segan-segan mampir ke blog Shasa dan langsung memberikan dukungan pada Shasa. Hmmm, hangat terasa saat kurasakan dukungan tulus dari berbagai pihak.>
Semangaatt....!! (Gambar diambil dari sini)
Dan, dampak dukungan itu memang terasa sekali. Mengetahui banyaknya dukungan padanya, maka Shasa mulai bersemangat untuk ngeblog lagi. Shasa semangat untuk belajar menulis lagi. Bahkan Shasa telah membuat cerita pendek. Belum bagus memang, tapi tak jadi masalah bagiku. Aku tak melihat hasilnya, tapi aku perduli dengan prosesnya. Mendorong Shasa melakukan sesuatu yang positif dan disukainya adalah tujuanku.
Mungkin bagi yang telah memberikan dukungan pada kami, tak menyadari bahwa hal kecil yang mereka berikan pada kami sungguh sangat berarti. Sekelumit komentar ternyata telah mampu membakar semangat Shasa. Percayalah, dukungan itu, sekecil apapun sagat berarti bagi yang menerimanya.
Dengan bergandengan tangan akan membuat hidup kita dan orang lain menjadi lebih indah.
Gambar diambil dari sini.
Oleh karena itu, sebarkan dukungan kita (dalam bentuk apapun) pada orang lain. Apa yang mungkin dalam benak kita tak berarti, mungkin saja akan sangat berarti bagi orang lain. Mari rentangkan tangan, hand in hand, membuat hidup kita lebih bermakna bagi orang lain. Setuju?
Shasa mmg pantas didukung mbak, tulisan2nya sangat bagus, saya kagum. Nanti saya pasti akan berkomentar di blog-nya Shasa, tapi harus saya baca dulu benar2 baru saya berkomentar (^_^)
BalasHapusTolong juga disampaikan kepada Shasa, bhw Tante G ini kalau komentar suka panjang2, haha! semoga nanti Shasa tidak keberatan atau merasa dicereweti (^^,)
Sekalian minta ijin untuk memasang link blognya Shasa di blog saya yg Cerita2 Jason dan Joshua ya mbak Reni.
@G : makasih banget mbak... Seneng sekali telah dukung Shasa. Makasih juga utk pasang link blog Shasa.
BalasHapushihihi wen kira dukungan tu ada hubungannya sama kampanye peli 2009, bukan yah
BalasHapusso pastilah dukan itu suatu hal positif yg dperlukan untuk memberikan kekuatan dan semangat dlm mengerjakan ssuatu, seperti shasa tentunya;)
aw aw aku terharu, namaku disebut-sebut hihihi
@wendy : Bukan kampanye mbak Wen. Sebagai rasa terimakasih, maka semua yg memberikan dukungan namanya aku sebutin satu-satu.
BalasHapusMemang dukungan dari orang2 terdekat terutama keluarga sangatlah berarti.., di saat2 kita dalam kegalauan bahkan keterpurukan..
BalasHapusTetap semangat ya Mba'...!!
mbak,
BalasHapuswalaupun saat ini kita semua ketemu secara maya, tapi soal dukungan, pasti jauuuhhh lebih besar dan tulus, dibandingkan dukungan ke caleg..hahahah
itulah gunanya teman..benar ngga mbak.
pssst..ada mbak G kasih komen di sini..bilangin shasa..tante satu itu emang cerewet kalo kasih komen, tapi tulisannya baguuuuuss semua..saya sampe iri..ga bisa bikin tulisan kayak dia..hehe
@Kepingan hati : Bener sekali, mbak. Dukungan dari orang-orang terdekat akan sangat berarti.
BalasHapus@Budiawan : Terimakasih utk dukungan tulus yg telah diberikan, bang. Ternyata orang baik ada dimana-mana ya ? Hehehe.
Aku juga iri dengan tulisan Mbak G. Tapi aku pengen terus belajar, biar bisa kayak Mbak G juga.... suatu saat nanti.
Wah ALhamdulillah Shasa dah semangat lagi. Sayang kalau berhenti, jarang anak-anak yang punya kemampuan menulis.
BalasHapusTeruskan berkarya ya Shasa...
@Erik : Sekali lagi makasih mas. Shasa udah semangat lagi sekarang.
BalasHapusAkhirnya setelah sekian lama...
BalasHapusHe3.. maaf ya, mbak. Kerjaan lagi numpuk jd kmrn2 ga sempet mampir. Tp skrg udah mulai normal.. bisa sering2 maen ke blog mba Reni & Shasa..
@mila_said : Wah seneng sekali mbak Mila dah bisa maen lagi kesini. Oya, ditunggu di blog Shasa ya ??
BalasHapusDukungan itu penting, untuk membangkitkan semangat, untuk mengingatkan kemudahan, untuk menarik yang lemah, untuk menyandingkan kebersamaan.
BalasHapusWah kalau gak ada dukungan, rasanya kok hidup sendiri ya? he he ..
Semangat terus buat Sha...
Aku juga sempat blank buat posting, tapi setelah jogging kesana kesini, ternyata banyak yang bisa di share dalam blog. Hal kecil menjadi indah bila disampaikan dengan keindahan dan kesederhanaan ...
@Kuyus : Bener mbak.., saling mendukung dan saling bantu memang membuat hidup lebih indah dan menyenangkan. Terima kasih utk semua bantuannya...
BalasHapusSupport yang tulus dari kerabat maupun sahabat buatku sangat membahagiakan, meskipun kita belum saling berjabat tangan dan bersitatap, tetapi kita telah dekat dan bersahabat. Semoga Mbak dan Shasa juga begitu..
BalasHapusDukungan dan dorongan dari orang terdekat sangat dibutuhkan sesorang dalam menghadapi permasalahan hidup dengan begitu akan ada semangat yang muncul dari sudut yang paling dalam dihati
BalasHapusiya bu dukung shasa terus menjadi anak yg berguna bagi nusa, bangsa dan bahasa ehh agama maksudnya. ntar kalu shasa udah gede jgn lupa sama gue ya bu huehehe ^^
BalasHapus@embun_pagi, dinoe dan pena_emas : setuju sekali. Itulah gunanya teman (spt bang budiawan bilang) utk saling menguatkan. Semoga pertemanan ini memberikan kebaikan bagi semuanya.
BalasHapusSalam dan terima kasih.
we need somebody to give us a motivation in order to succed in what ever we do..
BalasHapus@aisyan : Yups..., I absolutely agree with you. Thanks for coming here.
BalasHapus