Sungguh, luar biasa nikmat Allah yang diberikan padaku kemarin sampai hari ini. Sungguh berlimpah kebahagiaan yang diberikan padaku. Rasanya belum terhapus senyum dari wajahku, sudah muncul senyum baru yang lain.
Tak seperti ini biasanya yang aku alami. Walau ada kebahagiaan dan kenikmatan yang ditambahkan padaku, tapi tidak beruntun seperti dua hari terakhir ini. Sungguh sangat tidak biasa.
Yang pertama, adalah kabar tiba-tiba bahwa adikku yang di Pacitan akan datang ke Madiun pada Sabtu pagi (kemarin). Walau terakhir kali kami ketemu bulan Pebruari yang lalu, tapi seneng sekali bisa ketemu lagi dengannya dan keluarganya. Dan, ternyata pertemuan kami memang membahagiakan. Berkumpul bersama, orang tua, keluargaku dan keluarga adikku. Adakah yang lebih membahagiakan daripada itu ?
Yang kedua, kemarin malam waktu aku buka blogku aku menemukan sebuah pesan pada shoutbox-ku yang membuat hatiku berdebar-debar (halah....). Ada pesan dari seseorang yang (mengaku) bernama Sanie B. Kuncoro. Hah..?!?! Kebetulan, Jumat yang lalu aku posting review tentang buku yang berjudul Ma Yan dan penulisnya Sanie B. Kuncoro. Dalam Shoutbox-ku itu pesan yang ditulis Sanie B. Kuncoro adalah : "Dirimu pembaca yg mengesankan, menangkap jitu esensi cerita. Tks ya."
Sungguh, kalau yang menulis pesan itu benar-benar Sanie B. Kuncoro, wah mau meledak rasanya dadaku. Dipuji oleh penulis buku yang bukunya aku review... apakah itu bukan sesuatu yang mampu membuat "mabuk kepayang"?
Kebahagiaanku bertambah lagi hari Minggu ini. Bahkan sejak dini hari! Jam 00.35 WIB suamiku membangunkan aku. Kabar yang disampaikannya benar-benar mampu mengusir rasa kantukku. Kabar itu adalah anak kami tercinta, Shasa, berhasil lolos masuk babak Semifinal Olimpiade Sains Kuark (OSK) 2009.
Segera saja aku turun dari ranjang dan ikut suamiku nangkring di depan kompi. Untuk memastikan bahwa nama Shasa benar-benar ada di antara nama anak-anak yang lolos ke babak semifinal. Dan ternyata memang ada. Subhanallah....
Sejujurnya, untuk OSK kali ini aku tidak berharap terlalu banyak pada Shasa. Karena kesibukanku, aku benar-benar tak bisa membantu Shasa mempersiapkan diri menghadapi OSK (what a bad mother I am. Hiks...). Selain itu, aku juga melihat sebenarnya semangat dan motivasi Shasa dalam menghadapi OSK ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Tapi ternyata Allah sedang bermurah hati pada kami.
Siang harinya, aku mengantarkan Shasa ikut lomba komputer anak di Ponorogo. Sebenarnya Shasa baru tahu lomba ini hari Jumat siang yang lalu. Tapi, Shasa tetap ngotot ingin ikut. Baru Sabtu siang aku menerima CD yang berisi materi lomba untuk dipelajari Shasa lewat seorang teman yang baik hati. Praktis, waktu Shasa berlatih hanya hari Sabtu itu. Sementara administrasi pendaftaran pun baru bisa aku serahkan tadi pada panitia di tempat lomba. Sehingga, nomor peserta dan sertifikat peserta dibuat mendadak saat itu juga.
Dengan persiapan yang amat minimal tersebut aku tak menaruh harapan pada Shasa untuk bisa memenangkan salah satu juara. Selain karena selama ini Shasa tidak pernah kontinyu berlatih mengetik dengan 10 jari, tapi juga karena banyak materi lomba yang belum sempat dipelajari Shasa.
Tapi ternyata..., Shasa masih bisa menduduki peringkat ke IX untuk peserta dari kelas 3 SD. Untuk itu, Shasa berhak mendapatkan trophy dan sertifikat. Alhamdulillah. Sebagai gambaran, untuk peringkat I nilainya 2040. Sedangkan untuk peringkat II-VIII nilainya berkisar pada angka 1000-an. Sementara nilai Shasa hanya 870. Dan untuk peringkat X nilainya hanya 600-an. Dapat peringkat IX inipun aku sudah seneng banget karena gak nyangka sama sekali.
Selanjutnya, sampai rumah dan buka blog.... ada satu kebahagiaan lagi yang datang padaku dan Shasa. Kami berdua dapat award pertama kami. Rasanya, tak cukup dadaku menampung rasa bahagia yang bertubi-tubi ini. Cerita tentang award akan aku tulis tersendiri nanti. Sabar ya... *ngerasa sok penting*
Mendapat limpahan kenikmatan dalam sekejap mata, sempat membuatku takut juga. Takut kalau ujian Allah kali ini justru menyeretku pada kufur nikmat. Semoga saja nikmat yang berlimpah ini tak membuat aku (dan keluargaku) terlena dan lupa diri. Semoga nikmat ini tak sampai membuat kami jadi sombong dan tinggi hati.
Ya Allah..., jadikan kami hamba-Mu yang selalu mampu mensyukuri nikmat-Mu. Jadikan kami hamba-Mu yang selalu ingat akan kebesaran-Mu. Jadikan kami hamba-Mu yang selalu menyerahkan kembali segala urusan pada kehendak-Mu.
Tak seperti ini biasanya yang aku alami. Walau ada kebahagiaan dan kenikmatan yang ditambahkan padaku, tapi tidak beruntun seperti dua hari terakhir ini. Sungguh sangat tidak biasa.
Yang pertama, adalah kabar tiba-tiba bahwa adikku yang di Pacitan akan datang ke Madiun pada Sabtu pagi (kemarin). Walau terakhir kali kami ketemu bulan Pebruari yang lalu, tapi seneng sekali bisa ketemu lagi dengannya dan keluarganya. Dan, ternyata pertemuan kami memang membahagiakan. Berkumpul bersama, orang tua, keluargaku dan keluarga adikku. Adakah yang lebih membahagiakan daripada itu ?
Yang kedua, kemarin malam waktu aku buka blogku aku menemukan sebuah pesan pada shoutbox-ku yang membuat hatiku berdebar-debar (halah....). Ada pesan dari seseorang yang (mengaku) bernama Sanie B. Kuncoro. Hah..?!?! Kebetulan, Jumat yang lalu aku posting review tentang buku yang berjudul Ma Yan dan penulisnya Sanie B. Kuncoro. Dalam Shoutbox-ku itu pesan yang ditulis Sanie B. Kuncoro adalah : "Dirimu pembaca yg mengesankan, menangkap jitu esensi cerita. Tks ya."
Sungguh, kalau yang menulis pesan itu benar-benar Sanie B. Kuncoro, wah mau meledak rasanya dadaku. Dipuji oleh penulis buku yang bukunya aku review... apakah itu bukan sesuatu yang mampu membuat "mabuk kepayang"?
Kebahagiaanku bertambah lagi hari Minggu ini. Bahkan sejak dini hari! Jam 00.35 WIB suamiku membangunkan aku. Kabar yang disampaikannya benar-benar mampu mengusir rasa kantukku. Kabar itu adalah anak kami tercinta, Shasa, berhasil lolos masuk babak Semifinal Olimpiade Sains Kuark (OSK) 2009.
Segera saja aku turun dari ranjang dan ikut suamiku nangkring di depan kompi. Untuk memastikan bahwa nama Shasa benar-benar ada di antara nama anak-anak yang lolos ke babak semifinal. Dan ternyata memang ada. Subhanallah....
Sejujurnya, untuk OSK kali ini aku tidak berharap terlalu banyak pada Shasa. Karena kesibukanku, aku benar-benar tak bisa membantu Shasa mempersiapkan diri menghadapi OSK (what a bad mother I am. Hiks...). Selain itu, aku juga melihat sebenarnya semangat dan motivasi Shasa dalam menghadapi OSK ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Tapi ternyata Allah sedang bermurah hati pada kami.
Siang harinya, aku mengantarkan Shasa ikut lomba komputer anak di Ponorogo. Sebenarnya Shasa baru tahu lomba ini hari Jumat siang yang lalu. Tapi, Shasa tetap ngotot ingin ikut. Baru Sabtu siang aku menerima CD yang berisi materi lomba untuk dipelajari Shasa lewat seorang teman yang baik hati. Praktis, waktu Shasa berlatih hanya hari Sabtu itu. Sementara administrasi pendaftaran pun baru bisa aku serahkan tadi pada panitia di tempat lomba. Sehingga, nomor peserta dan sertifikat peserta dibuat mendadak saat itu juga.
Dengan persiapan yang amat minimal tersebut aku tak menaruh harapan pada Shasa untuk bisa memenangkan salah satu juara. Selain karena selama ini Shasa tidak pernah kontinyu berlatih mengetik dengan 10 jari, tapi juga karena banyak materi lomba yang belum sempat dipelajari Shasa.
Tapi ternyata..., Shasa masih bisa menduduki peringkat ke IX untuk peserta dari kelas 3 SD. Untuk itu, Shasa berhak mendapatkan trophy dan sertifikat. Alhamdulillah. Sebagai gambaran, untuk peringkat I nilainya 2040. Sedangkan untuk peringkat II-VIII nilainya berkisar pada angka 1000-an. Sementara nilai Shasa hanya 870. Dan untuk peringkat X nilainya hanya 600-an. Dapat peringkat IX inipun aku sudah seneng banget karena gak nyangka sama sekali.
Selanjutnya, sampai rumah dan buka blog.... ada satu kebahagiaan lagi yang datang padaku dan Shasa. Kami berdua dapat award pertama kami. Rasanya, tak cukup dadaku menampung rasa bahagia yang bertubi-tubi ini. Cerita tentang award akan aku tulis tersendiri nanti. Sabar ya... *ngerasa sok penting*
Mendapat limpahan kenikmatan dalam sekejap mata, sempat membuatku takut juga. Takut kalau ujian Allah kali ini justru menyeretku pada kufur nikmat. Semoga saja nikmat yang berlimpah ini tak membuat aku (dan keluargaku) terlena dan lupa diri. Semoga nikmat ini tak sampai membuat kami jadi sombong dan tinggi hati.
Ya Allah..., jadikan kami hamba-Mu yang selalu mampu mensyukuri nikmat-Mu. Jadikan kami hamba-Mu yang selalu ingat akan kebesaran-Mu. Jadikan kami hamba-Mu yang selalu menyerahkan kembali segala urusan pada kehendak-Mu.
Alhamdulillah, ikut senang dengan segala nikmat dan kegembiraan Reni dan keluarga :D
BalasHapus@murniramli : Alhamdulillah, sungguh besar karunia-Nya. Semoga aku tak lupa diri ya ? Amien. Apa kabar, Mur??
BalasHapusDhe Juga Ikut Senang^^
BalasHapusSetiap Kebahagiaan Teman Kiranya Juga Kebahagiaan Bersama ^_^
Dan Setiap Kebahagiaan, Tak Lepas Dari Rasa Syukur ^^
@Dhe : Makasih mau turut berbahagia denganku... Semoga kebahagiaan ini bisa membawa kebaikan juga pada yang lainnya.
BalasHapussubhanallah walhamdulillah, seneng banget yah bisa dapat nikmat berlimpah, wen jadi ikutan seneng neh bacanya, jadi ikutan ngerasain nikmatmbak reni sekeluarga
BalasHapussemoga semakin menambah semangat utk maju dlm ngejalanin hidup yah mbak:)
@wendy : makasih banget mbak Wen. Semoga aja semangat kami utk maju makin besar. Makasih udah berbahagia bersama kami, mbak.
BalasHapus