Kakiku sayang.... kakiku malang.

Akhirnya setelah sekian lama, aku bisa kembali nulis di blog ini. Sebenarnya aku ingin kembali posting pada hari Rabu, tanggal 7 Oktober 2009 yang lalu, tapi karena aku ada musibah kecil, akhirnya tertunda hingga hari ini. Bahkan sejak Rabu hingga hari ini, aku tak bisa blog walking. Jadi untuk teman-teman yang sudah mampir kesini, maaf banget kalau aku belum sempat berkunjung balik ya..?

Musibah yang aku alami adalah.... aku mengalami cedera pada kakiku. Ceritanya saat aku sedang dinas di Jakarta pada hari Selasa 6 Oktober 2009 yang lalu, aku terjatuh dari tangga. Akibatnya, kakiku terkilir...!! Untungnya saja, pada saat itu ada orang yang ahli dalam hal pijat memijat, dan dapat langsung menangani kakiku. Setelah dipijit, aku bisa jalan kembali sehingga bisa pulang ke Madiun. Seandainya saat itu tak langsung ditangani, mungkin aku tak bisa pulang ke Madiun dan mungkin harus ke Rumah Sakit dulu.

Hanya saja, setelah dipijat, aku masih harus jalan kaki untuk cari taksi. Sesampainya di penginapan, aku masih harus naik tangga ke lantai 4, karena kamarku terletak di lantai 4. Naik turun tangga sebanyak 4 lantai, cukup menyiksa kakiku. Itu belum cukup, karena sesampainya di Bandara Soekarno Hatta, aku masih harus jalan jauh lagi. Bahkan untuk naik ke pesawat, aku harus naik turun tangga lagi. Masya Allah.....

Untung sesampainya di Bandara Adi Soemarmo Solo, sudah ada mobil yang menjemput. Aku masih bisa berjalan sendiri masuk ke mobil, namun kakiku sudah semakin berat untuk digerakkan. Di dalam mobil, aku memilih untuk menselonjorkan kaki. Saat makan malam, aku sudah nyaris tak bisa jalan keluar dari mobil menuju tempat makan. Namun aku berhasil memaksakan diri dan akibatnya, saat aku berhasil duduk di rumah makan itu, badanku gemetar hebat. Hal itu dikarenakan aku berjuang sekuat tenaga menahan rasa sakit yang tak tertahankan dan aku berjuang keras agar.... tidak pingsan....!!

Setelah selesai makan malam (yang tidak dapat kunikmati karena menahan rasa sakit), aku sudah tak berani jalan sama sekali. Melihatku kesulitan jalan, tukang parkir yang ada di rumah makan itu menawarkan diri untuk membopongku sampai ke mobil. Awalnya aku sangsi dia kuat membopongku, karena dia masih muda dan badannya sedang-sedang saja. Namun dia meyakinkanku bahwa dia sanggup melakukakannya. Akhirnya, aku pasrah saja dibopongnya sampai ke mobil. Alhamdulillah....

Sampai di rumah pun, suamiku menyambutku dengan membopongku. Suamiku juga sudah memanggil tukang pijit langganan kami untuk mengurusi kakiku yang sudah membengkak besar sekali. Mengingat banyaknya pekerjaan kantor yang menungguku, aku pasrah saja kakiku dipijit lagi. Aku ingin segera sembuh dan bisa berjalan lagi. Aku ingin segera bisa beraktivitas seperti biasa lagi. Untuk itu.., aku mendatangkan seorang kenalan yang lulusan fisioterapi untuk ikut memberikan terapi pada kakiku. Setelah 2 kali diterapinya, Alhamdulillah... kondisi kakiku jauh lebih baik.

Kaki kananku yang cedera

Sebenarnya ini bukan kali pertama aku jatuh dan kakiku cedera. Pertama kali aku jatuh pada saat aku masih kuliah dulu. Aku jatuh dari tangga dalam posisi jatuh terduduk setelah tanpa sengaja 'meloncati' tiga anak tangga sekaligus. Sakitnya memang luar biasa, karena ditambah dengan rasa malu karena pada saat aku jatuh itu kampus sedang ramai-ramainya.

Selanjutnya, aku pernah jatuh dari trotoar tepat setahun setelah aku jatuh dari tangga kampus. Lagi-lagi kakiku terkilir. Namun peristiwa jatuh yang paling mendebarkan adalah saat aku terjatuh (lagi-lagi) dari tangga kantor saat sedang hamil...!! Saat aku jatuh, banyak yang menjerit ngeri karena mengetahui aku sedang hamil. Alhamdulillah..., kandunganku tak bermasalah.

Akibat banyaknya pengalamanku jatuh itu, membuat suamiku melarangku mengenakan sepatu berhak tinggi. Oke kawan, kuakui kalau selama ini aku jatuh itu semata-mata karena sifat cerobohku. Aku cenderung tidak berhati-hati saat berjalan, sehingga seringkali menabrak sesuatu atau bahkan jatuh.

Kakiku sayang.., kakiku malang. Semoga kejadian kali ini bisa membuatku untuk lebih hati-hati lagi, dan tidak ceroboh lagi dalam berjalan. Aku ingin menyayangi kakiku, agar tak lagi cedera lagi. Ternyata sangat tak enak jika kaki tak dapat berfungsi. Alhamdulillah..., Allah telah mengingatkan aku agar aku lebih berhati-hati dan agar aku lebih mampu menjaga nikmat dan karunia dariNYA.