Senin, tanggal 9 Desember 2013 aku kembali berangkat ke Surabaya. Kali ini dalam rangka mewakili pak Boss untuk menghadiri Workshop Perubahan Mindset Aparatur. Tema yang diangkat kali ini adalah "Leadership 3.0 : Menjadi Pemimpin di Era Horizontal" dengan pembicara bapak Hermawan Kertajaya, founder dan CEO MarkPlus Institut.
Aku sampai ke lokasi acara sedikit terlambat, karena aku terjebak macet mulai dari Krian hingga Surabaya. Untung saja aku tak ketinggalan materi yang disampaikan oleh Pak Hermawan Kertajaya. Beliau mampu menyampaikan materi dengan sangat menyenangkan. Selama hampir 3 jam, aku banyak belajar dari beliau dan membuatku makin kagum kepada beliau.
Secara ringkas, inilah rangkumanku dari materi workshop tersebut :
Setelah Pak Hermawan selesai menyampaikan materi, seluruh peserta mendapatkan sebuah buku gratis yang berjudul Leadership 3.0 karya Ardhi Ridwansyah (yang didalamnya ada new wave perspectives dari Hermawan Kertajaya). Pak Hermawan memberikan kesempatan kepada peserta workshop untuk menyampaikan pandangannya ataupun bertanya, namun karena jam 12.30 beliau ada acara di BI Surabaya maka waktu yang disediakan tak sampai 20 menit. Pada saat itulah, aku menemui salah satu staf MarkPlus yang hadir bersama pak Hermawan. Padanya aku minta tolong untuk membantuku mendapatkan tanda tangan pak Hermawan. Syukurlah, mbak cantik itu mau membantu.
Akhirnya, saat Pak Hermawan beranjak keluar (dengan didampingi ketua panitia tentu saja) aku berjalan mengikuti staf MarkPlus itu. Saat itulah mbak itu mencegat Pak Hermawan sambil menyodorkan buku milikku untuk ditandatangani. Tanpa banyak tanya, pak Hermawan menandatangani bukuku sambil terus berjalan dan berbincang dengan ketua panitia. Selanjutnya buku dikembalikan pada mbak itu, tapi sama mbak itu kembali disodorkan ke Pak Hermawan sambil menyebutkan namaku (tentu saja sebelumnya dia menanyakan dulu kepadaku soal namaku). Lagi-lagi tanpa banyak tanya pak Hermawan kembali menuliskan namaku di bukuku. Setelah itupun pak Hermawan beserta seluruh stafnya segera berlalu dari lokasi dan meluncur ke BI.
Yes! Hanya dengan sedikit usaha aku berhasil mendapatkan tanda tangan orang hebat sekelas pak Hermawan Kertajaya. Sama seperti acara workshop akhir tahun kemarin, kali ini aku juga satu-satunya peserta workshop yang mendapatkan tanda tangan dari pembicara di buku yang dibagikan. Asyiikk.. *joget caesar*
Aku sampai ke lokasi acara sedikit terlambat, karena aku terjebak macet mulai dari Krian hingga Surabaya. Untung saja aku tak ketinggalan materi yang disampaikan oleh Pak Hermawan Kertajaya. Beliau mampu menyampaikan materi dengan sangat menyenangkan. Selama hampir 3 jam, aku banyak belajar dari beliau dan membuatku makin kagum kepada beliau.
Secara ringkas, inilah rangkumanku dari materi workshop tersebut :
- Seseorang menjadi pemimpin bukan semata-mata karena bakat yang diwarisinya lewat garis keturunan, juga bukan karena mereka memiliki kekuasaan / kekuatan.
- Semua orang bisa menjadi pemimpin, namun tak semua orang tahu caranya.
- Leadership 3.0, yaitu seni kepemimpinan bagi semua orang yang didasarkan pada kemampuan seseorang untuk menggerakkan, menyebarkan pengaruh dan menciptakan perubahan ke manusia dan lingkungan sekitarnya. Secara sukarela orang-orang di sekitarnya akan mengikutinya karena pengaruhnya muncul dari karisma internal yang dimilikinya.
- Ciri pemimpin masa kini diharapkan : horizontal, inclusive dan social.
- Dalam Leadership 3.0 ada 6 aspek yang perlu untuk diperhatikan agar kita bisa menjadi pemimpin horizontal, tanpa mengandalkan title atau jabatan yaitu :
- Aspek fisik : penampilan fisik yang terlihat, terdengar dan tercium yang akan mempengaruhi persepsi orang lain tentang kemampuan kepemimpinan kita;
- Aspek intelektual : kemampuan untuk mengelola cara berpikir sehingga bisa memberikan pengaruh yang lebih efektif kepada orang lain;
- Aspek emosional : kemampuan untuk mengelola emosi pribadi dan emosi orang lain sehingga pengaruh yang kita berikan bisa lebih optimal;
- Aspek kemampuan sosial : kemampuan untuk membangun jaringan social sebagai moda; untuk melebarkan pengaruh yang dimiliki;
- Aspek personal : kesadaran tentang hakikat diri serta visi-misi pribadi yang akan diemban dan disebarluaskan kepada orang lain;
- Aspek moral : kesadaran untuk menjaga integritas moral sehingga pengaruh yang diberikan kepada orang lain menjadi sustainable (berefek jangan panjang).
- Mempengaruhi tanpa otoritas adalah kunci atau jiwa dari kepemimpinan 3.0
- Kekuatan/otoritas formal bukanlah yang utama untuk memimpin, bahkan seharusnya itu hanya menjadi senjata paling akhir ketika ingin memimpin.
Setelah Pak Hermawan selesai menyampaikan materi, seluruh peserta mendapatkan sebuah buku gratis yang berjudul Leadership 3.0 karya Ardhi Ridwansyah (yang didalamnya ada new wave perspectives dari Hermawan Kertajaya). Pak Hermawan memberikan kesempatan kepada peserta workshop untuk menyampaikan pandangannya ataupun bertanya, namun karena jam 12.30 beliau ada acara di BI Surabaya maka waktu yang disediakan tak sampai 20 menit. Pada saat itulah, aku menemui salah satu staf MarkPlus yang hadir bersama pak Hermawan. Padanya aku minta tolong untuk membantuku mendapatkan tanda tangan pak Hermawan. Syukurlah, mbak cantik itu mau membantu.
Akhirnya, saat Pak Hermawan beranjak keluar (dengan didampingi ketua panitia tentu saja) aku berjalan mengikuti staf MarkPlus itu. Saat itulah mbak itu mencegat Pak Hermawan sambil menyodorkan buku milikku untuk ditandatangani. Tanpa banyak tanya, pak Hermawan menandatangani bukuku sambil terus berjalan dan berbincang dengan ketua panitia. Selanjutnya buku dikembalikan pada mbak itu, tapi sama mbak itu kembali disodorkan ke Pak Hermawan sambil menyebutkan namaku (tentu saja sebelumnya dia menanyakan dulu kepadaku soal namaku). Lagi-lagi tanpa banyak tanya pak Hermawan kembali menuliskan namaku di bukuku. Setelah itupun pak Hermawan beserta seluruh stafnya segera berlalu dari lokasi dan meluncur ke BI.
Yes! Hanya dengan sedikit usaha aku berhasil mendapatkan tanda tangan orang hebat sekelas pak Hermawan Kertajaya. Sama seperti acara workshop akhir tahun kemarin, kali ini aku juga satu-satunya peserta workshop yang mendapatkan tanda tangan dari pembicara di buku yang dibagikan. Asyiikk.. *joget caesar*
mba, jadi sekarang udah jadi pemimpin dong yaa...?
BalasHapusPemimpin menurut pak Hermawan itu bukan pemimping yang 'diangkat' dengan surat keputusan, namun seseorang yang 'diakui' oleh orang2 disekitarnya karena memiliki jiwa kepemimpinan dan dianggap layak utk memimpin. #eh malah ceramah hehehe.
Hapuswah, kalo dari perseorangan mungkin ikut seminar leadership gini pasti mahal ya mbak?
BalasHapusIya, pasti mahal. Beliau kan trainer yang sudah diakui dunia internasional.
HapusSaya termasuk salah satu yang menyenangi tulisan-tulisan Pak Hermawan sejak beliau aktif nulis di kolom Jawa Pos (entah tahun 90 an), tulisan beliau memang visioner dan futuristik untuk pengembangan diri.
BalasHapusWah, kalah jauh aku dari Pakies. Aku belum lama mengenal beliau, sementara Pakies sudah kenal sejak tahun 1990-an ya?
Hapusaku belajar dari mbak Reni ya bagaimana cara memimpin
BalasHapusKita belajar sama2 yuk, mbak :)
Hapustadinya gak mau ikutan kan Mbak? ternyata membawa berkah yaahh ikut workshop ini.
BalasHapusmenurutku Mbak udah bisa koq jadi pemimpin, tinggal tunggu waktunya saja ;)
Kalau yang ini aku senang aja waktu disuruh berangkat kok, Dy.
HapusTapiii... yg dulu itu emang aku gak mau ikutan dan aku akhirnya bener2 gak ikutan.
Aku minta temanku yang berangkat ke Surabaya hehehe
Jeng Reni, daftar ikutan belajar di sini ya. Salam
BalasHapusMari... mari... kita belajar bersama-sama, dengan Mbak Lidya juga.
Hapus*gelar tikar*
Selain ilmunya dapet tanda tangannya juga ya Ren....ikutan joget Kpop...hi...hi...
BalasHapusAsyikkk... yuk joged bareng.
HapusAku pernah juga mendengarkan paparan Pak Hermawan saat kantor mendapat undangan untuk sebuah acara -- waktu masih kerja kantoran, hehe. Memang menarik semua yang beliau katakan, Mbak. :)
BalasHapusBeliau memang trainer handal... jam terbang yang tinggi membuat beliau sudah sangat ahli dalam menyampaikan materi dg menyenangkan ya?
HapusHebat bisa dapat tanda tangan diantara peserta lain yang cuma bisa kebengongan melihat pak hermawan pergi begitu saja :)
BalasHapusYupss... mungkin bagi peserta yang lain, dapat bukunya aja sudah senang. hehehe
Hapusyang terdepan pada aspek-aspek menjadi pemimpin adalah aspek ke 3 dan ke 4..selebihnya akan mengikuti....dan tentu terus belajar mengembangkan diri...sebagai personal yang mumpuni...
BalasHapusOh begitu ya Pak? Sip.. belajar mengembangkan diri untuk menjadi personal yg mumpuni memang harus dilaksanakan semua orang.
HapusIkut nyimak ajalah :)
BalasHapusSilahkan... :)
Hapuswah sebuah tipe kepemimpinan yang inklusif tentu membuat anak buahnya ikhlas mengikuti semua dan apappun yg diharapkan oleh si bos ya mbak :)
BalasHapusBener mbak... begitulah kata Pak Hermawan mbak Pu :)
Hapussaya ikut menyimak ya mbak...jadi ingat materi kuliah jaman dulu hehe
BalasHapusPenyegaran dong berarti hehehe
Hapushermawan kertajaya adalah salah satu favorit saya, buku-bukunya bagus banget
BalasHapusMemang beliau hebat banget ya? :)
HapusKeren workshopnya mbak.. kayaknya memimpin itu susah ya mbak hehehe,
BalasHapusBagi yang sudah ahlinya... memimpin itu sepertinya mudah aja kok hehehe
HapusBeliau tidak ingin mengetahui siapa yang meminta bukunya di tanda tangani ?
BalasHapustidak menoleh juga ?
(Pemimpin mungkin harus begitu ya ...)(harus Jaim) (*hahaha*)
hhhmmm ...
Salam saya Bu Reni ...
Saat beliau tanda tangan, aku berdiri di belakang mbak cantik itu Pak. Jadi... posisiku menghadap beliau juga. Beliau juga sempat menantapku dan melempar senyum saat berlalu kok.
Hapusterima kasihlah kpd mbak yg cantik itu, bkn ke pak hermawan yaa? hihii
BalasHapusbtw, ini kunjungan ptama saya. slm kenal:)
Iya, aku sudah menyampaikan terimakasih ke mbak cantik itu kok hehehe
HapusBTW makasih banget sudah mampir kesini ya?
Workshop yang sangat bermanfaat pastinya. Sy yakin Mba Reni Pemimpin yang hebat & semakin hebat setelah mengikuti workshop.
BalasHapusSemoga kita bisa menjadi pemimpin, minimal pemimpin untuk diri sendiri :)
Salam!
Aamiin... ya, semoga saja kita bisa menjadi pemimpin, minimal utk diri sendiri :)
Hapus