Judul : Love Puzzle
Penulis : Eva Sri Rahayu
Penerbit : teen@noura
Cetakan : I (November 2013)
Tebal : 286 Halaman
ISBN : 9786021606049
Harga : Rp. 49.000-
Rasi Amanda adalah seorang gadis yang pemberani, mudah bergaul, baik hati dan sangat cinta dengan fotografi. Perkenalannya dengan Raja terjadi di atap Bandung Indah Mall (BIM). Pertemuan pertamanya dengan Raja cukup menyenangkan karena Raja teman yang enak diajak bicara, meskipun seringkali nada bicaranya terkesan sedih.
Suatu hari Rasi diminta Reta (salah satu sahabat Rasi) untuk mendokumentasikan foto-foto Reta saat berlatih basket. Pertemuan kedua Rasi dengan Raja terjadi di stadion tempat latihan klub basket professional dimana Reta berlatih. Sayangnya dalam pertemuan kedua ini sikap Raja jauh berbeda. Dia seolah tak mengenal Rasi bahkan sikapnya dingin serta kasar.
Senyum mengejek Raja di tempat latihan basket itu malah mengingatkan Rasi pada senyum mengejek Alex, seseorang yang ditemuinya saat dia berumur 5 tahun. Bahkan perasaan aneh yang tiba-tiba muncul di hati Rasi saat berhadapan dengan Raja, sama seperti perasaan yang dulu dirasakannya terhadap Alex. Bahkan Rasi harus mengakui bahwa selama ini dia tak pernah tertarik pada cowok lain selain Alex.
Pertemuan-pertemuan berikutnya dengan Raja membuat Rasi kian tak memahami Raja. Sikapnya selalu berubah-ubah, terkadang ramah, murah senyum, namun kemudian berubah menjadi kasar dan seperti tak mengenalnya. Hal itu tentu saja membuat Rasi bingung dan membuat perasaannya tak menentu. Kebingungan Rasi bertambah lagi karena dia sering sekali menemukan keanehan-keanehan lain pada diri Raja.
Masalah Rasi kian bertambah saat dia mulai bersahabat dengan Ayara Tristan. Aya adalah seorang gadis cantik yang rapuh dan mengaku tak pernah punya teman. Belakangan Rasi baru mengetahui bahwa Aya mempunyai hubungan khusus dengan Raja. Hal ini tentu saja mengagetkan Rasi. Di satu sisi dia tak ingin mengkhianati persahabatannya dengan Aya namun di sisi lain dia tak bisa memungkiri perasaannya terhadap Raja.
Prolog dalam novel ini benar-benar membantuku dalam mempersiapkan mental untuk membaca halaman-halaman berikutnya. Setidaknya aku bisa mengira-ngira cerita seperti apa yang akan aku temui nantinya. Namun terus terang saja hal ini membuatku kehilangan surprise saat apa yang aku baca kemudian nyaris sesuai dengan apa yang aku bayangkan sebelumnya.
Pada puzzle 4, halaman 58-60 suatu misteri seperti yang kubayangkan mulai terkuak. Semula kupikir itulah yang akan menjadi ending, ternyata bukan. Dan terus terang saja hal itu mengurangi rasa kecewaku. Penulisnya telah dengan cerdik menyiapkan teka-teki lain selain teka-teki yang aku duga dari membaca prolognya. Hal ini membuatku bersemangat untuk menguak misteri berikutnya.
Pada puzzle-puzzle selanjutnya satu persatu teka-teki itu terkuak. Setiap aku menemukan satu jawaban, malah muncul tanya di belakangnya. Jika kemudian tanya itu menemukan jawaban, kembali aku dihadapkan pada sebuah tanya berikutnya. Bahkan saat masuk ke puzzle 13 halaman 167 sebuah misteri besar sudah terbuka, masih juga muncul tanya. Aku jadi makin penasaran akan kemana kisah ini berakhir dan bersemangat untuk segera tahu endingnya.
Pada intinya aku sangat menikmati membaca novel ini. Penulis cukup berhasil dalam menyajikan cerita drama keluarga, misteri, roman bahkan horror menjadi satu. Sebuah tema yang tak biasa, sehingga menggelitik rasa ingin tahuku.
Sedangkan pemilihan sudut pandang orang ketiga sangat tepat karena memberi ruang bagi penulis untuk menggali dan mengeksplorasi tokoh-tokohnya lebih dalam, sehingga pembaca lebih bisa mengenali karakter tokoh-tokohnya.
Gabungan gambar sampul dan ilustrasi di halaman pertama mampu menggambarkan isi dari novelnya. Kamera menggambarkan kesenangan Rasi terhadap fotografi. Sementara foto 2 anak manusia dan 1 "bayangan" yang duduk di atas sebuah gedung secara garis besar menggambarkan "ruh" yang ada dalam novel ini.
Membaca novel ini aku jadi mengetahui lebih banyak tentang dunia anak kembar. Ternyata ikatan batin anak kembar itu sedemikian kuatnya. Namun meskipun anak kembar sangat dekat sekalipun, ternyata tetap muncul sibling rivalry. Akibat dari sibling rivalry ini tak banyak diketahui oleh para orang tua, jadi rasanya orang tua perlu juga membaca novel ini agar bisa memahami anak-anaknya lebih baik lagi.
Namun aku menemukan sedikit kelemahan dalam novel ini. Aku menemukan ketidaksesuaian tujuan Reta meminta Rasi memotretnya saat latihan basket. Pada halaman 19 dituliskan bahwa foto-foto itu akan dipakai Reta sebagai pelengkap dokumen pengajuan lomba atlet sekolah berprestasi. Sementara di halaman 40 dituliskan bahwa foto-foto itu untuk mendukung terpilihnya Reta sebagai siswa berprestasi.
Sampai di halaman 40, pada kalimat “Tadi Raja pergi duluan karena ada urusan, jadilah dia berangkat sendiri ke sana.” aku tiba-tiba menjadi bingung. Aku yakin yang dimaksud dengan Raja disini adalah Reta, karena tak mungkin Rasi janjian dengan Raja untuk berangkat ke tempat basket bersama-sama. Yang lebih mungkin adalah Rasi janjian dengan Reta berangkat bareng dari sekolah ke tempat Reta berlatih basket.
Cerita yang agak janggal bagiku adalah soal helm dobel yang selalu dibawa Raja kemana-mana. Agak aneh juga Raja yang tak pernah dekat dengan cewek dan terlihat tak punya sahabat sehingga kemana-mana sendiri tapi membawa helm 2. Seperti di halaman 55 dan halaman 77 dimana Raja dan Rasi bertemu secara tak sengaja, namun kemudian Raja mengajak Rasi pergi naik motor. Saat itu Raja langsung menyerahkan helm untuk dipakai Rasi sementara dia mengenakan helmnya sendiri.
Satu kejanggalan lagi adalah munculnya rasa 'aneh' di hati Rasi kecil yang baru berusia 5 tahun terhadap Alex. Rasanya tidak biasa, jika anak berumur 5 tahun sudah punya rasa suka terhadap lawan jenis. Apalagi kemudian rasa itu tersimpan dan terjaga rapi sampai Rasi remaja. Selain itu, pada umumnya saat anak memasuki usia remaja dia sudah banyak melupakan kejadian-kejadian saat dia masih kanak-kanak. Contohnya, Shasa (putriku semata wayang) yang kini masih SMP saja sudah banyak melupakan kejadian-kejadian saat dia TK dulu.
Ada satu kenangan Rasi tentang ucapan Raja yang menurutku agak berbeda. Pada halaman 86 Raja mengatakan pada Rasi sebagai berikut “Rasi, apa yang terlihat bisa menipu, tapi hati selalu tahu kebenarannya. Selalu dengarkan kata hatimu ya.” Namun, pada halaman 167, saat Rasi mengenang ucapan Raja yang teringat adalah kalimat : “Oh ya, jangan ragu dengan apa yang kamu rasa dan pikirkan.”
Satu lagi, soal munculnya sekilas tentang sahabat-sahabat Rasi di Klub Mading rasanya hanya numpang lewat saja. Entah mengapa hal ini rasanya kurang pas buatku. Karena pada umumnya anak-anak di masa remaja (seperti Rasi) lebih suka berbagi segalanya dengan sahabat-sahabatnya. Namun dalam novel ini, Rasi seolah mempunyai dunia sendiri yang tak tersentuh oleh sahabat-sahabatnya, karena Rasi tak pernah berbagi cerita soal Raja dan Aya pada mereka.
Akhirnya aku bisa tersenyum lega saat menutup buku ini. Oya, yang penasaran dengan ceritanya bisa intip book trailer-nya di bawah ini (^_^)
Suatu hari Rasi diminta Reta (salah satu sahabat Rasi) untuk mendokumentasikan foto-foto Reta saat berlatih basket. Pertemuan kedua Rasi dengan Raja terjadi di stadion tempat latihan klub basket professional dimana Reta berlatih. Sayangnya dalam pertemuan kedua ini sikap Raja jauh berbeda. Dia seolah tak mengenal Rasi bahkan sikapnya dingin serta kasar.
Senyum mengejek Raja di tempat latihan basket itu malah mengingatkan Rasi pada senyum mengejek Alex, seseorang yang ditemuinya saat dia berumur 5 tahun. Bahkan perasaan aneh yang tiba-tiba muncul di hati Rasi saat berhadapan dengan Raja, sama seperti perasaan yang dulu dirasakannya terhadap Alex. Bahkan Rasi harus mengakui bahwa selama ini dia tak pernah tertarik pada cowok lain selain Alex.
Pertemuan-pertemuan berikutnya dengan Raja membuat Rasi kian tak memahami Raja. Sikapnya selalu berubah-ubah, terkadang ramah, murah senyum, namun kemudian berubah menjadi kasar dan seperti tak mengenalnya. Hal itu tentu saja membuat Rasi bingung dan membuat perasaannya tak menentu. Kebingungan Rasi bertambah lagi karena dia sering sekali menemukan keanehan-keanehan lain pada diri Raja.
Masalah Rasi kian bertambah saat dia mulai bersahabat dengan Ayara Tristan. Aya adalah seorang gadis cantik yang rapuh dan mengaku tak pernah punya teman. Belakangan Rasi baru mengetahui bahwa Aya mempunyai hubungan khusus dengan Raja. Hal ini tentu saja mengagetkan Rasi. Di satu sisi dia tak ingin mengkhianati persahabatannya dengan Aya namun di sisi lain dia tak bisa memungkiri perasaannya terhadap Raja.
Prolog dalam novel ini benar-benar membantuku dalam mempersiapkan mental untuk membaca halaman-halaman berikutnya. Setidaknya aku bisa mengira-ngira cerita seperti apa yang akan aku temui nantinya. Namun terus terang saja hal ini membuatku kehilangan surprise saat apa yang aku baca kemudian nyaris sesuai dengan apa yang aku bayangkan sebelumnya.
Pada puzzle 4, halaman 58-60 suatu misteri seperti yang kubayangkan mulai terkuak. Semula kupikir itulah yang akan menjadi ending, ternyata bukan. Dan terus terang saja hal itu mengurangi rasa kecewaku. Penulisnya telah dengan cerdik menyiapkan teka-teki lain selain teka-teki yang aku duga dari membaca prolognya. Hal ini membuatku bersemangat untuk menguak misteri berikutnya.
Pada puzzle-puzzle selanjutnya satu persatu teka-teki itu terkuak. Setiap aku menemukan satu jawaban, malah muncul tanya di belakangnya. Jika kemudian tanya itu menemukan jawaban, kembali aku dihadapkan pada sebuah tanya berikutnya. Bahkan saat masuk ke puzzle 13 halaman 167 sebuah misteri besar sudah terbuka, masih juga muncul tanya. Aku jadi makin penasaran akan kemana kisah ini berakhir dan bersemangat untuk segera tahu endingnya.
Pada intinya aku sangat menikmati membaca novel ini. Penulis cukup berhasil dalam menyajikan cerita drama keluarga, misteri, roman bahkan horror menjadi satu. Sebuah tema yang tak biasa, sehingga menggelitik rasa ingin tahuku.
Sedangkan pemilihan sudut pandang orang ketiga sangat tepat karena memberi ruang bagi penulis untuk menggali dan mengeksplorasi tokoh-tokohnya lebih dalam, sehingga pembaca lebih bisa mengenali karakter tokoh-tokohnya.
Gabungan gambar sampul dan ilustrasi di halaman pertama mampu menggambarkan isi dari novelnya. Kamera menggambarkan kesenangan Rasi terhadap fotografi. Sementara foto 2 anak manusia dan 1 "bayangan" yang duduk di atas sebuah gedung secara garis besar menggambarkan "ruh" yang ada dalam novel ini.
Membaca novel ini aku jadi mengetahui lebih banyak tentang dunia anak kembar. Ternyata ikatan batin anak kembar itu sedemikian kuatnya. Namun meskipun anak kembar sangat dekat sekalipun, ternyata tetap muncul sibling rivalry. Akibat dari sibling rivalry ini tak banyak diketahui oleh para orang tua, jadi rasanya orang tua perlu juga membaca novel ini agar bisa memahami anak-anaknya lebih baik lagi.
Namun aku menemukan sedikit kelemahan dalam novel ini. Aku menemukan ketidaksesuaian tujuan Reta meminta Rasi memotretnya saat latihan basket. Pada halaman 19 dituliskan bahwa foto-foto itu akan dipakai Reta sebagai pelengkap dokumen pengajuan lomba atlet sekolah berprestasi. Sementara di halaman 40 dituliskan bahwa foto-foto itu untuk mendukung terpilihnya Reta sebagai siswa berprestasi.
Sampai di halaman 40, pada kalimat “Tadi Raja pergi duluan karena ada urusan, jadilah dia berangkat sendiri ke sana.” aku tiba-tiba menjadi bingung. Aku yakin yang dimaksud dengan Raja disini adalah Reta, karena tak mungkin Rasi janjian dengan Raja untuk berangkat ke tempat basket bersama-sama. Yang lebih mungkin adalah Rasi janjian dengan Reta berangkat bareng dari sekolah ke tempat Reta berlatih basket.
Cerita yang agak janggal bagiku adalah soal helm dobel yang selalu dibawa Raja kemana-mana. Agak aneh juga Raja yang tak pernah dekat dengan cewek dan terlihat tak punya sahabat sehingga kemana-mana sendiri tapi membawa helm 2. Seperti di halaman 55 dan halaman 77 dimana Raja dan Rasi bertemu secara tak sengaja, namun kemudian Raja mengajak Rasi pergi naik motor. Saat itu Raja langsung menyerahkan helm untuk dipakai Rasi sementara dia mengenakan helmnya sendiri.
Satu kejanggalan lagi adalah munculnya rasa 'aneh' di hati Rasi kecil yang baru berusia 5 tahun terhadap Alex. Rasanya tidak biasa, jika anak berumur 5 tahun sudah punya rasa suka terhadap lawan jenis. Apalagi kemudian rasa itu tersimpan dan terjaga rapi sampai Rasi remaja. Selain itu, pada umumnya saat anak memasuki usia remaja dia sudah banyak melupakan kejadian-kejadian saat dia masih kanak-kanak. Contohnya, Shasa (putriku semata wayang) yang kini masih SMP saja sudah banyak melupakan kejadian-kejadian saat dia TK dulu.
Ada satu kenangan Rasi tentang ucapan Raja yang menurutku agak berbeda. Pada halaman 86 Raja mengatakan pada Rasi sebagai berikut “Rasi, apa yang terlihat bisa menipu, tapi hati selalu tahu kebenarannya. Selalu dengarkan kata hatimu ya.” Namun, pada halaman 167, saat Rasi mengenang ucapan Raja yang teringat adalah kalimat : “Oh ya, jangan ragu dengan apa yang kamu rasa dan pikirkan.”
Satu lagi, soal munculnya sekilas tentang sahabat-sahabat Rasi di Klub Mading rasanya hanya numpang lewat saja. Entah mengapa hal ini rasanya kurang pas buatku. Karena pada umumnya anak-anak di masa remaja (seperti Rasi) lebih suka berbagi segalanya dengan sahabat-sahabatnya. Namun dalam novel ini, Rasi seolah mempunyai dunia sendiri yang tak tersentuh oleh sahabat-sahabatnya, karena Rasi tak pernah berbagi cerita soal Raja dan Aya pada mereka.
Akhirnya aku bisa tersenyum lega saat menutup buku ini. Oya, yang penasaran dengan ceritanya bisa intip book trailer-nya di bawah ini (^_^)
tentang duni aanak kembar ya mbak
BalasHapusIya Mak Lidya :)
Hapushmm...baca postingan diatas, gue bertanya-tanya...yang dimaksud kembar disini Raja dengan Alex, ya? atau ada tokoh yang lain yang kembar?
BalasHapusHahaha, penasarann ya? Kalau aku cerita semuanya ntar malah spoiler. Takut diprotes banyak orang nih hehehe. Kalau penasaran, baca aja deh bukunya :D
HapusTiap orang mempunyai keunikan sendiri ya Jeng
BalasHapusTapi remaja seharusnya memperluas pergaulan secara positif,jangan menyendiri
Apik resensinya
Salam hangat dari Surabaya
Terimakasih sudah mampir Pakde...
HapusIya benar, semua orang punya keunikan masing-masing dan sebaiknya bergaul secara positif dengan teman2nya.
baca novel selalu menebak2 ending nya, sama spt saya membaca review mbak Reni, ... apa nih yg mau dikupas habis oleh mbak Reni...... Semoga sukses ya, mbak dgn kontes ini ...
BalasHapusHahaha aku membuat mbak Sukma jadi menebak-nebak juga ya?
HapusTerimakasih banyak utk doanya ya mbak....
baca reviewnya makin bikin penasaran mbk,kayak saya sukanya nyimpan masalh sendiri..diem aja hehehe...sukses ya mbk ^^
BalasHapusKalo penasaran... baca aja novelnya Mak :D
HapusStereotip remaja adalah mereka sangat dekat dan terbuka dengan sahabat-sahabatnya... jadi mereka senang curhat apa saja dg sahabat2nya :D
Kl resensi ini aku tebak yg kembar itu si Raja n Alex ya Mbak? Lucu jg ya ide ceritanya menyatukan kepingan puzzle dgn sedikit clue pd prolog.. Jd penasaran
BalasHapusKeren Mbak reviewnya ;-)
Aku gak berani membuka rahasia tentang siapa yang kembar Mak Muna... takut dianggap spoiler hehehe
HapusIya, ide cerita dalam novel ini emang bagus :D
Mbak Reni, aku pinjem juga dong bukunya ^^
BalasHapusNunggu Athirah ya Mak... soalnya Athirah belum kepegang juga nih gara2 aku sakit kemarin
HapusRaja tau gak Mbak klo Rasi suka ama Alex?
BalasHapusdulu waktu umur 5thn itu si Raja kemana ya Mbak? saat Rasi bertemu Alex?
hehehehh
hmm jadi pengen baca juga nih.. :D
Kasih tahu gak yaaa....? hehehe....
HapusBiar ah biar penasaran aja dan langsung baca bukunya aja deh
Satu aja ya : Raja gak tahu kalo Rasi suka dengan Alex kok :D
Kalo soal detil kejanggalan, mb Reni ini memang jagonya deh. Teliti banget ^^
BalasHapusGak juga sih Mak sebenarnya... banyak juga hal penting yang terlewatkan olehku :D
Hapusasyik resensinya :)
BalasHapusAlhamdulillah.... terimakasih banyak ya Mak :D
HapusMbak Reni diawal-awal membaca paragraf saya kok bingung sendiri ya, Rasi, Reta, Raja. Sama-sama diawali huruf R. Diawal tertulis Reta sahabatnya Rasi. Lha terus yang kembar disini siapa?
BalasHapusMakin kebawah mulai paham jalan ceritanya, tapi masih bingung dengan nama-nama pemainnya hehe..
Iya Mak... entah mengapa tokoh-tokoh dalam novel ini lebih banyak berawalan dengan huruf "R" hehehe
HapusTapi sedikit banyak sudah punya gambaran to tentang cerita dalam novel ini? :D
tapi ga ada yg namanya Rudi ya Mbak? ahaha--makin ngaco :D
HapusWah iya... penulisnya melewatkan nama Rudi hahaha :)
HapusTernyata ada horrornya ya? Aduh, jadi ragu-ragu mau ikutan baca ^_^
BalasHapusWalah, horrore gak pol kok hehehe
HapusAsalamualaikum
BalasHapusWah bacanya bisa berhari hari krn smp 286 halaman
Mba Reni gmn kabarnya?
200 halaman itu gak butuh waktu lama kok Mbak untuk menyelesaikannya
HapusAlhamdulillah kabarku baik mbak :)
Penulis di novel ini kembar juga kan? Klo gak salah..
BalasHapusMbak reni klo ngeriview ulasannya top markotop daahh...
Semoga menang mbak :)
Betul sekali Mak...
HapusSudah baca keduanya kah?
Makasih banget ya utk doanya :D
Eva Sri Rahayu itu yang kembarannya Evi Sri Rezeki, ya?
BalasHapusBetul banget Mak Chi
HapusMbak Reni selalu detil kalau meresensi. Bener-bener serius bacanya ^^
BalasHapusBtw, boleh pinjam juga kan bukunya mbak
Boleh Mak... sekalian sama 2 buku yg kemarin kan?
HapusSoalnya Athirah belum sempat kebaca gara2 sakit kemarin itu.
Mak Reni..jadi penasaran..pinter sekali juga kasih teka-tekinya
BalasHapusLa kalo aku buka isinya ntar dikira spoiler..... dimarahin sama yg pengen baca tanpa tahu endingnya Mak. Hehehe.
HapusMaaf membuatmu penasaran Mak :D
Penasaran, penasaran...resensinya kereen :)
BalasHapusMaaf membuat Mak Helda penasaran juga hehehe...
HapusGak maksud gitu lo Mak
buku ada trailernya juga....wah keren banget ya
BalasHapusAda book traillernya. Bukunya juga keren kok hehehe
Hapushwaaa buku ini yang kucari kemarin nggak ada di toga :(
BalasHapusSudah habis mungkin?
HapusAku masih lebih beruntung. Aku telat sedikit aja datang ke toga mas sudah gak kebagian. Karena waktu aku datang, bukunya tinggal 1 itu Mak hehehe
penasaran dengan kelanjutan ceritanya
BalasHapusSini sini Mbak Lisa... tak bisikin kelanjutannya. Kalau yang lain denger aku bakalan kena semprot oleh yang gak mau tau dulu endingnya sebelum kelar baca sendiri hehehe
HapusReview nya sederhana, tapi bikin penasaran.. Tika belum baca novel ini, semoga sukses review nya mbak :)
BalasHapusAlhamdulillah... semoga review yang aku buat tidak membingungkan ya? :)
Hapuswah cerita nya menarik sekali buk. Jadi pengen baca juga saya buku nya setelah baca ringkasan buku ini :)
BalasHapussemoga aja masih ada stok ya di toko buku :)
Cari aja di toko buku pasti ada... karena novel ini cukup laris kok :)
HapusSelamat membaca yaaa....
jago nih mak ngeresensinya, jadi penasaran pengen baca bukunyaaa :D
BalasHapusAyo baca aja bukunya biar menemukan keasyikan saat bacanya.
Hapusselalu ada banyak cerita yang menarik dan unik bagi dua anak kembar ya...asik lah
BalasHapusbisa dibeli dimanakah buku yang bagus ini?
Di toko buku pasti ada itu. Kalau aku kemarin belinya di Togamas sih.
HapusWah ada book traillernya juga bu ya, baru tau.
BalasHapusDulu kalau baca buku cerita remaja begitu suka ga protes, baca dengan penuh penghayatan sampai nangis, tertawa sendiri2_ LOL Akhir-akhir ini mlah kalau buku-buku bergenre begitu harus benar2 dipilih karena banyak lebay dan janggalnya. Mungkin karena soal usia ya bu, sudah melewati masa-masa remaja dan ceritanya, jadi kalau ada yang tidak pas, hehe janggal rasanya.
Sekarang banyak kok buku2 yang dibuatkan book trailler. Jadi promosinya lebih dahsyat hehehe.
HapusKalo aku buku teenlit biasanya gak suka, tapi novel ini beda. Ada banyak pelajaran yang bisa dipetik di dalamnya.
Penasaran dg endingnyaaa.....
BalasHapusMakanya.. dibaca bukunya itu :D
HapusWah, keren bu resensi bukunya. Tetapi sekali lagi entah kenapa saya kok lebih menyukai buku2 yang bertema travelling. Soalnya tema-nya ringan dan tidak terlalu banyak berfikir
BalasHapusAku malah jarang banget baca buku2 travelling hehehe
HapusBukan karena gak suka tapi kebetulan buku2 yang aku dapatkan kebanyakan buku2 fiksi
Menarik bukunya Mbak...jadi pengin baca..
BalasHapusSukses lombanya yaa...
Semoga sempat baca dan ikutan lombanya Mbak Lies
HapusDL tanggal 28 pebruari masih lama hehehe
kayaknya keren ya..
BalasHapusKeren sih menurutku hehehe
Hapusada book trailer-nya ya..keren juga buku ini, punya taktik pasar ya bagus..buat mba Reni..siiip banget masih nyempatkan diri buat baca buku remaja, padahal sibuk banget tho???? hehehe oia, makasih atas kunjungannya ya Mba..terima kasih masih mengingatku :)
BalasHapusIya Mbak Ketty... sekarang banyak novel yang ada book traillernya.
HapusEmang promosinya makin canggih dan beragam mbak.
Baca buku dan buat review itu menyenangkan sih hehehe
Suka sama gaya Mbak Reni meresensi. Mantap ^^b
BalasHapusTerimakasih banyak mbak Evi sudah mampir kesini. Salam buat mbak Eva ya?
Hapusmaklum jika penulisnya agak salah mbak
BalasHapusbiasanya menulis seperti itu kan berhari2
kadang lupa :)
Iya memang... tapi kan ada editornya :D
HapusMbak Reni nge-resensinya detail sekali. Jeli, deh, sampai-sampai nemu kejanggalannya gitu :D. Saya belum pernah baca buku ini, mbak. Lagi ikutan giveaway, kah? Sukses, mbak :)
BalasHapusIya lagin ikut GA ini. Mau ikutan juga? kalo gak salah DL sampe akhir bulan ini lo... jadi masih sempet kalo mau ikut sih.
HapusMbak Reni masih rajin BW aja ini :)
BalasHapusKeren
Ini yang nulis juga orangnya kembar juga, kan?
Tentang Hibahbuku peduli Kelud, bisa juga kirim buku, tapi buku cerita, Mbak.
Iya Mak.. ini penulisnya yang kembar itu. Mak Anaz kenal ya?
Hapussetuju mbak... kayaknya anak 5 tahun belum bisa punya perasaan spt itu.. mnrt ku paling SMP hehe..
BalasHapuswah keren yah mbak, ada book-trailer nya :-D
sukses buat GA nya mbak Reni ^_*
Nah... menurutku juga begitu mbak. Aneh juga rasanya anak sekecil itu punya rasa cinta yang kuat pada lawan jenisnya.
Hapuspingin bgt bca critanya, tp cari dimana bukunya itu.. :(
BalasHapusBuku ini ada di semua toko buku kayaknya.
HapusKalo aku kebetulan beli di togamas
Wah ini review-nya menarik, jadi pengen beli bukunya huehehe. Saya juga suka quotes dari buku-buku, atau film, atau lagu, hehehe. Btw terima kasih telah berkunjung ke blog saya, dan salam kenal juga, kakak *hughs*
BalasHapusTuteh
Bener banget... aku emang seneng kalo menemukan quote yang menarik... dari mana saja hehehe
HapusKeren mba resensinya hehe :)
BalasHapusAlhamdulillah... terimakasih banyak
Hapuswah aku belum pernah membaca buku ini.
BalasHapuskelanjutan ceritanya sepertinya seru ya :)
Seru menurutku... kalau gak percaya silakan baca aja bukunya hahaha
HapusPenulisnya orang kembar sih, jadi menulis cerita tentang anak kembar juga deh, hehe.
BalasHapusAku juga udah baca novel ini.
Dan aku udah sering ketemu sama kembarannya penulis novel ini :D
Iya Mak Dey... penulisnya emang kembar, jadi dia bisa bercerita banyak tentang dunianya... dunia anak kembar :D
HapusSemoga di SB2014 nanti aku bisa ketemu Mak Evi juga ah :)
wah sepertinya menarik sekali kak buku nya bahas soal cinta :)
BalasHapusIya... soal cinta nih. Cinta pada lawan jenis, cinta pada orang tua dan juga cinta pada saudara.
HapusCinta... cintaa... intip2 trailernya dulu dehh..
BalasHapusmakasi
Monggo Mak... silakan :)
Hapusnama pemerannya dpnnya hurup R semua, klo aku baca pst bingung kebalik2 deh hahahaa
BalasHapusHahaha... iya ada juga yg komentar spt itu.
HapusPenulisnya suka dg nama yg berawalan dg huruf R mungkin :D
Terima kasih reviewnya, Mbak Reni ^_^
BalasHapusKritik dan sarannya saya catat baik-baik :D
Pusing kak dengan nama2nya pemainnya.
BalasHapusAwalannya huruf R semua sih.
Saya sampai bingung sendiri jadinya, hahahha...
Btw, lama ya saya gak main kesini :D
buku jaman sekarang pada ada trailer nya gitu ya
BalasHapusceritanya penuh teka-teki, bikin yang baca penasaran :)
BalasHapus