Sabtu, 01 Februari 2014

Klinik Asuransi Premi Sampah "Mendunia"

Pagi ini aku mendapat berita yang menggembirakan sekaligus mengharukan. Seorang dokter muda dari Malang, bernama dr. Gamal Albinsaid pendiri Klinik Asuransi Premi Sampah di Malang, mendapat penghargaan di Inggris. Dia mendapatkan penghargaan pertama untuk kategori Sustainable Living Young Entrepreneurs Awards yang diselenggarakan oleh Unilever bekerja sama dengan Universitas Cambridge. Penghargaan itu diterimanya dalam jamuan di Istana Buckhingham pada dini hari waktu Indonesia barat Jumat (31 Januari 2014).

"Saya menyampaikan selamat kepada Gamal Albinsaid atas gagasan mengagumkan ini. Pemimpin muda ini mengembangkan gagasan yang benar-benar inovatif, menangani dua masalah pada saat yang bersamaan; manajemen dan daur ulang sampah serta asuransi kesehatan bagi masyarakat kurang mampu," kata Pangeran Charles dalam acara pemberian penghargaan.


Gamal (dua dari kiri) dan Pangeran Charles (dua dari kanan). Sumber : www.bbc.co.uk

Atas prestasinya itu dr. Gamal mendapatkan hadiah sebesar 50.000 Euro dan dukungan dari Cambridge Programme for Sustainability Leadership (CPSL) dan Unilever untuk menjalankan sistem ini dalam beberapa bulan mendatang.

Tergelitik mengetahui lebih banyak kiprah dokter sekaligus pejuang lingkungan ini membuatku langsung mencari info sebanyak-banyaknya lewat internet. Inilah rangkuman beberapa informasi itu :

  • Dokter Gamal memilih membuka Klinik Asuransi Premi Sampah sebagai bentuk dedikasinya terhadap kemanusiaan.
  • Klinik ini muncul sejak 2010 lalu lewat organisasi Indonesia Medika. Tapi, baru berjalan enam bulan, klinik ini berhenti beroperasi. Baru sejak Maret 2013 lalu, Dokter Gamal mengaktifkan kembali klinik ini untuk keluarga kurang mampu.
  • Saat ini sudah ada 5 klinik di Malang yang menerapkan Klinik Asuransi Presmi Sampah tersebut dengan jumlah anggota kurang lebih 500 orang.
  • Klinik Asuransi Premi Sampah adalah program asuransi kesehatan dengan premi sampah sebagai pembiayaan program kesehatan.
  • Warga cukup menyerahkan sampah kepada Klinik Mawar Husada di Jalan Sumbersari VB/377, Kecamatan Lowokwaru, Malang Jawa Timur.
  • Sampah yang dikumpulkan warga diolah menjadi uang sebagai “Dana Sehat” melalui 2 cara, untuk sampah organik dijadikan pupuk dengan Metode Takakura, sedangkan untuk sampah anorganik (seperti botol plastik, kardus dan kertas yang dapat didaur ulang) dijual ke pengepul.
  • Dana yang terkempul digunakan untuk pelayanan kesehatan secara holistik, yaitu pengobatan jika pasien sakit (kuratif), melakukan program peningkatan kualitas kesehatan (promotif, seperti : penyuluhan, konsultasi gizi, pembagian buku, dll), mencegah terjadinya sakit (preventif), dan rehabilitatif (home visit, kontrol diabetes, dll).
  • Klinik itu mengajak kader Posyandu, ibu-ibu PKK dan masyarakat untuk mengembangkan Klinik Asuransi Premi Sampah untuk membantu masyarakat.
  • Keberadaan klinik asuransi sampah tidak hanya membantu meringankan finansial warga sekitar. Namun juga membuat kebersihan lingkungan tetap terjaga.
  • Rencana ke depan, dr. Gamal berniat untuk menerapkan sistem pembayaran sampah ini ke klinik lainnya dan juga ke bidang lain (seperti sekolah) di Indonesia.
  • Informasi lengkap tentang Klinik Asuransi Sampah dapat dibaca lewat situsnya : banggamal.com

Ini beberapa foto tentang aktivitas Klinik Premi Asuransi Premi Sampah yang berhasil aku culik dari greensmile.or.id


kartu anggota klinik yang sangat berguna bagi warga kurang mampu


warga datang dengan membawa sampah


berbekal sampah warga mendapatkan pelayanan kesehatan holistik


seorang petugas yang mencatat keluhan warga

Membaca kisah di atas, aku lantas berandai-andai... jika saja benar bahwa asuransi premi sampah ini akan dikembangkan untuk sekolah, maka akan banyak anak-anak dari warga kurang mampu yang bisa sekolah. Sungguh, kepedulian dr. Gamal bukan saja berdampak positif terhadap lingkungan namun juga memberikan harapan bagi warga kurang mampu. Semoga saja kian banyak generasi muda yang peduli dan mengikuti jejaknya. Aamiin.

referensi :
Klinik Asuransi Premi Sampah
Klinik Asuransi Sampah: Warga Sehat, Lingkungan Bersih
Klinik Asuransi Sampah raih penghargaan di Inggris
Dari Malang ke Istana Buckhingham berkat sampah

45 komentar:

  1. inovasi keren! jadi sadar akan kebersihan lingkungan ^^ *ubek-ubek sampah* :)))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo sampahnya disetor ke dr. Gamal bisa untuk membiayai pengobatan warga kurang mampu tuh Mak Sari hehehe

      Hapus
  2. Wow ini keren banget makkk!
    Semoga banyak daerah lainnya yg ikut menerapkan hal seperti ini, selain bisa menjaga kesehatan juga kebersihan ^_^

    Jempol empat untuk pak dokter & mak reni yg udah share :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yups Mak... aku juga berharap program ini dilaksanakan juga di daerah lagi, atau malah merambah ke bidang lain (misal pendidikan).
      Jika ini berjalan, maka masalah sampah teratasi dan masalah kesehatan/pendidikan pun teratasi kan :)

      Hapus
  3. luar biasa, beliau mampu mengembangkan metode bank sampah yang selama ini sudah sangat sukses di beberapa kota dan daerah menjadi hal baru yang memberikan kemanfaatan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener Pakies... dia telah memberikan solusi bagi masalah sampah dan juga masalah kesehatan warga kurang mampu. Dari program bank sampah dikembangkannya lebih jauh utk memberikan kemanfaatan lebih bagi masyarakat.

      Hapus
  4. idenya keren banget ini...layak dapat bintang. tapi koq yg mengapresiasi pertama malah pemerintah luar ya? Indonesia kemana? hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga kaget... karena aku malah gak tahu ada program keren spt ini... tapi justru dunia internasional (Inggris) mengetahuinya! Pemerintah Indonesia aja mungkin juga gak tahu Mak... Hikss... mengenaskan ya?

      Hapus
  5. keren ya mak Ren,

    saya pernah dengar dulu uangnya untuk bayar listrik, tapi ternyata ga jalan yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Soal sampah untuk bayar listrik itu sepertinya program yang berbeda dari program ini Mak. Tapi gak tahu juga ding... soalnya aku juga kurang pasti kok hehehe

      Hapus
  6. waah keren ini mak, biar sampah warga ga dibuang sembarangan, bermanfaat jadinyaa, mudah2an semakin banyak yang seperti ini di kota2 lain di Indonesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin... Aku juga berharap agar program yang luar biasa ini semakin banyak dilaksanakan di kota2 lain di Indonesia... agar lingkungan bersih dan masyarakat kurang mampu bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dg baik.

      Hapus
  7. ini keren. Jarang banget loh ada dokter yang bener2 punya inisiatip buat mengabdi ke masyarakat kayak dokter yg ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener Mbak Mila... makanya begitu mendengar berita ini aku senang dan terharu sekali. Semoga banyak yang meniru apa yang telah dilakukan oleh dr. Gamal ini dan semoga penghargaan yang dia terima membuatnya lebih bersemangat utk mengembangkan programnya :D

      Hapus
  8. Jadi terharu...seadainya banyak dokter2 sp dokter gamal ini didunia...sungguh indah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yups.. aku sendiri juga berharap spt itu. Semoga makin banyak dokter2 spt dr. Gamal ini.

      Hapus
  9. luar biasa.....
    semoga semakin berkembang....
    :)

    BalasHapus
  10. wah,di sumbersari??baru dneger saya mbk..inovatif sekali :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mak Hannya dari Malang? Tahu daerah Sumbersari ya?
      Memang program ini terbilang baru kok

      Hapus
  11. Luar biasa idenya dr Gamal, solusi berlian utk atasi permasalahan sampah, mudah2an ini beliau buka cabang di Jakarta ya, bantuin Pak Joko W agar masalah sampah di Jakarta bisa segera teratasi, saya sbg anak bangsa malu banget punya Ibu Kota yg problem kotanya nggak selesai2

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga aja ada dokter yang di Jakarta mau mengadaptasi program dr. Gamal ini... soalnya sepertinya dr. Gamal sendiri sudah repot tuh ngurus yang di Malang.
      Masalahnya apa masih ada dokter yang juga mau ngurus sampah, mbak?

      Hapus
  12. Wah artikelnya benar-benar menginspirasi deh mak :) saluuut .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga makin banyak yang menyebarkan berita/progarm hebat ini sehingga makin banyak yg ikut mengadaptasi :)

      Hapus
  13. Inspirasif banget Mbak....mudah2an banyak yg mengikuti jejaknya yaa...kitapun bisa dgn langkah kecil memisahkan sampah...seperti postingan kemarin.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yups Mak Lies... semoga banyak yang mengikuti jejaknya sementara kita mulai dari memisah dan memilah sampah ya?

      Hapus
  14. inovatif bangeeeettt si dokter ituu...semoga apa yang beliau lakukan bisa dikembangkan oleh kota-kota lain...amiinnn

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin... banyak yg berharap yang sama Mak Ranny :)

      Hapus
  15. wah ini mah keren banget! coba di daerahku ada yg kayak dokter Gamal ini... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apa dr. Gamal aja yang diculik dan dibawa ke tempat Mak Winda? hehehe

      Hapus
  16. Indonesia butuh banyak dokter seperti Gamal ini ya Mak agar makin banyak solusi atas keruwetan yg dihadapi negara dalam hal kesehatan maupun lingkungan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget Mak Uniek... kita butuh banyak orang yg peduli spt dr. Gamal ini :)

      Hapus
  17. ide beliau itu konsepnya hampir senada dengan konsep bank sampah ya mbak, cuma beda di sistem asuransi n kaitannya dengan pelayanan kesehatan. Dan ini memang patut sangat dicontoh oleh kita semua :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener,,, emang konsepnya sama dg bank sampah tapi pemanfaatannya kali ini utk memberikan pelayanan kesehatan bagi warga kurang mampu,
      Semoga makin banyak yg peduli spt dr. Gamal ini ya.

      Hapus
  18. Jadi bermanfaat jadinyaa, mudah2an semakin banyak yang seperti ini di kota2 lain di Indonesia

    BalasHapus
  19. Terobosan unik yang luar biasa Mbak Reni. Didekat rumah saya juga ada, namanya Bank sampah. Beda dengan Klinik Asuransi premi sampah yang dikelola Dr. Gamal, di Bank sampah itu sampah yang dikumpulkan jadi uang.
    Semoga klinik Dr. Gamal sukses terus sehingga banyak masyarakat yang hidup sehat dari modal mengumpulkan sampah, Amiin

    BalasHapus
  20. idenya patut ditiru dan dicoba

    BalasHapus
  21. kalau melaksanan ini jadi sampah2 bisa berkurang ya mbak, gak banjir lagi

    BalasHapus
  22. waw, keren banget bisa kaya gitu...

    BalasHapus
  23. Mbak aku akan share lewat FB ya, agar menginspirasi lebih banyak lagi social entrepreneurs

    BalasHapus
  24. Ini baru prestasi, hanya sedikit orang yg spt dr.Gamal begitu peduli lingkungan dan masyarakat bawah, mbak reni infonya jempol

    BalasHapus
  25. ini harus diacungi banyak jempol ya mak ^^ sampe dapet penghargaan dari negeri lain..hebatt. thanks infonya ya mak Reni..

    BalasHapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)