Minggu, 23 November 2008

Pelajaran berharga

Kemarin malam saat lembur di kantor aku mendapat sebuah pelajaran berharga saat makan malam. Waktu itu, aku dan teman-teman kantor sedang makan bersama. Tak jauh dari kami duduk seorang Pak Mudjiono, tamu kantor kami (dari Surabaya) yang juga ikut makan. Selesai makan aku dan teman-teman ngobrol-ngobrol sebentar. Kemudian dari ekor mataku aku melihat Pak Mudjiono berdiri dan membawa piring dan gelas kotornya ke tempat piring kotor yang ada di ujung ruangan.

Sebenarnya, Pak Mudjiono sudah beberapa kali makan bersama kami di kantor tapi aku tidak pernah memperhatikan kebiasannya setelah makan. Jadi aku merasa surprise juga melihat tindakan Pak Mudjiono itu. Apalagi tindakan sang tamu itu belum pernah kulihat dilakukan oleh teman-teman kantorku, bahkan aku sendiri pun belum pernah melakukannya.


Kejadian tersebut aku ceritakan pada teman-temanku. Kukatakan juga bahwa aku malu melihat itu meninggalkan tempat makannya dalam kondisi bersih, sementara aku biasanya setelah makan meninggalkan piring dan gelas kotor tetap berada di atas meja.

Mendengar ceritaku itu, mbak Ima berkata bahwa orang-orang dari kota besar sudah terbiasa melakukan hal itu. Entah dia berkata yang sebenarnya atau hanya sok tahu saja hehehe... Sementara mbak Nyanyik langsung menyahut ceritaku dengan berkata, "pasti terpengaruh Kick Andy !!"

Aku yang bingung dengan ucapan mbak Nyanyik hanya bisa bertanya, "Kick Andy apaan? Sejak lembur-lembur terus begini aku sudah 2 kali kelewatan gak nonton Kick Andy." (Kebetulan, mbak Nyanyik dan teman-teman kantorku lainnya sudah hafal bahwa aku adalah penggemar berat Kick Andy).

Kemudian mbak Nyanyik menjelaskan bahwa di Andy's Corner ada artikel Andy F. Noya yang bercerita tentang pengalamannya makan di restoran. Dan pengalaman dari makan di restoran itu sekarang membuatnya merapikan sendiri bekas makanannya dan meminta agar anak istrinya melakukan hal yang sama.

Mendengar cerita dari Mbak Nyanyik itu dan terinspirasi tindakan pak Mudjiono itu, maka aku berkata pada teman-temanku bahwa mulai saat itu aku akan mengikuti tindakan pak Mudjiono. "Perbuatan baik tidak ada salahnya ditiru, bukan?" kataku pada teman-temanku.

Dan..., aku pun kemudian membawa piring dan gelasku ke ujung ruangan dimana terletak sebuah kotak plastik besar untuk tempat piring dan gelas kotor. Ternyata di dalam kotak itu betul-betul hanya ada 1 buah gelas dan 1 buah piring yang tadi dipakai Pak Mudjiono makan. Piring dan gelasku adalah barang kedua yang ada di situ. Sementara semua teman-temanku masih meninggalkan piring dan gelas bekas makannya di meja.

Setelah aku meletakkan piring dan gelas di tempat itu..., ternyata hatiku merasa senang dan bahagia karena aku telah mencontoh perilaku yang baik. Walau sepertinya tindakan itu kecil dan tidak berarti, tapi aku yakin bagi petugas yang merapikan tempat makan itu, apa yang Pak Mudjiono contohkan padaku tadi mempunyai arti sangat besar. Aku pun ingin mengajari anakku untuk melakukan hal yang sama. Membuat orang lain bahagia tentu juga membuat kita bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)