Mengapa ya Kalender Akademik untuk sekolah-sekolah negeri di Indonesia tidak seragam? Sebenarnya siapa sih yang menyusun Kalender Akademik? Mengapa tidak diseragamkan saja untuk seluruh wilayah Indonesia, sehingga pengaturan jadwal berbagai kegiatan akan lebih mudah.
Sekolah-sekolah negeri yang ada di Kota Madiun berlaku 6 hari. Jadi masuk dari Senin sampai Sabtu. Oleh karena itu, pada hari-hari "kejepit nasional" yang jatuh pada hari Sabtu, anak-anak tetap masuk sekolah. Misalnya saja, pada bulan Desember 2009 ini ada cuti bersama pada tanggal 18 Desember, sementara tanggal 19 Desember yang jatuh pada hari Sabtu, anak-anak tetap saja masuk. Kemudian, cuti bersama 24 dan 25 Desember. Anak-anak tanggal 24 Desember masuk, dan liburnya 'diganti' tanggal 25 dan 26 Desember. Sementara di daerah lain, saat cuti bersama sekolah-sekolah juga diliburkan.
Kemudian.., di saat anak-anak di kota lain sudah libur, anak-anak di Kota Madiun bahkan ujian akhir semester saja belum. Hal ini tentu membuat Shasa kesal juga. Apalagi saat saudara-saudara sepupunya yang dari Bandung dan Sragen sudah datang ke Madiun tanggal 22 Desember kemarin. Mereka datang ke Madiun dalam rangka liburan akhir semester, sementara pada tanggal-tanggal itu Shasa justru sedang sibuk mempersiapkan diri untuk menghadapi Ujian Akhir Semester yang baru akan dilaksanakan tanggal 28 Desember 2009 nanti.
Terus terang saja, kedatangan saudara-saudara sepupunya yang dari luar kota memang menyenangkan bagi Shasa. Namun disisi lain, Shasa merasa terganggu juga karena dia belum bisa leluasa bergembira karena belum menjalani Ujian Akhir Semester. Dia masih punya kewajiban untuk belajar sementara saudara-saudara sudah berhura-hura di Madiun. Shasa terus menerus bertanya, mengapa yang lain-lain sudah bisa menikmati liburan, tapi tinggal dia yang belum.
Sementara itu, program acara di televisi juga sudah mulai terisi dengan program liburan. Banyak acara anak-anak, yang ditayangkan untuk mengisi liburan anak-anak oleh berbagai stasiun televisi. Sayangnya..., Shasa dan anak-anak di Kota Madiun lainnya belum menikmati liburan sehingga tak bisa menikmati acara-acara tersebut.
Selalu seperti ini dari tahun ke tahun. Bukan hanya pada liburan semester ganjil, namun juga pada liburan semester genap, sekolah-sekolah di Kota Madiun tergolong 'telat' menjalani liburannya. Itupun liburannya tak bisa lama.... ya paling lama hanya 2 minggu saja.
Aku tak tahu mengapa Kalender Akademik tidak bisa seragam seperti ini. Apa hanya di Kota Madiun yang telat begini ? Seandainya Shasa tidak terus menerus menanyakan hal ini padaku, mungkin aku tidak terlalu memikirkannya.
Gambar diambil dari sini
Sekolah-sekolah negeri yang ada di Kota Madiun berlaku 6 hari. Jadi masuk dari Senin sampai Sabtu. Oleh karena itu, pada hari-hari "kejepit nasional" yang jatuh pada hari Sabtu, anak-anak tetap masuk sekolah. Misalnya saja, pada bulan Desember 2009 ini ada cuti bersama pada tanggal 18 Desember, sementara tanggal 19 Desember yang jatuh pada hari Sabtu, anak-anak tetap saja masuk. Kemudian, cuti bersama 24 dan 25 Desember. Anak-anak tanggal 24 Desember masuk, dan liburnya 'diganti' tanggal 25 dan 26 Desember. Sementara di daerah lain, saat cuti bersama sekolah-sekolah juga diliburkan.
Kemudian.., di saat anak-anak di kota lain sudah libur, anak-anak di Kota Madiun bahkan ujian akhir semester saja belum. Hal ini tentu membuat Shasa kesal juga. Apalagi saat saudara-saudara sepupunya yang dari Bandung dan Sragen sudah datang ke Madiun tanggal 22 Desember kemarin. Mereka datang ke Madiun dalam rangka liburan akhir semester, sementara pada tanggal-tanggal itu Shasa justru sedang sibuk mempersiapkan diri untuk menghadapi Ujian Akhir Semester yang baru akan dilaksanakan tanggal 28 Desember 2009 nanti.
Terus terang saja, kedatangan saudara-saudara sepupunya yang dari luar kota memang menyenangkan bagi Shasa. Namun disisi lain, Shasa merasa terganggu juga karena dia belum bisa leluasa bergembira karena belum menjalani Ujian Akhir Semester. Dia masih punya kewajiban untuk belajar sementara saudara-saudara sudah berhura-hura di Madiun. Shasa terus menerus bertanya, mengapa yang lain-lain sudah bisa menikmati liburan, tapi tinggal dia yang belum.
Sementara itu, program acara di televisi juga sudah mulai terisi dengan program liburan. Banyak acara anak-anak, yang ditayangkan untuk mengisi liburan anak-anak oleh berbagai stasiun televisi. Sayangnya..., Shasa dan anak-anak di Kota Madiun lainnya belum menikmati liburan sehingga tak bisa menikmati acara-acara tersebut.
Selalu seperti ini dari tahun ke tahun. Bukan hanya pada liburan semester ganjil, namun juga pada liburan semester genap, sekolah-sekolah di Kota Madiun tergolong 'telat' menjalani liburannya. Itupun liburannya tak bisa lama.... ya paling lama hanya 2 minggu saja.
Aku tak tahu mengapa Kalender Akademik tidak bisa seragam seperti ini. Apa hanya di Kota Madiun yang telat begini ? Seandainya Shasa tidak terus menerus menanyakan hal ini padaku, mungkin aku tidak terlalu memikirkannya.
Gambar diambil dari sini
Mungkin akibat kebijakan otonomi daerah ya, mbak. Makanya berbeda stiap daerah dan kota.
BalasHapusiya bener mba...
BalasHapussekarang hampir tiap daerah nentuin kalender akademik masing2...
ya itu tadi, karena otonomi daerah...
kayaknya emang setiap kalender emang beda-beda.sama kayak hari idul fitri yang biasanya berbeda di setiap penanggalan. tapi henny sendiri nggak tau apa sebabnya.hehehe
BalasHapusshasa udah libur ya? titip salam buat shasa ya mbak :)
Jangankan luar daerah,antara bogor dan jakarta saja berbeda kalender akademiknya.Jadi ga sinkron ya mba,bila sama rata kan enak jadi bisa liburan bareng.
BalasHapusSelamat liburan buat shasha ya mba...
telat libur, masuknya juga agak telat gak?
BalasHapusOtonomi daerah menentukan hari kerja yang berbeda-beda, Mbak, selanjutnya Disdik masing-masing menentukan kalender akademik yang beda-beda. Siyalnya, stasiun tivi cuma menuruti kalender akademik Jakarta doang..
BalasHapusEmang benner sih mbak.... seperti itulah keadaanya. hal ini merupakan dampak diberlakukannya Undang-undang Sisdiknas yang baru tersebut antara lain adalah demokratisasi dan desentralisasi pendidikan, peran serta masyarakat, tantangan globalisasi, kesetaraan dan keseimbangan, jalur pendidikan, dan
BalasHapuspeserta didik.
Dimana setiap daerah diberi kewenangan untuk mengaturnya sendiri.
di Padang, di sekolah sekitar tempat tinggal aku hari sabtunya ttp libur, jadi diberlakukan HarPitNas itu... hehehehhe...
BalasHapusmet liburan, mbak Reni... :))
Memang betul, mbak, itu akibat kebijakan otonomi daerah, dan otonomi pendidikan. Jadwal libur anak-anak saya saja (yang satu kabupaten) karena beda sekolah ya beda hari liburnya.
BalasHapusJadi Shasa belum UAS ya? Kalo begitu selamat belajar ya, sayang. Jangan kecil hati, Shasa pasti bisa. Nanti liburan nyusul ke Bandung hehe ...
ho oh, gara2 otonomi daerah tuh..
BalasHapushal kayak gitu kalo bagi anak kecil seperti shasha emg hal yg menyedihkan..soalnya gak bisa nonton film kartun di tipi..padahal pilm nya bagus2...
Perbedaan daerah juga bisa memicu itu mbak dan Perbedaan pemimpin di suatu daerah..
BalasHapusSaya Doakan shsa bisa melalui cobain ini dan mendpatkan liburan yang lebih menyenangkan daripada orang2 yang libur ketika sha2 ujian. Amin
setuju bnget..., saat aku berlibur ke daerah spu2 aku ee...dya'y gi sekoLah jD ga' ada yg temenin jLan deh...
BalasHapustp mo d apa lagi otonomi daerah lah yg mengakibatkannya.
Itulah Mbak, efek ketika semua diotonomikan.
BalasHapusPertama, libur jadi nggak seragam
Kedua, masih ada anggapan bahwa kalau hari2 libur kok siswa diberi tambahan pelajaran itu dikira lebih baik.
Padahal kalender pendidikan sudah ngatur, tanggal2 mana masuk dan tanggal mana libur. Harusnya yg namanya libur ya libur.
wah..kalo gitu dinas pendidikan yg bisa jawabnya mbak...
BalasHapuskalo saya gak tau...soalnya saya sekolahnya bebas...mau masuk boleh...gak juga boleh...
he he he...
Bingung skolah sekarang.
BalasHapuspadahal masa2 daku skolah dulu, tiap liburan ato skolah, pasti sama se Indonesia.
Ntahlah^^
Aku ga pernah ngikutin, tapi memang masa liburan anak sekolah kayaknya sekrg ga pernah seragam lg deh
BalasHapusidem dengan mas ivan sesuai kebikakan masing-masing daerah bu
BalasHapuslho,saya baru tahu,kalau kalender akademik berbeda-beda setiap daerah sekarang sis.Kayaknya dulu tidak sih waktu zamanku.Yang berbeda cuma sekolah negeri dan swasta.
BalasHapusJadwal libur anak sekolah dan jadwal cuti bersama pegawai memang sering gak sama ya mbak. Apalagi kebijakan antar daerah, berbeda-beda.
BalasHapus