Hujan baru saja reda kawan, namun aku masih sangat menikmati semua yang ditinggalkannya. Aku menikmati syahdunya, gerimisnya, kesejukannya.... dan suasananya. Terlebih lagi aku sangat menikmati "nyanyian alam" yang ditembangkan oleh kodok-kodok yang sedang bergembira ria.
Subhanallah...., alangkah indahnya malam ini. Aku yang hanya duduk diam dapat merasa sangat nyaman dan tenang dengan mendengarkan nyanyian kodok di belakang rumahku. Ternyata..., kebahagiaan itu mudah didapat kawan. Cobalah dengarkan nyanyian kodok, dan kau pun akan merasakan apa yang aku rasakan.... kenyamanan dan ketenangan.
Subhanallah...., alangkah indahnya malam ini. Aku yang hanya duduk diam dapat merasa sangat nyaman dan tenang dengan mendengarkan nyanyian kodok di belakang rumahku. Ternyata..., kebahagiaan itu mudah didapat kawan. Cobalah dengarkan nyanyian kodok, dan kau pun akan merasakan apa yang aku rasakan.... kenyamanan dan ketenangan.
Nyanyian kodok yang masih terus berlangsung, membuat malamku lebih hidup daripada sebelumnya. Tanpa hingar-bingar suara-suara yang muncul dari barang-barang elektronik, dalam kesunyian ruangku, maka nyanyian kodok sangat jelas terdengar. Sungguh kawan..., nyanyian kodok terdengar merdu sekali di telinga.
Sebenarnya kalau didengarkan dengan lebih jelas, dapat diketahui bahwa ternyata kodok-kodok itu tidak memiliki suara yang sama. Tapi dari suara yang beraneka ragam dari kodok itu bisa menghasilkan suatu "harmoni" yang indah. Tak ada yang memberi komando, bahkan terkesan kodok-kodok itu saling bersahut-sahutan... tapi entah mengapa bisa menjadi sedemikian indahnya. Subhanallah.....
Satu hal yang aku syukuri, sampai sekarang aku masih bisa menikmati nyanyian alam.., nyanyian kodok di heningnya malam. Alhamdulillah..... Oleh karenanya aku ingin menikmati nyanyian kodok ini sepuasnya. Karena mungkin suatu saat nanti aku akan merindukannya..., mungkin sepuluh tahun lagi... atau mungkin lima tahun lagi...? Tetapi kalau boleh memilih, aku tetap ingi menikmati nyanyian kodok ini sampai sisa umurku. Bagaimana denganmu, kawan....?
Gambar diambil dari sini
Sebenarnya kalau didengarkan dengan lebih jelas, dapat diketahui bahwa ternyata kodok-kodok itu tidak memiliki suara yang sama. Tapi dari suara yang beraneka ragam dari kodok itu bisa menghasilkan suatu "harmoni" yang indah. Tak ada yang memberi komando, bahkan terkesan kodok-kodok itu saling bersahut-sahutan... tapi entah mengapa bisa menjadi sedemikian indahnya. Subhanallah.....
Satu hal yang aku syukuri, sampai sekarang aku masih bisa menikmati nyanyian alam.., nyanyian kodok di heningnya malam. Alhamdulillah..... Oleh karenanya aku ingin menikmati nyanyian kodok ini sepuasnya. Karena mungkin suatu saat nanti aku akan merindukannya..., mungkin sepuluh tahun lagi... atau mungkin lima tahun lagi...? Tetapi kalau boleh memilih, aku tetap ingi menikmati nyanyian kodok ini sampai sisa umurku. Bagaimana denganmu, kawan....?
Gambar diambil dari sini
huhuhuhuhu........ aku inget rumahku di pamulang... kalau hujan malam2 pasti ketiduran karena keasikan dengerin suara kodok sama suara hujan... menyenangkan sekali.... :)
BalasHapusindah mba.... indah...
jadi kangen bau tanah sehabiis hujan...
BalasHapuskangen kampung....
indah itu akan makin terasa ketika jarang atau tak pernah lagi dapat merasakannya..maka bersyukur sekali masih bisa menikmati alam beserta keunikannya.
BalasHapushiks...hiks...tulisannya membuatku kangen nih...
Hujan pun menyapaku di sini. Kukagumi dari teras tempatku menikmati secangkir kopi. Masih saja menyisakan banyak kisah. Eh...nyanyian kodok mengalun merdu. Ikut pula menikmatinya.
BalasHapuskLo aku sich hmpir sm dngn ninnet tp kLo sy bau aspaL'y...
BalasHapusMenghanyutkanku,....suara alam itu.
BalasHapusHujan memang indah mbak. Nyanyian alam apalagi, makin indah. Jadi ini sendu yang indah mbak, hehe.
BalasHapusSuara rintik hujan memang begitu indah terdengar dan itu pulalah yg mampu menghadirkan ketenangan tersdneiri buat kita semua
BalasHapussalam sobat
BalasHapuswah betapa senangnya mba RENI,,masih bisa mendengarkan suara alam,seperti suara kodok tersebut..
di saya sana adanya cuma suara blower AC saja,karena ngga ada pohon rindang dan suara alam seperti Indonesia.
aku selalu terlena jika mendengar nyanyian alam yang menggema seusai rintik menerpa bumi...
BalasHapushujan dan suara kodok, menurut saya itu adalh dua hal yg ga bisa dipisahkan...
BalasHapusindahnya... :)
itu adalah anugerah Tuhan. suara katak dan hujan.
BalasHapusaku suka kodok ^^
BalasHapustapi sayang di sini udah jarang banget kedengeran suara kodok mbak...
ah... ingin juga mendengarkannya mbak... sayangnya di sekitar rumahku sudah tidak ada lagi...
BalasHapusmbak.. postingan mbak reni mengingatkanku pada kampung halamanku.. masih banyak nyanyian kodok,, sekarang mah aku di surabaya dengernya kendaraan mulu,, bosen banget.. enak yang damai dan asri ,, mantap...
BalasHapusnyanyian kodok masih bisa kita nikmati mpe akhir hayat
BalasHapusjika kita masih memelihara lingkungan
jika tidak...
kita hanya akan mendengar nyanyian mesin AC, kipas dll
SAya juga Bersyukur masih bisa mendengar suara alam dan penghuni alam. Smoga nikmat ini akan trus berlanjut sampai tak ada lagi nafas di tenggorakan Diriku ini..
BalasHapusnyanyian alam, nyanyian rindu
BalasHapusjadi penasaran, ternyata nyanyian kodok yang mengingatkan tentang kenangan 11 bulan silam.
BalasHapusselamat menikmati nyanyian alam mbak reni :)
ada kodok treket..treketek di pinggir kali...mencari makan.. selamat tahun baru mbak sukses terus...
BalasHapusLagunya lupa2 ingat mbak hehe...nyanyian alam pastinya enak didengar ya.
BalasHapus*Alhamdulillah atas doanya,sekarang udah baikkan mba.
Kangen masa kecil. Salam kenal.
BalasHapusSalam