Membaca harian Surya hari ini (Sabtu, 1 Mei 2014) aku membaca berita yang menarik tentang Bank Sampah Banyuwangi (BSB). Pendiri dari BSB itu adalah Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Banyuwangi. Saat ini BSB telah memiliki lebih dari 3.000 nasabah dan telah memiliki 33 unit bank sampah yang tersebar di Banyuwangi. Dari nasabah sebesar itu, setiap bulan dapat terkumpul dana lebih dari Rp. 15 juta.
BSB tidak menerima setoran uang dari para nasabahnya. Setiap nasabah menyetorkan sampah kering ke BSB untuk kemudian disetor dan didaur ulang. Setiap sampah yang masuk dihargai dengan nilai uang yang kemudian akan dimaksukkan ke dalam rekening nasabah masing-masing.
Hadirnya BSB bukan saja telah membantu Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam mengatasi masalah sampah, namun juga telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Mulai pertengahan tahun 2013 yang lalu para nasabah BSB bisa menggunakan dana di tabungan sampah yang mereka miliki untuk membayar tagihan PLN,PBB dan PDAM.
Namun kini manfaat yang diperoleh para nasabah BSB bertambah karena terhitung mulai Jumat (28 Pebruari 2014) telah muncul program "bayar dokter dengan sampah". Penggagasnya adalah dr. Bintari Wuryaningsih (39) yang (mungkin) terinspirasi oleh dr. Gamal yang telah sukses dengan Klinik Asuransi Sampah di Malang. Apa yang dlakukan dr. Bintari ini adalah yang pertama di Banyuwangi.
Sebelum meluncurkan program tersebut dr. Bintari mencari informasi ke BSB dan membicarakan tentang rencana program tersebut dengan Direktur BSB. Untunglah program tersebut mendapat sambutan hangat dari Direktur BSB. Program pun disusun dengan sederhana. Setiap nasabah BSB bisa berobat ke dr. Bintari yang beralamat di Jalan KH Agus Salim Banyuwangi, dan uang jasa dokter akan dipotong langsung dari rekening BSB. Selanjutnya, setiap bulan dr. Bintari yang akan mengajukan klaim ke BSB.
Dr. Bintari berharap apa yang dilakukannya ini juga diikuti kepada dokter-dokter lain. Bahkan Direktur BSB mengatakan bahwa bila ada dokter lain yang mau mengikuti program yang digagas dr.Bintari ini tak perlu takut klaimnya tak dibayar oleh BSB.
Terus terang aku gembira membaca berita ini dan berharap di kotaku juga akan muncul bank sampah yang dapat memberikan banyak manfaat bagi para nasabahnya. Bahkan, bank sampah juga bermanfaat bagi seluruh warga kota karena masalah sampah bisa sedikit teratasi. Semoga saja, di kota-kota lain gerakan bank sampah seperti BSB ini juga mulai berkembang. Aamiin.
BSB tidak menerima setoran uang dari para nasabahnya. Setiap nasabah menyetorkan sampah kering ke BSB untuk kemudian disetor dan didaur ulang. Setiap sampah yang masuk dihargai dengan nilai uang yang kemudian akan dimaksukkan ke dalam rekening nasabah masing-masing.
Hadirnya BSB bukan saja telah membantu Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam mengatasi masalah sampah, namun juga telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Mulai pertengahan tahun 2013 yang lalu para nasabah BSB bisa menggunakan dana di tabungan sampah yang mereka miliki untuk membayar tagihan PLN,PBB dan PDAM.
Namun kini manfaat yang diperoleh para nasabah BSB bertambah karena terhitung mulai Jumat (28 Pebruari 2014) telah muncul program "bayar dokter dengan sampah". Penggagasnya adalah dr. Bintari Wuryaningsih (39) yang (mungkin) terinspirasi oleh dr. Gamal yang telah sukses dengan Klinik Asuransi Sampah di Malang. Apa yang dlakukan dr. Bintari ini adalah yang pertama di Banyuwangi.
Sebelum meluncurkan program tersebut dr. Bintari mencari informasi ke BSB dan membicarakan tentang rencana program tersebut dengan Direktur BSB. Untunglah program tersebut mendapat sambutan hangat dari Direktur BSB. Program pun disusun dengan sederhana. Setiap nasabah BSB bisa berobat ke dr. Bintari yang beralamat di Jalan KH Agus Salim Banyuwangi, dan uang jasa dokter akan dipotong langsung dari rekening BSB. Selanjutnya, setiap bulan dr. Bintari yang akan mengajukan klaim ke BSB.
Dr. Bintari berharap apa yang dilakukannya ini juga diikuti kepada dokter-dokter lain. Bahkan Direktur BSB mengatakan bahwa bila ada dokter lain yang mau mengikuti program yang digagas dr.Bintari ini tak perlu takut klaimnya tak dibayar oleh BSB.
Terus terang aku gembira membaca berita ini dan berharap di kotaku juga akan muncul bank sampah yang dapat memberikan banyak manfaat bagi para nasabahnya. Bahkan, bank sampah juga bermanfaat bagi seluruh warga kota karena masalah sampah bisa sedikit teratasi. Semoga saja, di kota-kota lain gerakan bank sampah seperti BSB ini juga mulai berkembang. Aamiin.
Keren mbanyuwangi ruekkk.... bondowoso kalah jauh...#Isin
BalasHapusOh mbak Widyanti dari Bondowoso ya?
HapusDi kotaku juga belum ada kok bank sampah seperti ini mbak
di purwokerto, ada juga bank sampah begini...
BalasHapusTapi, dokter yang dibayar sampah, aku baru denger sekarang dan ini keren bangeeeet. Bisa berobat bermodal sampah. aduuuh semoga bu dokter selalu sehat dan banyak rejeki :')
dr. Bintari ini ingin mengikuti jejak dr. Gamal yang itu Mak Pungky. Bedanya kalau dr. Gamal dibayar sampah, tapi dr. Bintari dibayar dari tabungan nasabah yg diperoleh dari bank sampah.
HapusWah, andai program BSB bias disebar ke seluruh daerah ya Mba. Nice post! :)
BalasHapusAku juga berharap agar bank sampah dan program2 yang dapat dijalankan oleh bank sampah dapat ditularkan ke berbagai daerah di Indonesia :)
HapusBank sampah seperti di Banyuwangi ini, harus di jadikan contoh untk di setiap derah ya Mba. Minimal jadi banyak manfaatnya dan programnya bagu ko.
BalasHapusSalam
Iya aku sependapat Pak Indra...
HapusMemang bagus jika bank sampah spt BSB ini ada di setiap wilayah di negara kita
Makanya ayo jalan-jalan ke Banyuwangi Bu. Asik lo. Sekalian kita Kopdar. Ahay. . .
BalasHapusOh, ternyata Mas Jaswan orang banyuwangi to? #barutahu
HapusSelamat malam sobat.
BalasHapusArtikelnya sangat bermanfaat sob tentang bank sampah ini. Terus terang saya nggak begitu paham sob tentang bank sampah ini. Izin belajar dan menyimak dengan seksama informasi yang dijelaskan dalam artikel diatas. Terimakasih sobatku
Terimakasih banyak sudah mampir semoga saja tulisan di atas bisa menginspirasi
HapusMadiun belum ada ya mbak hiks hiks :(
BalasHapussetahuku di Gresik apa ya kalau tidak salah juga sudah ada pengelolaan sampah yang bagus seperti ini (lupa apa namanya) :D
Kabarnya di Madiun sedang dirintis... semoga saja akan segera ada dan memberikan manfaat
Hapussalut dengan orang2 yang jadi penggerak dalam hal sampah, moga makin banyak orang seperti ini (nyindir diriku sndiri juga nih...)
BalasHapusAku juga sangat salut pada mereka yang peduli dan mau bergerak untuk "mengurus" masalah sampah
Hapussemakin banyak ya gerakan yang merubah tatanan kota, seperti bank sampah yang mengajak masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan karena sudah ada bank sampah yang menampungnya. dan beruntung sudah banyak kota yang menerapkannya, semoga tetangganya Jember bisa melakukan hal demikian Mak :)
BalasHapusKabarnya Jember malah sudah pernah mengundang pihak BSB untuk memberikan sosialisasi.
HapusSemoga bank sampah ini dapat dijalankan di semua daerah ya?
wah, kota saya harus mengikuti cara ini...lumayan nambah penghasilan
BalasHapusYa dicoba aja utk mulai merintisnya Mas :)
HapusAh kerennya mak .... mudah2an di Makassar bisa segera ada yang seperti ini ...
BalasHapusSy ijin share ya :)
Monggo Mak Niar kalau mau share... aku senang sekali :)
HapusJawa Timur sedang bergerak dan bergeliat ya Mba..joss gandos deh, pengen niru idenya buat disinia :)
BalasHapusSemoga daerah2 di Indonesia berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik
Hapussemoga saja dipalembang juga ada bank yang kayak BSB ini...
BalasHapusAamiin... semoga saja begitu ya? :)
HapusTeman sekolahku kadin yg ngurusi sampah Temanggung. Dia sering cerita ttg pengelolaan sampah & rintisan bank sampah. Kerja keras banget mbak penyuluhannya. Siang malam dia siap diundang penyuluhan kemanapun termasuk kelompok ibu2. Salut kalau membaca yg sudah berhasil spt diatas krn itu memang kerja keras bangte
BalasHapusMemang spt itu Mak Lusi... kesadaran masyarakat utk memperlakukan sampah dg "benar" memang masih sangat sedikit.
HapusSemoga segala upaya teman mak Lusi dalam memperkenalkan bank sampah dan pengelolaan sampah di temanggung berhasil.
Aamiin
wah hebat tenan Banyuwangi yang bisa me manage sedemikian rupa bank sampah, di Tangerang Selatan ada banyak juga bank sampah tapi manajemen nya kurang, semoga kampung halaman Nganjuk bisa meniru konsep Banyuwangi dalam mengatasi samapah.
BalasHapusOh di Tangerang Selatan juga sudah ada ya?
HapusSemoga saja konsep Bank Sampah Banyuwangi itu dapat ditiru daerah2 lain
Kalau orang mau kreatif dan berusaha ...
BalasHapusadaaaa saja jalan ... dari hal-hal yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya ...
semoga lestari usaha ini ...
Salam saya Mbak Reni
(2/3 : 7)
Bener banget Om... aku salut dg orang2 yg kratif dan mau memikirkan upaya2 utk mengatasi sampah
HapusTerimakasih banyak sudah mampir Om :)
Indonesia semakin kearah indah juga sehat
BalasHapusDengan perduli sampah jadi pendapat
Ya suatu usaha yang baik ini semoga mendapat dukungan dari berbagai pihak
HapusBank sampah, program yang bagus dan sudah saatnya masyarakat menghargai manfaat sampah di lain sisi.
BalasHapusBenar sekali... selama ini masyarakat tahunya sampah itu adalah barang yang tak berguna, padahal ternyata dari sampah masih ada manfaat yang bisa diambil ya?
Hapuswuiih bagus tenan :), kapan d tempat kami ada spt itu yach?
BalasHapussemoga saja akan segera ada Pak.
Hapusalhamdulillah..
BalasHapusdi Ciputat Tangerang juga sudah digiatkan Bank Sampah sejak setahun belakangan ini - uangnya untuk membayar listrik, tapi saya belum tahu detailnya
Semoga saja setelah ini bukan saja untuk membayar listrik, tapi bisa digunakan untuk hal2 yang lain.
Hapuskota lainnya harus mengijuti ya mbak seharusnya
BalasHapusYa mbak.. semoga saja begitu
Hapussemoga semakin banyak yg peduli dengan masalah sampah seperti ini ya mak. biar Indonesia bersih dari sampah plus menambah kesejahteraan masyarakat. semoga lekas menyebar ke kota2 lain :)
BalasHapusYa mbak.. sepakat. Aku juga sangat ingin Indonesia bisa bersih dari sampah.
Hapuswah,inspiratif sekali mbk.....
BalasHapusIya mak Hanna :D
Hapuskerrreeeeennnnn.... di bekasi udah ada belum yaaa?...
BalasHapusDi Palembang juga ada bank sampah seperti itu Mbak, bahkan telah menjadi program pemerintah kota. Waktu aku masih kerja di kelurahan aku juga membina tempat yang bernama "Kampung Ramah Lingkungan" dimana di situ juga terdapat kelompok masyarakat yang mengelola bank sampah.
BalasHapusApakah ada contak person dan alamat bank sampah banyuwangi, mohon email ke novanvictoni@gmail.com
BalasHapus