Kali ini aku ingin menceritakan sebuah kisah dari sebuah film India (yups.. Bollywood punya !!) yang beberapa hari yang lalu tanpa sengaja aku saksikan di televisi. Sebenarnya malam itu, sepulang dari Taraweh aku mencari penayangan Konser Michael Jackson di Televisi. Pada saat gonta ganti channel itulah, tiba-tiba tanganku berhenti di channel TPI yang sedang menayangkan sebuah Film India.
Entah mengapa, aku yang sebenarnya tidak hobby nonton film tiba-tiba tertarik untuk mengikuti film itu, padahal mungkin sudah terlewat separo lebih. Tidak biasanya juga aku tertarik nonton film India, karena durasinya yang rata-rata lama dan penuh dengan 'kehebohan' tarian dan nyanyian itu. Terlebih lagi aku kurang suka juga dengan banyaknya adegan perkelahian yang hampir selalu ada pada setiap film India. Tapi... film yang satu ini sepertinya berbeda. Sepertinya di film itu tak ada adegan perkelahiannya. Kebetulan juga, di sisa film yang aku saksikan itu, aku sudah tidak kebagian adegan menari dan menyanyinya... ^_^
Film yang judulnya (yaitu Billu Barber) baru aku ketahui saat film selesai itu ternyata menarik, bahkan endingnya membuatku terharu. Sampai-sampai aku lupa kalau pada awalnya aku ingin menyaksikan Konser Michael Jackson dan malah menyaksikan Billu Barber..!!
Pada film itu diceritakan kisah tentang Billu, seorang warga desa yang sangat biasa dengan kehidupan yang juga biasa. Dia hidup dengan seorang istri dan 2 anaknya. Kehidupan mereka cukup memrihatinkan karena usaha Billu sebagai tukang potong rambut makin sepi dari hari ke hari. Kemunduran usahanya itu disebabkan karena kios yang dipakainya sangat memrihatinkan dan sudah ketinggalan jaman, bahkan kursi yang dipakai untuk pelanggannya sudah sangat reyot dan seringkali patah.
Kehidupan Billu dilalui tanpa banyak peristiwa sampai akhirnya seorang Superstar Bollywood Sahir Khan (yang diperankan oleh Shahrukh Khan) datang ke desanya untuk syuting film. Kejadian tersebut sangat langka terjadi di desa yang miskin itu. Seluruh desa heboh karena semua mengidolakan sang Superstar. Semua ingin menemui sang Superstar.
Suatu ketika Billu berkata kepada keluarganya bahwa ia mengenal Sahir saat kecil, tapi dia tak pernah menjelaskan bagaimana hubungan mereka. Kemudian anak-anaknya menyebarkan berita pertemanan sang ayah dengan sang Superstar itu kepada penduduk desa. Mengetahui bahwa Billu adalah teman Sahir, dalam sekejap status Billu berubah. Dia menjadi sangat dihormati dan menjadi pusat perhatian.
Semua orang ingin dia menemui Sahir, sang Superstar. Orang-orang yang sebelumnya menolaknya kini menganggapnya sebagai teman dekat dengan harapan agar mereka dapat dikenalkan pada Sahir. Billu menolak pertemanan itu dan mengatakan bahwa tak mungkin baginya mengenalkan Sahir pada penduduk desanya. Billu merasa tidak sederajat dengan Sahir. Selain itu Billu takut jika ternyata Sahir tak lagi mengenalnya. Namun penduduk desa tidak mau peduli, semua menuntutnya membawa Sahir kepada mereka.
Seorang rentenir membuatkannya sebuah kursi dan merenovasi semua peralatan cukurnya secara gratis asalkan Sahir bisa ditemui. Kepala sekolah membebaskan SPP anak-anaknya asalkan Sahir mau datang ke sekolahnya. Setiap kali istrinya belanja di pasar sering pula diberi gratisan. Pelanggan cukur semakin berduyun-duyun karena ingin dipotong rambutnya ala Sahir. Semua itu membuat kehidupan Billu menjadi semakin makmur.
Sebenarnya Billu sudah menempuh berbagai cara untuk menemui sang superstar, tapi gagal. Semua itu membuatnya menyerah. Maka ketika saat syuting hampir berakhir dan Billu tidak kunjung membawa Sahir kepada orang-orang yang sudah membiayai hidupnya, keadaan berubah kembali. Satu persatu kehidupannya kembali seperti dulu. Dia dituduh berbohong tentang pertemannya dengan Sahir, bahkan istri dan anak-anaknya mulai meragukannya dan membencinya. Namun, Billu tetap memilih diam saja dan tidak menceritakan tentang bagaimana sejatinya hubungan pertemanannya dengan Sahir.
Setelah Billu tidak dapat memenuhi janjinya mendatangkan Sahir ke sekolah, maka Kepala sekolah datang sendiri ke tempat syuting. Dia meminta Sahir mau datang ke sekolahnya untuk memberikan motivasi kepada murid-muridnya agar giat belajar. Maklumlah, banyak murid-muridnya yang mengidolakan Sahir. Ternyata Sahir menyetujuinya.
Pada hari Sahir datang ke sekolah, seluruh warga tumpah ruah memenuhi sekolah itu untuk melihat sang idolanya dari dekat, kecuali Billu dan istrinya. Tetapi setelah si istri memohon dengan amat sangat akhirnya mereka berdua berangkat ke sekolah. Sayangnya mereka sedikit terlambat datang ke sekolah sehingga hanya bisa melihat dari luar pagar sekolah.
Pada saat Sahir diminta memberikan sambutan, Sahir menceritakan bahwa dia dulu miskin dan bukan siapa-siapa. Tapi dia memiliki seorang sahabat yang sangat spesial bernama Billu. Sahir bahkan menceritakan betapa sebenarnya Billu sangat peduli padanya dan berperan besar dalam kesuksesannya menjadi Superstar. Pernah Billu menjual perhiasan yang dimilikinya untuk membiayai Sahir ke Mumbai untuk menggapai mimpinya menjadi Superstar. Sayangnya saat Sahir telah berhasil menjadi Superstar, dia tak mampu menemukan jejak sahabat yang sangat dicintainya, Billu.
Billu, yang saat itu berdiri di luar pagar sekolah, tak menyangka sama sekali bahwa Sahir sahabat masa kecilnya yang sudah menjadi seorang Superstar tetap mengingat setiap detil persahabatan mereka. Billu kemudian memilih untuk meninggalkan sekolah itu dan kembali pulang ke rumah. Dia bahkan tak berminat untuk menemui dan menampakkan keberadaannya pada Sahir. Sementara itu, penduduk desa segera menyadari kesalahan mereka. Dan mengingat betapa indahnya persahabatan antara Sahir dan Billu yang tak lekang dimakan waktu meski telah kehilangan kontak selama bertahun-tahun, maka penduduk desa mengantarkan Sahir ke rumah Billu. Akhirnya..., kedua sahabat itu kembali bertemu dalam suasana yang sangat mengharukan.
Sungguh teman..., aku terharu sekali dengan akhir cerita film tersebut. Oke, aku mengaku... bahwa aku sempat menitikkan air mata saat menyaksikan pengakuan Sahir tentang persahabatannya dengan Billu. Aku juga sangat terharu bahwa Billu selama ini tetap memilih diam dan tak menceritakan sedikitpun, bahkan kepada keluarganya pun tidak, tentang 'jasa-jasa'nya di balik kesuksesan seorang Superstar, Sahir.
Semoga persahabatan antara Bellu dan Sahir, meskipun hanya fiktif belaka, mampu menginspirasi dan membuat kita menghargai persahabatan yang telah kita jalin bersama sahabat-sabahat kita. Sahabat adalah orang yang mampu menerima kita apa adanya, tanpa menuntut lebih. Persahabatan itu tulus..., persahabatan itu indah... dan keindahan persahabatan itu tetap terasa meskipun tak ada hal spesial yang dilakukan. Karena persahabatan adalah penerimaan dan itu dapat dirasakan di hati...
Entah mengapa, aku yang sebenarnya tidak hobby nonton film tiba-tiba tertarik untuk mengikuti film itu, padahal mungkin sudah terlewat separo lebih. Tidak biasanya juga aku tertarik nonton film India, karena durasinya yang rata-rata lama dan penuh dengan 'kehebohan' tarian dan nyanyian itu. Terlebih lagi aku kurang suka juga dengan banyaknya adegan perkelahian yang hampir selalu ada pada setiap film India. Tapi... film yang satu ini sepertinya berbeda. Sepertinya di film itu tak ada adegan perkelahiannya. Kebetulan juga, di sisa film yang aku saksikan itu, aku sudah tidak kebagian adegan menari dan menyanyinya... ^_^
Film yang judulnya (yaitu Billu Barber) baru aku ketahui saat film selesai itu ternyata menarik, bahkan endingnya membuatku terharu. Sampai-sampai aku lupa kalau pada awalnya aku ingin menyaksikan Konser Michael Jackson dan malah menyaksikan Billu Barber..!!
Pada film itu diceritakan kisah tentang Billu, seorang warga desa yang sangat biasa dengan kehidupan yang juga biasa. Dia hidup dengan seorang istri dan 2 anaknya. Kehidupan mereka cukup memrihatinkan karena usaha Billu sebagai tukang potong rambut makin sepi dari hari ke hari. Kemunduran usahanya itu disebabkan karena kios yang dipakainya sangat memrihatinkan dan sudah ketinggalan jaman, bahkan kursi yang dipakai untuk pelanggannya sudah sangat reyot dan seringkali patah.
Kehidupan Billu dilalui tanpa banyak peristiwa sampai akhirnya seorang Superstar Bollywood Sahir Khan (yang diperankan oleh Shahrukh Khan) datang ke desanya untuk syuting film. Kejadian tersebut sangat langka terjadi di desa yang miskin itu. Seluruh desa heboh karena semua mengidolakan sang Superstar. Semua ingin menemui sang Superstar.
Suatu ketika Billu berkata kepada keluarganya bahwa ia mengenal Sahir saat kecil, tapi dia tak pernah menjelaskan bagaimana hubungan mereka. Kemudian anak-anaknya menyebarkan berita pertemanan sang ayah dengan sang Superstar itu kepada penduduk desa. Mengetahui bahwa Billu adalah teman Sahir, dalam sekejap status Billu berubah. Dia menjadi sangat dihormati dan menjadi pusat perhatian.
Semua orang ingin dia menemui Sahir, sang Superstar. Orang-orang yang sebelumnya menolaknya kini menganggapnya sebagai teman dekat dengan harapan agar mereka dapat dikenalkan pada Sahir. Billu menolak pertemanan itu dan mengatakan bahwa tak mungkin baginya mengenalkan Sahir pada penduduk desanya. Billu merasa tidak sederajat dengan Sahir. Selain itu Billu takut jika ternyata Sahir tak lagi mengenalnya. Namun penduduk desa tidak mau peduli, semua menuntutnya membawa Sahir kepada mereka.
Seorang rentenir membuatkannya sebuah kursi dan merenovasi semua peralatan cukurnya secara gratis asalkan Sahir bisa ditemui. Kepala sekolah membebaskan SPP anak-anaknya asalkan Sahir mau datang ke sekolahnya. Setiap kali istrinya belanja di pasar sering pula diberi gratisan. Pelanggan cukur semakin berduyun-duyun karena ingin dipotong rambutnya ala Sahir. Semua itu membuat kehidupan Billu menjadi semakin makmur.
Sebenarnya Billu sudah menempuh berbagai cara untuk menemui sang superstar, tapi gagal. Semua itu membuatnya menyerah. Maka ketika saat syuting hampir berakhir dan Billu tidak kunjung membawa Sahir kepada orang-orang yang sudah membiayai hidupnya, keadaan berubah kembali. Satu persatu kehidupannya kembali seperti dulu. Dia dituduh berbohong tentang pertemannya dengan Sahir, bahkan istri dan anak-anaknya mulai meragukannya dan membencinya. Namun, Billu tetap memilih diam saja dan tidak menceritakan tentang bagaimana sejatinya hubungan pertemanannya dengan Sahir.
Setelah Billu tidak dapat memenuhi janjinya mendatangkan Sahir ke sekolah, maka Kepala sekolah datang sendiri ke tempat syuting. Dia meminta Sahir mau datang ke sekolahnya untuk memberikan motivasi kepada murid-muridnya agar giat belajar. Maklumlah, banyak murid-muridnya yang mengidolakan Sahir. Ternyata Sahir menyetujuinya.
Pada hari Sahir datang ke sekolah, seluruh warga tumpah ruah memenuhi sekolah itu untuk melihat sang idolanya dari dekat, kecuali Billu dan istrinya. Tetapi setelah si istri memohon dengan amat sangat akhirnya mereka berdua berangkat ke sekolah. Sayangnya mereka sedikit terlambat datang ke sekolah sehingga hanya bisa melihat dari luar pagar sekolah.
Pada saat Sahir diminta memberikan sambutan, Sahir menceritakan bahwa dia dulu miskin dan bukan siapa-siapa. Tapi dia memiliki seorang sahabat yang sangat spesial bernama Billu. Sahir bahkan menceritakan betapa sebenarnya Billu sangat peduli padanya dan berperan besar dalam kesuksesannya menjadi Superstar. Pernah Billu menjual perhiasan yang dimilikinya untuk membiayai Sahir ke Mumbai untuk menggapai mimpinya menjadi Superstar. Sayangnya saat Sahir telah berhasil menjadi Superstar, dia tak mampu menemukan jejak sahabat yang sangat dicintainya, Billu.
Billu, yang saat itu berdiri di luar pagar sekolah, tak menyangka sama sekali bahwa Sahir sahabat masa kecilnya yang sudah menjadi seorang Superstar tetap mengingat setiap detil persahabatan mereka. Billu kemudian memilih untuk meninggalkan sekolah itu dan kembali pulang ke rumah. Dia bahkan tak berminat untuk menemui dan menampakkan keberadaannya pada Sahir. Sementara itu, penduduk desa segera menyadari kesalahan mereka. Dan mengingat betapa indahnya persahabatan antara Sahir dan Billu yang tak lekang dimakan waktu meski telah kehilangan kontak selama bertahun-tahun, maka penduduk desa mengantarkan Sahir ke rumah Billu. Akhirnya..., kedua sahabat itu kembali bertemu dalam suasana yang sangat mengharukan.
Sungguh teman..., aku terharu sekali dengan akhir cerita film tersebut. Oke, aku mengaku... bahwa aku sempat menitikkan air mata saat menyaksikan pengakuan Sahir tentang persahabatannya dengan Billu. Aku juga sangat terharu bahwa Billu selama ini tetap memilih diam dan tak menceritakan sedikitpun, bahkan kepada keluarganya pun tidak, tentang 'jasa-jasa'nya di balik kesuksesan seorang Superstar, Sahir.
Semoga persahabatan antara Bellu dan Sahir, meskipun hanya fiktif belaka, mampu menginspirasi dan membuat kita menghargai persahabatan yang telah kita jalin bersama sahabat-sabahat kita. Sahabat adalah orang yang mampu menerima kita apa adanya, tanpa menuntut lebih. Persahabatan itu tulus..., persahabatan itu indah... dan keindahan persahabatan itu tetap terasa meskipun tak ada hal spesial yang dilakukan. Karena persahabatan adalah penerimaan dan itu dapat dirasakan di hati...
Bagus ma filmnya.
BalasHapusKok aku ga nonton ya?
Woooowwwww, jarang ya yang kayak sahir...biasanya kalo dah terkenal gitu malu menceritakan kehidupan susahnya dulu...
BalasHapusDan jarang juga yang seperti Billu, biasanya kalo dlu dia temnnya orang terkenal tentu mberkoar koar, biasanya......semoga terteladani mbak.....heheheh
Mantabbb mbak, mungkin kalo buwel nglihat film ini bareng ama mbak reni, sama2 nangis deh....:)
BalasHapussoalnya ku mudah terharu...:)
wah, tumben nih repiu film. he he he...
BalasHapusHuhuhu, nggak suka pilm India mbak, xixixixi....
BalasHapusTapi ini review'x dibayar nggak..?? Hehheheheh...
Salam kenal :)
konser Jacko di Buckarest ditayangkan di Global TV bu semalam.
BalasHapusAku juga kurang suka film India, sama kaya bu Reni alasannya... banyak nyanyi dan nari nya... heheheh...
jadi kepengen nonton nih. euuhmmm.
BalasHapusAku ajak Shasa nonton ah,.... makasih yah mbak atas infonya.
BalasHapusSama mbak, saya juga gak begitu suka, tapi bisa sukkaaa banget dgn film India yang berjudul Kabhi Kushi Kabhi Gham. Jadi, sebetulnya apa yang kita anggap tak suka, ada sisi bagusnya ...
BalasHapusindiahe tumeremere janne he..
BalasHapusjadi inget masa masa pertama kali india muncul di tipi indonesia.. berebutan gtu tiap ada penayangan pilemnya. tp sekarang.. hehehe.. bukan pilihan saiia tuu mba'.. hehehe..
cerita filmnya bagus... thanks reviewnya... salam kasih...
BalasHapushmmm..bagus sis kisahnya :D.saya dah nggak pernah lagi nonton film India.alasannya sama seperti di atas.banyak jogetnya dan pertengkaran.terus endingnya pasti mudah di tebak hehehe.
BalasHapuspersahabatan abadi memang indah. Wah kapan ya bisa nonton....?
BalasHapusceritanya mengharukan, mbak...
BalasHapusaku baca review-annya mbk reni aja terharu, apalagi nonton filmnya ya...bisa2 mewek terus deh... :P
sip, mbak...makasih infonya :)
hehe shahrukh khan ya mbak... jadi inget jaman masih kecil dulu suka banget nonton india qeqeqeeq
BalasHapusWahhhhhhh.....
BalasHapusKetika Remaja dulu pernah ILL FILL ama Jenis ini Film.
Ceritanya PACARAN.
Si Doi ngajak nonton Film,
Udah Ceritanya masalah Cinta ( Loh. Padahal kan Pas ).
Panjangnya minta ampun. Duajam dua puluh menit. GILAAAAA.....
Tapi sekarang malah seneng.
Satu-satunya Film yg nampilin POLISI BEGOK dengan VULGAR ya Film India.
Terus lebih seneng Lagi JAGOANYA...
HMMMMMM.......
Inspirasi banget buat aku.
CUKUP berdiri disampingku, 1 Shahrukhan, Salman Khan akan Ku Obrak-abrik KEMAKSIATAN di Bumi tercinta ini.
########
Mas bangun..........
Filmnya dah Bubaran !!!
OHHHHHH....
Ketiduran toh aku .
Berarti itulah persahabatan sejati, mbak. Tulus memberi dan tak menuntut lebih. Nice review!
BalasHapusSubhanallah... sungguh persahabatn yang indah. Persahabatn sejati...
BalasHapusMbak reni, saya telah kembali :)
indahnya....
BalasHapusBagus sekali jalan ceritanya....mengharukan! Saya juga hampir menitihkan air-mata Mbak, he..he..he...
BalasHapusAda yang bilang kalau temen dekat itu "musuh dalan selimut"...karena suka cemburu pada keberhasilan sobatnya...tapi pada kisah film tsb...sebaliknya...mungkin yang sesuai adalah ungkapan berikut: "friend in need is a friend indeed"
Thanks ya Mbah telah berbagi keharuan!
ah..sayangnya bukan shahrukh yang jadi pemeran utama ya? soalnya henny ngefans banget ama dia mbak :)
BalasHapusternyata film India ada juga yg bagus mbak..soalnya sy ini paling jarang (mungkin tdk pernah) nonton film india. abis panjang banget kan durasinya..hehe
BalasHapusjarang2 di kehidupan nyata orang spt Sahir. yg ada, kalo dah sukses (dan kaya raya), teman lama mah ditendang..
mudah2an bisa tetap spt si Sahir, kalo ntar udah sukses dan jadi bintang film (lho? hehe).
ternyata film India ada juga yg bagus mbak..soalnya sy ini paling jarang (mungkin tdk pernah) nonton film india. abis panjang banget kan durasinya..hehe
BalasHapusjarang2 di kehidupan nyata orang spt Sahir. yg ada, kalo dah sukses (dan kaya raya), teman lama mah ditendang..
mudah2an bisa tetap spt si Sahir, kalo ntar udah sukses dan jadi bintang film (lho? hehe).
kemaren cuma liat bentaran, ternyata unik juga ceritanya, hehehe ... what a happy ending story :D
BalasHapushuaaa.. diriku ketinggalan deh ceritanya... :(
BalasHapusaku yg ga nonton aja terharu banget mbak bacanya,, itu baru yg namanya sahabt sejati.. salut banget sama Billu dan Sahir!!
Wah wah wah film yg sgt inspiratif mba :)
BalasHapusmakasihh loohhh ud dceritain panjang kali lebar kali tinggi gt hehe, terharu ak bacanya hikzhikzhikz, aplg nontonnya yah ? hehe, jd inget kuch kuch hotahe (lp deh tulisannya gmn hehe) , film india yg bs buat ak meneteskan air mata ^^
mampir membawa senyum persahabatan. baru sempet nih, mbak.
BalasHapus@All : sayang sekali Billu Barber tak sesukses Kuch Kuch Hota Hai..
BalasHapusTapi ceritanya aku suka, apalagi tak ada adegan kekerasan disana... Semoga film tersebut mampu menginspirasi kita utk memaknai persahabatan lebih baik lagi.
persahabatan itu indah...
BalasHapus