Selasa, 29 Desember 2009

Nyanyian alam


Hujan baru saja reda kawan, namun aku masih sangat menikmati semua yang ditinggalkannya. Aku menikmati syahdunya, gerimisnya, kesejukannya.... dan suasananya. Terlebih lagi aku sangat menikmati "nyanyian alam" yang ditembangkan oleh kodok-kodok yang sedang bergembira ria.

Subhanallah...., alangkah indahnya malam ini. Aku yang hanya duduk diam dapat merasa sangat nyaman dan tenang dengan mendengarkan nyanyian kodok di belakang rumahku. Ternyata..., kebahagiaan itu mudah didapat kawan. Cobalah dengarkan nyanyian kodok, dan kau pun akan merasakan apa yang aku rasakan.... kenyamanan dan ketenangan.

Nyanyian kodok yang masih terus berlangsung, membuat malamku lebih hidup daripada sebelumnya. Tanpa hingar-bingar suara-suara yang muncul dari barang-barang elektronik, dalam kesunyian ruangku, maka nyanyian kodok sangat jelas terdengar. Sungguh kawan..., nyanyian kodok terdengar merdu sekali di telinga.

Sebenarnya kalau didengarkan dengan lebih jelas, dapat diketahui bahwa ternyata kodok-kodok itu tidak memiliki suara yang sama. Tapi dari suara yang beraneka ragam dari kodok itu bisa menghasilkan suatu "harmoni" yang indah. Tak ada yang memberi komando, bahkan terkesan kodok-kodok itu saling bersahut-sahutan... tapi entah mengapa bisa menjadi sedemikian indahnya. Subhanallah.....

Satu hal yang aku syukuri, sampai sekarang aku masih bisa menikmati nyanyian alam.., nyanyian kodok di heningnya malam. Alhamdulillah..... Oleh karenanya aku ingin menikmati nyanyian kodok ini sepuasnya. Karena mungkin suatu saat nanti aku akan merindukannya..., mungkin sepuluh tahun lagi... atau mungkin lima tahun lagi...? Tetapi kalau boleh memilih, aku tetap ingi menikmati nyanyian kodok ini sampai sisa umurku. Bagaimana denganmu, kawan....?


Gambar diambil dari sini

22 komentar:

  1. huhuhuhuhu........ aku inget rumahku di pamulang... kalau hujan malam2 pasti ketiduran karena keasikan dengerin suara kodok sama suara hujan... menyenangkan sekali.... :)

    indah mba.... indah...

    BalasHapus
  2. jadi kangen bau tanah sehabiis hujan...
    kangen kampung....

    BalasHapus
  3. indah itu akan makin terasa ketika jarang atau tak pernah lagi dapat merasakannya..maka bersyukur sekali masih bisa menikmati alam beserta keunikannya.
    hiks...hiks...tulisannya membuatku kangen nih...

    BalasHapus
  4. Hujan pun menyapaku di sini. Kukagumi dari teras tempatku menikmati secangkir kopi. Masih saja menyisakan banyak kisah. Eh...nyanyian kodok mengalun merdu. Ikut pula menikmatinya.

    BalasHapus
  5. kLo aku sich hmpir sm dngn ninnet tp kLo sy bau aspaL'y...

    BalasHapus
  6. Menghanyutkanku,....suara alam itu.

    BalasHapus
  7. Hujan memang indah mbak. Nyanyian alam apalagi, makin indah. Jadi ini sendu yang indah mbak, hehe.

    BalasHapus
  8. Suara rintik hujan memang begitu indah terdengar dan itu pulalah yg mampu menghadirkan ketenangan tersdneiri buat kita semua

    BalasHapus
  9. salam sobat
    wah betapa senangnya mba RENI,,masih bisa mendengarkan suara alam,seperti suara kodok tersebut..
    di saya sana adanya cuma suara blower AC saja,karena ngga ada pohon rindang dan suara alam seperti Indonesia.

    BalasHapus
  10. aku selalu terlena jika mendengar nyanyian alam yang menggema seusai rintik menerpa bumi...

    BalasHapus
  11. hujan dan suara kodok, menurut saya itu adalh dua hal yg ga bisa dipisahkan...
    indahnya... :)

    BalasHapus
  12. itu adalah anugerah Tuhan. suara katak dan hujan.

    BalasHapus
  13. aku suka kodok ^^

    tapi sayang di sini udah jarang banget kedengeran suara kodok mbak...

    BalasHapus
  14. ah... ingin juga mendengarkannya mbak... sayangnya di sekitar rumahku sudah tidak ada lagi...

    BalasHapus
  15. mbak.. postingan mbak reni mengingatkanku pada kampung halamanku.. masih banyak nyanyian kodok,, sekarang mah aku di surabaya dengernya kendaraan mulu,, bosen banget.. enak yang damai dan asri ,, mantap...

    BalasHapus
  16. nyanyian kodok masih bisa kita nikmati mpe akhir hayat
    jika kita masih memelihara lingkungan
    jika tidak...
    kita hanya akan mendengar nyanyian mesin AC, kipas dll

    BalasHapus
  17. SAya juga Bersyukur masih bisa mendengar suara alam dan penghuni alam. Smoga nikmat ini akan trus berlanjut sampai tak ada lagi nafas di tenggorakan Diriku ini..

    BalasHapus
  18. jadi penasaran, ternyata nyanyian kodok yang mengingatkan tentang kenangan 11 bulan silam.

    selamat menikmati nyanyian alam mbak reni :)

    BalasHapus
  19. ada kodok treket..treketek di pinggir kali...mencari makan.. selamat tahun baru mbak sukses terus...

    BalasHapus
  20. Lagunya lupa2 ingat mbak hehe...nyanyian alam pastinya enak didengar ya.

    *Alhamdulillah atas doanya,sekarang udah baikkan mba.

    BalasHapus
  21. Kangen masa kecil. Salam kenal.
    Salam

    BalasHapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)