Aku mengenal mbak Rully kurang lebih 12 tahun yang lalu saat aku pertama masuk kerja. Perkenalanku dengannya bermula dari rasa penasaran. Soalnya sejak aku pertama masuk kerja dan memperkenalkan diri dengan teman-teman di kantor, semuanya pasti nanya : "adiknya Mbak Rully ya?"
Aku yang kebingungan hanya bisa nanya, "Mbak Rully siapa?". Setelah tanya kanan kiri ternyata yang dimaksud dengan Mbak Rully adalah staf dari Bagian Keuangan. Kata mereka, aku mirip banget dengan Mbak Rully. Hah...? Masak sih ... ?!
Setelah makin banyak orang yang menanyakan hal itu, aku jadi sempat sebel dan sangat penasaran. Sungguh mati aku jadi penasaran .... (Halah kok malah nyanyi?!) Akhirnya seorang teman mengajakku ke Bagian Keuangan dan menunjukkan padaku orang yang bernama Mbak Rully.
Kalau menurutku sih..., gak mirip-mirip amat. Tapi profil kami memang mirip sih... Kami sama-sama kecil (kata lain dari kurang tinggi hehehe...), berambut lurus dan berkaca mata. Memang sekilas orang yang gak mengenal baik kami, pasti akan bingung.
Setelah 12 tahun waktu berlalu, ternyata makin (masih?) banyak saja orang yang mengira kami kakak beradik. Sudah keseribu kali ada orang yang salah mengira bahwa aku adalah Mbak Rully dan Mbak Rully adalah aku. Akhirnya kami pasrah juga dengan keadaan ini.
Ada banyak sekali kejadian lucu terkait "kemiripan" kami ini. Aku mencatat beberapa kejadian di antaranya :
1. Pak Darno teman sekantorku yang sudah kurang lebih 1 tahun bekerja bersama aku masih salah mengira kalau aku adalah Mbak Rully. Ketahuannya waktu kami ketemu di luar kantor dalam suatu acara. Setelah ngobrol sekian lama..., baru ketahuan kalau ternyata Pak Darno mengira aku adalah Mbak Rully! Ya ampun..., padahal kami sering lho ngobrol di kantor. Tetapi begitu di luar kantor, Pak Darno gak bisa bedain aku dan Mbak Rully. Cape' deh....
2. Seorang tetangga dekat Mbak Rully yang cucunya satu sekolah dengan Shasa-pun mengira bahwa aku adalah saudara kandung Mbak Rully. Pertama kali melihatku (waktu aku antar Shasa sekolah) dia merasa bingung. Dia yang mengenal baik keluarga mbak Rully (Ortu dan saudara-saudara kandung Mbak Rully) heran waktu melihatku, karena seingatnya mbak Rully gak punya adik yang lain (aku maksudnya). Setelah aku jelaskan bahwa aku bukan saudara kandung Mbak Rully dia tertawa malu.
3. Bapak mertuaku yang sudah tahu ceritaku bahwa di kantor aku dianggap adik dari Mbak Rully ternyata jadi ikut penasaran juga. Suatu hari bapak mertua jalan-jalan lewat depan rumah Mbak Rully. Kebetulan jarak rumah mbak Rully dan rumah mertuaku dekat (masih dalam 1 kelurahan). Sewaktu lewat depan rumah Mbak Rully kebetulan suaminya Mbak Rully (Pak Hari) sedang di depan rumah. Kebetulan lagi Pak Hari dikenal oleh bapak mertuaku sewaktu bapak dulu aktif di kelurahan. Terdorong oleh rasa penasaran, bapak meminta pada Pak Hari untuk dikenalkan dengan istrinya (Mbak Rully). Sebelumnya bapak juga menjelaskan bahwa beliau penasaran sekali apa benar Mbak Rully mirip denganku, menantunya yang manis ini (halah...!! Narsis dot com!!!). Setelah diperkenalkan pada Mbak Rully ternyata bapak mertua mengakui kalau memang ada kemiripan di antara kami. Mirip tapi tidak sama, bagi yang sudah kenal kami masing-masing dengan baik. Dan.., karena aku lebih muda pasti lebih manis aku. (gak nyambung yach..?!)
Gara-gara beberapa kejadian lucu plus menjengkelkan yang sering kami alami, hubungan kami jadi makin dekat. Kalau ada orang yang salah mengira lagi, kami menanggapinya dengan : "oh... bukan, dia saudaraku (kakak-ku /adik-ku). Kami memang mirip kok ya ?" Setiap ketemu orang lain dan kebetulan waktu itu kami sedang bersama, maka kami memperkenalkan diri sebagai "kakak-beradik". Suami mbak Rully sendiri (yang kebetulan juga satu instansi dengan kami berdua) juga sering godain kami tentang hal itu.
Awal yang menjengkelkan sekarang ini berubah menjadi manis, karena aku punya "saudara" baru. Alhamdulillah....
Aku yang kebingungan hanya bisa nanya, "Mbak Rully siapa?". Setelah tanya kanan kiri ternyata yang dimaksud dengan Mbak Rully adalah staf dari Bagian Keuangan. Kata mereka, aku mirip banget dengan Mbak Rully. Hah...? Masak sih ... ?!
Setelah makin banyak orang yang menanyakan hal itu, aku jadi sempat sebel dan sangat penasaran. Sungguh mati aku jadi penasaran .... (Halah kok malah nyanyi?!) Akhirnya seorang teman mengajakku ke Bagian Keuangan dan menunjukkan padaku orang yang bernama Mbak Rully.
Kalau menurutku sih..., gak mirip-mirip amat. Tapi profil kami memang mirip sih... Kami sama-sama kecil (kata lain dari kurang tinggi hehehe...), berambut lurus dan berkaca mata. Memang sekilas orang yang gak mengenal baik kami, pasti akan bingung.
Setelah 12 tahun waktu berlalu, ternyata makin (masih?) banyak saja orang yang mengira kami kakak beradik. Sudah keseribu kali ada orang yang salah mengira bahwa aku adalah Mbak Rully dan Mbak Rully adalah aku. Akhirnya kami pasrah juga dengan keadaan ini.
Ada banyak sekali kejadian lucu terkait "kemiripan" kami ini. Aku mencatat beberapa kejadian di antaranya :
1. Pak Darno teman sekantorku yang sudah kurang lebih 1 tahun bekerja bersama aku masih salah mengira kalau aku adalah Mbak Rully. Ketahuannya waktu kami ketemu di luar kantor dalam suatu acara. Setelah ngobrol sekian lama..., baru ketahuan kalau ternyata Pak Darno mengira aku adalah Mbak Rully! Ya ampun..., padahal kami sering lho ngobrol di kantor. Tetapi begitu di luar kantor, Pak Darno gak bisa bedain aku dan Mbak Rully. Cape' deh....
2. Seorang tetangga dekat Mbak Rully yang cucunya satu sekolah dengan Shasa-pun mengira bahwa aku adalah saudara kandung Mbak Rully. Pertama kali melihatku (waktu aku antar Shasa sekolah) dia merasa bingung. Dia yang mengenal baik keluarga mbak Rully (Ortu dan saudara-saudara kandung Mbak Rully) heran waktu melihatku, karena seingatnya mbak Rully gak punya adik yang lain (aku maksudnya). Setelah aku jelaskan bahwa aku bukan saudara kandung Mbak Rully dia tertawa malu.
3. Bapak mertuaku yang sudah tahu ceritaku bahwa di kantor aku dianggap adik dari Mbak Rully ternyata jadi ikut penasaran juga. Suatu hari bapak mertua jalan-jalan lewat depan rumah Mbak Rully. Kebetulan jarak rumah mbak Rully dan rumah mertuaku dekat (masih dalam 1 kelurahan). Sewaktu lewat depan rumah Mbak Rully kebetulan suaminya Mbak Rully (Pak Hari) sedang di depan rumah. Kebetulan lagi Pak Hari dikenal oleh bapak mertuaku sewaktu bapak dulu aktif di kelurahan. Terdorong oleh rasa penasaran, bapak meminta pada Pak Hari untuk dikenalkan dengan istrinya (Mbak Rully). Sebelumnya bapak juga menjelaskan bahwa beliau penasaran sekali apa benar Mbak Rully mirip denganku, menantunya yang manis ini (halah...!! Narsis dot com!!!). Setelah diperkenalkan pada Mbak Rully ternyata bapak mertua mengakui kalau memang ada kemiripan di antara kami. Mirip tapi tidak sama, bagi yang sudah kenal kami masing-masing dengan baik. Dan.., karena aku lebih muda pasti lebih manis aku. (gak nyambung yach..?!)
Gara-gara beberapa kejadian lucu plus menjengkelkan yang sering kami alami, hubungan kami jadi makin dekat. Kalau ada orang yang salah mengira lagi, kami menanggapinya dengan : "oh... bukan, dia saudaraku (kakak-ku /adik-ku). Kami memang mirip kok ya ?" Setiap ketemu orang lain dan kebetulan waktu itu kami sedang bersama, maka kami memperkenalkan diri sebagai "kakak-beradik". Suami mbak Rully sendiri (yang kebetulan juga satu instansi dengan kami berdua) juga sering godain kami tentang hal itu.
Awal yang menjengkelkan sekarang ini berubah menjadi manis, karena aku punya "saudara" baru. Alhamdulillah....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)