Apa yang akan kita rasakan apabila niat baik kita tidak ditanggapi dengan baik ? Apa yang kita pikirkan kalau kebaikan kita ditolak ? Apa yang akan kita lakukan kalau pemberian kita tidak diterima ?
Adalah manusiawi sekali kalau muncul rasa kecewa apabila kejadian di atas terjadi pada kita. Adalah manusiawi sekali kalau kita tak mau menerima penolakan atas kebaikan kita. Namun, apakah penolakan yang pernah kita alami tersebut membuat kita jera berbuat baik ? Haruskah rasa kecewa itu membuat kita enggan berbuat baik lagi ?
Adalah manusiawi sekali kalau muncul rasa kecewa apabila kejadian di atas terjadi pada kita. Adalah manusiawi sekali kalau kita tak mau menerima penolakan atas kebaikan kita. Namun, apakah penolakan yang pernah kita alami tersebut membuat kita jera berbuat baik ? Haruskah rasa kecewa itu membuat kita enggan berbuat baik lagi ?
Menurutku, kita tak perlu mengingkari rasa kecewa yang muncul di hati karena penolakan yang kita alami. Percayalah, rasa kecewa memang sangat manusiawi. Namun, kita tak layak memelihara rasa kecewa itu. Tak seharusnya kebaikan kita berhenti saat tersandung oleh penolakan.
Kalau kita berpikir positif penolakan itu akan terlihat berbeda. Mungkin ada banyak alasan apabila seseorang belum bisa menerima kebaikan kita. Misalnya, baginya pemberian kita dinilainya berlebihan, sehingga dia merasa tak layak menerimanya. Atau karena sudah terlalu banyak kebaikan yang kita berikan padanya, sehingga dia tak ingin berhutang budi lebih banyak lagi. Bisa juga, dia merasa sungkan karena merasa tak sanggup membalas kebaikan kita.
Kalau ternyata penyebab penolakannya sebagaimana tersebut di atas, haruskah kita kecewa ? Tapi bagaimana kalau penolakan itu dikarenakan dia tak suka dengan apa yang kita berikan ? Kalau begini kejadiannya, ya kita harus menerima dengan lapang dada. Tapi bukan lantas kita tak bisa berbuat baik lagi bukan ? Karena, ada banyak orang di luar sana yang akan menerima niat baik kita. Ada banyak orang di luar sana yang akan menanggapi kebaikan kita dengan suka cita.
Kita tak seharusnya kehilangan ladang tempat kita menanam kebaikan. Ada banyak cara untuk menebar kebaikan. Jadi, kalaupun ternyata segala macam usaha kita untuk berbuat baik pada siapa saja tak mendapat tanggapan, setidaknya kita harus yakin akan satu hal. Niat baik kita (walaupun belum diwujudkan dalam bentuk tindakan nyata) sudah mendapatkan pahala dari-Nya. Jadi... tetap semangat untuk berbuat baik ya ?
Karena aku mengerti bahwa penolakan bagi seseorang akan diterima dengan rasa kecewa, maka aku dengan tangan terbuka akan menerima kabaikan dari orang-orang di sekitarku. Aku setulus hati menyambut kebaikan yang ditujukan padaku. Aku menerima dengan senang hati pemberian mereka untukku.
Niat baik datang dari mbak Fanda dan mbak Fanny. Mbak Fanda dan mbak Fanny telah dengan senang hati berbagi bahagia denganku. Mereka berdua dengan tulus memberikan padaku kebahagiaan pula. Kebahagiaan itu dalam bentuk award.
Terima kasih tak terhingga untuk mbak Fanda dan mbak Fanny. Kebetulan award dari keduanya aku terima dalam waktu yang bersamaan.Dan, kebetulan juga award yang mereka berikan padaku adalah award yang sama. Award yang sangat indah dari mbak Fanda dan mbak Fanny itu adalah seperti di bawah ini :
Kalau kita berpikir positif penolakan itu akan terlihat berbeda. Mungkin ada banyak alasan apabila seseorang belum bisa menerima kebaikan kita. Misalnya, baginya pemberian kita dinilainya berlebihan, sehingga dia merasa tak layak menerimanya. Atau karena sudah terlalu banyak kebaikan yang kita berikan padanya, sehingga dia tak ingin berhutang budi lebih banyak lagi. Bisa juga, dia merasa sungkan karena merasa tak sanggup membalas kebaikan kita.
Kalau ternyata penyebab penolakannya sebagaimana tersebut di atas, haruskah kita kecewa ? Tapi bagaimana kalau penolakan itu dikarenakan dia tak suka dengan apa yang kita berikan ? Kalau begini kejadiannya, ya kita harus menerima dengan lapang dada. Tapi bukan lantas kita tak bisa berbuat baik lagi bukan ? Karena, ada banyak orang di luar sana yang akan menerima niat baik kita. Ada banyak orang di luar sana yang akan menanggapi kebaikan kita dengan suka cita.
Kita tak seharusnya kehilangan ladang tempat kita menanam kebaikan. Ada banyak cara untuk menebar kebaikan. Jadi, kalaupun ternyata segala macam usaha kita untuk berbuat baik pada siapa saja tak mendapat tanggapan, setidaknya kita harus yakin akan satu hal. Niat baik kita (walaupun belum diwujudkan dalam bentuk tindakan nyata) sudah mendapatkan pahala dari-Nya. Jadi... tetap semangat untuk berbuat baik ya ?
Karena aku mengerti bahwa penolakan bagi seseorang akan diterima dengan rasa kecewa, maka aku dengan tangan terbuka akan menerima kabaikan dari orang-orang di sekitarku. Aku setulus hati menyambut kebaikan yang ditujukan padaku. Aku menerima dengan senang hati pemberian mereka untukku.
Niat baik datang dari mbak Fanda dan mbak Fanny. Mbak Fanda dan mbak Fanny telah dengan senang hati berbagi bahagia denganku. Mereka berdua dengan tulus memberikan padaku kebahagiaan pula. Kebahagiaan itu dalam bentuk award.
Terima kasih tak terhingga untuk mbak Fanda dan mbak Fanny. Kebetulan award dari keduanya aku terima dalam waktu yang bersamaan.Dan, kebetulan juga award yang mereka berikan padaku adalah award yang sama. Award yang sangat indah dari mbak Fanda dan mbak Fanny itu adalah seperti di bawah ini :
Karena aku juga ingin menanam kebaikan pula, maka aku dengan senang hati berniat berbagi bahagia ini dengan sahabat blogger yang lain. Aku dengan tulus berniat meneruskan award ini kepada :
- Joe (dekade 80)
- Nath (eats time with nath)
- Menath (journey to my world)
- Antaresa (antaresa mayuda)
- Piter (come and share)
- mbak Echi (dongeng hidup)
Semoga niat baik ini tidak disalahartikan. Semoga niat baik ini juga dapat diterima dengan baik. Semoga....
niat baik pasti akan terbalas secara baik pula
BalasHapushehehehehe
wah mba' reni selalu mendapat award ya?????
BalasHapusmenunjukan eksistensinya nih di dunia blogger!! selamat ya mba'
hehhehe seneng rasanya bisa main kesini lagi!?!
Itulah seninya berbuat baik, mbak. Kadang kita mendpt ucapan terima kasih yg bertubi-tubi, tp tak tertutup kemungkinan pula malah kita dicurigai. Kenapa orang ini begitu baik padaku? Jgn2 ada maunya, dsb. Yg penting kita selalu tulus dalam berbagi. Dan dengan tulus pula aku ngucapin terima kasih mbak Reni sdh posting awardnya. Moga2 kebahagiaan yg mbak bagikan jg memberi kebahagiaan pd yg menerimanya!
BalasHapusThanks a lot mba reni for the wonderful award... keep blogging and have a great weekend... :)
BalasHapusonce again Thanksss ^^
asik-asik ditimpuk award..^^ ini award pertamaku lho.. seneng banget deh... Makasi banyak ya mba Reni :)
BalasHapuswah.. lagi2 tentang award... selamat yah...
BalasHapussaya udah biasa ditolak Mbak.. sekarang udah kebal.. hihihi..
Aku justru bingung, Masang awardnya dimana. Maklum Newbie. Blognya aja udah sempit. Kadang waktu tersita untuk kerja. Kalau malam begadang sakit deh kayak sekarang.
BalasHapusOh ternyata tentang award ya mbak, kirain semale apa judulnya penolakan gitu bikin penasaran ...hehehe
BalasHapusselamat ya buat semuanya yang dapet award.....
kata emakku : pantang nolak kebaikan orang lain, ntar rejeki/kebaikan jarang datang lagi
BalasHapusMemang niat baik memang tidak selamanya berbalas baik mbak,tapi tenang saja..Karena niat kita saja Insya Allah sudah tercatat pahala. Selamat awardnya mbak...
BalasHapushe he .. tulisan mbak, "ngena" banget dalam kehidupan hari hariku. Dulu aku banyak depresi dan sedih, lantaran begitu banyak aku ingin bisa menyenangkan seseorang yang lebih senior, rupanya tidak dianggap ada oleh beliau.
BalasHapusSebagaimana hormatnya kita yang junior, tetap dianggap salah, hina dan .. ups, banyak bahasa tak berkenan mengalir begitu saja.
Menangis sudah menjadi satu temanku ..
Sedih sudah menjadi satu selimut buatku
kecewa? menjadi satu mahkota buatku.Sementara ketika beliau butuh sesuatu, dengan mudahnya meminta pertolongan tanpa memandang hatiku yang sudah luka begitu dalam.
beberapa sahabat memberi gambaran arti keihklasan, dan disitu aku banyak belajar.
Alhamdulillah Tuhan masih menjagaku.Hingga aku mulai berdiri kembali, dengan sifatku yang dulu lagi.
Aku mencoba ceria, dan belajar menyampaikan kebaikan kebaikan, demi bisa membunuh rasa kecewa dan sakit hati.
Aku ingat satu pesan yang disampaikan oleh sebuah cerita. Apa yang akan kamu lakukan, bila esok adalah hari terakhirmu di dunia? Tentu kebaikan lah yang akan kita sebar. Dan aku mulai menjalankannya untuk beberapa minggu ini dengan baik. Hatiku lebih ikhlas dan lapang .. dan aku bisa kembali ceria lagi ..
berjiwa besar itu tidak mudah.
Tapi orang yang besar adalah orang yang menganggap sebuah ujian itu kecil.
Namun orang yang kecil adalah orang yang mengganggap ujian itu besar ..
Amien, semoga aku bisa menjadi diriku apa adanya lagi ..
Wah,award ya..!..kalau ada yg nolak,dikasih sama saya aja..gimana.?...
BalasHapusitulah hidup, menanam padi terkadang juga tumbuh rumput...
BalasHapusBTW, thanks atas award-nya ya bu,
yah semua terkadang beda dengan yang kita pikirkan,..memang itulah hidup dan aku pun sering merasakan seperti itu,..namun terkadang pemikiranku pun sempat mengapa aku hidup bila seperti ini,..mengapa aku ada,...sulit memang untuk mengartikan itu semua,..tak pernah pasti dan tak bisa pasti kak :)
BalasHapusMenurut saya mbak..yg penting kita udah punya niat baik, segala kebaikan pasti berbalas...oh ya mbak selamat ya dapat award...
BalasHapusselamet atas awardnya mbak reni.
BalasHapuspencerahannya baik sekali, membuatku merenung akan makna setiap bait kata.
terus berkarya ya mbak...
tetep mampir di rumahku ya mbak....
terima kasih...
Teruslah menanam kebaikan mbak, tanpa berharap kebaikan kembali dari orang tersebut. Bahkan bukan karena berharapa pahala dan syurga. Berikan kebaikan itu karena atas dasar cinta pada-nya.
BalasHapusOh ya mbak, awardnya belum saya posting nih, nunggu saat yang tepat.
@yanuar : Insya Allah
BalasHapus@jhoni : jadi, kutunggu selalu kunjunganmu...
@fanda : hidup memang penuh dg pelajaran berharga, mbak.
@nath : you're welcome
@menath : wah, award pertama ya ?? Ikut senang deh aku !!
@mommy adit : wah keren tuh sudah bisa menerima penolakan dengan lapang dada. Kasih tahu tip dan trik-nya dunk, mbak...
@ari : take it easy friend... Bagiku sudah cukup kalo award bisa diterima dg baik. Gak masalah kok kalo tidak dipajang juga.
@buwel : pasti mengira aku sedang "ditolak" oleh seseorang ya ?? Hehehe
@attayaya : tuh, harus diperhatikan nasihat emak...
BalasHapus@ajeng : betul tuh, mbak...
@kuyus : pengalaman hidup memang guru yg terbaik ya, mbak ??
@bert972 : boleh juga....
@joe : bener juga tuh.
@not9 : seiring dg perjalanan waktu "rahasia" dibalik setiap kejadian akan dapat dipahami juga. Setidaknya aku percaya bahwa segala sesuatu itu indah pada saatnya. Jadi.. tetap semangat ya !!
@dinoe : mari kita selalu meniatkan utk kebaikan !
@dwinacute : thanks juga mbak...
@jengsri : hahahaha
@erik : wow setuju banget mas !!
oke aku ambil ya mba,
BalasHapusntar aku post di postingan aku berikutnya...
selamat kepada semua yang mendapatkan award terutama buat pemilik blog.
BalasHapuspenolakan betapapun sakitnya harus diterima dg lapang dada. tapi gak mudah lho bersikap spt itu.
BalasHapusbtw, makasih sudah dipajang awardnya. salam persahabatan selalu ya.
sewlamat yaa mbak dapet award lagi
BalasHapusiya mbak,,,memang niat baik seharusnya dijawab dengan kebaikan juga, sudah sepatutnya kita menerima dan memberikan yang terbaik pula untuk mereka yang memberi.
BalasHapusselamat atas awardnya
:)
saya dpt pelajaran baru ni
BalasHapussaya juga lagi kecewa mbak
tp bukan karena ga dpt award
melainkan karena kebaikan saya
mendapat tuduhan yg mcm2..
sedih banget mbak
@antaresa : silahkan diambil..
BalasHapus@eri-communicator : makasih ya...
@jengsri : emang dah gak ada yg ngapelin nih hehehe
@sang cerpenis : emang gak mudah, mbak.
@anak nelayan : makasih ya...
@henny : setuju banget tuh...!!
@kejujurancinta : semoga mbak Linda merasa lebih baikan sekarang ya ??
waaah makasih banget yah mbak award-nya.. semoga makin buat saya semangat buat ngeblog :)
BalasHapuswah sudut pandang yang menarik mbak reni
BalasHapus@echi : emang harapanku mbak Echi makin semangat ngeblog...
BalasHapus@penikmatbuku : makasih...