Siang hari itu seorang anak SMP duduk termenung di pinggir danau. Dibawanya galau di hati ke pinggir danau dan menyendiri disana. Untuk mengusir kesendiriannya dan menghibur kegalauan di hatinya, dia memilih untuk memancing di pinggir danau. Semoga galau ini dapat menyingkir, demikian harap yang muncul di hatinya.
Anak SMP itu masih duduk termenung di pinggir danau sambil menunggu ikan mamakan umpannya. Dipandangnya joran yang terjulur tenang ke tengah danau. Tiba-tiba dilihatnya seekor capung terbang menghampiri jorannya dan kemudian hinggap pada ujung joran. Capung itu pun diam tak bergerak.
Dengan penuh rasa ingin tahu, anak SMP itu terus memandang apa yang dikerjakan si capung. Mungkinkah dia juga tengah menghalau galau dengan berdiam diri disini ? Sekian lama diamati, si capung tetap tenang tak bergerak. Seakan sedang benar-benar menikmati kesendiriannya. Sepertinya capung itu yakin tak akan terjatuh, karena sudah berpegang kuat pada ujung joran itu.
Anak SMP itu mendesah dalam hati. Andai dia punya sayap seperti capung itu, pasti dia tak akan takut untuk jatuh dan terjerembab. Andai dia punya sayap, pasti dia dapat terbang tinggi, pergi sejauh mungkin dari hal-hal yang meresahkannya. Bahkan mungkin dia bisa terbang tinggi menggapai segala impiannya selama ini. Tapi itu semua jelas tak mungkin baginya.
Ah...., mungkin yang dibutuhkannya sekarang hanyalah menenangkan diri seperti capung itu dan berpegang dengan sangat kuat pada tempatnya berpijak. Bukankah dia masih anak SMP yang akan menemui banyak onak duri kehidupan ? Bukankah segala kesulitan yang ditemuinya kini akan membuatnya lebih dewasa dan kuat dalam menjalani hidup ini ? Bukankah capung yang sekecil itu mampu melampuai segala bahaya yang mengacam hidupnya ?
Anak SMP itu tak lagi duduk termenung dan kini telah mampu tersenyum menepis segala galau di hati. Tak lama kemudian dia bangkit dan berlalu membawa damai di hati.
Anak SMP itu masih duduk termenung di pinggir danau sambil menunggu ikan mamakan umpannya. Dipandangnya joran yang terjulur tenang ke tengah danau. Tiba-tiba dilihatnya seekor capung terbang menghampiri jorannya dan kemudian hinggap pada ujung joran. Capung itu pun diam tak bergerak.
Dengan penuh rasa ingin tahu, anak SMP itu terus memandang apa yang dikerjakan si capung. Mungkinkah dia juga tengah menghalau galau dengan berdiam diri disini ? Sekian lama diamati, si capung tetap tenang tak bergerak. Seakan sedang benar-benar menikmati kesendiriannya. Sepertinya capung itu yakin tak akan terjatuh, karena sudah berpegang kuat pada ujung joran itu.
Anak SMP itu mendesah dalam hati. Andai dia punya sayap seperti capung itu, pasti dia tak akan takut untuk jatuh dan terjerembab. Andai dia punya sayap, pasti dia dapat terbang tinggi, pergi sejauh mungkin dari hal-hal yang meresahkannya. Bahkan mungkin dia bisa terbang tinggi menggapai segala impiannya selama ini. Tapi itu semua jelas tak mungkin baginya.
Ah...., mungkin yang dibutuhkannya sekarang hanyalah menenangkan diri seperti capung itu dan berpegang dengan sangat kuat pada tempatnya berpijak. Bukankah dia masih anak SMP yang akan menemui banyak onak duri kehidupan ? Bukankah segala kesulitan yang ditemuinya kini akan membuatnya lebih dewasa dan kuat dalam menjalani hidup ini ? Bukankah capung yang sekecil itu mampu melampuai segala bahaya yang mengacam hidupnya ?
Anak SMP itu tak lagi duduk termenung dan kini telah mampu tersenyum menepis segala galau di hati. Tak lama kemudian dia bangkit dan berlalu membawa damai di hati.
Tak kia membawa ikan. hehe..
BalasHapuscerita yang bagus, semoga bisa mengusir keword SMP yang negatif!
semangat.
Bali Villas Bali Villa
bisa pertamax g ayah
BalasHapuskeren mbak.. anak itu g mau kalah sama capung ya.. :D
BalasHapushoho.. mantap inspirasinya.. :D kadang kala kita hanya butuh berdiam sejenak untuk membiarkan mata menjadi terang kembali.. ^^ anywa, aku juga pas lagi posting tentang anak SMP, hehe..
BalasHapushidup anak SMP, ayoo hapus galau di hati mu nak *sok tua*
BalasHapustersenyumlah menatap hari esok ;)
lama nih ga berkunjung kesinih jadi kangen
BalasHapusikan nya dapet ga bu? ghehehe..
BalasHapusklo galau, saya juga memilih menyendiri untuk menenangkan diri.
aku juga selalu bermimpi punya sayap mba
BalasHapuspengen bs terbang :D
masa Smp imjinasi berkembangng, punya banyak mimpi, masih cerah menatap masa depan
BalasHapusWah, bahkan seorang anak SMP mampu menerjemahkan tanda-tanda alam untuk kehidupan.. renungan yang memukau dan mempesona *duh, bahasanyaa*
BalasHapusAnak SMP yang mantap. Selamat mempersiapkan lebaran mbak.
BalasHapusanak SMP... ayo semangaaaatttttt!!!
BalasHapusMbak Reni, kangen ih. Masih rajin garap SEO SMP nih mbak :)
BalasHapuslangsung kucatet mba
BalasHapussekalian dengan punya mba ajeng
hmmm si capung badan kecil namun mampu melewati rintangan yg sulit..dari situlah kt hrs bnyk merenungi nya
BalasHapuswaaah masih terus memerangi seo negatif yah =))
BalasHapussukses Bu ^^
BalasHapuskeren..spt cerpen gitu
BalasHapus