Hari ini aku terima sms dari Sahabat masa kecilku, Lelly yang kini ada di Qatar. Bunyi sms-nya antara lain begini :
Aku kaget juga membaca sms-nya. Aku ga nyangka bahwa dia dalam hidupnya akan ikut demo! Keadaan Palestina yang amat sangat memprihatinkan ternyata mengusik rasa kemanusiaannya sehingga dia meluangkan waktu untuk menunjukkan solidaritas buat Palestina.
Duka Palestina adalah duka bagi mayoritas penduduk dunia. Selama bertahun-tahun dunia menyaksikan konflik yang tak berkesudahan antara Israel dan Palestina. Dunia juga menyaksikan bagaimana rakyat Palestina hidup dalam ketakutan, kelaparan dan kemiskinan. Dan ternyata..., itu semua belum cukup. Karena sejak tanggal 27 Desember 2008, Palestina (Jalur Gaza) berubah bagaikan ajang pembantaian manusia akibat gempuran Israel yang kejam dan brutal.
Semua diluluh lantakkan. Tidak hanya rumah dan sekolah, bahkan masjid pun menjadi sasaran. Betapa perihnya hati membaca berita bahwa lebih dari 700 nyawa (termasuk anak-anak!) melayang. Lebih teriris lagi hati ini saat menyaksikan foto-foto tragedi Palestina itu. Tubuh-tubuh korban yang terbakar dan tercabik-cabik akan membuat siapa saja yang melihatnya tak mampu membendung air mata. Aku pernah melihat foto di suatu surat kabar, dimana foto itu hanya menampakkan muka seorang anak yang penuh luka. Sementara seluruh tubuhnya terkubur oleh reruntuhan bangunan. Masya Allah.....
Yang membuatku tak mampu lagi berkata-kata adalah keadaan anak-anak, baik secara fisik maupun psikis yang pasti sangat mengenaskan. Bagaimana anak-anak yang tidak tahu apa-apa harus hidup dalam ketakutan yang amat sangat dan kini.... terancam kelaparan pula! Ingin rasanya memeluk dan memberikan rasa aman pada anak-anak itu.
Aku tak tahu lagi harus bicara apa, karena apa yang terjadi saat ini sudah di luar batas kemanusiaan. Aku berharap agar kepedihan ini segera berlalu. Walaupun akan menyisakan trauma bagi warga Palestina, utamanya bagi anak-anak, tapi setidaknya ada kesempatan bagi mereka untuk hidup tanpa bayang-bayang ketakutan lagi. Semoga perdamaian segera terwujud. Aamiin.
Aku baru pulang demo. Solidaritas buat Palestina. Alhamdulillah demonya lancar. Aku tadi sempat merinding. Aku demo bareng ribuan penduduk Qatar.
Aku kaget juga membaca sms-nya. Aku ga nyangka bahwa dia dalam hidupnya akan ikut demo! Keadaan Palestina yang amat sangat memprihatinkan ternyata mengusik rasa kemanusiaannya sehingga dia meluangkan waktu untuk menunjukkan solidaritas buat Palestina.
Duka Palestina adalah duka bagi mayoritas penduduk dunia. Selama bertahun-tahun dunia menyaksikan konflik yang tak berkesudahan antara Israel dan Palestina. Dunia juga menyaksikan bagaimana rakyat Palestina hidup dalam ketakutan, kelaparan dan kemiskinan. Dan ternyata..., itu semua belum cukup. Karena sejak tanggal 27 Desember 2008, Palestina (Jalur Gaza) berubah bagaikan ajang pembantaian manusia akibat gempuran Israel yang kejam dan brutal.
Semua diluluh lantakkan. Tidak hanya rumah dan sekolah, bahkan masjid pun menjadi sasaran. Betapa perihnya hati membaca berita bahwa lebih dari 700 nyawa (termasuk anak-anak!) melayang. Lebih teriris lagi hati ini saat menyaksikan foto-foto tragedi Palestina itu. Tubuh-tubuh korban yang terbakar dan tercabik-cabik akan membuat siapa saja yang melihatnya tak mampu membendung air mata. Aku pernah melihat foto di suatu surat kabar, dimana foto itu hanya menampakkan muka seorang anak yang penuh luka. Sementara seluruh tubuhnya terkubur oleh reruntuhan bangunan. Masya Allah.....
Yang membuatku tak mampu lagi berkata-kata adalah keadaan anak-anak, baik secara fisik maupun psikis yang pasti sangat mengenaskan. Bagaimana anak-anak yang tidak tahu apa-apa harus hidup dalam ketakutan yang amat sangat dan kini.... terancam kelaparan pula! Ingin rasanya memeluk dan memberikan rasa aman pada anak-anak itu.
Aku tak tahu lagi harus bicara apa, karena apa yang terjadi saat ini sudah di luar batas kemanusiaan. Aku berharap agar kepedihan ini segera berlalu. Walaupun akan menyisakan trauma bagi warga Palestina, utamanya bagi anak-anak, tapi setidaknya ada kesempatan bagi mereka untuk hidup tanpa bayang-bayang ketakutan lagi. Semoga perdamaian segera terwujud. Aamiin.
seharusnya memang "hanya" berbicara atas nama kemanusiaanpun setiap orang harusnya tergugah untuk mendukung palestina..
BalasHapusberdoa, memberikan sumbangan walaupun kecil buat mereka, memberikan dukungan, mengkampanyekan solidaritas palestina dan mengkampanyekan boikot produk israel dan amerika, mungkin hal2 yang bisa kita lakukan...setidaknya...
Salam kenal
agustian
Ya, semoga kepedulian sesama muslim bisa meringankan penderitaan saudara-saudara kita di Palestina.
BalasHapusSemoga perang segera usai. Amien...
Salam kenal balik, mas. Thanks udah berkunjung.
Mari berdoa untuk satu kedamaian yang kelak diharapkan akan terjadi
BalasHapusSetidaknya, satu usai untuk kekerasaan yang tak bertanggung jawab ..
Dimana nyawa tak lagi berarti
Dimana Wanita tak ubahnya selembar kelopak yang layu dan lunglai terhempas angin
Dan anak anak menangis mencari pelindung diantara dering suara peluru yang menghunjam
Dimana tangan tangan yang mampu memayungi
Dimana kekuasaan kekuasaan yang mengatasnamakan perdamaian dan kasih sayang
Dimana tak lagi jelas antara batas batas keegoisan dan pengorbanan manusia yang tak pernah akan kembali
Ditengah kemajuan zaman yang berkutat pada teknologi
Yang gencar berbicara akan penghijauan dan pemanasan global
Tentang angkasa luar dan kekaguman alam semesta
Mengapa masih tertujah penguasaan yang tak berakhir?
Semua hanya sementara ..
Mari kita syukuri semua yang diberikan ..
Bukan sekedar dendam amarah, yang membutakan hati nurani
Kondisinya sekarang semakin memprihatinkan ya, mbak ? Semoga kekuatan doa mampu menolong mereka. Amien.
BalasHapus